PENGANTAR RISET AUDIENS

Presentasi berjudul: "PENGANTAR RISET AUDIENS"— Transcript presentasi:

1 PENGANTAR RISET AUDIENS
PERTEMUAN KE-2

2 Semakin menguatnya era informasi yang mulai mereorganisasi kehidupan manusia, membuat studi khalayak menjadi semakin penting

3 Perkembangan teknologi media, terutama media-media baru dengan karakteristik yang berbeda dengan old media mendefinisikan lagi arti khalayak

4 Memahami Audiens dalam Komunikasi Massa
Audiens sebagai penerima (pesan) dalam model sekuensial sederhana proses komunikasi massa (who says what to Whom in Which Channel with What Effect)

5 Audiens terbentuk oleh
ikatan-ikatan pesan

6 Karakteristik Audiens: Masa Romawi
Mereka merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan Peristiwanya berciri publik dan popular Muatan pertunjukannya bersifat sekular (tidak religius) Bersifat sukarela Ada spesialisasi peran Pertunjukan di suatu tempat tertentu dan ada pengalaman penonton (Irawanto, 2008)

7 Karakteristik Audiens dalam Masyarakat Modern
Audiens dipahami sebagai kolektivitas yang dimungkinkan dalam masyarakat modern (Blumer, 1939) Audiens sebagai massa Audiens sebagai pasar Audiens sebagai publik/citizen

8 Mendefinisikan Audiens: 1
As market: Consumers Cultural Identities As Market: Comodity Public

9 Memahami Audiens: 2 Works Masyarakat Kapitalis Fan, nojob, Noworks
Audens Leisure Time Labour Fan, nojob, Noworks Works Masyarakat Kapitalis

10 Audiens sebagai Market
Anggota-anggota merupakan agregat dari individu-individu konsumen Batas-batasnya didasarkan hanya pada kriteria ekonomi Anggotanya tidak berhubungan satu dengan yang lain Anggota-anggotanya tidak berbagi identitas yang sama Ia terbentuk secara temporer

11 Memahami Audiens: 3 Publics Citizens Media dalam Sistem Demokrasi
Audience Citizens Publics Media dalam Sistem Demokrasi

12 Audiens sebagai publik dan warga negara harus dilihat sebagai kolektivitas individu yang harus dilayani media dalam kapasitasnya sebagai warga negara dalam sistem politik demokrasi Ukuran-ukurannya lantas didefinisikan dalam kerangka profesionalitas media/ketersediaan informasi sebagai kebutuhan dasar warga negara untuk terlibat dalam kehidupan publik

13 Konstruksi audiens sejatinya melayani tiga kelompok utama: institusi media, peneliti media (termasuk kritisi) dan lembaga regulasi (pemerintah) (Hartley, 2002; Irawanto, 2008).

14 TUJUAN RISET AUDIENS Penjualan
Mengukur secara aktual ataupun potensial untuk tujuan-tujuan periklanan Manipulasi dan penyaluran pilihan-pilihan perilaku audiens Melihat kesempatan-kesempatan pasar Testing produk dan perbaikan efektivitas komunikasi Sebagai rasa tanggung jawab untuk melayani audiens Melakukan evaluasi terhadap performance dalam sejumlah cara (misalnya, menguji dampak-dampak yang membahayakan (McQuail, 2005)

15 Audiens as Partisipants
Model Alternatif Audiens as Target Audiens as Spectator Audiens as Partisipants

16 Audiens sebagai target: dalam model transmisi dimana proses komunikasi hanya dianggap sebagai pengiriman pesan/signal dalam suatu waktu dengan tujuan untuk melakukan kontrol atas audiens Audiens dianggap hanya sebatas sebagai target untuk tujuan-tujuan komunikasi

17 Audiens sebagai partisipan: menurut model “ritual” atau ekspresif, komunikasi didefinisikan sebagai sharing and participation, increasing the commonality between sender and receiver.

18 Audiens sebagai Spectator: komunikasi tidak dipahami sebagai proses pengiriman pesan oleh sumber, tetapi lebih pada usaha mencari perhatian receivers, tanpa mempertimbangkan dampak-dampaknya.

19 Pendekatan Riset yang Bisa Digunakan
Structural Behavioural Cultural Main Aims Describe composition; enumerate; relate to society Explain and predict choices, relations, effects Understand meaning of content received and of use in context Main Date Social-Demographic , media and time use Motives; acts of choice; reactions Prerceptions of meaning in social and cultural contex Main Methode Survei and statistical Analysis Survei, experiment; mental experiment Ethnographic, qualitative McQual, 2000: 368

20 BAGAIMANA AUDIENS KE DEPAN?
ADAKAH IA HARUS DIPAHAMI DALAM POLA SEKUENSIAL MODEL TRANSMISI?