SEJARAH PENELITIAN KUALITATIF

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SOSIOLOGI AGAMA PRODI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEMESTER VI PERTEMUAN II
Advertisements

TEORI ANTROPOLOGI NON POSITIVISTIK
SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU DAN METODE DALAM MENGKAJI FENOMENA SOSIAL
Roy Sari Milda, ST.  Penelitian adalah kegiatan untuk mencari atau menjelaskan sesuatu yang bertujuan untuk memperdalam pengetahuan, baik yang bertujuan.
• Aktivitas apa saja yg bisa disebut sebagai aktivitas pendidikan?
Perspektif dalam Ilmu Sosial
MPS PENDEKATAN DAN KARAKTERISTIK PENELITIAN KUALITATIF.
TEORI KRITIS DALAM HAZANAH SAINS MODERN
Penelitian Kualitatif
Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Ditinjau dari Berbagai Aspek
SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU DAN PENGETAHUAN
Pendekatan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
(2)KARAKTERISTIK IPS SD
Bab 6 Perspektif Post Positivisme :Kritik Terhadap Positivisme
PERSPEKTIF FILSAFAT ILMU KOMUNIKASI Pertemuan 3
1 Matakuliah: R0342/ Metode Penelitian Tahun:2006 Pertemuan 8.
PEMIKIRAN TOKOH – TOKOH DALAM ILMU SOSIAL
PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF
METODE KUALITATIF.
PARADIGMA ILMU PENGETAHUAN
Peran Filsafat dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan
SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU DAN PENGETAHUAN
PARADIGMA PENELITIAN SUATU PENDEKATAN PENELITIAN SELALU MELIBATKAN ASUMSI FILOSOFIS (PARADIGMA) DAN METODE YANG BERBEDA-BEDA.
Model metode penelitian
KUALITATIF VS KUANTITATIF
Kumpulan pengetahuan yang telah dicoba dan diatur menurut urutan dn arti yang menyeluruh serta beraturan merupakan definisi dari.... Elemen Fakta Ilmu.
Metode Penelitian Ilmu Politik & Pendekatan Kualitatif
SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU DAN PENGETAHUAN
Pendekatan ilmiah vs non ilmiah
TRADISI - TRADISI DALAM TEORI KOMUNIKASI
BAB I : Pondasi Penelitian Kualitatif
METODE PENELITIAN KUANTITATIF (2) FIKOM UNIVERSITAS BUDILUHUR.
Filsafat Sosiologi Komunikasi
DATA COLLECTION AND ANALYSIS
FILSAFAT ILMU SEBAGAI PENGEMBANGAN METODE ILMIAH
D. Hubungan antara Antropologi-Sosial dan Sosiologi
METODOLOGI PENELITIAN
PENDEKATAN PENELITIAN (Strategi Penelitian) KUALITATIF
DASAR-DASAR PENELITIAN KUALITATIF
Bab 2 Paradigma Penelitian Kualitatif
Rancangan Penelitian Kualitatif
Dr. Susilo, M.Pd. Universitas Mulawarman 2007
KONSEP DASAR PENELITIAN ILMIAH
PENDEKATAN PENELITIAN (Strategi Penelitian) KUALITATIF
“POSITIVISME” Untuk memenuhi tugas Filsafat Ilmu
Merancang Penelitian Sesi – 1 Seminar Komunikasi
Penelitian Kualitatif
PENDEKATAN KUALITATIF: METODE PENELITIAN ETNOGRAFI
Teori Dasar (2).
Pertemuan III Filsafat Ilmu Dan Logika
ANTROPOLOGI BUDAYA Pertemuan ke 3 “Metode Ilmiah Antropologi”
FENOMENA KOMUNIKASI DALAM PRESPEKTIF EPISTEMOLOGIS
PARADIGMA PENELITIAN Apakah Paradigma Penelitian itu……?
PERSPEKTIF SOSIOLOGI DALAM PENELITIAN KUALITATIF
HUBUNGAN ANTROPOLOGI DENGAN ILMU SOSIAL LAINNYA
PENELITIAN KUALITATIF
HOW TO DO MEDIA & CULTURAL RESEARCH
HAKIKAT PENELITIAN 1. Ilmu Kealaman dan Ilmu Sosial Humaniora
OLEH: KELOMPOK 1 LAILA FITRIYAH LH AHMAD ZWAGERI METODOLOGI PENELITIAN NON-POSITIVISME.
Metode dan Strategi Penelitian Kualitatif
Metode Penelitian Komunikasi – 2
KONSTRUKTIVISME Pertemuan 6
INTERPRETIF Pertemuan 5
PENELITIAN KUALITATIF
METODOLOGI PENELITIAN Sarah Emmanuel Haryono, M.Psi.
POSITIVISME DAN POSTPOSITIVISME Pertemuan 4
PENELITIAN KUALITATIF
SOSIOLOGI Untuk SMA/MA Kelas X Semester 1 Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial
DUA ALIRAN POSITIVISTIK POSTPOSITIVISTIK JENIS KUANTITATIF KUALITATIF Bebas nilai.
INTERPRETIVE PARADIGM MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN NON POSITIVISME Rajafi Elvira.
Transcript presentasi:

SEJARAH PENELITIAN KUALITATIF By: Nur Atnan, S.IP., M.Sc.

PENELITI DIPAKSA MENGAMATI ALAM SECARA OBJEKTIF Disiplin Ilmu Sosial modern menjadikan analisis dan pemahaman mengenai perilaku dan proses sosial masyarakat yang teratur sebagai misinya PENELITI DIPAKSA MENGAMATI ALAM SECARA OBJEKTIF

Sepanjang sejarah penelitian kualitatif, para peneliti selalu mendefinisikan penelitian mereka dari sudut harapan dan nilai-nilai, keyakinan religius, ideologi kerja dan profesional (Vidich & Lyman)

SEJARAH PENELITIAN KUALITATIF (Vidich dan Lyman) Etnografi Awal (Hingga abad XVII) The Otheretnografi Kolonial (para petualang abad XVII, XVIII, dan XIX) Etnografi suku Indian Amerika sebagai the other (Antropologi abad XIX akhir dan awal XX) Etnografi warga sipil lain atau kajian-kajian komunitas dan etnografi kaum imigran Amerika (awal abad XX hingga 1960-an) Kajian kesukuan/etnik dan asimilasi (1980-an)

Lima Kurun Sejarah Penelitian Kualitatif (Norman K. Denzin dan Yvonna S. Lincoln) Masa Tradisional (1900-an – PD II) Masa Modern (1970-an) Masa Genre yang Kabur (1970 – 1986) Krisisi Representasi Krisis Ganda

Masa Tradisional Selama masa ini, para peneliti kualitatif menulis paparan yang objektif dan dominan mengenai pengalaman lapangan yang menjadi cerminan paradigma ilmuwan positivis. Peneliti lebih mengedepankan interpretasi yang sahih, reliabel, dan objektif

FASE MODERNIS Mulai berkembang tahun 1970-an Penelitian pada masa modernis berjalan dengan menggunakan bahasa dan retorika wacana positivis dan post-positivis Ada upaya untuk menjadikan penelitian kualitatif sama akuratnya dengan penelitian kuantitatif. Proyek ini dikembangkan oleh Boys in White. Metode ini menggabungkan wawancara terbuka dan semi terstruktur dengan observasi partisipatif dengan analisis cermat terhadap data-data Statistika semu. Kesimpulan-kesimpulannya meskipun berupa angka, tidak membutuhkan penghitungan yang akurat

MASA GENRE YANG KABUR Berkembang pada masa 1970 – 1986 Batas-batas antara ilmu sosial dengan humaniora mulai kabur. Metode semiotika dan hermeneutika mulai diadopsi oleh ilmu-ilmu sosial Ciri khas genre yang kabur adalah munculnya metode interpretif.

KRISIS REPRESENTASI Mulai tumbuh 1980-an Konflik antara pengalaman lapangan peneliti dengan apa yang ditulis. Terkadang apa yang ditulis mengalami distorsi Masa ini mendorong lahirnya paradigma kritis dalam penelitian kualitatif

KRISIS GANDA Pada masa ini penelitian kualitatif mengalami dua krisis. Sebelumnya adalah krisis representasi dan kedua adalah krisis legitimasi Krisis representasi menekankan pada distorsi apa yang ditulis oleh peneliti berdasarkan pengalaman lapangan, sedangkan krisis legitimasi menekankan bahwa apakah kesimpulan penelitian valid dan dapat digeneralisasi

Paradigma Lain dalam Melihat Sejarah Penelitian Kualitatif Sejarah Paditma Positivisme Sejarah Paradigma Post-Positivisme Sejarah Paradigma Interpretif Sejarah Paradigma Konstruktivisme Sejarah Paradigma Kritis

Sejarah Paradigma Positivis Positivisme dibidani oleh dua pemikir Prancis, yaitu Henry Sain Simon (1760 - 1825) dan muridnya Auguste Comte (1798 – 1857) Studi ilmiah terhadap masyarakat berdasarkan prinsip studi ilmu-ilmu alam. Kontrarevolusioner terhadap proyek pencerahan yang masih bersifat metafisika. Tedapat tiga kategori positivisme, yaitu positivisme sosial (Auguste Comte), positivisme evolusioner, dan Positivisme Logis. Positivisme sosial----fenomena sosial hanya bisa dipahami melalui penerapan ilmu-ilmu positif Positivisme evolusioner hampir sama dengan positivisme sosial. Perbedaannya hanya pada cara pandang mereka terhadap kemajuan. Positivisme sosial memangdang kemajuan berlangsung berdasarkan ilmu pengetahuan, sedangkan positivisme evolusioner memandang bahwa penentu kemajuan adalah interaksi manusia dengan alam semesta. Positivisme logis----berkembang pada tahun 1920-an—Pengaturan masyarakat secara rasional harus dilandasi kesatuan pengetahuan, dan kesatuan pengetahuan hanya dapat dicapai bila dikembangkan satu bahasa ilmiah yg berlaku pada semua bidang ilmu pengetahuan.

Sejarah Paradigma Post-Positivis Muncul pada tahun 1970/1980an Tokohnya adalah Karl R. Popper Memiliki perbedaan dengan paradigma positivis dalam memandang realitas. Paradigma positivis memandang realitas yg diamati sebagaimana adanya. Sedangkan post-positivis memandang adanya peran serta subjek yg menentukan ada tidaknya realitas. Oleh karena itu, kaum post-positivis mengakui realitas yg beragam.

Sejarah Paradigma Interpretif Berkembang pada abad 20an Paradigma ini lahir sebagai kritikan pada paradigma post positivis. Paradigma post positivis dipandang terlalu umum, terlalu mekanis, dan tidak mampu menangkap keruwetan,nuansa dan kompleksitas dari interaksi manusia. Sebuah pemahaman dari kehidupan sosial harus memperhitungkan subjektivitas dan makna pribadi dari individu. Contohnya hermeuneutika, fenomenologi, dan interaksi simbolik

Sejarah Paradigma Konstruktivisme Pencetus Paradigma Kontruktivis (1973) adalah Karl Poper Objektivitas tidak dapat dicapai dalam dunia fisik tetapi hanya melalui pemikiran manusia Gagasan Kontruktivis mengenai Pengetahuan (Von Glasersferld dan Kitchener, 1987) Pengetahuan bukanlah merupakan gambaran dunia kenyataan belaka, tetapi selalu merupakan konstruksi kenyataan melalui kegiatan subjek. Subjek membentuk skema kognitif, kategori, konsep, dan struktur yang perlu untuk pengetahuan. Pengetahuan dibentuk dalam struktur konsepsi seseorang. Struktur konsepsi membentuk pengetahuan bila konsepsi itu berlaku dalam berhadapan dengan pengalaman-pengalaman seseorang atau realitas bergantung pada konstruksi pikiran

Sejarah Paradigma Kritis Teori ini dikembangkan oleh Mazhab Franfurt. Mendefinisikan fenomena sosial sebagai suatu proses yang secara kritis berusaha mengungkap the real structure dibalik ilusi, yang dinampakkan dunia materi, dengan tujuan membantu membentuk suatu kesadaran sosial agar memperbaiki dan merubah kondisi kehidupan manusia.

METODE KUALITATIF : MENGURAI FENOMENA FENOMENA TERURAI FENOMENA KUSUT

METODE KUALITATIF = MENGKONSTRUKSI FENOMENA

MASALAH SEBELUM DAN SESUDAH MASUK OBYEK PENELITIAN MSLH SEBLM MASUK OBYEK MSLH SETELAH MASUK OBYEK PENELITI MASUK OBYEK TETAP BERKEMBANG BERUBAH

TAHAPAN DALAM PENELITIAN KUALITATIF 1 2 3 Memasuki Situasi Sosial : tempat, aktor, dan aktivitas. Tahap deskripsi Tahap Data Reduksi. Menentukan fokus Tahap Seleksi : mengurai fokus Mengkosntruksi Makna, menemukan hipotesis X c v f t 7 5 34 & ^ % N G B D c z “ < 1 + _ & h g T sb 4 2 ) I II a sv % $ # “ > , “ j B a 2 @ & ^ % 0 + - k jn ) H D G A S S h F # * ^ : < H F a s 4 9 2 3 7 s D & % I H D R a w ) ( * & b 2 3 III IV a r e t b % ^ 6 2 9 0 7 T g s W a d h v D >, : } { 0 ( 2 % * & s D A S a h III IX a n % # q O K % # 2 9 5 v sd ah R + - ah > B zc ^ $ * : a $ a s 2 ) f ) ( 753442492376290702295 XNGBDTBHDGSSHFDIHDRDDASOKRB Cvfthgajahass ahanvsdq ah zc ^% “ <+&^ $#>,”#% ( ) & % >:{ } % + > $ I II III IX 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z A b c d e f g h I j k l m n o p X1 X2 X3 X5 X4