Kepala BPS Provinsi Papua

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Perkembangan Data Pengangguran di Jawa Timur dan Proyeksinya disampaikan oleh Gantjang Amannullah, MA Kepala Bidang Statistik Sosial, BPS Prop. Jawa.
Advertisements

MASALAH KEPENDUDUKAN DI INDONESIA
UKURAN-UKURAN dan INDIKATOR KEPENDUDUKAN
STATISTIK PETERNAKAN.
DIREKTORAT STATISTIK KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN
Lembaga Survei Indonesia - IFES Indonesia Survei Nasional Pasca Pemilihan Umum Presiden 2014 Oktober 2014.
Sekretaris Utama B P S – R I
DIREKTORAT STATISTIK KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN
PENGUMPULAN DAN PENYAJIAN DATA POTENSI DESA
DIREKTORAT STATISTIK KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN
SURVEI PENDUDUK ANTAR SENSUS
DIREKTORAT STATISTIK KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN
DEPARTEMEN DALAM NEGERI
DINAMIKA ANTROPOSFER.
SENSUS PENDUDUK TAHUN 2010 (SP2010)
Sensus Survei Registrasi Peran & Fungsi
DINAMIKA ANTROPOSFER.
PADA ACARA : KUNJUNGAN KERJA DI PROVINSI DI. YOGYAKARTA KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Yogyakarta, 11 JUNI 2012 PENGARAHAN SEKRETARIS JENDERAL.
SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL (SUSENAS) TAHUN 2012
Junaidi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi
Kondisi kependudukan Jawa Tengah Hasil Sensus Penduduk
Data dan Informasi dalam Perencanaan
KODIFIKASI PERATURAN KPU TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI, DAN/ATAU WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA DI WILAYAH ACEH,
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Gunungkidul
KEBIJAKAN PENCATATAN SIPIL
Menyongsong Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017
TEKNIK PENYUSUNAN PROFIL PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DI KOTA TEGAL
MASALAH KEPENDUDUKAN DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA
PRINSIP-PRINSIP PENETAPAN SASARAN PROGRAM BSM MENGGUNAKAN KARTU PERLINDUNGAN SOSIAL (KPS) Perbaikan Penetapan Sasaran Program BSM dari berbasis sekolah.
PENDUDUK & KETENAGAKERJAAN
PROYEKSI PENDUDUK PROVINSI JAMBI
SUMBER DAN EVALUASI DATA KEPENDUDUKAN
BAB 2 ANTROPOSFER.
SUMBER DATA UNTUK TUJUAN ANALISIS KEPENDUDUKAN
Sumber dan Evaluasi data kependudukan
SUMBER DATA DEMOGRAFI (Bagian II)
KOMPOSISI penduduk.
KONDISI PENDUDUK INDONESIA
PEDOMAN TATA CARA PEMUTAKHIRAN DATA DAN DAFTAR PEMILIH DALAM PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH.
PROYEKSI PENDUDUK.
SUMBER DATA KEPENDUDUKAN/DEMOGRAFI
Pengertian Antrophosfer
ANTROPOSFER.
II. SUMBER DATA KEPENDUDUKAN
PROPINSI SULAWESI SELATAN
Data Kependudukan Pertemuan ke 3.
PERMASALAHAN PENDUDUK
Antroposfer dan Aspek Kependudukan
Dan evaluasi data penduduk
RIWAYAT HIDUP ANAK I. A. IDENTITAS ANAK Nama Anak : Jenis Kelamin :
KONDISI PENDUDUK INDONESIA
ANTROPOSFER.
Identifikasi dan Analisis Potensi Daerah : Aspek Demografi
PENGUMPULAN, ANALISIS DATA TINGKAT KABUPATEN
PROYEKSI PENDUDUK. Proyeksi penduduk adalah perhitungan jumlah penduduk (menurut komposisis umur dan jenis kelamin) di masa yang akan datang berdasarkan.
EPIDEMIOLOGY IN DEVELOPING COUNTRIES
SUMBER DATA KEPENDUDUKAN November Sistem Statistik Nasional.
ANTROPOSFER.
KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN
SOSIALISASI PERMENDAGRI 65 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN
Data Kependudukan Pertemuan ke 3.
Konsep dan Jenis Migrasi. Faktor Penyebab Migrasi Faktor pendorong Makin berkurangnya sumber daya alam Menyempitnya kesempatan kerja di tempat asal Adanya.
KEPENDUDUKAN Oleh: Lukman, S.I.P., M.A.P. Pengertian Masyarakat, Rakyat, Penduduk dan Warga Negara MASYARAKAT adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul.
Data Kependudukan Pertemuan ke 3.
-Dinas Kependudukan & Pencatatan Sipil-
STATISTIK PENDIDIKAN. PARTISIPASI SEKOLAH Terdapat dua ukuran partisipasi sekolah yang utama: 1.Angka Partisipasi Kasar (APK) 2.Angka Partisipasi Murni.
Naka Tyasnara, e- ANTROPOSFER Oleh Naka Tyasnara, Drs. SMA Muhammadiyah 7 yogyakarta.
Naka Tyasnara, e- ANTROPOSFER Oleh Naka Tyasnara, Drs. SMA Muhammadiyah 7 yogyakarta.
Naka Tyasnara, e- ANTROPOSFER Oleh Naka Tyasnara, Drs. SMA Muhammadiyah 7 yogyakarta.
Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak jo. Undang-Undang No. 35 Tahun 2014 Undang-Undang No. 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan.
Transcript presentasi:

Kepala BPS Provinsi Papua SENSUS PENDUDUK 2010 Kepala BPS Provinsi Papua

DATA KEPENDUDUKAN SUPAS (Survei Antar Sensus) Sensus Penduduk Data kependudukan dapat diperoleh melalui : Registrasi Penduduk Adalah proses administrasi kependudukan secara berkesinambungan untuk mencatat perubahan komposisi dan mutasi penduduk antar waktu SUPAS (Survei Antar Sensus) Survei yang dilakukan diantara 2 sensus untuk mendapatkan data kependudukan dan meningkatkan akurasi proyeksi penduduk. Sensus Penduduk Menghitung jumlah penduduk suatu negara di seluruh wilayah teritorial negara pada suatu titik waktu (hari) tertentu, di Indonesia dilakukan dengan mendatangi penduduk dari rumah ke rumah (door to door)

REGISTRASI PENDUDUK Penduduk dilihat dari aspek legal formal; penduduk suatu wilayah didefinisikan berdasarkan catatan administrasi kependudukan di wilayah tersebut  menggunakan konsep de jure (kepemilikan KTP), Sistem registrasi penduduk mensyaratkan kesadaran dan partisipasi aktif setiap penduduk untuk melaporkan peristiwa kependudukan yang dialaminya  metode pasif, Karena pencatatan mutasi penduduk tidak selalu lengkap dan tepat waktu (termasuk di negara maju) maka data penduduk hasil registrasi secara diperbarui dengan data hasil Sensus Penduduk.

FAKTA MASALAH KEPENDUDUKAN Registrasi penduduk belum berjalan dengan baik. Satu penduduk bisa memiliki lebih dari satu KTP Maraknya pemekaran kampung hingga kabupaten di Provinsi Papua menjadikan data kependudukan makin debutable.

PEMEKARAN WILAYAH VS PENDUDUK (2000 – 2005) Pertumbuhan Penduduk kabupaten Jayawijaya selama 5 tahun (2000-2005) sebesar 2.86 persen per tahun  WAJAR

PEMEKARAN WILAYAH VS PENDUDUK (2005 – 2009) Pertumbuhan Penduduk kabupaten Jayawijaya dan pecahannya selama 5 tahun (2005-2009) sebesar 16.85 persen per tahun  TIDAK WAJAR Ada indikasi wilayah mekar tetapi penduduk tidak terdistribusi

TEORI DOUBLING TIME POPULATION Waktu yang dibutuhkan suatu negara/daerah untuk mencapai penduduk dua kali lipat. Eropa  penduduk mencapai 2 kali lipat butuh waktu > 100 tahun Kenya  penduduk mencapai 2 kali lipat butuh waktu ± 20 tahun Indonesia  penduduk mencapai 2 kali lipat butuh waktu 41 tahun (th 1930 – 1971)

DOUBLING TIME POPULATION VS PERTUMBUHAN PENDUDUK (1) Sumber : Introduction to Geography, by :Getis and Fellman, 2004 Umumnya pertumbuhan penduduk suatu negara antara 0.1 % - 3 %. Pertumbuhan dunia saat ini 1.14%; diperkirakan akan mencapai 2 kali lipat setelah 61 tahun. Pertumbuhan penduduk Canada 0.9%; diperkirakan akan mencapai 2 kali lipat setelah 117 tahun. Sebagian besar negara di Eropa mempunyai pertumbuhan penduduk sangat rendah, UK sebesar 0.2%; Jerman 0%; dan Perancis 0.4% Negara dengan pertumbuhan penduduk terbesar adalah Afganistan (4.8%). Jika pertumbuhan tetap maka akan mencapai 2 kali lipat dalam 14.5 tahun.

DOUBLING TIME POPULATION VS PERTUMBUHAN PENDUDUK (2) Pertumbuhan penduduk Indonesia (2005-2010) 1.27; diperkirakan akan mencapai dua kali lipat setelah 55 tahun. Pertumbuhan penduduk Papua (2008-2009) 1.99%; diperkirakan akan mencapai dua kali lipat setelah 35 tahun. Pertumbuhan penduduk Jayawijaya 2.86 (2000-2005); diperkirakan akan mencapai dua kali lipat setelah 25 tahun. Jika pertumbuhan penduduk Jayawijaya dan pecahannya 16.85 (2005-2009), hanya butuh waktu 4.1 tahun mencapai dua kali lipat.  Apakah mungkin ????

DAFTAR PEMILIH TETAP (DPT) Penduduk yang berhak memilih adalah penduduk yang telah berusia 17 th atau belum 17 tahun tetapi telah menikah. Struktur penduduk umur 17 tahun keatas (th 2009): Indonesia = 68.86 % Papua = 63.76 % Perkiraan Jumlah Pemilih = ± 64 % - 70 % dari total penduduk

PEMILIH PADA PEMILU LEGISLATIF DI PAPUA Sumber : KPU Papua Ket 2004 2009 (1) (2) (3) Pemilih pd pemilu legislatif 1.160.289 2.070.964 Penduduk 1.754.341 2.654.321 % pemilih pd pemilu legislatif 66.14 78.02 Jauh dari jumlah pemilih yang wajar 64% – 70 % dari total penduduk.

PEMILIH PADA PILPRES DI PAPUA Sumber : KPU Papua Ket 2004 2009 (1) (2) (3) Pemilih pd Pilpres 1.354.091 2.184.177 Penduduk 1.754.341 2.654.321 % pemilih pd pemilu legislatif 77.19 82.29 Jauh dari jumlah pemilih yang wajar 64% – 70 % dari total penduduk.

MENGAPA SP2010 MENJADI PENTING Untuk mengetahui jumlah penduduk di Papua dengan sebenar-benarnya. Mengidentifikasi seberapa besar jumlah penduduk asli Papua beserta karakteristiknya (tingkat kesehatan, pendidikan, pekerjaan, ekonomi, perumahan dll) Hanya data hasil Sensus Penduduk yang mampu menjembatani perdebatan (dispute) tentang jumlah dan karakteristik penduduk.

URGENSI SP2010 Tidak tergantikan dengan kegiatan statistik lainnya Memperbarui data dasar kependudukan termasuk parameter-parameter demografi 1 Sebagai basis utama proyeksi penduduk dekade 2010–2020 2 Memantau kinerja pencapaian tujuan MDGs (the Millenium Development Goals) sampai wilayah administrasi terkecil 3 Sebagai sumber data untuk Program Targetting (Beasiswa, Lansia, Bantuan Perumahan, Kecacatan, dll.) 4 Data dasar (baseline) bagi semua departemen/instansi dalam menetapkan program dan target ke depan 5

SUBSTANSI SENSUS PENDUDUK Menghitung stok atau jumlah penduduk di seluruh wilayah teritorial negara pada suatu titik waktu (hari) tertentu Mengumpulkan data karakteristik kependudukan dan karakteristik sosial ekonomi penting (yang secara statistik sulit/tidak akurat dikumpulkan melalui survei), misal angka kematian ibu melahirkan, angka buta huruf, kecacatan, dll. Penduduk suatu wilayah didefinisikan sebagai orang yang biasa (sehari-hari) tinggal di wilayah itu  menggunakan konsep de facto, Pencatatan penduduk dilakukan secara aktif, yaitu petugas pendata mendatangi penduduk dari rumah ke rumah (door to door).

SP2010 : KEGIATAN PENDATAAN NASIONAL TERBESAR Uraian Nasional Papua (1) (2) (3) Kebutuhan Petugas 700.000 9.608 Tempat Pelatihan 30.000 384 Kabupaten 500 29 Distrik 6.600 382 Kampung 80.000 3.545 SLS 1.100.000 11.004

DATA HASIL SP2010 (1) Indikator Parameter Kependudukan Jumlah penduduk, Jenis kelamin, Kelahiran, Migrasi, Suku bangsa, Agama Pendidikan Pendidikan yang ditamatkan Status sekolah, Buta huruf, Bahasa Kesehatan Kematian (Bayi, Anak, Ibu) Kecacatan Ketenagakerjaan Jenis Kegiatan, Lapangan Pekerjaan, Status Pekerjaan Perumahan Jenis lantai, Luas lantai, Sumber penerangan, Sumber air minum, Bahan bakar, Toilet Teknologi Informasi Kepemilikan telpon, Akses internet

DATA HASIL SP2010 (2) Output SP-2010 dapat disajikan sampai ke tingkat Satuan Lingkungan Setempat (SLS) terkecil seperti RT/Dusun/Dukuh Output SP-2010 dapat disajikan dengan menggunakan GIS sampai ke tingkat Desa karena setiap desa diambil data koordinatnya dengan menggunakan GPS

STRUKTUR ORGANISASI SP2010 Menteri Dalam Negeri Kepala BPS Gubernur KBPS Provinsi Bupati/ Walikota Korwil KBPS Kabupaten/Kota KSK Lurah/ Kades Korlap/Kortim Kornas Ketua SLS Keterangan: Presiden RI Camat : Garis Komando : Garis Koordinasi

DUKUNGAN YANG DIBUTUHKAN (1) Pemda beserta jajaran dibawahnya diharapkan ikut mengkampanyekan pentingnya Sensus Penduduk sehingga tidak ditemui lagi adanya penolakan dari masyarakat. Pemda diharapkan memfasilatasi pencacahan di daerah sulit dan suku terasing, agar semua penduduk asli Papua terdaftar dalam SP2010. TNI/POLRI diharapkan memberikan dukungan dalam pelaksanaan SP2010.

DUKUNGAN YANG DIBUTUHKAN (2) Tokoh Agama/Tokoh Adat/Tokoh Masyarakat diharapkan ikut mensosialisasikan pelaksanaan SP2010 kepada masyarakat sekitarnya guna mensukseskan Sensus Penduduk 2010. Masyarakat diharapkan membantu petugas sensus dengan cara menerima kedatangan petugas dengan baik dan menjawab secara jujur semua pertanyaan yang ada dalam kuesioner SP2010.

JADWAL PENTING SP2010 Pidato dimulainya pelaksanaan SP2010 oleh Presiden RI, tanggal 30 April 2010 (malam) Pendataan SP2010, tanggal 1-31 Mei 2010 secara nasional. Pelaksanaan SP2010 di Papua mulai Maret 2010 Hari Sensus, tanggal 15 Mei 2010 Penyampaian hasil sementara, jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan wilayah, tanggal 15 Agustus 2010 Penyampaian hasil akhir, termasuk parameter kependudukan secara bertahap hingga tanggal 15 Agustus 2011

JUMLAH PENDUDUK DUNIA, MENURUT 10 NEGARA DENGAN PENDUDUK TERBESAR (JUTA ORANG) 2009 2025 2050 1. China 1 346 1 453 (1) 1 417 (2) 2. India 1 198 1 431 (2) 1 614 (1) 3. USA 315 359 (3) 404 (3) 4. Indonesia 231 263 (4) 288 (6) 5. Brazil 194 214 (6) 219 (8) 6. Pakistan 181 246 (5) 335 (4) 7. Bangladesh 162 195 (8) 222 (7) 8. Nigeria 155 210 (7) 289 (5) 9. Russia Fed. 141 132 (9) 116 (14) 10. Japan 127 121 (10) 102 (17) 11. Negara-Negara Lainnya 2 779 3 388 4 144 TOTAL PENDUDUK DUNIA 6 829 8 012 9 150 Sumber: United Nations_DESA

http://www.bps.go.id/sp2010 24