Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah Oleh : Yessi Wulandari ( )
Gambaran Umum Organisasi Otonom Muhammadiyah ialah organisasi atau badan yang dibentuk oleh Persyarikatan Muhammadiyah yang dengan bimbingan dan pengawasan, diberi hak dan kewajiban untuk mengatur rumah tangga sendiri, membina warga Persyarikatan Muhammadiyah tertentu dan dalam bidang-bidang tertentu pula dalam rangka mencapai maksud dan tujuan Persyarikatan Muhammadiyah. (
Tujuan Pembentukan Ortom Muhammadiya h Pembentukan Ortom Muhammadiyah ditetapkan oleh Tanwir Muhammadiyah (Lembaga Permusyawaratan Tertinggi setelah Muktamar Muhammadiyah) dan dilaksanakan dengan Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dengan tujuan : 1. Efisiensi dan efektifitas Persyarikatan Muhammadiyah 2. Pengembangan Persyarikatan Muhammadiyah 3. Dinamika Persyarikatan Muhammadiyah 4. Kaderisasi Persyarikatan Muhammadiyah
Organisasi Ortom dalam Perserikatan Muhammadiyah Ortom dalam Persyarikatan Muhammadiyah mempunyai karakteristik dan spesifikasi bidang tertentu. Adapun Ortom dalam Persyarikatan Muhammadiyah yang sudah ada ialah sebagai berikut : 1. Aisyiyah 2. Pemuda Muhammadiyah (PM) 3. Nasyiyatul Aisyiyah (NA) 4. Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) 5. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) 6. Tapak Suci Putra Muhammadiyah 7. Hizbul Wathan (HW)
‘Aisyiyah Peresmian Aisyiyah dilaksanakan bersamaan peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad pada tanggal 27 rajab 1335 H, bertepatan 19 Mei 1917 M. Peringatan Isra' Mi'raj tersebut merupakan peringatan yang diadakan Muhammadiyah untuk pertama kalinya. Selanjutnya, K.H. Mukhtar memberi bimbingan administrasi dan organisasi, sedang untuk bimbingan jiwa keagamaannya dibimbing langsung oleh KHA. Dahlan.
‘Aisyiyah Gerakan pemberantasan kebodohan yang menjadi salah satu pilar perjuangan Aisyiyah dicanangkan dengan mengadakan pemberantasanbuta huruf pertama kali, baik buta huruf arab maupun latin pada tahun Dalam kegiatan ini para peserta yang terdiri dari para gadis dan ibu-ibu rumah tangga belajar bersama dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan peningkatan partisipasi perempuan dalam dunia publik.
Lambang ‘Aisyiyah Filosofi ‘Aisyiyah sebagai suatu organisasi besar, didapatkan filosofi yang mendasari pembuatan identitas Muktamar ‘Aisyiyah ke-46, yaitu firman Allah SWT dalam Al Quran surat An Nahl ayat “dan Rabbmu mewahyukan kepada lebah : buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu dan tempat tempat yang dibikin manusia. kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Rabbmu yang telah dimudahkan (bagimu). dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Rabb) bagi orang-orang yang memikirkan.” (QS. An Nahl 68-69)
Pemuda Muhammadiyah Pemuda Muhammadiyah, yang lahir dengan semangat yang sama dengan berdirinya Muhammadiyah, yaitu semangat untuk membangungenerasi yang tangguh untuk masa mendatang. Sebagai salah satu organisasi otonom tertua di lingkungan Muhammadiyah (berdiri 2 Mei 1932). Pemuda Muhammadiyah hadir sebagai pelopor, pelangsung, dan penyempurna perjuangan Muhammadiyah.
Visi Mempersiapkan kader dan generasi muda Indonesia untuk siap menghadapi tantangan masa depan yang lebih beragam, penuh dinamika dan berbagai kepentingan datam rangka mencapai maksud dan tujuan Pemuda Muhammadiyah. Misi Menjadikan gerakan dakwah amar ma'ruf nahi mungkar, gerakan keilmuan, gerakan sosialkemasyarakatan dan gerakan kewirausahaan sebagai tumpuan kegiatan dengan memahami setiap persoalan yang timbut dan kebutuhan lingkungan dimana Pemuda Muhammadiyah melakukan amal karya nyatanya. Pemuda Muhammadiyah
LAMBANG Pemuda Muhammadiyah Bunga Melati : Lambang kesatriaan, kecintaan dan keharuman; mencerminkan kepribadian Pemuda Muhammadiyah yang tegas pantang menyerah, menebar cinta kasih kepada sesama, dengan senantiasa meninggalkan nama harum bagi nusa dan bangsa. Melati adalah bunga khas Indonesia, oleh karena Pemuda Muhammadiyah senantiasa menunjukkan sikap setia kepada bangsa dan Negara. Tangkai bunga : Satu, berarti Tauhid. Enam kelompok bunga : Bermakna Rukun Iman. Lima daun bunga : Bermakna Rukun Islam. Dua buah daun bunga : Bermakna Syahadatain Pita : Berarti kegembiraan Fastabiqul Khairat : Berlomba-lombalah dalam mengamalkan kebaikan dan keutamaan
Nasyiatul ‘Aisyiyah (NA) Gagasan mendirikan NA sebenarnya bermula dari ide Somodirdjo, seorang guru Standart School Muhammadiyah. Dalam usahanya untuk memajukan Muhammadiyah, ia menekankan bahwa perjuangan Muhammadiyah akan sangat terdorong dengan adanya peningkatan mutu ilmu pengetahuan yang diajarkan kepada para muridnya, baik dalam bidang spiritual, intelektual, maupun jasmaninya.
Nasyiatul ‘Aisyiyah (NA) Prinsip Gerakan Nasyiatul Aisyiyah, sering juga disebut Nasyiah, adalah organisasi otonom dan kader Muhammadiyah yang merupakan gerakan putri Islam yang bergerak di bidang keagamaan, kemasyarakatan dan keputrian.
Lambang Nasyiatul ‘Aisyiyah (NA) Padi; “Semakin berisi semakin merunduk”, itulah yang menggambarkan kiprah perempuan-perempuan yang tergabung dalam wadah organisasi otonom Muhammadiyah Nasyiatul Aisyiyah. Perumpaman tersebut menunjukkan makna yang mendalam, padi yang berisi, benas, menggambarkan kualitas wahana keilmuwan dan semangat tiada batas untuk terdidik tiap hari, selalu mengasah, menggali, mentadaburi keilmuan, baik ilmu keislaman maupun ilmu keduniaan.
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Di kalangan Muhammadiyah sendiri pada awal munculnya gagasan pendirian IMM terdapat anggapan bahwa IMM betum dibutuhkan kehadirannya dalam Muhammadiyah, karena Pemuda Muhammadiyah dan Nasyi'atul Aisyiyah masih dianggap cukup mampu untuk mewadahi mahasiswa dari kalangan Muhammadiyah. Di samping itu, resistensi terhadap ide kelahiran IMM pada awalnya juga disebabkan adanya hubungan dekat yang tidak kentara antara Muhammadiyah dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Adapun maksud didirikannya Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah antara lain adatah sebagai berikut : 1.Turut memelihara martabat dan membela kejayaan bangsa 2.Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam 3.Sebagai upaya menopang, melangsungkan, dan meneruskan cita-cita pendirian Muhammadiyah 4.Sebagai pelopor, pelangsung, dan penyempurna amal usaha Muhammadiyah 5.Membina, meningkatkan, dan memadukan iman dan ilmu serta amal dalam kehidupan bangsa, ummat, dan persyarikatan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)
Lambang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)
Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) berdiri 18 Juli 1961, hampir setengah abad setelah Muhammadiyah berdiri. Namun demikian, latar belakang berdirinya IPM tidak terlepas kaitannya dengan latar belakang berdirinya Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah Islam amar ma'ruf nahi mungkar yang ingin metakukan pemurnian terhadap pengamalan ajaran Islam, sekaligus sebagai salah satu konsekuensi dari banyaknya sekolah yang merupakan amal usaha Muhammadiyah untuk membina dan mendidik kader.
Lambang Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM)
Tapak Suci Putera Muhammadiyah Tapak Suci sebagai salah satu varian seni beladiri pencak silat juga memiliki ciri khas yang bias menunjukkan identitas yang kuat. Ciri khas tersebut dikembangkan metalui proses panjang dalam akar sejarah yang dilaluinya. Berawal dari atiran pencak sitat Banjaran di Pesantren Binorong Banjarnegara pada tahun 1872, atiran ini kemudian berkembang menjadi perguruan seni bela diri di Kauman Yogyakarta karena perpindahan guru (pendekarnya), yaitu KH. Busyro Syuhada, akibat gerakan perlawanan bersenjata yang dilakukannya sehingga ia menjadi sasaran penangkapan yang dilakukan rezim colonial Belanda. Di Kauman inilah pendekar KH. Busyro Syuhada mendapatkan murid-murid yang tangguh dan sanggup mewarisi keahliannya dalam seni pencak silat.
Tapak Suci Putera Muhammadiyah Tapak Suci Putera Muhammadiyah adalah organisasi otonom di lingkungan Muhammadiyah yang beraqidah Islam, bersumber pada Al-Qur'an dan As-sunnah, berjiwa persaudaraan, dan merupakan perkumputan dan perguruan seni bela diri. Maksud dan tujuan Tapak Suci adatah sebagaiberikut: 1.Mendidik serta membina ketangkasan dan ketrampilan pencak silat sebagai seni beladiri Indonesia. 2.Memelihara kemurnian pencak sitat sebagai seni beladiri Indonesia yang sesuai dan tidak menyimpang dari ajaran Islam sebagai budaya bangsa yang luhur dan bermoral. 3.Mendidik dan membina anggota untuk menjadi kader Muhammadiyah.
Lambang Tapak Suci Putera Muhammadiyah
GERAKAN HIZBUL WATHAN Bermula dari perjalanan dakwah yangdilakukan Kiai Ahmad Dahlan ke Surakarta pada tahun 1920, berdirinya Hizbut Wathan merupakan inovasi terbuka dan kreatif untuk membina anak- anak muda dalam keagamaan dan pendidikan mereka.
Lambang GERAKAN HIZBUL WATHAN Lambang Hizbul Wathan adalah lingkaran dengan gambar matahari bersinar utama dua belas dengan monogram HW di tengahnya. Sinar matahari berjumlah dua belas bermakna bahwa setiap anggota Pandu HW diharapkan mampu memancarkan sinar pribadi muslim sehari penuh kepada masyarakat, bangsa dan negara.