Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

DASAR-DASAR KEPENDUDUKAN/DEMOGRAFI (1)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "DASAR-DASAR KEPENDUDUKAN/DEMOGRAFI (1)"— Transcript presentasi:

1 DASAR-DASAR KEPENDUDUKAN/DEMOGRAFI (1)
Sisdjiatmo K. Widhaningrat, Lembaga Demografi, dan Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. S-2 Lingkungan, Okt Sept 2007

2 Masalah Kependudukan : Klasik
Jumlah penduduk membesar  ketersediaan sumber daya ? ? ? “Balapan”  kebutuhan manusia dengan sumber daya (resources) yang tersedia. Sumber daya (resources) yang tersedia, tidak mampu memenuhi kebutuhan penduduk di suatu wilayah (negara). Penyebab sisi Demografi : Fertilitas, Mortalitas, Migrasi. Masalah kependudukan  masalah kesejahteraan orang per orang. Sept 2007

3 Perlunya Kesempatan Kerja (Employment Opportunities)
Jumlah penduduk bertambah : Kelahiran Bayi : tanggungan orang tua / wali. Pendatang : Migrasi. Perlu sumber daya (resources) untuk memenuhi kebutuhan hidup.  Penghasilan/pendapatan. Kebutuhan lapangan kerja : Lulus sekolah : pertama kali mencari kerja. Pindah kerja. Berumah Tangga (menikah). Mengurus Rumah Tangga  ingin bekerja. Sept 2007

4 Urutan jumlah penduduk terbesar
Sept 2007

5 Kesejahteraan Menyangkut perasaan manusia.
Penjumlahan perasaan obyektif dan subyektif seluruh penduduk. Normatif. Sejahtera lahir dan batin  kondisi ideal  tujuan hidup. tetapi sulit sekali dicapai. Perasaan sejahtera  "naik-turun" seiring dengan berjalannya waktu kehidupan. Memerlukan “nilai obyektif” yg dapat diukur (objective measurable value) secara operasional. Sept 2007

6 Kemampuan memenuhi kebutuhan hidup
Sept 2007

7 Persentasi penduduk dibawah garis kemiskinan (< US 2 per hari), 2002.
Sept 2007

8 Penduduk Indonesia 2008 : sekitar 227 juta orang
Tahun Jumlah penduduk (Juta orang) 1950 79,5 1961 97,0 1971 119,2 1980 147,5 1990 179,4 2000 206,3 Sept 2007

9 Penduduk Indonesia 2008 diperkirakan sekitar 227 juta orang.
Dengan asumsi tingkat pertumbuhan penduduk 1,2 % per tahun, maka : Doubling Time : sekitar 58,3 tahun. Penduduk Indonesia 2066 : sekitar 450 juta. Sept 2007

10 Penduduk Indonesia, 2008 Sept 2007

11 Population & Poverty (2001-2002)
Low-Income Countries : Income per capita : $ 430, Health Expenditures per capita $ 21,5, Infant Mortality : 121 per 1000 births. Lower Middle-Income Countries : Income per capita : $ 1,390, Health Expenditures per capita $ 72,3, Infant Mortality : 40,6 per 1000 births. Upper Middle-Income Countries : Income per capita : $ 5,040, Health Expenditures per capita $ 308.9, Infant Mortality : 22 per 1000 births. Industrial Market Economies Countries : Income per capita : $ 26,310, Health Expenditures per capita $ 2,736, Infant Mortality : 6,6 per 1000 births. Sept 2007

12 GDP, Pertumbuhan Ekonomi dan Pengangguran, 2006
GDP Indonesia (Harga Berlaku) tahun 2006 : Rp ,2 trilyun. GDP Indonesia (Harga Konstan 2000) tahun 2006 : Rp ,7 trilyun. Pertumbuhan ek (h.konstan) : 5,5 % Income per Capita 2006 : US $ 1.670 Tambahan penganggur 2005 : 600 ribu orang Pengangguran : sekitar juta orang Satu persen pertumbuhan ekonomi menyerap 397 ribu orang pencari kerja (2005). Sept 2007

13 GDP, Pertumbuhan Ekonomi dan Pengangguran, 2007 / 2008
GDP Indonesia (Harga Berlaku) tahun 2008 diperkirakan : Rp ,2 trilyun. Pertumbuhan ek (h.konstan) : 6,32 % Inflasi 2008 : 11,06 %, 2007 = 6,59 %. Income per Capita 2007 : US $ 2.062 Pengangguran : sekitar 13 juta orang Sept 2007

14 Indikator Ekonomi APEC, 2008.
Sept 2007

15 Pendapatan Kotor per Kapita
Urutan terbesar Gross National Income per capita (2005) : Norwegia : US $ Swiss : US $ Denmark : US $ Amerika Serikat : US $ Swedia : US S Indonesia (2007) : US $ 2.062 Sept 2007

16 Penduduk Miskin 2004 di 10 Prop.
Sept 2007

17 1. Pertumbuhan penduduk : Fertilitas – Mortalitas + (Mig. Netto).
2. Kesempatan Kerja = f (Pertumbuhan Ek,..)  Pertumbuhan ek = pertumbuhan GDP atau GNP Pertumbuhan penduduk : Keseimbangan kekuatan yang menambah dan yang mengurangi jumlah penduduk. Dipengaruhi jumlah bayi yang lahir (menambah jumlah penduduk). Tetapi secara bersamaan dikurangi jumlah kematian di setiap kelompok umur. “Imigran”akan menambah, “Emigran” akan mengurangi jumlah penduduk. Sept 2007

18 Jumlah penduduk dan ekonomi
a. Pertumbuhan penduduk 1,2 % per tahun = 0,012 X 222 juta = sekitar 2,66 juta. b. Mereka semua bayi (usia dibawah 1 tahun). Tergantung dari Orang Dewasa. PERTUMBUHAN PENDUDUK PERTUMBUHAN EKONOMI Sept 2007

19 Economic Development Sources : Capital Formation, Human Resources and Entrepreneurial Ability. Social Overhead Capital. Strategies : Agriculture or Industry, Exports or Import Substitution, Central Planning or the Market. Growth versus Development : Whether economic growth necessarily brings about economic development. Sept 2007

20 Issues in Economic Development
Population Growth : a. The consequences of rapid population growth, b. Causes of Rapid Population Growth Lack of Financial Resources Developing-Country Debt Burdens Poverty Distribution of income. Sept 2007

21 Lorenz Curve : perbandingan % pendapatan dan % Rumah tangga
Jika pendapatan ter-distribusi secara merata, tidak ada bidang biru (shaded area). Lebih besar distribusi pendapatan tidak merata, membuat Lorenz Curves menjauhi garis 45 derajat. The Gini coefficient sering dipakai untuk mengukur ketidak-merataan pendapatan yg digambarkan oleh Lorenz curve. Besarnya antara 0 (maximum equality) hingga 1 (maximum inequality). Sept 2007

22 The Circular Flow of Income
Sept 2007

23 Arus internasional Globalisasi Ekonomi
Sept 2007

24 Lingkungan external Organisasi Bisnis
The term external environment not only means an organization’s clients or customers, but all relevant forces outside the organization’s boundaries. Many of these factors are uncontrollable. Companies large and small are buffeted or battered by recession, government interference, competitors’ actions, and so forth. But their lack of control does not mean that managers can ignore such forces, use them as excuses for poor performance, and try to just get by. Managers must stay abreast of external developments and react accordingly. Return Sept 2007

25 Makro Pertumbuhan ekonomi (growth) Pengendalian inflasi
Peningkatan kesempatan kerja (employment opportunities).  Lebih sejahtera, di tiap segmen masyarakat Sept 2007

26 Profitabilitas/Rentabilitas Solvabilitas.  Shareholder’s Wealth
Institusi Mikro Likuiditas Profitabilitas/Rentabilitas Solvabilitas.  Shareholder’s Wealth Sept 2007

27 Masalah ekonomi. Bagaimana memenuhi kebutuhan manusia yang cenderung tak terbatas, dengan sumber daya (resources) yang sangat terbatas. Masalah : Kelangkaan Sumber Daya. Kebutuhan manusia naik terus, karena proses modernisasi (peradaban) dan penduduk bertambah banyak. Sept 2007

28 Masalah ekonomi tidak ada, kalau :
“Setiap orang mampu memenuhi seluruh kebutuhannya sendiri”. Artinya setiap orang mempunyai sumber daya (misalnya uang) untuk membeli barang dan jasa yang dibutuhkannya. Tetapi umumnya, anak-anak dan orang miskin, tidak mampu memenuhi semua kebutuhannya. Sept 2007

29 Kemampuan memenuhi kebutuhan hidup
Sept 2007

30 Contoh : Kemiskinan (poverty) dibeberapa negara bekas jajahan
 Sebab atau Akibat Akibat dari “kekakuan” alokasi sumber daya ?  Sumber daya finansial. Why ? Sistem Kapitalis ? Sept 2007

31 Kebutuhan Hidup Layak (KHL)
Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 17/2005. Terdiri dari 46 Komponen : 1. Makanan dan Minuman, 2. Sandang, 3. Perumahan, 4. Pendidikan, 5. Kesehatan, 6. Transportasi, 7. Rekreasi dan Tabungan Sept 2007

32 KHL dan Upah Minimum Propinsi (UMP)
KHL  dipakai untuk menentukan Upah Minimum Propinsi (UMP). UMP seyogyanya ditentukan dengan memperhatikan : a. Pertumbuhan Ekonomi, b. Tingkat Inflasi, c. Keuangan Daerah, d. Kemampuan Pengusaha/Perusahaan, e. Produktivitas. Sept 2007

33 Kebutuhan Hidup dan Upah Minimum Propinsi, 2006.
Sept 2007

34 Penduduk Miskin, Indonesia 2006
Sept 2007

35 Kriteria Rumah Tangga Miskin (Bantuan Langsung Tunai)
Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8 m2 per orang. Lantai tempat tinggal terbuat dari tanah/bambu/kayu murahan. Jenis dinding tempat tinggal terbuat dari bambu/rumbia/kayu berkualitas rendah/tembok tanpa diplester. Tidak memiliki fasilitas buang air besar/ber-sama2 dengan rumah tangga lain. Penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik. Sumber air minum dari sumur/mata air tidak terlindung/sungai/air hujan. Bahan bakar untuk memasak se-hari2 adalah kayu bakar/arang/minyak tanah. Hanya mengkonsumsi daging/susu/ayam satu kali dalam seminggu. Hanya membeli satu setel pakaian baru dalam setahun. Hanya sangu makan sebanyak satu/dua kali dalam sehari. Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di Puskesmas/Poliklinik. Sumber Penghasilan Kepala RT : Petani dgn luas lahan 0,5 HA, buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan, atau pekerjaan lainnya dengan pendapatan dibawah Rp per bulan. Pendidikan tertinggi KRT : Tidak sekolah/Tidak tamat SD/Hanya SD. Tidak memiliki tab/brg yg mudah dijual dgn nilai min Rp seperti spd motor (kredit/non-kredit), emas, ternak, kapal motor, atau barang modal lain. Sept 2007

36 Perincian kemiskinan Inflasi Feb 2005 – Maret 2006 = 17,95 %
Makanan berkontribusi 70,54 % thd garis kemiskinan Komoditi non-makanan a.l. : perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan. Tanpa pelaksanaan program kompensasi pengurangan subsidi BBM, jumlah penduduk miskin akan menjadi 50,8 juta (22,8 % penduduk). BLT ke 19,2 juta Rumah Tangga, Raskin, BOS  memperkuat pemenuhan dasar penduduk miskin Dari 39,1 juta miskin di 2006  19,8 juta sudah miskin tahun sebelumnya, 9,9 juta hampir miskin, 7,3 juta hampir tidak miskin, 2,1 juta tidak miskin. Sept 2007

37 Simplifikasi dunia nyata
“Menebak” dunia nyata : Model  teoritis, asumsi, matematis, data statistik, “ceteris paribus”  simplifikasi dunia nyata Dunia nyata : - Perilaku manusia  Economic rationale, Opportunity cost, Mekanisme Pasar, Budaya, Agama, dsb. - Sistem Politik  Demokrasi, dsb.  WEST ? - Lain-lain. Sept 2007

38 Persentasi penduduk mnrt pendidikan yang ditamatkan, Indonesia 2000.
Laki-laki Perempuan Total Belum tamat SD 33,05 % 37,54 % 35,29 % Sekolah Dasar 33,51 % 34,93 % 34,22 % SLP 14,24 % 12,89 % 13,57 % SLA 15,79 % 12,17 % 13,98 % D 1 / D 2 0,56 % 0,52 % 0,54 % D 3/Akademi/PT 2,83 % 1,93 % 2,38 % 100 % Sept 2007

39 Life in the Developing Nations: Population and Poverty
Difficulties faced by developing nations: chronic food shortages explosive population growth hyperinflations low productivity and low GDP per capita primitive shelter illiteracy infant mortality Sept 2007

40 Social overhead capital
Basic infrastructure projects  roads, power generation, and irrigation systems,  that add to a nation’s productive capacity. In developing economies, government provision of public goods is highly deficient, Many socially useful projects cannot be successfully undertaken by the private sector. Economies of scale and the free-rider problem are among the reasons why the amount of private-sector projects is less than socially optimal. There is no way for private businesses to capture sufficient returns to make the project profitable. Sept 2007

41 Issues in Economic Development
Population growth in developing nations is about 1.7 % per year (in industrial market economies is only 0.5 %). Thomas Malthus, England’s first professor of political economy, believed populations grow geometrically. He believed that due to the diminished marginal productivity of land, food supplies grow much more slowly. Sept 2007

42 Population Growth The natural rate of population increase is the difference between the birth rate and the death rate. It does not take migration into account. Any nation that wants to slow its rate of population growth will probably find it necessary to have in place economic incentives for fewer children as well as family planning programs. Children are a source of farm labor, and a source of income for aging parents In general, rising incomes appear to decrease fertility rates, indicating that economic development itself reduces population growth rates. Individual families may have children as a rational strategy for economic survival, but this may create negative effects for the nation as a whole. Sept 2007

43 Developing-Country Debt Burdens
Debt rescheduling is an agreement between banks and borrowers through which a new schedule of repayments of the debt is negotiated; often some of the debt is written off and the repayment period is extended. A stabilization program is an agreement between a borrower country and the IMF in which the country agrees to revamp its economic policies to provide incentives for higher export earnings and lower imports. Sept 2007

44 Transisi ke Market Economy
Ekonom umumnya setuju 6 “basic requirements” untuk melakukan transisi dari sistem sosialisme ke “market-based system” : 1. Macroeconomic stabilization. 2. Deregulation of prices and liberalization of trade. 3. Privatization of state-owned enterprises and development of new private industry. 4. The establishment of market-supporting institutions, such as property and contract laws, accounting systems, and so forth. 5. A social safety net to deal with unemployment and poverty. 6. External assistance. Sept 2007

45 Dihadiri 179 negara, telah disetujui :
International Conference on Population and Development (ICPD), Kairo 1994 Dihadiri 179 negara, telah disetujui : Population issues are not just a matter of numbers, they are first and foremost about people - about human beings and their inherent right to development and lead to a decent life no matter where they happen to be born. Juga disetujui bahwa : Women's empowerment and gender equality, and the elimination of violence against women and girls, are cornerstones of population and development policies. Sept 2007

46 Tahun 2000 (era millenium) Sidang Majelis Umum 189 negara anggota PBB (termasuk Indonesia) mendiskusikan berbagai masalah dan memperbaharui komitmen untuk : peningkatan kesejahteraan dan kelangsungan hidup bangsa, penegakkan hak asasi manusia dan kolaborasi internasional untuk memajukan bangsa, dengan target dan indikator yang jelas. Menjawab berbagai tantangan di era millenium, Menetapkan langkah kongkrit dalam menilai kinerja (performance) melalui tujuan jangka panjang (goals), Menetapkan target dan indikator yang sudah ditetapkan dari 1990 hingga 2015, yang disebut "Millenium Development Goals" (MDGs). Sept 2007

47 Delapan Goals MDGs Memberantas kemiskinan dan kelaparan.
Mewujutkan pendidikan dasar. Meningkatkan persamaan gender dan pemberdayaan perempuan. Mengurangi angka kematian bayi. Meningkatkan kesehatan ibu. Memerangi HIV/AIDS, malaria, penyakit lain. Pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan. Mengembangkan kemitraan global dalam pembangunan. Sept 2007

48 Fokus Asia - Pasifik Fokus thema wilayah Asia & Pasifik, yang ditetapkan dalam the Fifth Asia and Pacific Population Conference (APPC) bulan Desember 2002, adalah "Population and Poverty". Konperensi ini juga menetapkan Plan of Action yang akan dijalankan. Bagi Indonesia, MDGs dan Plan of Action tsb bukan hal baru, dan telah dilakukan sejak lama. Meskipun demikian, MDGs diharapkan dapat membantu semua pihak yang terlibat untuk mencapai tujuan dengan jelas, karena sudah dilengkapi dengan indikator yang sesuai. Sept 2007

49 People centered development
Pembangunan terencana di segala bidang untuk menciptakan perbandingan ideal antara : perkembangan kependudukan dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan, Pembangunan bangsa dengan wawasan kependudukan,  sering disebut : “people centered development”, Penduduk : titik sentral dalam pembangunan berkelanjutan. Jumlah penduduk yang besar dengan kualitas rendah dan pertumbuhan yang cepat,  memperlambat kondisi kesejahteraan yang ideal. Sept 2007

50 People centered development
Indikator ekonomi (mikro & makro) perlu dalam pembangunan nasional. Tetapi variabel kependudukan diletakkan sama pentingnya dalam perencanaan pembangunan. Kalau tidak, berimplikasi melahirkan ketidakharmonisan sosial yang menjurus pada konflik sosial. Merumuskan variabel kependudukan dalam pembangunan nasional  Memberikan posisi penting pada : Perencanaan kependudukan, Dinamika/mobilitas penduduk, Administrasi dan informasi kependudukan. Sept 2007

51 Peningkatan Kesejahteraan
Peningkatan kesejahteraan : ekonomi atau non-ekonomi, Masalah ekonomi adalah bagaimana memenuhi kebutuhan manusia yang cenderung tak terbatas dengan sumber-sumber daya (resources) yang sangat terbatas (langka). Individu / rumah tangga  punya sumber daya yg cukup (arus pendapatan / kekayaan)  membeli barang / jasa yg dibutuhkannya. Memilih konsumsi barang/jasa yang menjadi prioritasnya. Pembahasan kesejahteraan  dimulai dari individu / rumah tangga. Tidak dari aspek makro ekonomi semata. Sept 2007

52 Peningkatan Kesejahteraan
Pendapatan rumah tangga strata menengah kebawah  penurunan daya beli riil cukup besar. Mencari pekerjaan susah, untuk pencari kerja "lama" maupun "baru". Peningkatan kemiskinan dikalangan penduduk yang mempunyai human capital rendah. Lebih sejahtera  punya daya beli riil untuk membeli barang/jasa yang lebih banyak/lebih berkualitas. Variabel ekonomi yang berpengaruh dalam peningkatan kesejahteraan, antara lain : Pertumbuhan GDP/GNP Riil, Inflasi, Nilai tukar Rupiah (Kurs), Sumber Daya Finansial, dsb. Variabel-variabel non-ekonomi yang juga dianggap indikator peningkatan kesejahteraan dalam arti lebih luas : Hak asasi manusia, Kesehatan, Pendidikan, Persamaan gender, dsb. Sept 2007

53 Prof. DR. Widjojo Nitisastro,
Menyatakan bahwa segitiga : Pertumbuhan ekonomi, Pengendalian pertumbuhan penduduk, serta Lingkungan, harus dikelola pemerintah secara bersama-sama dan terintegrasi. Dikatakan : "Itulah konsep pembangunan berwawasan kependudukan dalam rangka mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Penduduk harus ditempatkan sebagai titik sentral kegiatan pembangunan" (paparan pada Ulang Tahun ke 40 Lembaga Demografi FEUI, Agustus 2004). Sept 2007

54 Penyeimbangan 3 Faktor Dominan di Negara Sedang Berkembang :
Sept 2007

55 Indikator Utama Kependudukan (Data Demografi Indonesia 2005 - estimasi)
Sept 2007

56 Indikator Kependudukan
1. Pertumbuhan Penduduk Alamiah (Natural Rate of Population Increase) : Fertilitas : ASFR, TFR, NRR. Mortalitas : ASMR, IMR, Morbiditas. Berhubungan dengan : Sektor Kesehatan dan KB. Dana (Financial Resources)  APBD dsb. Pendapatan Rumah Tangga (Daya Beli). Agama, Adat, Budaya, Pendidikan. Sept 2007

57 Indikator Kependudukan (lanjutan)
2. Migrasi Masuk dan Migrasi Keluar. 3. Ketenaga-kerjaan (Supply of Labor). Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)  Menentukan besarnya Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja. 4. Perkawinan (marriage) 5. Pembuatan Proyeksi Penduduk  untuk Perencanaan Daerah. Sept 2007

58 Sejenak tentang Demografi
Demografi berasal dari bahasa Yunani, Demos = Rakyat atau Penduduk, Grafein = Menggambar, Menulis/Tulisan. Sept 2007

59 Tulisan atau gambaran mengenai rakyat atau penduduk
Tulisan atau gambaran mengenai rakyat atau penduduk. (Achille Guillard dalam “Elements de Statistique Humaine on Demographic Comparee, 1885). Demografi Sept 2007

60 Donald J. Bogue (buku “Principles of Demography”) Demografi : ilmu yang mempelajari secara statistik dan matematik tentang jumlah, komposisi dan distribusi penduduk serta perubahan –perubahannya, sebagai akibat bekerjanya 5 komponen demografi : Kelahiran (Fertilitas), Kematian (Mortalitas), Perkawinan, Migrasi, dan Mobilitas Sosial. Sept 2007

61 Demografi Ilmu yang mempelajari persoalan dan hal-hal yang berhubungan dengan komponen-komponen perubahan penduduk, seperti : Kelahiran, Kematian, Migrasi, sehingga menghasilkan suatu jumlah dan komposisi penduduk menurut Umur dan Jenis Kelamin tertentu. Sept 2007

62 George W. Barclay (1970) Demografi :
Adalah ilmu yang memberikan gambaran secara statistik tentang Penduduk. Demografi mempelajari perilaku penduduk secara menyeluruh, bukan perorangan. Sept 2007

63 Demografi Is the scientific study of human population, including its size, distribution, composition, and the factors that determine changes in its size, distribution, and composition. Studi ilmiah tentang penduduk, meliputi jumlah (size), distribusi, komposisi, dan faktor-faktor yang menyebabkan perubahan dari jumlah penduduk, distibusinya dan komposisinya. Sept 2007

64 Dari definisi, demografi memfokuskan pada 5 aspek penduduk :
Jumlah (size). Distribusi (Geographic distribution) Komposisi. Dinamika kependudukan - The component of change (births, deaths, migration) Faktor sosial-ekonomi dan konsekwensi perubahan penduduk. Sept 2007

65 Jumlah penduduk adalah banyaknya orang yang ada disuatu daerah tertentu pada waktu tertentu.
Distribusi penduduk adalah the way the population is depersed di suatu wilayah geografis pada waktu tertentu. Komposisi penduduk memperlihatkan banyaknya orang menurut umur, jenis kelamin, dan kategori demografi lain. Pengertian kategori demografi ini mengundang berbagai perdebatan diantara para ahli demografi. Mereka setuju bahwa umur, jenis kelamin, ras, tahun kelahiran, tempat lahir, merupakan karakteristik demografi yang tidak berubah selama masa hidup seseorang (disebut ascribed characteristics). Sept 2007

66 Karakteristik lain disebut karakteristik sosial ekonomi :
nativity, ethnicity, ancestry, agama, kewarganegaraan, status perkawinan, karakteristik rumah tangga, living arragements, tingkat pendidikan, school enrollment, status angkatan kerja, pendapatan dan kekayaan. Karakteristik ini bisa berubah dalam perjalanan hidup seseorang. Sept 2007

67 Definisi yang lebih inklusif termasuk :
Secara sempit dapat didefinisikan bahwa komponen perubahan dalam demografi adalah kelahiran, kematian dan migrasi. Definisi yang lebih inklusif termasuk : Perkawinan dan perceraian sebagai suatu proses yang mempengaruhi kelahiran, pembentukan rumah tangga dan “peleburan” rumah tangga, dan Peranan dari sakit atau morbiditas, sebagai suatu proses yang mempengaruhi mortalitas. The study of the interrelation of these factors and age/sex composition defines the subfield of Formal Demography. Sept 2007

68 Beyond Demography Beyond these demographic factors of change, there are a host of social and economic characteristics, that represent causes and consequences of change in the basic demographic characteristics and the basic components of change. Study of these topics defines the subfields of social and economic demography. Dengan demikian, pembahasan demografi dapat di kelompokkan dalam : Basic demography, dan Applied demography. Sept 2007

69 Ilmu Demografi Merupakan suatu alat untuk mempelajari perubahan-perubahan kependudukan dengan memanfaatkan : Data dan statistik kependudukan. Perhitungan-perhitungan secara matematik dan statisktik dari data penduduk, terutama mengenai perubahan jumlah, persebaran dan komposisinya. Sept 2007

70 Variabel-variabel Utama Demografi
Fertilitas (Fertility) Mortalitas (Mortality). Migrasi (Migration). Sept 2007

71 Lingkup Demografi dan Ilmu Kependudukan
Ilmu demografi berkembang 3 abad lalu. John Graunt (Inggris, ), bapak demografi, melakukan analisa mortalitas, fertilitas, migrasi dsb, dari The Bills of Mortality, dan mencetuskan “hukum-hukum” pertumbuhan penduduk. Karya William Petty ( ), Political Arithmetic, mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan demografi. Sept 2007

72 Lingkup Demografi dan Ilmu Kependudukan
Edmund Halley ( ) menyusun tabel kematian (Life Table) modern yang pertama. Oleh para pelopor (Guillard dsb), demografi disebut Bio-Social Book-keeping, kelahiran menambah jumlah penduduk dan kematian mengurangi jumlah penduduk. Berfokus pada statistik penduduk dan analisanya. Sept 2007

73 Demografi The science of population
Apakah telaah demografi diperlukan dalam pengelolaam pembangunan (nasional dan daerah) ? Demografi : ilmu yang berkenaan dengan hal-hal yang berpengaruh terhadap besaran, distribusi, proses, struktur dan karakteristik penduduk. (John R. Weeks, 1999:36) Demografi berasal dari bahasa Yunani. Demos = Rakyat atau Penduduk, Grafein = Menggambar, Menulis/Tulisan. Tulisan atau gambaran mengenai rakyat atau penduduk. (Achille Guillard dalam “Elements de Statistique Humaine on Demographic Comparee, 1885). Sept 2007

74 Ilmu Kependudukan. Diperlukan ilmu lain, yaitu : Sociological Demography, Population Studies, Economic Demography, dsb, Sering disingkat menjadi Ilmu Kependudukan. Merupakan penghubung antara penduduk dengan sistem sosial, agar mengerti keadaan di masyarakat melalui proses analisa kependudukan. Sekarang lebih disadari bahwa demografi dipelajari tidak terlepas dari berbagai variabel non-demografis (seperti ilmu ekonomi, sosiologi, geografi, psikologi, politik, dsb). Demography merupakan “Interdisciplinary Science”. Sept 2007

75 Demografi FERTILITAS MORTALITAS MIGRASI DEMOGRAFI Sept 2007


Download ppt "DASAR-DASAR KEPENDUDUKAN/DEMOGRAFI (1)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google