Kelompok 7 Galih Pramono C1011131140 Ridwan C1011131139 Eko C1011131141 Rio Saputra C1011131138 Adrianus Sepoel C1011131133 Hasan Annafi C1011131119
Penyadapan Karet Prinsip-Prinsip Penyadapan Kriteria Matang Sadap Frekuensi Penyadapan Alat-alat penyadapan Tehnik Penyadapan Penggunaan Stimulan Prakoagulasi
Prinsip Penyadapan Kulit Pulihan (renewable bark) = Kulit pohon yang sudah pulih dari penyadapan sering Kulit Perawan (Virgin) = kulit yang baru pertama kali disadap
Prinsip Penyadapan Fisiologis pembuluh lateks : Sel pembuluh lateks terletak pada kedalaman 0,5-1,5 mm dari lapisan kulit luar. Berkas pembuluh lateks akan terus bertambah hingga puncaknya pada umur 15 tahun. Prinsipnya ; Penyadapan untuk menghasilkan lateks tinggi dilakukan dengan memotong atau melukai pembuluh lateks 1 2 3 4 Penampang melintang batang karet: 1. Kulit yang disadap 2. Kulit yang disisakan 3. Kambium 4. Kayu
Prinsip Penyadapan Fisiologis Pengaliran lateks : Lateks yang mengalir setelah disadap menunjukkan adanya turgor. Turgor ini yang mempengaruhi besar kecilnya tekanan pada dinding sel untuk mengalirkan lateks. Tekanan Turgor maksimum terjadi pada jam 04.00-08.00 Fisiologis terbentunya lateks : Lateks memerlukan waktu sekitar 42 jam agar terbentuk isoprene sebagai produk yang dipanen melalui kegiatan penyadapan 1 2 3 4 Penyadapan terlalu sering menyebapkan Kadar Karet Kering (KKK) rendah karena belum terbentuk senyawa Isoprene Penyadapan terbaik dilakukan pada jam 04.00-08.00 Penyadapan terlalu sering akan menghabiskan kulit batang sehingga memperpendek umur ekonomi tanaman
Kriteria Matang Sadap Matang Sadap Pohon Tanaman karet siap sadap bila sudah matang sadap pohon. Matang sadap pohon tercapai apabila sudah mampu diambil lateksnya tanpa menyebabkan gangguan terhadap pertumbuhan dan kesehatan tanaman. Kesanggupan tanaman untuk disadap dapat ditentukan berdasarkan “umur dan lilit batang”. Umur Tanaman dan Pengukuran Lilit Batang Penyadapan dapat dilakukan sekitar umur 4.5-6 tahun tergantung pada klon dan lingkungan. Pengukuran lilit batang terhadap pohon yang sudah masuk matang sadap dapat dilakukan dengan: 1) Lilit batang 45 cm atau lebih 2) Ketinggian 100 cm dpo (di atas pertautan okulasi).
Kriteria Matang Sadap Matang Sadap Kebun Apabila pada kebun, jumlah tanaman matang sadap sudah mencapai >60%. Misalkan, jarak tanam: 6x3 m (555 pohon/ha), maka pohon matang sadapnya sudah mencapai 333 pohon/ha. Hal ini didasarkan pada produksi yang dihasilkan secara ekonomis cukup menguntungkan untuk memproduksi sejumlah pohon tersebut.
Frekuensi Penyadapan Frekuensi penyadapan: jumlah penyadapan yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu Penentuan frekuensi penyadapan berkaitan dengan panjang irisan dan intensitas penyadapan Panjang irisan: ½ S (spiral) atau S/2, ¼ S atau S/4 Frekuensi penyadapan: 2 tahun pertama: d/3 (3 hari sekali) tahun selanjutnya: d/2 (2 hari sekali) panjang irisan dan frekuensi penyadapan bebas. S/4, d/1, 100% artinya penyadapan setiap hari pada 1/4 sepiral pohon dengan intensitas 100%
Frekuensi Penyadapan
Alat-alat Penyadapan Pisau sadap atas Pisau sadap bawah Talang Latek Mangkuk sadap cincin sadap Tali cincin Mal Sadap
Alat-alat Penyadapan
Teknik Pelaksanaan Buka Sadap Teknik Penyadapan Teknik Pelaksanaan Buka Sadap
Teknik Pelaksanaan Buka Sadap Teknik Penyadapan Teknik Pelaksanaan Buka Sadap
Pelaksanaan Penyadapan Teknik Penyadapan Pelaksanaan Penyadapan a. Ketebalan Irisan Sadap Mengalirnya lateks dari pohon karet adalah jika kulit batangnya diiris dan adanya tekanan (turgor). Dianjurkan ketebalan sadap sekitar 1.5–2.0 mm setiap penyadapan 1 2 3 4
Pelaksanaan Penyadapan Teknik Penyadapan Pelaksanaan Penyadapan b. Kedalaman Irisan Sadap Kedalaman irisan sadap dianjurkan 1–1.5 mm dari kambium Dasar pemikiran: Di dalam kulit batang terdapat pembuluh lateks, semakin ke dalam semakin banyak Jangan sampai terjadi kerusakan kambium agar kulit pulihan dapat terbentuk dengan baik Lamanya penyadapan 25–30 tahun. 1 2 3 4 Penampang melintang batang karet: 1. Kulit yang disadap 2. Kulit yang disisakan 3. Kambium 4. Kayu
Pelaksanaan Penyadapan Teknik Penyadapan Pelaksanaan Penyadapan b. Kedalaman Irisan Sadap 1 2 3 4 Penampang melintang batang karet: 1. Kulit yang disadap 2. Kulit yang disisakan 3. Kambium 4. Kayu
Pelaksanaan Penyadapan Teknik Penyadapan Pelaksanaan Penyadapan c. Waktu Penyadapan Sebaiknya penyadapan dilakukan Jam 4.00-8.00 pagi hari, dengan dasar pemikirannya: Jumlah lateks yang keluar dan kecepatan aliran lateks dipengaruhi oleh tekanan turgor sel (04.00-08.00) Tekanan turgor mencapai maksimum pada saat menjelang fajar, kemudian menurun bila hari semakin siang Pelaksanaan penyadapan dapat dilakukan dengan baik bila hari sudah cukup terang.
Pelaksanaan Penyadapan Teknik Penyadapan Pelaksanaan Penyadapan d. Pengambilan Lateks Pengambilan latek sebaiknya dilakukan pada pukul 08.00 – 10.00 e. Pemulihan kulit batang kulit akan pulih dalam waktu 6 tahun. 9 tahun untuk kulit pulihan pertama dan 8 tahun pada kulit pulihan kedua Kulit batang yang bisa di sadap lagi apabila ketebalannya mencapai 7 mm
Pelaksanaan Penyadapan Teknik Penyadapan Pelaksanaan Penyadapan F. SISTEM EKSPLOITASI Kemampuan tanaman karet dalam menghasilkan lateks berubah dari waktu ke waktu Aturan penyadapan harus disesuaikan. Cara penyadapan menurut aturan-aturan tertentu yang dilakukan pada suatu periode, tersusun dalam suatu sistem disebut sistem sadap Beberapa sistem sadap yang dirangkai dan dilakukan secara berurutan. Sepanjang waktu produksi tanaman.
Penggunaan Simultan Produksi Lateks dapat digenjot dengan pemberian simulatn atau zat perangsang tertentu. Pemberian simultan dilakukan jika tanaman berumur 10-15 tahun jika disadap dengan intensitas rendah (s/2, d/4, 50% atau s/2, d/3, 67%) Prinsipnya untuk menaikan turgor Bahan Simultan yang dipakai biasanya dengan cara oles seperti Zat berbahan aktif Eterpon dengan merek dagang Ethrel, ELS dan Cepha
Prokoagulasi Prokoagulasi adalah pembekuan pendahuluan yang menghasilkan Lumps atau gumpalan-gumpalan sebelum lateks sampai pabrik atau tempat pengolahan yang akan menurukan kulitas karet menjadi karet bukan jenis baku dan kualitas rendah Penyebab Terjadinya Koagulasi adalah kemantapan bagian kolodial didalam latek berkurang, kemudian menggumpal menjadi bagain yang lebih besar yang akhirnya membeku.
Prokoagulasi Faktor : Jenis Klon Air Sadah Enzim Pengangkutan Mikroorganisme Kotoran Cuaca dan Musim : Musim Hujan Kondisi Tanaman Solusi : Pencegahan secara manual : menjaga keersihan alat, Tidak menggunakan air kotor untuk mengencerkan lateks, Penyadapan dilakukan sepagi mungkin, tidak menyadap pohon karet dalam kondisi tidak sehat Pemberian anti Koagulan : Soda (Natrium), amonia, Formaldehida, Natrium Sulfit
Referensi Sapta Bina Usaha Tani Karet. 2003. Pusat Penelitian Karet. Balai Penelitian Sembawa Petunjuk Lengkap Budidaya Karet. 2006. Pt Agromedia Pustaka. Jawa Barat END