GURU IMPLEMENTATOR KURIKULUM DAN GENERASI EMAS 2045

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEMBELAJARAN DI KELAS, LAB & LAPANGAN
Advertisements

Pengantar Teknopreneurship Pertemuan 1
TUJUAN PENGEMBANGAN MANUSIA Pengembangan Manusia Melalui Peningkatan Kualitas Peningkatan Pilihan Hidup  Karir  Pengaruh  Penghasilan  Prestise 
Pembelajaran Kontekstual
KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI : SEBUAH PENYEMPURNAAN DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN Oleh : Trisakti Handayani.
S K M INFORMATIKA PELITA NUSANTARA.
“ Senang sesaat, rusak selamanya ” SMP Negeri Kelas VIII.
MENGIDENTIFIKASI SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHAAN
PRINSIP-PRINSIP BELAJAR DAN ASAS ASAS PEMBELAJARAN
PAKEM Unik A W.
Keterampilan Dasar Mengajar
Pembelajaran yang Menyenangkan
“ ETHOS KERJA“.
GLOBALISASI Pengertian Dampak positif Dampak negatif.
KEWIRAUSAHAAN (ENTREPREUNERSHIP)
PEMAKAIAN STANDARD LITERASI INFORMASI
STKIP-PGRI Banjarmasin
J Refleksi Pembelajaran dan Tindak Lanjutnya Melalui PTK
FMIPA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Pertemuan 7 : “ ETHOS KERJA“
REVOLUSI MENTAL DALAM TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
Bimbingan Tugas Akhir Program (TAP) Pertemuan ke 5
PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN IPS DALAM PERUBAHAN KURIKULUM
TUGAS PANCASILA Oleh Nurita Armiddina (A1D515024) Administrasi Pendidikan Universitas Jambi.
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
Dr. RATNAWATI SUSANTO., MM.,M.Pd
PENGAJARAN SEBAGAI SUATU SISTEM
Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Pembelajaran Kontekstual
Konsep CBSA.
TEORI BELAJAR Teori Keterampilan Proses Oleh : Iswadi, M. Pd.
Pendahuluan.
Penilaian untuk pembelajaran Abad 21
BY LESSON STUDY BY
PENILAIAN POTENSI DIRI WIRAUSAHA
BIMBINGAN KONSELING.
BIMBINGAN DAN KONSELING
12 KEWIRAUSAHAAN.
Human Resource Management for English Institution Provider
MEDIA PEMBELAJARAN By: Durinda Puspasari.
PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM.
KUALIFIKASI PROFESI PROFESI (S1/S2/S3/Spesialis)
BUDAYA KERJA & ETOS KERJA
Keterampilan Dasar Mengajar
STKIP Kusuma Negara Jakarta
LANDASAN KURIKULUM.
CBSA DALAM PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES Kelompok IV
Peranan Teknologi Pendidikan pada Pengembangan Kurikulum 2013
KOMPETENSI PENDIDIK PAUD
BUDAYA KERJA & ETOS KERJA
Keterampilan Dasar Mengajar
Menuju Pembelajaran yang “PAKEM”
SENI MENGAJAR GURU MATEMATIKA IDAMAN SISWA
KURIKULUM PERENIALISME
PERAN GURU DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN KEJURUAN
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN GURU
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING BERBASIS LESSON STUDY TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS 3 SMAN 3 BLITAR Oleh: HAMIDA.
BUDAYA KERJA & ETOS KERJA
“UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI MENGAJAR MENUJU GURU PROFESIONAL”
STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI PADA AKTIVITAS SISWA (PBAS)
TEORI BELAJAR Teori Keterampilan Proses Oleh : Iswadi, M. Pd.
KONSEP PEMBELAJARAN BERMAKNA
BUDAYA KERJA & ETOS KERJA Bahan – 9 PERILAKU ORGANISASI ADM. NEGARA, FISIP, SMT. IV
profil guru yang ideal dengan pendekatan psikologis
Pengertian Pembelajaran
KETERAMPILAN YANG HARUS DIMILIKI OLEH GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI ABAD 21 OLEH: 1. Matius Daryono Sari Juwitaningsih
Peranan Kepala Sekolah dalam Pelaksanaan Bimbingan Konseling (BK)
SMART PARENTING KKN Universitas Muhammadiyah Purwokerto 2016.
1 PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN Gede Raka Departemen Teknik Industri ITB 19 April 2004.
Model Pembelajaran” adalah kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang terorganisir secara sistemik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar.
Transcript presentasi:

GURU IMPLEMENTATOR KURIKULUM DAN GENERASI EMAS 2045 Sebuah Pengantar Dialog Oleh: Hariyono

KUTIPAN Kalau kita sepaham bahwa pendidikan adalah tentang kehidupan dan untuk kehidupan, jelas praktek pendidikan tidak lain dari menyiapan anak bangsa menghadapi kehidupan. Untuk mengembangkan pendidikan yang mengabdi pada kepentingan kehidupan manusia, adakah lagi sumber terbaik untuk mencari strategi kecuali mencarinya pada dan daro kehidupan itu sendiri ! Winarnor Surakhmad

Latar Belakang Secara umum, siswa menyukai atau membenci pelajaran diawali dari sikapnya terhadap pendidik. Pendidikan selalu tentang kehidupan dan untuk kehidupan —> Menyiapkan anak bangsa menghadapi kehidupan Pendidikan sering tidak siap menyikapi perubahan —> Siswa teralienasi dari kehidupan. Guru sering gagal memfasilitasi proses pembelajaran sebagai ruang atau taman yang menyenangkan.

REALITAS SOSIAL BUDAYA Manusia itu cenderung malas berpikir, termasuk guru —> guru kurikulum Amnesia sejarah —> anesthesia historis Pertanian  industri  Informasi (triple T). Globalisasi 1.0 (negara dan otot) Globalisasi 2.0 (persh. Multinasional dan modal) Globalisasi 3.0 (individu, jejaring dan informasi) Monodisiplin - multidisplin atau interdisipliner Fasilitas TI —> Relatifnya Ruang dan Waktu —> Generasi Digital

MASYARAKAT KONTEMPORER Manusia baik sebagai makhluk individu maupun sosial berada dalam ruang terbuka. Mayoritas manusia terbelenggu dalam suasana rutinitas dengan berorientasi pada yang kini dan disini. Perkembangan teknologi serin menimbulkan manusia menjadi terasing Generasi muda sering kehilangan orientasi.

TEMUAN SPEKTAKULER Banyak anak yang kurang berhasil secara akademis di kelas justru berhasil dalam kehidupan. Anak yang berhasil di kelas bekerja untuk mereka yang kurang berhasil di kelas Keberhasilan seseorang selain dipengaruhi oleh kecerdasan juga oleh keberanian menanggung resiko. Data terakhir 5% manusia menguasai sumberdaya, 95% kekayaan, dan sebaliknya 95% manusia berebut 5% kekayaan dunia. Rasa ingin tahu subyek didik justru hilang sejak mereka belajar di sekolah dasar. Siswa kehilangan kesempatan mengembangkan pikiran merdeka.

KECENDERUNGAN PESERTA DIDIK (terutama Generasi Z) Terbiasa dengan umpanbalik cepat/tangkas (agility) Dapat belajar kapan saja dan di mana saja Memiliki keingintahuan yang tinggi Suka kerja kolaboratif Imajinatif Kreatif dan inovatif Terbuka Multitasking GENERASI Z

DUNIA PENDIDIKAN Triple 3 mendorong munculnya K.1.0, K.2.0 & K.3.0 Ensiklopedi  Enkarta  Wikipedia. Pendidikan menyeluruh (global learning) yang melibatkan otak dan hati (pikiran, emosi dan hati). Manusia yang sukses memerlukan kecerdasan emosional dan sosial. Manusia yang berhasil memerlukan kecerdasan finansial. Banyak guru yang masuk kategori fachideot.

LIMA PIKIRAN ALA GARDNER Menurut Gardner, generasi mendatang memerlukan PIKIRAN: (1) Disiplin, (2) Sintesa, (3) Mencipta, (4) Respek, dan (5) Etika.

CARA PANDANG Guru yang profesional perlu memahami, bila perlu memperbaharui cara pandang yang dianutnya Data atau peristiwa masa lalu tidak bermakna sebelum ditafsirkan. Dan kebanyakan pendidik tidak paham akan metodologi tafsir atau makna, termasuk pemahaman bahwa tafsir dipengaruhi oleh perspektif yang dianut. Diperlukan reorientasi terhadap cara pandang kita sebagai pendidik, subyek didik, capaian pembelajaran, strategi pembelajaran dan proses evaluasi yang relevan.

MEMBANGUN HARAPAN Membangun cinta dan harapan pada subyek didik. Mendorong siswa berani bercita-cita dan berpikir besar. (Cita-cita jelas dan ditulis 3% makmur, 10% tidak ditulis hidup diatas rata-rata, 27% samar hidup rata-rata, 60% tidak punya cita-cita hidup dibawah rata-rata) Perhatian —> Suka —> Cinta —> Kreatif — >Inventif

ORIENTASI PADA PEBELAJAR Pendidikan untuk peserta didik yang hidup di masa kini dan yang akan datang. Perubahan masa datang makin berjalan cepat melalui revolusi 3 T. Dibutuhkan kemampuan antisipatif dan adaptif bagi generasi masa depan, anagenesis. Self Esteem & Self Respect  mental hard-drive & mental software. Mindset Statis  Mindset Dinamis.

PROFIL GURU Guru Siswa Kurikulum dan Pembelajaran Memiliki CINTA dan suka belajar Terbiasa dengan bahan belajar digital Dapat menyediakan data besar dan merancang pembelajaran berbasis TIK Manfaatkan TIK ke dalam kurikulum Asesmen yang mendidik dan melekat dalam pembelajaran Paradigma Baru Pembelajaran Inspirator Motivator Fasilitator Teman belajar Teman meneliti Memperhatikan modalitas belajar Terbiasa dengan umpanbalik cepat (agilitas) Dapat belajar kapan saja dan di mana saja Kurikulum dan Pembelajaran Siswa

TANTANGAN Perubahan Realitas tidak selalu dapat mengguncang “comfort zone”. Perkembangan teknologi informasi tidak selalu dapat diantisipasi (sebagai media atau sumber belajar)oleh guru. Realitas yang mengalir dan terjadi dalam lingkungan subyek didik belum banyak ditulis dan dibahas sebagai bagian dari pembelajaran. Mengubah orientasi belajar siswa dibutuhkan kesabaran, ketelatenan sekaligus kecerdasan (memadukan konstruktivisme dan habituasi). Respek dan Etika menuntut keterlibatan pikiran positif.

CATATAN AKHIR Pendidik seyogyanya memahami “dunia siswa" calon pelaku kehidupan masa depan sebagai pengejawantahan cinta terhadap profesi. Pendidik lebih berperan sebagai fasilitator, motivator dan inspirator peserta didik dalam melukis kehidupannya di masa kini dan yang akan datang. Siswa diberi peluang mengembangkan refleksi dan imaginasi dengan melakukan dekontruksi dan rekonstruksi terhadap topik yang dipelajari. Pendidik ikut merawat jiwa siswa dengan mengembangkan dimensi respek dan etik.