Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

XVII. PENGANGGARAN MODAL INTERNASIONAL

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "XVII. PENGANGGARAN MODAL INTERNASIONAL"— Transcript presentasi:

1 XVII. PENGANGGARAN MODAL INTERNASIONAL
PENDAHULUAN MODEL NILAI SEKARANG YANG DISESUAIKAN PENGANGGARAN MODAL DARI PERSPEKTIF PERUSAHAAN INDUK PENYESUAIAN RISIKO DALAM ANALISIS PENGANGGARAN MODAL ANALISIS SENSITIVITAS DAN ASUMSI PPP OPSI2 RIEL TUGAS TERSTRUKTUR.

2 PENDAHULUAN (1) Kemakmuran pemegang saham tercipta ketika perusahaan membuat investasi yang menghasilkan nilai sekarang investasi lebih besar daripada biayanya. Keputusan investasi modal relatif mahal, sehingga menentukan bagaimana perusa-haan menghasilkan produk secara efisien dan menentukan bagaimana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.

3 PENDAHULUAN (2) Keputusan investasi modal menentukan posisi kompetitif perusahaan di pasar produk dan kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang. Konsekuensinya: suatu kerangka kerja yang valid untuk analisis adalah penting. Dalam keuangan modern, metodologi pengambilan keputusan menggunakan model arus kas yang didiskonto nilai sekarang bersih (NPV).

4 PENDAHULUAN (3) Lessard (1985) menyarankan agar dalam CB menggunakan nilai sekarang yang disesuaikan (APV) yang merupakan perluasan teknik NPV. Persamaan penganggaran modal NPV dasar: NPV =  CFt/(1+K)t + TVT/(1+K)T – C0. Tolok ukur: NPV  0 (proyek diterima); dan NPV < 0 (proyek ditolak).

5 PENDAHULUAN (3) Analisis pengeluaran modal yang lain: IRR, PP, & PI.
Dalam CB, input yang dianalisis dengan NPV, APV, IRR, PP, & PI, adalah arus kas tahunan yang dihaslkan selama umur ekonomis proyek. Arus kas yang digunakan dalam analisis CB ini adalah arus kas inkremental (CFt). CFt = (Rt – OCt – Dt – It) + Dt + It(1 - ). CFt = OCFt(1-) + Dt.

6 PENDAHULUAN (4) Formula CFt yang lebih sederhana:
CFt = (Rt – OCt – Dt)(1 – ) + Dt . CFt = NOIt(1-) + Dt. Formula lain CFt juga dapat digunakan: CFt = (Rt – OCt)(1 – ) + Dt. CFt = OCFt(1 – ) + Dt.

7 MODEL NILAI SEKARANG YANG DISESUAIKAN (1)
Jika persamaan arus kas inkremental disubstitusikan pada rumus NPV, maka: NPV =  OCFt(1- )/(1+K)t +  Dt/(1+K)t + TVT/(1+K)T – C0. Nilai perusahaan yang menggunakan leverage (Modigliani dan Miller = MM, 1963): Vl = Vu + Utang. Dari dua sisi persamaan, jika diuraikan: NOI(1-)/K = [NOI(1-)/Ku] + I/i

8 MODEL NILAI SEKARANG YANG DISESUAIKAN (2)
Biaya modal rata2 tertimbang (K): K = (1 - )/Kl + i(1 - ). Dalam artikel MM diperlihatkan bahwa: K = Ku(1-). Jika  = 0, maka K = Ku & I = 0. Jadi: Vl = Vu. Jika  > 0, maka Ku > K & I > 0. Jadi: Vl > Vu.

9 MODEL NILAI SEKARANG YANG DISESUAIKAN (3)
Teori MM: nilai perusahaan yang menggu-nakan leverage > perusahaan yang tidak menggunakan leverage dengan NOI sama. Argumennya: perusahaan yang mengguna-kan leverage mempunyai penghematan pajak dari pengurangan pajak atas pembayaran bunga kepada para pemegang obligasi yang tidak dibayarkan kepada pemerintah.

10 MODEL NILAI SEKARANG YANG DISESUAIKAN (4)
Analogi dengan persamaan MM untuk perusahaan yang tidak berutang, maka NPV diubah menjadi APV diformulakan: APV =  OCFt(1- )/(1+Ku)t +  Dt/(1+i)t +  It/(1+i)t + TVT/(1+Ku)T – C0. Model APV: pendekatan aditivitas nilai untuk penganggaran modal. Tolok ukur: APV  0 (proyek diterima); dan APV < 0 (proyek ditolak).

11 MODEL NILAI SEKARANG YANG DISESUAIKAN (4)
Model APV sangat berguna untuk analisis pengeluaran modal perusahaan domestik. Model APV sangat berguna bagi MNC untuk menganalisis pengeluaran modal domestiknya atau untuk perusahaan anak luar negeri MNC dari sudut pandang perusahaan anak.

12 PENGANGGARAN MODAL DARI PERSPEKTIF PERUSAHAAN INDUK (1)
Kelemahan Model APV: ada kemungkinan suatu proyek mempunyai APV positif dari perspektif perusahaan anak dan APV negatif dari perspektif perusahaan induk. Penyebab: 1. Arus kas tertentu diblokade oleh negara tamu; 2. Pemberlakuan pajak ekstra oleh negara tamu. APV dari perspektif MNC dikembangkan oleh Lessard (1985) untuk menganalisis pengeluaran modal luar negerinya.

13 PENGANGGARAN MODAL DARI PERSPEKTIF PERUSAHAAN INDUK (2)
APV = StOCFt(1- )/(1+Kud)t + StDt/(1+id)t + It/(1+id)t + STTVT/(1+Kud)T – S0C0 + S0RF0 + S0CL0 - StLPt/(1+id)t. Tidak semua bagian rumus APV Lessard dilibatkan dalam perhitungan penganggar-an modal, dan disesuaikan dengan kondisi yang ada. Kurs spot di masa mendatang pada rumus Lessard dapat diestimasi dengan PPP. St = S0(1+d)t/(1+ f)t.

14 PENYESUAIAN RISIKO DALAM ANALISIS PENGANGGARAN MODAL (1)
Dalam model APV, analisis pengeluaran modal suatu proyek diperlakukan mempunyai risiko yang sebanding dengan perusahaan sebagai keseluruhan. beberapa proyek yang ada mungkin lebih atau kurang berisiko daripada rata2 perusahaan secara keseluruhan. Untuk meyesuaikan ketidaksamaan risiko ini dapat digunakan dua cara: 1. Metode diskonto yang disesuaikan risiko; dan 2. Metode ekuivalen kepastian.

15 PENYESUAIAN RISIKO DALAM ANALISIS PENGANGGARAN MODAL (2)
Metode diskonto yang disesuaikan risiko mensyaratkan penyesuaian tingkat diskonto atas atau bawah untuk peningkatan atau penurunan dalam risiko sistematik atas proyek relatif terhadap perusahaan sebagai suatu keseluruhan. Pada rumus APV Lessard, hanya arus kas yang didiskonto pada Kud yang memasukkan risiko sistematik. Jadi, hanya Kud yang membutuhkan penyesuaian ketika risiko berbeda dari perusahaan sebagai suatu keseluruhan.

16 PENYESUAIAN RISIKO DALAM ANALISIS PENGANGGARAN MODAL (3)
Pada metode ekuivalen kepastian, mengutip premi risiko dari arus kas yang diharapkan untuk mengkonversinya ke dalam arus2 kas bebas risiko yang ekuivalen, kemudian didiskonto pada tingkat bunga bebas risiko. Ini disempurnakan dengan mengalikan arus kas berisiko dengan suatu faktor ekuivalen kepastian yang merupakan kesatuan atau kurang. Arus kas yang lebih berisiko, lebih kecil faktor ekuivalen kepastian.

17 ANALISIS SENSITIVITAS (1)
Masing2 arus kas dalam metode APV mempunyai distribusi probabilitasnya sendiri. Nilai yang diharapkan atas input ini adalah apa yang diharapkan oleh manajer keuangan untuk mendapatkan informasi tertentu yang diselesaikan pada waktu analisis ditampilkan.

18 ANALISIS SENSITIVITAS (2)
Nilai yang direalisasikan yang dapat menghasilkan suatu arus kas khusus mungkin berbeda daripada yang diharapkan. Dengan analisis sensitivitas, skenario yang berbeda diuji dengan menggunakan estimasi kurs tukar, estimasi tingkat inflasi, dan estimasi biaya dan penentuan harga, yang berbeda dalam perhitungan APV.

19 ASUMSI PPP Dalam metode APV, PPP digunakan sebagai alat peramal atas kurs tukar yang diharapkan di masa mendatang. Asumsi lain: tidak ada perbedaan dalam tingkat pajak marginal, ketika PPP dipegang & semua arus kas luar negeri secara legal dapat direpatriasi ke perusahaan induk, & tidak ada perbedaan perspektif antara perusahaan induk & anak.

20 OPSI2 RIEL Risiko dalam pendekatan APV diperlakukan melalui tingkat diskonto. Jika APV + proyek diterima, & APV – proyek ditolak. Proyek diterima di baah asumsi bahwa semua keputusan operasi mendatang akan optimal. Padahal, manajemen perusahaan tidak tahu kenyataannya. Penerapan teori penentuan harga opsi untuk mengevaluasi opsi2 investasi dalam proyek riel disebut sebagai opsi2 riel.

21 TUGAS TERSTRUKTUR Halaman 464, Problems Nomor: 1, 2, 3, 4, dan 5.
Selamat mencoba. Terima kasih dan wasalam.


Download ppt "XVII. PENGANGGARAN MODAL INTERNASIONAL"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google