CARA PENYUNTIKAN VAKSIN RABIES

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Epidemiologi Rabies M. Atoillah.
Advertisements

Kuliah oleh dr. Yuani Setiawati Departemen Farmakologi Unair
SOSIALISASI DAN PENGENALAN PENYAKIT RABIES
PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT RABIES Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar
ALAT INDRA KULIT.
Apa itu polio? Polio merupakan penyakit yang disebabkan virus polio yang tergolong dalam Picornavirus. Suatu mikro organisme berukuran kecil, namun dapat.
ASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATU
IMUNISASI Imunisasi : usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah.
IMUNISASI.
MEMAHAMI BAHAYA HIV / AIDS Di Susun : Arif Nurhuda, S.Pd
POLIOMIELITIS.
Imunisasi dan vaksin kelompok 5 Astry Estiarini
Herpes Zoster.
TUGAS ILMU PENYAKIT UMUM Kelompok :  Hilda Baitiyah  Lindayanti  Mona Oktavia  Winda Pusva Lina.
MEMAHAMI MISKONSEPSI DAN KONTROVERSI SEPUTAR IMUNISASI
MEMAHAMI JADWAL IMUNISASI BY : DEWI RINI ASTUTI ZEGA, SST
EPIDEMIOLOGI HIV/AIDS PADA KELOMPOK USIA PRODUKTIF
IMUNISASI Ns. Arif Susila, SKep..
MEMAHAMI IMUNISASI KELOMPOK BERESIKO
Kata malaria berasal dari bahasa Italia yaitu Male dan Aria yang berarti hawa buruk. Pada zaman dulu, orang beranggapan bahwa malaria disebabkan oleh udara.
Campak / measles / morbillie
JAPANESE ENCEPHALITIS
Kabupaten/Kota yang telah Menginisiasi KLA sampai Tahun 2014
DATA KELULUSAN SERTIFIKASI GURU TAHUN 2007 S.D 2010
VIRUS ??? By : Sri Wahyunisa. VIRUS ??? By : Sri Wahyunisa.
IMUNISASI.
Oleh Dr. Nugroho Susanto
Ns. Arista A Putri, M.Si.Med
VARICELLA Ilmu Penyakit Menular.
Anamnesis dan pemeriksaan fisis sebelum imunisasi
LEPTOSPIROSIS Definisi Penularan Gejala Pencegahan
Program Pengendalian Penyakit ANTHRAX
HIV / AIDS Penanganan dan Pencegahan Penularan
PATOFISIOLOGI SEMESTER IV -14.
Penyakit tetanus Tabita wahyu a.
KONSEP DASAR PEMBERIAN OBAT
DIFTERIa.
MEMAHAMI PEMBERIAN IMUNISASI PASIF PADA BAYI, BALITA & ANAK
Jakarta, 19 Mei 2015 “BANGKITKAN ENERGI NEGERI”.
Oleh : yoni mai putri II B
Kesehatan ternak Beberapa hal yang paling penting diketahui dalam masalah kesehatan ternak adalah sebagai berikut: 1. Ciri-ciri hewan ternak yang sehat.
Manda Malia Ubra ANAMNESIS Kontak / jahitan / gigitan? Sudah berapa lama sejak kejadian? Didahului tindakan provokatif atau tidak? Hewan yang.
Bab 4 Aplikasi Praktis Imunologi bab 5 Antibodi monoklonal
MUHAMMAD ABDILLAHTULKHAER
HEPATITIS A/B Regina Hiacinta Eva Angelista
Campak,Gondongan,dan Rubella
PENYAKIT RABIES.
EBOLA BY : ROSITA.
KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI (KIPI) WINNIE TUNGGAL MUTIKA
IMUNISASI BY ROSA RAGA PADMI.
Sistem Kekebalan Pada Manusia.
REFERAT HERPES ZOSTER Oleh Santi Nurfitriani Pembimbing Dr. Sabrina.
EPIDEMIOLOGI MALARIA. Malaria adalah penyakit yang menyerang manusia, burung, kera dan primata lainnya, hewan melata dan hewan pengerat, yang disebabkan.
Universitas Advent Indonesia JURUSAN Biologi TA.2014/2015
IMUNISASI TIM SIMULASI KDM.
POLIOMIELITIS (PENYAKIT POLIO)
Universitas Airlangga
EVALUASI PENYERAPAN ANGGARAN PERCEPATAN PENDAFTARAN VARIETAS LOKAL
VARICELLA Marina. Disebabkan oleh virus varisela-zoster, menyerang kulit dan mukosa. Disebabkan oleh virus varisela-zoster, menyerang kulit dan mukosa.
VARICELLA Marina. Disebabkan oleh virus varisela-zoster, menyerang kulit dan mukosa. Disebabkan oleh virus varisela-zoster, menyerang kulit dan mukosa.
Apa sih HIV itu?? Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau:
“Saatnya INDONESIA BEBAS TBC mulai dari Saya” “PEDULI TBC, INDONESIA SEHAT” Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur.
KEBIJAKAN & PROGRAM PENGENDALIAN RABIES DI INDONESIA
INFORMASI DASAR TBC UPT PUSKESMAS NGAWI. Penyebab Sakit TBC Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberkulosis.
KEBIJAKAN & PROGRAM PENGENDALIAN RABIES DI INDONESIA
ANUNG untuk RAKOR RABIES KALIMANTAN
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
Cara Penyuntikan Imunisasi Oleh : dr. Diana. Suntikan Subcutan Arah jarum 45° terhadap kulit Cubit tebal untuk suntikan subcutan Tidak Perlu di Aspirasi.
HUMAN MONKEYPOX VIRUS CACAR MONYET
Kipi adalah semua kejadian sakit dan kematian yang terjadi dalam masa 1 bulan setelah imunisasi (depkes RI 2009) Faktor Penyebab KIPI 1. Kesalahan.
Transcript presentasi:

CARA PENYUNTIKAN VAKSIN RABIES dr. Mega Permata, SpPD Divisi Tropik Infeksi Penyakit Dalam RSUP dr. Moh. Hoesin Palembang

Rabies adalah penyakit infeksi akut, progresif yang menyerang susunan saraf pusat manusia dan hewan, yang disebabkan oleh virus rabies. Rabies adalah penyakit zoonosis yang menyebabkan ensefalitis dan kejang  kematian. Cara penularan ke manusia: Virus di air liur hewan yang terinfeksi ditularkan melalui gigitan atau adanya luka.

Epidemiologi Di Indonesia tahun 2013 terdapat 25 dari 34 provinsi yang terjangkit rabies. 9 provinsi bebas rabies: Papua, Papua Barat, NTB, Bangka- Belitung, Kepulauan Riau, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan DKI Jakarta. Data Kemenkes RI tahun 2015

Manifestasi klinis Demam, lesu, nyeri di tempat gigitan Kulit sensitif terhadap angin dan perubahan suhu, rasa ditusuk- tusuk, atau rasa terbakar (parestesia) Halusinasi Perilaku aneh Hiperaktif Hidrofobia Hipersalivasi Kejang koma

a. Terapi lokal pada luka Penatalaksanaan a. Terapi lokal pada luka Cuci luka dengan air mengalir dan sabun/deterjen  penting. Lalu beri povidon-iodine. Jangan menjahit luka. Berikan imunoglobulin rabies atau serum anti rabies.

b. Imunisasi pasca pajanan Imunoglobulin maupun vaksinasi rabies harus diberikan sesegera mungkin. Bentuk optimal imunisasi pasif adalah Human Rabies Immune Globulin (HRIG), diberikan satu kali. Sebanyak mungkin dari dosis penuh HRIG disuntikkan di sekitar luka. Sisanya disuntikkan intramuscular di tempat yang jauh dari luka. Jika tidak tersedia HRIG, dapat diberikan equine rabies antiserum.

Cara pemberian vaksin rabies Cara pertama: Vaksin rabies diberikan sebanyak 4 kali masing-masing 1 suntikan, yaitu di hari ke-0, 3, 7, 14 setelah pajanan. Hari ke-28 setelah pajanan tidak perlu diberikan kecuali pada pasien imunokompromais. Cara kedua: Vaksin rabies diberikan pada hari ke-0 sebanyak 2 suntikan  0,5 mL atau 1 mL di deltoid kanan, dan 0,5 mL atau 1 mL di deltoid kiri. Hari ke-7 dan hari ke-21 masing-masing 1 suntikan.

Pemberian vaksin rabies Satu suntikan sebanyak 0,5 mL atau 1 mL (tergantung sediaan). Tempat suntikan: Pada dewasa di deltoid, pada anak kecil (usia <2 tahun) di anterolateral otot paha. Jangan disuntikkan di daerah glutea karena respon imun yang dihasilkan kurang optimal. Vaksin rabies dan HRIG jangan diberikan melalui spuit yang sama. Vaksin rabies dan HRIG jangan disuntikkan di tempat yang sama.

c. Imunisasi sebelum pajanan (1) Vaksinasi profilaksis: diberikan sebelum pajanan/gigitan Cara pemberiannya: Suntikan sebanyak 3 kali, yaitu hari ke-0, 7 dan 21. Di deltoid (dewasa) atau di anterolateral paha (anak). 0,5 mL atau 1 mL tiap suntikan (tergantung sediaan).

c. Imunisasi sebelum pajanan (2) Diberikan pada orang-orang dengan risiko tinggi, yaitu: Dokter hewan (titer antibodi rabies diperiksa tiap 2 tahun dan diberi booster 0,5 mL atau 1 mL intramuskuler) Orang-orang yang bekerja menggunakan hewan Pekerja laboratorium Wisatawan yang tinggal >1 bulan di daerah endemis di negara endemis (Afrika, Asia, Amerika Latin)

Tempat penyuntikan

Cara penyuntikan

Pasien yang pernah vaksinasi rabies Pasien yang sudah pernah vaksinasi tidak perlu diberikan HRIG. Vaksin harus tetap diberikan dengan dosis 0,5 atau 1 mL di deltoid pada hari ke-0 dan 3. Kehamilan bukan merupakan kontraindikasi untuk vaksinasi.

Efek samping Reaksi alergi terhadap vaksin, jarang. Reaksi lokal (gatal, kulit kemerahan, rasa terbakar) sekitar 25%. Reaksi sistemik ringan (sakit kepala, nyeri otot, mual) sekitar 20%.

Prognosis Pemberian profilaksis pasca gigitan sebelum terdapat gejala klinis, hampir 100% dapat mencegah terjadinya rabies. Tetapi jika sudah tampak gejala, kematian dapat diprediksi terjadi setelah hari ke-7, biasanya karena gagal nafas.

Pencegahan Imunisasi hewan peliharaan Imunisasi aktif orang yang sering kontak dengan hewan