IMUNISASI dan PD3I Oleh : Nuning Mardiyati, SKM

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Apakah Imunisasi itu ? Imunisasi ialah tindakan untuk memberikan perlindungan (kekebalan) di dalam tubuh bayi dan anak. Apakah tujuan dan gunanya ? Untuk.
Advertisements

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN IMUNISASI NASIONAL
PENYULUHAN IMUNISASI PADA BALITA
POSYANDU BALITA RIWANTO, SKM.
Tujuan Pengaturan Upaya Kesehatan Anak:
Apa itu polio? Polio merupakan penyakit yang disebabkan virus polio yang tergolong dalam Picornavirus. Suatu mikro organisme berukuran kecil, namun dapat.
ASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATU
PROGRAM IMUNISASI PUSKESMAS KECAMATAN KELAPA GADING
IMUNISASI Imunisasi : usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah.
IMUNISASI “Bunda arif” Jl. Jatiwinangun No. 16 Purwokerto
INDIKATOR PEMANTAUAN Sasaran yang di gunakan dalam PWS KIA berdasarkan kurun waktu 1 tahun, dengan prinsip konsep wilayah - maka untuk PWS Provinsi memakai.
PUSKESMAS KARANGAN OLEH MARTA RAHAYU
Imunisasi dan vaksin kelompok 5 Astry Estiarini
TUGAS ILMU PENYAKIT UMUM Kelompok :  Hilda Baitiyah  Lindayanti  Mona Oktavia  Winda Pusva Lina.
MEMAHAMI JADWAL IMUNISASI BY : DEWI RINI ASTUTI ZEGA, SST
YUSLIANA NAINGGOLAN, SPD, M.KES
Sosialisasi PIN Polio 2016 Rabu, 2 Maret 2016
PROSEDUR TETAP PENANGGULANGAN KLB
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN LB-3
MEMAHAMI JADWAL IMUNISASII
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1501 Tahun 2010
KESEHATAN ANAK.
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN LB-3 (2)
TETANUS NEONATORUM Suharyo.
ELIMINASI MALARIA DI BANYUMAS 2015
PROGRAM KIA Kesehatan Ibu dan Anak.
IMUNISASI Ns. Arif Susila, SKep..
Campak / measles / morbillie
PENGUKURAN KESEHATAN Definisi indikator
IMUNISASI.
ANALISA PD3I DENGAN CAKUPAN IMUNISASI DI PROVINSI SUMATERA UTARA
ILMU KESMAS X (PROGRAM2 KESEHATAN)
Epidemiologi-Susanto, 2012
VARICELLA Ilmu Penyakit Menular.
Anamnesis dan pemeriksaan fisis sebelum imunisasi
Kehamilan dengan infeksi (rubella dan hepatitis)
DIFTERIa.
Oleh : yoni mai putri II B
Keterpaduan Surveilans AFP-Tetanus-Campak
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR SEKSI PEMBERANTASAN PENYAKIT
BUKU KIA Kesehatan Ibu dan Anak.
PROGRAM IMUNISASI BLUD PUSKESMAS KECAMATAN KELAPA GADING
IMUNISASI DASAR SESUAI PROGRAM PEMERINTAH
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
PD3I, PENYEBAB DAN CONTOH VAKSIN
PEMANTAPAN KADER PKK DALAM PEMBERDAYAAN KESEHATAN IBU & ANAK DI KAB WONOGIRI Baridah, S.ST Pokja IV.
INFEKSI YANG MENYERTAI KEHAMILAN DAN PERSALINAN (RUBELLA)
IMUNOPROFILAKTIK (Tujuan Imunisasi, Imunisasi Aktif)
D I F T E R I (Outbreak Respon Imunization)
SOSIALISASI PELAKSANAAN ORI (Outbreak Respon Immunization)
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 4
PETUNJUK TEKNIS KAMPANYE IMUNISASI MR Pertemuan Teknis Kampanye Imunisasi MR Bekasi,
Imunisasi. Definisi Suatu upaya untuk meningkatkan atau menimbulkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu saat.
KEBIJAKAN PROGRAM IMUNISASI NASIONAL SERTA KAMPANYE DAN INTRODUKSI IMUNISASI MR KEPALA PUSKESMAS TANARAING Sosialisasi Pelaksanaan Kampanye MR Heikatapu,
Bagaimana menurut pendapat ibu2 ttg gambar /background ini ?
TETANUS NEONATORUM Suharyo.
IMUNISASI TIM SIMULASI KDM.
POLIOMIELITIS (PENYAKIT POLIO)
PUSKESMAS MUNTOK SOSIALISASI IMUNISASI MR. LANDASAN HUKUM UUD 1945 Pasal 28B ayat 2: Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh & berkembang serta.
Cuci tangan merupakan SARAN KESEHATAN YANG PALING SEDERHANA, namun efektif untuk menangkal serangan bakteri, kuman, atau virus penyebab penyakit. Sayangnya,
Surveilans Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi
National Tropical Disease Control (Policy & Manajemen)
National Tropical Disease Control (Policy & Manajemen)
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN Imunisasi
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
OLEH UMI KALSUM, A.Md.Keb. DEFENISI SUATU UPAYA UNTUK MENDAPATKAN KEKEBALAN TERHADAP SUATU PENYAKIT DENGAN CARA MEMASUKKAN KUMAN ATAU BIBIT KUMAN YG TELAH.
KESEHATAN ANAK di indonesia
7 Jadwal Pemberian Imunisasi yang Wajib pada si Kecil Baru lahir 0 hari s/d 7 hari Imunisasi HB 0 Imunisasi lanjutan DPT HB Hib dan campak 0 hari s/d 1bulan.
HUMAN MONKEYPOX VIRUS CACAR MONYET
Transcript presentasi:

IMUNISASI dan PD3I Oleh : Nuning Mardiyati, SKM Seksi Surveilans & Imunisasi Dinkes Kab Banyumas

Imunisasi adalah suatu proses – PENDAHULUAN Pengertian Imunisasi Imunisasi adalah suatu proses – untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh – dengan cara memasukkan vaksin, yakni virus atau bakteri yang sudah dilemahkan, dibunuh, atau bagian-bagian dari bakteri (virus) tersebut telah dimodifikasi.

VAKSIN : Bahan yang terbuat dari kuman atau racunnya yg telah dimatikan atau dilemahkan, dipakai untuk merangsang pembentukan antibody yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan atau tetesan

Imunisasi sering disebut juga dengan vaksinasi, yaitu pemberian vaksin ke dalam tubuh dengan tujuan memberikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu.

TUJUAN IMUNISASI: Mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang dan menghilangkan penyakit tertentu pd sekelompok masyarakat atau bahkan menghilangkan penyakit tertentu didunia.

MANFAAT IMUNISASI: Pertahanan yg terbentuk akan dibawa seumur hidup CoSt effective ( Murah & efektif ) Tidak berbahaya, reaksi serius / komplikasi jarang dibanding apabila terserang penyakit secara alami

Penyakit yg Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Difteri Tetanus Polio Tuberculosis Hepatitis B Pertusis Campak

UUD 1945 LANDASAN HUKUM Pasal 28 B ayat 2: Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh & berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan & diskriminasi. Pasal 28 H ayat 1: Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir & batin, bertempat tinggal & mendapatkan lingkungan hidup yang baik, sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan 8 8

MENJADI SEHAT ADALAH “HAK ANAK” “ANAK SEHAT” ADALAH INVESTASI

MENGAPA IMUNISASI? Upaya Pencegahan Paling Cost Effective Menggunakan vaksin produksi dlm negeri sesuai standar keamanan WHO

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN IMUNISASI Penyelenggaraan dilaksanakan oleh pemerintah, swasta dan masyarakat, dengan prinsip keterpaduan Mengupayakan kesinambungan penyelenggaraan melalui perencanaan program dan anggaran terpadu (APBN, APBD, LSM dan masyarakat) Perhatian khusus diberikan untuk wilayah rawan sosial, rawan penyakit (KLB) dan daerah-daerah sulit secara geografis Melaksanakan kesepakatan global: Eradikasi Polio, Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal, Eliminasi Campak dan Pengendalian Rubella serta Mutu Pelayanan Sesuai Standar

SASARAN DAN JADUAL IMUNISASI Imunisasi dasar : Bayi Imunisasi lanjutan : Batita Anak SD/MI : Kelas 1-3 Wanita Usia Subur

JADUAL PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI Umur Jenis Imunisasi 0 bulan 1 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan 9 bulan Hepatitis B 0 BCG, Polio 1 Pentavalen 1, Polio 2 Pentavalen 2, Polio 3 Pentavalen 3, Polio 4, IPV Campak/ MR JADUAL PEMBERIAN IMUNISASI LANJUTAN PADA BATITA Umur Jenis Imunisasi 18 bulan (1,5 tahun) Pentavalen Campak

JADWAL PEMBERIAN IMUNISASI PADA ANAK SEKOLAH Jadwal imunisasi WUS Kelas Jenis Imunisasi KLAS 1 CAMPAK , DT KELAS II Td KELAS III Umur Jenis Imunisasi 15 – 39 TH TT

Jadwal imunisasi menurut IDAI:

KEBIJAKAN KAMPANYE DAN INTRODUKSI IMUNISASI MR

Sejarah Perkembangan Imunisasi di Indonesia 1956 1973 1976 1980 1982 1997 2004 1974 2013 2016 Hepatitis B Haemofilus influensa tipe b (DPT/HB/Hib) Variola TT Polio BCG DPT DPT/HB (Kombinasi) Campak IPV

KEBERHASILAN IMUNISASI Eradikasi penyakit cacar, tahun 1980  Imunisasi Stop Eliminasi Maternal dan Neonatal Tetanus  Mei 2016 Tidak dijumpainya lagi kasus polio sejak tahun 2006 (tahapan eradikasi polio)  Sertifikasi BEBAS POLIO, 27 Maret 2014

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN IMUNISASI Dilaksanakan oleh pemerintah, swasta dan masyarakat, dengan prinsip keterpaduan Anggaran terpadu (APBN, APBD, LSM dan masyarakat Perhatian khusus diberikan untuk wilayah rawan sosial, rawan penyakit (KLB) dan daerah-daerah sulit secara geografis Melaksanakan kesepakatan global: Eradikasi Polio, Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal, Eliminasi Campak dan Pengendalian Rubella serta Mutu Pelayanan Sesuai Standar

TARGET PROGRAM IMUNISASI 2015-2019 Mempertahankan Eradikasi Polio Cakupan imunisasi imunisasi rutin yang tinggi dan merata Melaksanakan Endgame Strategy Eradikasi Polio Mencapai Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal (MNTE)  Mei 2016 dan pertahankan Eliminasi Campak dan Pengendalian Rubela/CRS Pelaksanaan Crash Program Campak di 183 kab/kota 28 provinsi Agustus 2016 Pelaksanaan Kampanye MR  2017 - 2018 Introduksi Vaksin MR menggantikan vaksin Campak pada imunisasi rutin Target program imunisasi adalah akan mencapai Eradikasi Polio di seluruh dunia pada tahun 2018. Kondisi saat ini Indonesia telah berhasil mencapai sertifikasi bebas polio bersama negara Asia Tenggara (SEARO) lainnya pada tahun 2014. Tetapi masih ada negara-negara yang belum berhasil mencapai eradikasi polio. Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal juga merupakan salah satu prioritas yang akan dicapai awal tahun 2016, kita sudah berhasil mengeliminasi tetanus maternal dan neonatal pada 97,4% populasi, tersisa 2,6% yang berada di regional Maluku dan Papua yang akan kita capai tahun ini.

KEBERHASILAN IMUNISASI Eradikasi penyakit cacar, 1974 virus cacar terakhir 1980  Imunisasi Stop Eradikasi Polio 1997 virus polio liar indigenous Indonesia terakhir 2005 importasi virus polio liar Afrika barat 2006 virus polio liar ex Afrika Barat terakhir 2014 Sertifikasi Bebas Polio Asia Tenggara Eliminasi Maternal dan Neonatal Tetanus 2016 Asia Tenggara

Latar Belakang The World Health Assembly (WHA) menetapkan Global Vaccine Action Plan (GVAP) dengan tujuan dan target eliminasi global dan regional tahun 2020. Indonesia berkomitmen untuk mencapai eliminasi campak dan pengendalian Rubela/CRS pada tahun 2020

Target Regional Rubella/CRS Kontrol 2015 Menurunkan angka kesakitan Rubella/CRS sebesar 50 % dari angka tahun 2008 2020 Menurunkan angka kesakitan Rubella/CRS 95%, dari angka tahun 2008 Berikut ini adalah target nasional dalam Eliminasi Campak dan Kontrol Rubella/CRS, yaitu: Campak: Eliminasi campak nasional pada tahun 2020, dengan tujuan khusus: Cakupan campak dosis pertama minimal 90% secara nasional dan >80% di kab/kota tahun 2018 Cakupan campak dosis kedua minimal 95% tahun 2018 Fully investigated semua kasus KLB campak Surveilans Campak Berbasis Kasus Individu diterapkan dengan 100% pemeriksaan spesimen mulai tahun 2014. Rubella: kontrol Rubella/CRS pada tahun 2020, dengan tujuan khusus: Introduksi imunisasi rubella tahun 2017 Penguatan suveilans rubella dan pengembangan surveilans CRS tahun 2014 Eliminasi campak: Tidak ditemukan wilayah endemis campak selama >12 bulan dan “zero” transmisi , dengan pelaksanaan surveilans campak yang adekuat. Endemis Campak : Disuatu wilayah selalu ditemukan kasus campak (Indigenous atau import) selama kurun waktu 12 bulan atau lebih.

Timeline Kampanye dan Introduksi MR Fase 1 Kampanye Imunisasi MR (Jawa ) Introduksi ke dalam imunisasi rutin (Jawa) Fase 2 (luar Jawa) Agst-Sept 2017 Okt 2017 Agst-Sept 2018 Okt 2018 Sasaran usia 9 bulan - <15 tahun

Pengertian Kampanye Imunisasi MR Kegiatan imunisasi secara masal sebagai upaya untuk memutuskan transmisi penularan virus campak dan rubella pada anak usia 9 bulan sampai dengan <15 tahun, Tanpa mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya. Sifatnya wajib dan tidak memerlukan individual informed consent.

Tujuan Kampanye Imunisasi MR Meningkatkan kekebalan masyarakat terhadap campak dan rubella secara cepat Memutuskan transmisi virus campak dan rubella Menurunkan angka kesakitan campak dan rubella Menurunkan angka kejadian CRS

Sasaran Kampanye Imunisasi MR Anak usia 9 bulan s.d <15 tahun Pelaksanaan: Lokasi : Di seluruh wilayah Indonesia (34 provinsi) Pelayanan imunisasi dilaksanakan di sekolah-sekolah yaitu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak (TK), SD/MI/sederajat dan SMP/MTs/sederajat, Posyandu, Polindes, Poskesdes, Puskesmas, Puskesmas pembantu, Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Waktu : Dibagi ke dalam 2 fase. Fase 1 : bulan Agustus dan September 2017 di seluruh provinsi P. Jawa Fase 2 : bulan Agustus dan September 2018 di seluruh provinsi P. Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Target : ≥ 95%

Tempat Pemberian Kampanye Imunisasi MR Tahap 1: Bulan AGUSTUS Imunisasi di seluruh SEKOLAH : Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), TK, SD/MI/sederajat, SDLB SMP/MTs/sederajat dan SMPLB. Tahap 2 : Bulan SEPTEMBER Imunisasi di POS-POS PELAYANAN IMUNISASI LAINNYA : Posyandu, Polindes, Poskesdes, Puskesmas, Puskesmas pembantu, RS & fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.

Strategi Pelaksanaan Kampanye Imunisasi MR Pelaksanaan kampanye imunisasi MR dibagi menjadi 2 tahap : Tahap 1: AGUSTUS Pemberian imunisasi MR di seluruh SEKOLAH yang terdiri dari sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-kanak, SD/MI/sederajat, SDLB dan SMP/MTs/sederajat dan SMPLB. Tahap 2 : SEPTEMBER Pemberian imunisasi di POS-POS PELAYANAN IMUNISASI LAINNYA seperti Posyandu, Polindes, Poskesdes, Puskesmas, Puskesmas pembantu, Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.

Jejaring Kerja dan Koordinasi Kampanye Imunisasi MR Pelaksanaan kampanye imunisasi MR melibatkan berbagai pihak antara lain: Dinas Pendidikan DPPKBP3A Kemenag PKK Dibawah Koordinasi Dinkes melalui jejaring kerja dg pembagian tugas masing-masing utk meningkatkan kelancaran penyelenggaraan Kampanye MR

Pendanaan Pendanaan Penyelenggaraan Kampanye Imunisasi MR bersumber pd anggaran : APBN, APBD, Sumber lain yang tidak mengikat & sah menurut ketentuan yang berlaku

Dukungan & Peran TP PKK/ GURU MENGGERAKKAN KADERNYA UNTUK membantu: Melakukan pendataan Sasaran MR pada anak di sekolah/ diwilayahnya Melakukan penyuluhan tentang pentingnya imunisasi MR Membantu pelaksaan Kampanye MR pada hari H di Pos imunisasi Menggerakan sasaran ke pos imunisasi Memberi petunjuk kepada keluarga yang mempunyai anak usia 9 bln < 15 Th untuk diimunisasi MR pada saat Kampanye MR Membantu pelaksanaan sweeping bagi anak yang belum terimunisasi , untuk memastikan bahwa semua anak sudah diimunisasi saat kampanye MR Membantu mencatat hasil pelaksanaan kampanye MR dan Pelaporannya

Kita Sudah Berhasil Menghilangkan Penyakit Cacar ( Eradikasi) 25 April 1974 Berikutnya adalah Penyakit Campak dan Rubella

ELIMINASI CAMPAK DAN PENGENDALIAN RUBELLA

Apakah Campak? Definisi: penyakit infeksi virus akut, sangat menular yang ditandai dengan 3 stadium, yaitu stadium inkubasi, prodormal dan erupsi Penyebab : virus campak Myxovirus Viridae Measles Cara penularan : percikan ludah dan melalui jalan napas. Komplikasi berat : radang paru, radang otak, diare, radang telinga, dehidrasi, kematian https://jdc325.wordpress.com/2011/04/25/european-immunization-week/

Gejala Campak? Gejala : - Bercak kemerahan , - Batuk, pilek, - Demam, - Bercak kemerahan , - Batuk, pilek, - Konjungtivitis (mata merah) Selanjutnya timbul ruam pada muka dan leher, kemudian menyebar ke tubuh dan tangan serta kaki. BAB 2

Bahaya Penyakit Campak sakit berat  kematian tidak mau makan minum  gizi buruk diare berat infeksi paru (pneumonia)  kematian memperberat penyakit Tb paru radang otak Dapat menimbulkan wabah/KLB

DIAGNOSIS BANDING Rubella Eksantema subitum Erupsi obat

Apakah Rubella? Definisi: penyakit infeksi virus akut, sangat menular yang biasanya berupa penyakit ringan pada anak. Penyebab : virus Rubella Cara penularan : melalui saluran napas pada saat batuk atau bersin Komplikasi berat : bila menulari ibu hamil pada trimester pertama atau awal kehamilan, dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan pada bayi yang dilahirkan yang dikenal sebagai Sindroma Rubella Kongenital atau Congenital Rubella Syndrome (CRS) Courtesy of PGPKT

Gejala Rubella? Gejala : Bila terjadi pada: - Demam ringan, Bercak kemerahan/rash makulopapuler di kulit terutama di wajah, lengan dan kult kepala mirip campak biasa karenanya sering disebut campak Jerman, Ruam hanya 2-3 hari dan hilang sendiri (disebut campak 3 hari) - Pembesaran kelenjar limfe di belakang terlinga, leher belakang dan sub oksipital. Bila terjadi pada: Anak sering hanya menimbulkan gejala demam ringan atau bahkan tanpa gejala sehingga sering tidak terlaporkan, Wanita dewasa sering menimbulkan arthritis atau artharalgia Wanita hamil terutama trimester 1 dapat mengakibatkan abortus atau bayi lahir dengan CRS

Apakah Congenital Rubella Syndrome (CRS)? Definisi: sindrom kecacatan pada bayi baru lahir yang meliputi kelainan pada jantung dan mata, ketulian dan keterlambatan perkembangan Penyebab : ibu hamil terutama trimestes 1 yang terinfeksi virus Rubella Cara penularan : ibu hamil menulari janin melalui placenta Ibu hamil terinfeksi di usia kehamilan <12 minggu risiko janin tertular 80-90% Jika infeksi di kehamilan 15-30 minggu, risiko janin tertular 10-20%

Pencegahan Penyakit Campak dan Rubella ASI eksklusif Nutrisi lengkap dan seimbang, sesuai umur Kebersihan badan, lingkungan Hindari kontak terutama ibu hamil Imunisasi MR Dasar : umur 9 bulan Lanjutan : umur 18 bulan BIAS : kelas 1 SD/MI dan yang sederajat tambahan (kampanye MR)

PENYAKIT RUBELLA Demam dan rash ringan, jarang ada sequelae. 50% kasus asymptomatic. Tingkat penularan tinggi, karakteristik epidemiologi mirip campak Kekebalan setelah imunisasi seumur hidup Pada masyarakat yang naive (tidak terisolir, tanpa imunisasi), >95% mempunyai antibodies terhadap rubella pada usia15 th. Immunity gap pada umur lebih tua/dewasa tinggi bila: Terjadi perubahan epidemiology rubella akibat imunisasi selective di sektor swasta Bila infeksi rubella rendah di kelompok masyarakat terisolir tersebar.

CONGENITAL RUBELLA SYNDROME (CRS) Bila Infeksi Rubella terjadi pada wanita hamil terutama pada trimester pertama dapat berakibat : Aborsi spontan atau Berbagai kelainan kongenital : Retardasi mental, Kelainanan jantung, Tuli dan/atau Gangguan penglihatan seperti katarak congenital. Tujuan utama Eliminasi Rubella adalah ELIMINASI CRS. Semua/hampir semua Wanita Usia Subur harus kebal terhadap rubella.

IMUNISASI RUBELLA Seperti halnya dengan campak, waktu imunisasi rubella masuk dalam imunisasi rutin, epidemiology rubella akan berubah – jumlah kasus rubella turun, umur kasus bergeser ke yang lebih tua Bila tanpa “catch up campaign”, atau cakupan imunisasi rendah, maka ”immunity gap” pada kelompok WUS tetap ada, dan rubella bersirkulasi pada kelompok WUS, risiko CRS meningkat. Contoh: Yunani dan Costa Rica introduksi MMR kedalam imunisasi rutin tanpa catch up campaign, cakupan < 80%. Hasil: muncul cluster CRS Kesimpulan: introduksi vaksin rubella vaccine berbahaya bila tanpa didahului dengan catch up campaign.

Manfaat Vaksin MR Kerusakan otak Ketulian Kebutaan

Peran Tenaga Kesehatan Memastikan sasaran anak 9 bulan sampai dengan <15 tahun menerima imunisasi MR Memastikan kondisi rantai vaksin terpelihara dengan baik dalam suhu 2 - 8 derajat celcius Memastikan vaksin dan pelarut berasal dari pabrik yang sama dan memeriksa tanggal kadaluarsanya Memeriksa kondisi VVM vaksin MR (pastikan dalam kondisi A dan B) Melarutkan vaksin dan mencatat waktu pelarutan tiap vial Memberikan penyuntikan vaksin MR dengan benar (sub kutan) Melakukan pengolahan limbah imunisasi (tajam dan tidak tajam) secara aman Memantau dan menangani kasus KIPI Memeriksa register pelaksanaan imunisasi dan melengkapinya pada akhir kegiatan. Mengawasi dan membina guru dan kader dalam melaksanakan tugasnya Berkoordinasi dengan tokoh masyarakat setempat Menunggu di tempat pelayanan minimal 30 menit untuk merespon jika ada kasus KIPI

Peran Guru Memberikan informasi pada orangtua/wali murid melalui Pertemuan Orangtua Murid atau surat edaran yang berisi pemberitahuan manfaat imunisasi MR dan tanggal pelaksanaannya. Contoh Surat Edaran dapat dilihat pada lampiran 2. Membantu memberikan penyuluhan kepada orangtua/ wali / murid Memberikan data murid yang akan diberikan imunisasi termasuk data anak yang putus sekolah Menyeleksi anak yang berumur <15 tahun dan anak yang sedang sakit atau tidak masuk sekolah karena alasan lainnya Membantu menyiapkan ruangan untuk penyuntikan dan ruang tunggu setelah penyuntikan Membantu mengatur alur pelayanan imunisasi Membantu pencatatan hasil imunisasi dan memberi tanda pada ujung bawah jari kelingking kiri dengan pen marker Melaporkan pada petugas bila ditemukan kasus diduga KIPI

Pencatatan dan Pelaporan Pencatatan kegiatan dilakukan terpisah dari kegiatan rutin, Dilaporkan setiap hari. Pelaporan dilakukan berjenjang dan bertahap dari pos pelayanan hingga ke Pusat. Pencatatan dan pelaporan pada kegiatan ini adalah hasil cakupan dihitung berdasarkan data pusdatin maupun data pendataan sasaran, dan pemakaian logistik Rekapitulasi laporan per kelompok sasaran 9 bulan – 6 tahun 7 -12 tahun (SD) 13 - <15 tahun (SMP)

Introduksi Imunisasi MR Vaksin MR menggantikan vaksin campak pada kegiatan imunisasi rutin Sasaran : Seluruh bayi usia 9 bulan, Seluruh anak usia 18 bulan, Seluruh anak usia SD/MI/sederajat/SDLB kelas 1 Dilaksanakan segera setelah kampanye imunisasi MR selesai

Jadwal Imunisasi setelah Introduksi Imunisasi MR Usia Anak Jenis Imunisasi <24 jam Hepatitis HBO 1 bulan BCG, OPV1 2 bulan DPT-HB-Hib 1, OPV 2 3 bulan DPT-HB-Hib 2, OPV 3 4 bulan DPT-HB-Hib 3, OPV 4 dan IPV 9 bulan MR 18 bulan MR, DPT-HB-Hib Kelas 1 MR, DT Kelas 2 Td Kelas 5

Terima kasih