KONSEP PENDIDIKAN SEKOLAH TAHFIZ

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KAJIAN TAHSIN AL-QUR’AN Jum’at 8 Januari 2013
Advertisements

Perkembangan Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia
Belajar Baca dan Tulis Al-Qur’an
Oleh: Prof. Dr. M. Ghalib M., M.A
Metode, dan Pendekatan Menafsirkan Al-Qur’an
Metode, dan Pendekatan Menafsirkan Al-Qur’an
PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA RASULULLAH DAN SAHABAT
YANG DI PAKAI DALAM MENGHAFAL AL-QUR’AN SISTEM TURKI UTSMANI
ASAL-USUL DAN PERKEMBANGAN KELEMBAGAAN PESANTREN Materi Ke 3
KAUNY QUANTUM MEMORY TRAINING KAUNY QUANTUM MEMORY
Ulumul Quran Ahda Bina Afianto, Lc..
Pendekatan Scientific dalam Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Hukum Islam dan kontribusi Umat islam Indonesia
Materi Pertemuan 10 Sejarah Hukum Islam I
SUMBER AGAMA DAN AJARAN ISLAM
B BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH
Al Qur’an sebagai sumber Utama Hukum Islam
AL-QUR`AN.
PENGERTIAN SUMBER HUKUM ISLAM DAN PENGERTIAN AL-QURAN SECARA BAHASA DAN ISTILAH Oleh kelompok 1 xiis1.
SUMBER HUKUM ISLAM & METODE BERIJTIHAD
PENERIMAAN SANTRI BARU 2017/2018
Beribadah, bersyukur & Ikhsan
DIPLOMA PENGAJIAN AL-QURAN & SUNNAH
BELAJAR TAJWID تجويد تجويد.
S K I Konsep Kebudayaan Islam Nilai-Nilai Islam Dalam Budaya Indonesia
HASIL EVALUASI Uji Coba Al Hafidz Selama 2 Bulan
NAMA:ALBAN FARELL RAVISHEEHAN KELAS:6B ABSEN:2
DASAR SOP : KEPUTUSAN MENTERI AGAMA RI NOMOR : 168 TAHUN 2010
METODOLOGI PEMBELAJARAN KBK QUR'AN - HADITS
Mencari Format Program Tahfidz di Sekolah-Madrasah
Solihat Loading... Percayalah,,, Dengan ikhtiar dan niat yang baik www. Solihat wordpress.com Percayalah,,, Dengan ikhtiar dan niat yang.
Bab III Pembaharuan Islam di Indonesia
Ruang Lingkup Dan Perkembangan Studi al-Qur’an
Al-Qur’an Kelompok 6.
Al Qur’an sebagai Sumber Utama Hukum Islam)
Sumber Hukum Islam Al-Qur’an Al hadist Ijtihad. ALQURAN SEBAGAI SUMBER HUKUM PERTAMA ISLAM DAN SEJARAH PEMBUKUAN ALQURAN.
SUMBER HUKUM ISLAM OLEH : MISWAN. S.Ag.,S.Kom.
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Mata Kuliah Tauhid Aqidah akhlak
Mencari Format Program Tahfidz di Madrasah
BAHASAN HARI INI PENGERTIAN & FUNGSI AL-SUNNAH & AL-HADITS
Lomba Tahfizh Al Qur’an
Sejarah Hukum Islam I : masa kenabian dan khulafaurrasyidin
TEORI DAN PRAKTIK PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH IBTIDAIYAH KELAS 1-3 Oleh IDRUS :
E-ALQUR’AN HADITS KELAS XI Sulaiman, S.Sos.I
PEMIKIRAN HASAN AL-BANNA
Menemani Rasulullah di Surga
MATA KULIAH TAUHID AKIDAH AKHLAK
Materi pokok bimbingan konseling belajar
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
Perkuliahan Tatap Muka ke-3 Al-Islam I, FIP-UMJ, 05 Oktober 2011
Untuk SMP N 1 Rambatan Kelas VIII Abdullah Guru Agama SMPN 1 Rambatan
Al-Islam dan Kemuhammadiyahan “Sejarah Terbentuknya Muhammadiyah”
Al Qur’an sebagai Sumber Utama Hukum Islam)
Pengertian Ulumul Quran & Sejarah Perkembangannya
TES ISIAN.
PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR PAI BERBASIS SEKOLAH ALAM
Materi Pertemuan IV Al Hadis/ As Sunnah.
PRESENTASI PPKN Anggota Kelompok : - Elizabeth M P (8B/9)
Bismillaah
Syekh Maulana Malik Ibrahim
Materi Pertemuan 10 Sejarah Hukum Islam I
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG, 03 JAN 2013
SINERGI IMPLEMENTASI PERKADERAN DI AMAL USAHA MUHAMMADIYAH BIDANG PENDIDIKAN : PONDOK PESANTREN MUHAMMADIYAH Disampaikan pada Pengajian Ramadhan Pimpinan.
Chafid Seffriyadi IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
RASMUL QURAN Tajuk-tajuk perbincangan:- Ilmu Rasmul Quran
KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT
Evaluasi Pendataan Semester Genap
SEJARAH PESANTREN TAHFIDZ DAARUL HAMIID SEJARAH PESANTREN TAHFIDZ QUR’AN DAARUL HAMIID SEJARAH PESANTREN TAHFIDZ DAARUL HAMIID Jl. Jiwantaka 1.
PANITIA PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) SMP – SMA NURUL HAYAH TAHUN PELAJARAN 2020/2021.
Transcript presentasi:

KONSEP PENDIDIKAN SEKOLAH TAHFIZ 29September 2016 KELOMPOK 4 3e

Pengertian Tahfiz qur’an KELOMPOK 4 29September 2016

Pengertian Tahfiz Qur’an Istilah Tahfidz al-Qur’an merupakan gabungan dari tahfidz dan al- Qur’an. Tahfidz berarti memelihara, menjaga atau menghafal. Sedangkan al- Qur’an secara etimologi berasal dari kata Arab qaraa ( ﻗﺮأ) yang berarti membaca. Menurut istilah al-Qur’an adalah kitab yang diturunkan kepada Rasulullah saw, ditulis dalam mushaf, dan diriwayatkan secara mutawatir tanpa keraguan. Jadi, pengertian Tahfidz Al-Qur’an adalah proses untuk memelihara, menjaga dan melestarikan kemurnian Al-Qur’an yang diturunkan kepada Rasulullah saw di luar kepala agar tidak terjadi perubahan dan pemalsuan serta dapat menjaga dari kelupaan baik secara keseluruhan maupun sebagiannya.

Salah satu tujuan didirikan lembaga pendidikan tahfiz ini adalah selain membantu anak anak usia dini agar dapat membaca, menulis dan memahami isi kandungan Al-Qur’an dengan baik dan benar, juga untuk memperdalam pengetahuan tentang agama Islam.

SejarahSekolah Tahfidz Quran di Indonesia KELOMPOK 4 29September 2016

K.H. Muhammad Munawwir KH. Munawar KH. Said Ismail 2. Sejarah Sekolah Tahfidz Quran di Indonesia Eksintensi tahfizul Qur’an di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (1945 M) K.H. Muhammad Munawwir KH. Munawar KH. Said Ismail KH. As’ad Abd Rasyid

K.H. Muhammad Munawwir Beliau adalah pendiri Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta (1909 M. Beliau berhasil menghafal Al-Qur’an 30 juz serta tercatat sebagai ulama pertama Jawa yang berhasil mengusai Qira’ah Sab’ah. Metode pengajaran Al-Qur’an yang dikembangkan K.H. M. Munawwir ialah: Membuat stratifikasi pembelajaran Al-Qur’an menjadi dua tahapan: (a) Bin-nazar, (b) Bil-gaib, Menekankan latihan fasahah dan murattal (membaca secara fasih dan tartil) pada bacaan surah-surah pendek,

b. KH. Munawar (1884–1944M) K.H. Munawar mulai pertama mendirikan Pesantren Tahfizul Qur’an pada tahun 1910 M di Sidayu Gresik Jawa Timur. Santri yang datang untuk belajar dan menghapal Al-Qur’an kepadanya ada yang mukim di pesantren dan ada yang tidak. Adapun Sanad yang ia miliki memiliki kesamaan dengan sanad yang dimiliki oleh KH. Munawwir Krapyak Yogyakarta, hal ini dikarenakan mereka berdua satu perguruan.

c. KH. Said Ismail (1891 – 1954 M) KH. Said Ismail ia mulai menghafal Al-Qur’an pada umur 7 tahun dan tamat ketika ia berusia 10 tahun serta mulai mempelajari ilmu yang lain seperti ilmu al-Qur’an, Nahwu, Sharaf dan Bahasa Arab. Di usia 15 tahun ia kembali ke tanah leluhurnya Sampang Madura, untuk mengabdikan hafalan Al-Qur’an dan pengetahuan agamanya dan merintis pendirian pondok pesantren Tahfizul Qur’an pada tahun 1917.

AG. KH. As’ad Abd Rasyid Beliau lahir dan dibesarkan di Makkah al-Mukarramah dan sebagai perintis Pondok Pesantren As’adiyah yang didirikan pada tahun 1928. Selain Pengajian kitab kuning yang dikembangkan, beliau juga merintis pondok tahfizul qur’an, pengasuh dan guru tahfiznya, yaitu Sheikh Ahmad ‘Afifi al-Masry, dikenal dengan nama “Puang Masere”.

KH. Muntaha (pesantren Al ‘Asy’ariyah ) Eksintensi tahfizul Qur’an di Indonesia Pasca Kemerdekaan 1945 hingga Musabaqah Tilawatil Qur’an 1981 KH. Muntaha (pesantren Al ‘Asy’ariyah ) KH. Yusuf Junaidi (pesantren Tahfihzul Qur’an KH. Muhammad Arwani (pesantren Yanbu’ul Qur’an) Perguruan Tinggi Ilmu Al Qur’an (PTIQ) Jakarta Institut Ilmu Al Qur’an (IIQ) Jakarta

KH. Muntaha (1912-2004 M) Pesantren Al ‘Asy’ariyah Wonosobo-Jawa Tengah Muntaha sudah hafal Al Qur’an mulai umur 16 tahun kepada KH. Utsman Kaliwungu Kendal Jawa Tengah. Kemudian beliau menjadi pengasuh pesantren Al ‘Asy’ariyah pengganti ayahnya KH. Asy’ari mulai tahun 1950 M. Konsep pembelajarannya menitikberatkan pada 3 unsur : Tahfizul Qur’an sebagai Program Unggulan Kajian Kitab kuning sebagai penyempurna wawasan keagamaan. Penguasaan terhadap bahasa asing (Arab, Inggris) sebgai modal komunikasi dalam bermasyarakat.

KH. Yusuf Junaidi (1921-1987) Bogor Sanad Kiyai Yusuf Junaidi berasal dari Syekh Ahmad Badawi ar Rosyidi Kaliwungu, dari para gurunya Syekh Ahmad Ibadi al Mishri dan Syekh Abdullah bin Ibrahim al Mishri, salah satu ulama Masjidil Haram. Sanad ini diturunkan kepada para santrinya yang telah hafal Al Qur’an yang kini tersebar diberbagai wilayah Bogor dan sekitarnya. Pada usia 35 tahun tepat tahun 1966 KH Yusuf Junaidi mendirikan pesantren Tahfihzul Qur’an di desa Laladon Ciomas Bogor.

KH. Muhammad Arwani (1905-1994 M) Berkat ketekunan dan kecerdasannya dalam waktu dua tahun saja ia telah menghafal Al Qur’an 30 juz. Setelah itu barulah ia mulai belajar Qira’ah Sab’ah kepada KH Munawwir. Arwani membutuhkan waktu sekitar 9 tahun lamanya untuk menamatkan pelajaran Qira’ah Sab’ah. KH.M.Arwani mendirikan pesantren Yanbu’ul Qur’an.

Perguruan Tinggi Ilmu Al Qur’an (PTIQ) Jakarta Perguruan ini lahir pada tahun 1971 berbentuk pendidikan formal. Perguruan Tinggi yang mahasiswanya laki-laki semua dan menempuh jenjang perkuliahan akademis yang mengkaji ilmu-ilmu Agama, Al Qur’an, Qira’at Sab’ah, Rasm Utsmani, dan lain-lain juga para mahasiswa diharuskan menghafal Al Qur’an 30 juz. Perguruan ini didirikan oleh Prof.KH. Ibrahim Hosen, LML. Institut Ilmu Al Qur’an (IIQ) Jakarta Perguruan Tinggi ini pendirinya sama dengan PTIQ Jakarta, yaitu Prof.KH. Ibrahim Hosen, LML tahun 1977 dan mahasiswanya semuanya perempuan. Semua yang dikaji sama dengan PTIQ Jakarta. Dan kini telah memiliki tingkat Strata Satu (S1 dan Strata Dua (S2).

Eksistensi Tahfizul Qur’an di Indonesia Pasca Musabaqah Hifzul Qur’an tahun 1981 Sekolah Tinggi Agama Islam Pengembangan Ilmu Al Qur’an (STAI-PIQ), Padang Sumatera Barat yang didirikan tahun 1981. Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an Al ‘Azi’ziyah Lombok NTB yang didirikan tahun 1985. Lembaga Tahfihzul Qur’an di Pondok Pesantren Ma’had Hadits Biru Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan yang didirikan tahun 1989. Madrasah Tahfizhul Qur’an Yayasan Islamic Centre Sumatera Utara yang didirikan tahun 1989. Pondok Pesantren Madinah al Munawwarah Buya Naska Padang Sumatera Barat yang didirikan tahun 1990. Pondok Pesantren Khulafaur Rasyidin Jl. Ahmad Yani II KM 9,3 Desa Sungai Raya, Pontianak Kalimantan Barat yang didirikan tahun 1998

Manfaat sekolah tahfidz al-qur’an dalam pendidikan agama islam KELOMPOK 4 29September 2016

berperan secara langsung dalam pembentukan akhlaq al-karimah Manfaat Progam Tahfidz al-Qur’an Dalam Pendidikan Agama Islam berperan secara langsung dalam pembentukan akhlaq al-karimah mampu meningkatkan kualitas baca tulis al-Qur’an memperluas pengetahuan anak tentang agama Islam. memudahkan para pendidik dalam mengkaji pengetahuan agama yang disampaikan kepada anak didik

Istilah- istilah yang lazim digunakan di lingkungan pesantren tahfiz Nyetor, digunakan untuk mengajukan setoran baru ayat-ayat yang akan dihafal. Muraja’ah, proses menghafal ayat yang dilakukan para santri dengan mengulang-ulang materi hafalan yang telah disetorkan, proses ini dilakukan secara pribadi. Mudarasah, saling memperdengarkan hafalan (bil-ghaib) atau bacaan (bin-nazar) antara sesama santri dalam kelompok juz pada satu majelis. Sima’an, saling memperdengarkan hafalan (bil-ghaib) atau bacaan (bin-nazar) secara berpasangan (satu menghafal atau membaca, satu menyimak) dengan cara bergantian dalam kelompok juz. Takraran (Takrir), menyetorkan atau memperdengarkan materi hafalan ayat-ayat sesuai dengan yang tercantum dalam Setoran dihadapan pengasuh dalam rangka men-tahqiq atau memantapkan hafalan dan sebagai syarat dapat mengajukan setoran hafalan yang baru.

Talaqqi, proses memperdengarkan hafalan ayat-ayat Al-Qur’an secara langsung di depan guru. Proses ini lebih dititikberatkan pada bunyi hafalan. Musyafahah, proses memperagakan hafalan ayat Al-Qur’an secara langsung di depan guru. Proses ini lebih dititikberatkan pada hal-hal yang terkait dengan ilmu tajwid, seperti makharijul huruf. Bin-Nazar, membaca Al-Qur’an dengan melihat teks, biasanya dilakukan bagi santri pemula. Bil-Ghaib, pengusaan seseorang dalam menghafal ayat-ayat Al-Qur’an tanpa melihat teks mushaf.

Metode tahfidz KELOMPOK 4 29September 2016

Metode Tahfidz Adapun metode tahfidz al-Qur’an yang diterapkan dalam pendidikan tahfiz adalah dengan cara: Tahsin, proses ini dilakukan untuk mengajarkan kepada para santri cara pelafalan al-Qur’an yang baik dan benar. Baik dari segi makhraj al-huruf sekaligus kaidah tajwidnya. Talaqqi, kegiatan tahsin, yang diselingi dengan proses talaqqi, yakni proses memperdengarkan hafalan ayat-ayat Al-Qur’an secara langsung di depan instruktur/guru tahfidz.

Menurut Samsul Ulum dalam pengajaran membaca Al-Qur’an terdapat beberapa metode yang dapat dilaksanakan dalam proses pengajaran membaca bagi pemula. metode tersebut antara lain yaitu: Metode Harfiyah Metode ini disebut juga metode hijaiyah atau alfabaiyah atau abajadiyah. Dalam pelaksanaanya, seorang guru mengajarkan pengajaran huruf hijaiyah satu persatu. Metode Shoutiyah Metode ini terdapat kesamaan dengan metode harfiyah dalam hal tahapan yang dilakukan, yaitu mengajarkan potongan-potongan kata atau kalimat. Metode Maqthaiyah Metode ini merupakan metode yang dalam memulai mengajarkan membaca diawali dari potongan-potongan kata, kemudian dengan kata dilanjutkan dengan kata-kata ulang ditulis dari potongan kata tersebut.

Metode Kalimah Kalimah berasal dari bahsa Arab yang yang berarti kata. Disebut metode kalimah karena ketika siswa belajar membaca mula-mula langsung dikenalkan dengan bentuk kata. Kemudian dilanjutkan dengan menganalisis huruf–huruf yang terdapat pada kata-kata tersebut. Metode Jumlah Kata jumlah berasal dari bahsa Arab berarti kalimat. Mengajarkan membaca dengan metode ini adalah dengan cara seorang guru menunjukkan sebuah kalimat singkat, kemudian guru mengucapkan kalimat tersebut dan setelah itu diulang oleh siswa beberapa kali. Metode Jamaiyah Jamaiyah berarti keseluruhan, metode jama’iyah berarti menggunakan metode yang telah ada, kemudian menggunakan sesuai dengan kebutuhan karena setiap metode mempunyai kelebihan dan kelemahan.

Ada beberapa metode menghafal Al-Qur’an yang sering dilakukan oleh para penghafal, diantaranya adalah sebagai berikut : Metode Wahdah, yang dimaksud metode ini, yaitu menghafal satu persatu terhadap ayat-ayat yang hendak dihafalnya. Metode Kitabah, kitabah artinya menulis. Pada metode ini penulis terlebih dahulu menulis ayat-ayat yang akan dihafalnya pada secarik kertas yang telah disediakan untuk dihafal. Kemudian ayat tersebut dibaca sampai lancar dan benar, kemudian dihafalkannya. Metode Sima’i, sima’i artinya mendengar. Yang dimaksud metode ini adalah mendengarkan sesuatu bacaan untuk dihafalkannya. Metode Gabungan, metode ini merupakan gabungan antara metode wahdah dan kitabah. Prakteknya yaitu setelah menghafal kemudian ayat yang telah dihafal ditulis, sehingga hafalan akan mudah diingat. Metode Jama’, cara ini dilakukan dengan kolektif, yakni ayat-ayat yang dihafal dibaca secara kolektif, atau bersama-sama, dipimpin oleh instruktur.

Kurikulum Pembelajaran Materi Pokok Membaca Al Qur’an dan menghafal dengan baik dan benar sesuai dengan ilmu tajwid, pembelajaran ilmu tauhid, fiqh, dan tashawuh tingkat dasar. Materi Penunjang Hafal bacaan shalat Hafal surah surah pendek Doa sehari hari Azan dan iqamah Shalawat

Selesai

Slide ini diberdayakan oleh: k e l o m p o k 4