Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

SAHAM SYARIAH.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "SAHAM SYARIAH."— Transcript presentasi:

1 SAHAM SYARIAH

2 FINANCIAL MARKET

3 SHORT TERM DEBTS MARKET
FINANCIAL MARKET MONEY MARKET CAPITAL MARKET EQUITY MARKET SHORT TERM DEBTS MARKET LONG TERM DEBTS MARKET

4 SAHAM Pengertian Suatu bukti kepemilikan atas suatu perusahaan.
Saham Syariah Suatu bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang memenuhi kriteria Syariah dan tidak termasuk saham yg memiliki hak-hak istimewa.

5 Jenis-Jenis Saham Saham Preferen
Mempunyai sifat gabungan antara saham biasa dan obligasi Hak preferen thd deviden: hak untuk menerima deviden terlebih dahulu dibandingkan dengan pemegang saham biasa. Dividan biasanya dinyatakan dalam %. Hak dividen komulatif: hakuntuk menerima dividen tahun2 sebelumnya yg belum dibayarkan Hak preferen likuiditas: mendapatkan terlebih dahulu aktiva perusahaan dibandingkan dengan pemegang saham biasa bila terjadi likuidasi. Bagaimana saham preferen menurut syariah…?

6 Saham Biasa Hak Kontrol Hak menerima pembagian keuntungan
Memilih pimpinan perusahaan Hak menerima pembagian keuntungan Hak Preemtive Hak unt mendapatkan prosentasi kepemilikan yg sama jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham. Soal: apabila ada right issue berapa saham yg harus dibeli oleh investor existing bial dia ingin mempertahankan kepemilikannya.

7 Saham Teasury Saham perusahaan yg pernah beredar dandibeli kembali oleh perusahaan untuk disimpan dan dapat dijual kembali. Beberapa alasan kenapa ada saham treasury Dapat diberikan sbg bonus kepada karyawan Meningkatkan perdagangan, shg nilai pasar meningkat Mengurangi jumlah saham beredar untuk menaikkan laba per lembar saham. Untuk mencegah perusahaan dikuasai oleh perusahaan lain. Dll.

8 Pedoman Syariah Uang tidak boleh menghasilkan uang. Uang hanya boleh berkembang bila diinvestasikan dalam tangible economic activity Hasil dari kegiatan ekonomi diukur dengan the return on investment. Return ini dapat diestimasikan tetapi tidak ditetapkan di depan. Uang tidak boleh dijual untuk memperoleh uang.

9 Pedoman Syariah Saham dalam perusahaan, kegiatan mudharabah atau partnership musyarakah dapat diperjual-belikan dalam rangka kegiatan investasi dan bukan untuk spekulasi dan untuk tujuan perdagangan kertas berharga. Instrumen finansial Islami, seperti saham, dalam suatu venture atau perusahaan, dapat diperjual-belikan karena ia mewakili bagian kepemilikan atas aset dari suatu bisnis. Beberapa batasan dalam perdagangan sekuritas seperti itu antara lain : Nilai per share dalam suatu bisnis harus didasarkan pada hasil appraisal atas bisnis ybs. (fundamental analysis) Transaksi tunai, harus segera diselesaikan sesuai dengan kontrak

10 PRINSIP PASAR MODAL SYARIAH
Penyebab Haramnya Transaksi Implikasi di Pasar Modal Li Dzatihi Efek yg diperjual belikan harus merepresentasikan barang dan jasa halal Li Ghairihi Tadlis Transparansi informasi Assymetric information dilarang Taqrir/gharar Larangan thd transaksi yg mengandung ketidak jelasan objek yg ditransaksikan, baik dr sisi pembeli maupun penjual Ba’i najasy Larangan melakukan rekayasa permintaan untuk mendapatkan keuntungan di atas laba normal, dengan menciptakan false demand. Ikhtikar Larangan melakukan rekayasa penawaran untuk mendapatkan keuntungan di atas laba normal, dengan mengurangi supply agar harga jual naik Sumber: Kariim2002

11 PRINSIP PASAR MODAL SYARIAH Lanjutan…
Penyebab Haramnya Transaksi Implikasi di Pasar Modal Li Ghairihi Riba Fadl Larangan atas pertukaran Efek sejenis dengan nilai nominal yang berbeda. Riba Nasiah Larangan atas pertukaran Efek yang bukan merepresentasikan ‘ayn Riba Jahiliyah Larangan atas short selling yg menetapkan bunga atas pinjaman Tidak sah Akadnya Rukun dan Syarat Larangan atas semua investasi yang tidak dilakukan secara spot Ta’alluq Transaksi yang setlement-nya dikaitkan dengan transaksi lainnya (menjual saham dengan syarat) 2 in 1 Dua transaksi dalam satu akad, dengan syarat: Obyek sama Pelaku sama Periode sama Sumber: Kariim2002

12 PASAR MODAL BEBERAPA DEFINIFI DALAM PASAR MODAL Pasar Modal
Kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek Penawaran Umum Kegiatan yg bersangkutan dengan penawaran Efek yang dilakukan oleh Emiten kepada masyarakat/umum/publik (minimal 100 pihak) untuk menjual Efek kepada masyarakat/umum/publik (minimal 50 pihak) berdasarkan tatacara yg di atur oleh Undang-Undang dan peraturan pelaksanaannya. Bursa Efek Adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek di antara mereka

13 PASAR MODAL lanjutan… Efek Efek Syariah Emiten
Adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek, dan setiap derivatif dari Efek Efek Syariah Efek sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal yang akad, pengelolaan perusahaan, maupun cara penerbitannya memenuhi prinsip-prinsip Syariah Emiten Pihak yang melakukan Penawaran Umum

14 KRITERIA EMITEN SYARIAH
Jenis usaha, produk barang, jasa yg diberikan dan akad serta cara pengelolaan perusahaan Emiten yang menerbitkan Efek Syariah tdk boleh bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah Jenis Usaha Yg Betentangan adalah Perjudian, permainan yg tergolong judi atau perdagangan yang dilarang Lembaga keuangan konvensional Produsen, distributor, serta pedagang makanan dan minuman yg haram. Produsen, distributor, dan atau penyedia barang atau jasa yg merusak moral dan bersifat mudarat Melakukan investasi pada Emiten yg pd saat transaksi tingkat hutang perusahaan kpd lembaga keuangan ribawi lebih dominan dr modalnya.

15 KRITERIA EMITEN SYARIAH Lanjutan…
Emiten yang menerbitkan Efek Syariah wajib menandatangani dan memenuhi akad yg sesuai dg syariah Emiten yang menerbitkan Efek Syariah wajib menjamin kegiatan usahanya memenuhi prinsip Syariah Apabila suatu saat Emiten tidak bisa memenuhi persyaratan-2 tersebut, maka otomatis Efek yang diterbitkan bukan sebagai Efek Syariah

16 SAHAM SYARIAH Pengertian
Suatu bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang memenuhi kriteria Syariah dan tidak termasuk saham yg memiliki hak-hak istimewa. Dewan Pengawas Syariah No. 40/DSN-MUI/X/2003, Tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal

17 Prinsip Dasar Saham Syariah
Bersifat musyarakah jika ditawarkan secara terbatas Bersifat mudharabah jika ditawarkan kepada publik Tidak boleh ada pembedaan jenis saham, karena risiko hrs ditanggung oleh semua pihak Prinsip profit/loss sharing Tidak dapat dicairkan kecuali dilikuidasi.

18 JAKARTA ISLAMIC INDEX PT Bursa Efek Jakarta bersama dengan PT Danareksa Investment Management meluncurkan indeks saham yang dibuat berdasarkan syariah Islam, yaitu Jakarta Islamic Index (JII). JII terdiri dari 30 jenis saham yang dipilih dari saham-saham yang sesuai dengan Syariah Islam Evaluasi dilakukan setiap 6 bulan sekali

19 PROSES PEMILIHAN JII Memilih kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan sudah tercatat lebih dari 3 (tiga) bulan, kecuali termasuk dalam urutan 10 (sepuluh) kapitalisasi pasar terbesar; Memilih saham berdasarkan laporan keuangan tahunan atau tengah tahun terakhir yang memiliki rasio kewajiban terhadap aktiva maksimal 90% (sembilan puluh per seratus); Memilih 60 (enam puluh) saham dari susunan saham di atas berdasarkan urutan rata-rata kapitalisasi pasar terbesar selama satu tahun terakhir; Memilih 30 (tiga puluh) saham dengan urutan berdasarkan tingkat likuiditas, dilihat dari rata-rata nilai perdagangan regular selama satu tahun terakhir

20 BEBERAPA SAHAM JII (Contoh)
Astra Agro Lestari (AALI) Indofood Sukses Makmur (INDF) Telekomunikasi (TLKM) Indosat (ISAT) Semen Gresik (SMGR) Kimia Farma (KAEF) Aneka Tambang (ANTM) United Tractors (UNTR)

21 ANALISIS PEMILIHAN SAHAM SUATU PENGANTAR

22 ADA 2 MADZAB TECHNICAL ANALYSIS FUNDAMENTAL ANALYSIS

23 Macro Economic analysis
TOP DOWN ANALYSIS Global Macroeconomy Macro Economic analysis Industry Analysis Company Analysis

24 GLOBAL MACROECONOMY Sebagai konsekwensi dari perdagangan global, maka kejadian di negara lain dapat berdampak dalam suatu negara tertentu Contoh : The Asian Effect. Banyak perusahaan di Amerika yang terkena dampaknya.

25 DOMESTIC MACROECONOMY
GDP : GDP yang meningkat pesat berarti Ekonomi sedang tumbuh Perusahaan dapat meningkatkan sales Employment: Unemploymnet meningkat berarti ekonomi sedang resesi Inflation: Inflasi yang tinggi sering disebut dengan “overheated economies”

26 DOMESTIC MACROECONOMY
Interest Rate: Interest rate yang tinggi dapat menurunkan penerimaan masa depan, dengan demikian investasi menjadi tidak menarik. Perumahan dan Kendaraan sangat sensitive thd perubahan interest rate. Budget Deficit: Penermaan < pengeluaran Sentiment: Pesimisme atau optimisme produsen/konsumen terhadap ekonomi masa depan.

27 DEMAND & SUPPLY SHOCK Demand Shock: suatu event yg dapat mempengaruhi permintaan barang & jasa dalam suatu perekonomian Penurunan pajak Penambahan money supply Penambahan government spending Meningkatnya permintaan export. Supply Shock: suatu event yang dapat mempengaruhi kapasitas produksi dan biaya Meningkatnya harga minyak (import) Bencana alam: Banjir Kekeringan, dll Meningkatnya tingkat pendidikan para pekerja Meningkatnya upah

28 DEMAND SHOCK Ditandai dengan agregat output yang bergerak searah dengan interest rate & inflasi Contoh: Government spending meningkat, Ekonomi bergairah, GDP meningkat, Permintaan dana meningkat (untuk investasi), Agregat output meningkat, Tingkat bunga meningkat, Inflasi meningkat

29 SUPPLY SHOCK Ditandai dengan agregat output yang bergerak berlawanan dg arah pergerakan interest rate & inflasi Contoh: Meningkatnya harga BBM (import) Biaya produksi meningkat Harga-2 meningkat Dalam jangka pendek Interest akan meningkat Agregat output akan menurun

30 GOVERNMENT POLICY Fiscal Policy Monetary Policy Government spending
Tax action Monetary Policy Money supply

31 BUSINESS CYCLES Ekonomi, berdasarkan pengalaman yg ada menunjukkan adanya siklus dimana terjadi kondisi expansion dan contraction secara bergantian, walaupun dalam tingkat dan durasi yang tidak beraturan. Peak, transisi dari expansi menuju ke kontraksi Trough, kondisi pada saat resesi besar dan menuju ke arah perbaikan.

32 Economic Analysis

33 Economic Analysis Economic indicators Leading economic indicators
Economic measures that tend to move prior to, or precede, movements in the business cycle Interest Rate spread Stock prices Money supply CPI Contract & Order for plant Vendor performance etc

34 Economic Analysis Economic indicators Lagging economic indicators
Economic measures that tend to move after, or follow, movements in the general economy (business cycles) Ratio of consummer installment credit outstanding to personnal income Commercial loans outstanding Change in CPI for services Ratio of trade investories to sales etc

35 Economic Analysis Economic indicators Coincident indicators
Economic measures that tend to mirror, or move at the same time as, business cycles Employees on non agricultural payrolls Personnal income Industrial production Manufacturing & trade sales etc

36 Industry Analysis Cyclical industries
industries that tend to be directly related to business cycles such that they perform best during expansions and worst during contractions Example: Producers of durable goods Producers of capital goods

37 Industry Analysis Defensive, or countercyclical, industries
industries that tend to perform best when the economy is in a contraction or recession, but are generally the poorest performers in expanding economies Example: Food producers Pharmaceutical industries & health care

38 Industry Analysis Industry life cycle
the various phases of an industry with respect to its growth in sales and its competitive conditions

39 Industry Life Cycle Industry Sales Mature Expansion (Growth)
Introductory Life-Cycle Stages

40 Industry Life Cycle Sales Minimal or Negatife growth Stable Growing
Slowing Growing Rapid & Increasing Growing Start-up Consolidation Mature Relative decline Stage

41 Evaluating the Firm’s Financial Position
Financial statement analysis comparison to other similar firms forecast direction for future predict earnings and dividends risk evaluation

42 SENSITIVITY TO BUSINESS CYCLES
Factors influencing business cycles: Sensitivity of sales Low sensitivity: food, health care, tobaco, movies High sensitivity: machine tools, stell, autos, transportation. Operating laverage Firm with high fixed cost =>Have high operating leverage => more sensitive (mempunyai beta lebih besar) Firm with greater amount Var Cost opposed to fixed cost will be less sensitive (mempunyai beta lebih kecil) Financial laverage Interest payments on debt must be paid regardless of sales (fixed cost) DOL=% chane ini profit/%chane in sales, DOL=1+(FC/Profit) FL=


Download ppt "SAHAM SYARIAH."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google