Zumrotus Sya’diyah, S.Si, M.Si Andy Muhammad Ayyub, M. Pd

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
“Peningkatkan Aktivitas dan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Menggunakan Teknik Rotasi Refleksi pada Kelas V SDN 18 Koto Panjang Padang Panjang” Oleh:
Advertisements

PENGERTIAN PTK CLASS ROOM ACTION RESEARCH
SISTEMATIKA LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
Dari Mana Dimulai… I. REFLEKSI II. MASALAH created by_Deyner Mengga.
Oleh Fitriah NPM: aptitude treatmen interaction (ATI)
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER DINAS PENDIDIKAN KKG GUGUS 04 RAMBIPUJI
Nama : Caniga Rumasoreng NMP :
Penerapan Model Pembelajaran Generatif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Materi Gerak Kela VII Smp Negeri 3 Salahutu OLEH : Nama : Maida Waju NMP :
Nama : Asana Haupea NPM : Prodi : Kimia
SEMINAR HASIL Judul Peningkatan Hasil Belajar Matematika Dengan Menggunakan Pendekatan ROPES Pada Materi Operasi Bilangan Bulat Siswa Kelas VII SMP Negeri.
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
SEMINAR PROPOSAL JUDUL
PTK-PTS Oleh: I Wayan Widana
Menyusun Proposal PENELITIAN TINDAKAN KELAS (Classroom Action Research) Oleh: Drs. Khaerudin, M.Pd.
AJENG WAHYU KURNIASARI, PENERAPAN PENDEKATAN PAKEM DENGAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMEBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA.
SISTEMATIKA PROPOSAL PTK Oleh : Terry Irenewaty, M.Hum. Universitas Negeri Yogyakarta Karangmalang, Agustus 2011.
NAMA. :. MUNIYATI NPM. : JUDUL. :
Assalamu’ Alikum Wr. Wb..
Penelitian tindakan kelas
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII B MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL.
OLEH: FITRIA WALLY NPM :
PERTEMUAN 8 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
Pembuatan Proposal Skripsi (PTK) versi PGSD UMP
PENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR FOTOGRAFI UNTUK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI BEBAS PADA SISWA KELAS V SD 4 KESAMBI.
HASILPENELITIAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING SECARA BERKELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KONSEP CAHAYA DI KELAS VIIIS MP NEGERI.
PENGGUNAAN MEDIA PAPAN PERMAINAN MONOPOLI SEBAGAI INOVASI PEMBELAJARAN PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR KIMIA PADA KONSEP STRUKTUR ATOM.
Oleh Aisa Anjani Ohorela
BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang
PROPOSAL OLEH NANI ARIFIN Npm : O32
PROSEDUR/METODOLOGI PENELITIAN ( BAB III )
Nama : Ratni Tuharea NMP :
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
DIKELAS VIII, SMP NEGERI 3 SALAHUTU
Di Susun Oleh : Isa Dora Julia
LAPORAN HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PENELITIAN TINDAKAN KELAS DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING
1. Pendahuluan Latar Belakang Masalah (data awal dalam mengidentifikasi masalah, analisis masalah, dan pentingnya masalah dipecahkan). Rumusan Masalah.
DI SUSUN OLEH: BAMBANG WIJANARKO, S.Pd SMK N 1 TEGAL
PENERAPAN METODE SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V SD NEGERI NGOYOG 1 Intan Tri Agung Wijaya PROGRAM STUDI.
PENELITIAN TINDAKAN KELAS UNTUK MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN
SELAMAT DATANG.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD Rizky Aprilia Rakhmawati ( ),
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BERBASIS MASALAH DAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT SISWA KELAS IV SDN SARIREJO oleh Rio Pratama.
ESTHERIINA RATIH I.W
IRAWATI MASROHAH, Penerapan Model Pembelajaran Interaktif Dengan Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar.
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK PADA SISWA KELAS V SDN SUMOGAWE 04 KECAMATAN GETASAN KABUPATEN.
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TEKNIK PICTORIAL RIDDLE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA oleh imelda wea PROGRAM.
Elvira Amanda Riantika
PELAKSANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
P R O P O S A L PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas
SEMESTER GASAL SMA NEGERI MOJOGEDANG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses dengan metode-metode tertentu sehingga memperoleh pengetahuan,
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENERAPAN MODEL STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS II SDN SAWOJAJAR 1 KOTA MALANG OLEH MUARIF.
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE SISWA KELAS VIIIA MTs. MUHAMMADIYAH.
Penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING BERBASIS LESSON STUDY TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS 3 SMAN 3 BLITAR Oleh: HAMIDA.
SKRIPSI PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII SMPN 1 TANJUNG TAHUN PELAJARAN.
PENGGUNAAN ALAT PERAGA CHART DAN ABACUS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PENGURANGAN BILANGAN CACAH DI KELAS III SDN 353 PATALA BUNGA.
TUTI MAILANI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM RIAU PEKANBARU 2017 PEMBIMBING UTAMA Ibnu.
Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Lubuk Pakam OLEH : JIHAN HIDAYAH.
MATA KULIAH SEMINAR PROPOSAL PENELITIAN JUDUL Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Geografi pokok bahasan Litosfer.
UPAYA MENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MODEL COURSE REVIEW HORAY (CRH) DI KELAS VII.3 SMPN 30 PADANG.
NAMA : Joan Jamarsi Ginting NIM : FAKULTAS TEKNIK JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2019.
ZAMALUN AFZAL Pendidikan merupakan suatu hal penting karena semua orang harus memperolehnya guna menyesuaikan diri dengan kemajuan zaman.
Transcript presentasi:

Zumrotus Sya’diyah, S.Si, M.Si Andy Muhammad Ayyub, M. Pd PENERAPAN METODE SQ3R DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI HIMPUNAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PULAU HARUKU OLEH HALAWATIA TUASIKAL DIBIMBING OLEH Zumrotus Sya’diyah, S.Si, M.Si Selaku pembimbing I Andy Muhammad Ayyub, M. Pd Selaku pembimbing II FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (F-KIP) UNIVERSITAS DARUSSALAM AMBON 2013 1

I. PENDAHULAUN LATAR BELAKANG Keberhasilan siswa dalam meningkatkan hasil belajar, bukan saja pesan guru tetapi didukung oleh metode pembelajaran yang menimbulkan minat belajar, keingintahuan siswa terhadap apa yang dipelajari. Proses belajar mengajar akan berjalan dengan efektif bila terjalin interaksi antara guru dan siswa melalui metode pembelajaran, (Arsyad, 1996:50). Berdasarkan observasi yang telah peneliti lakukan menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa masih rendah (nilai rata-rata kelasnya 5,5) dari nilai KKM yang telah ditetapkan. Kurikulum yang digunakan di sekolah ini yaitu KTSP, namun paradigma lama dimana guru merupakan pusat kegiatan belajar di kelas masih dipertahankan dengan alasan pembelajaran seperti ini adalah yang paling praktis dan tidak menyita banyak waktu. Materi yang peneliti pilih pada penelitian ini adalah himpunan, karena pada materi ini diperlukan kemampuan visualisasi yang tinggi dan banyak dijumpai pada kehidupan sehari-hari. Dari uraian latar belakang diatas maka penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Metode SQ3R Dalam Meningkatkan Hasil Belajar materi himpunan Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Pulau Haruku”.  

RUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan urain latar belakang diatas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah: “Apakah Dengan Penerapan Metode SQ3R Dapat Meningkatkan Hasil Belajar materi himpunan Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Pulau Haruku?” TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :“untuk mengetahui manfaat penerapan metode SQ3R dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada materi himpunan”.

MANFAAT PENELITIAN ➣ Sumber informasi bagi guru matematika umumnya dan khususnya guru matematika pada SMP Negeri 1 Pulau Haruku agar dapat menentukan metode pembelajaran yang baik dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan matematika. ➣ Melalui penerapan metode SQ3R siswa mampu memecahkan berbagai persoalan matematika. ➣ Merupakan pengalaman yang berharga bagi penulis dalam menyusun karya ilmiah khususnya masalah pendidikan.

PENJELASAN ISTILAH Agar tidak terjadi salah presepsi ataupun menimbulkan penafsiran kata atau kalimat dalam penulisan ini, maka perlu diuraikan beberapa istilah sebagai berikut: SQ3R SQ3R adalah S singkatan dari survey (memeriksa atau meneliti atau mengidentifikasi seluruh teks), Q adalah Question (menyusun daftar pertanyaan yang relevan dengan teks) dan 3R singkatan dari Read (membaca teks secara aktif untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah tersususn) recite (menghafal setiap jawaban yang telah ditemukan) review (meninjau ulang seluruh jawaban atas pertanyaan yang tersususun), (Syah, 2007 : 130). 3. Himpunan Himpunan adalah kumpulan beberapa benda atau objek yang didefenisiskan dengan jelas,(Pattiapon, 2006:01). 4. Hasil Belajar Hasil balajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya, (Sudjana, 2009:22).

Kelebihan Dan Kekurangan Ruang Lingkup Materi Kerangka Berpikir II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Belajar Hasil Belajar Metode SQ3R Kelebihan Dan Kekurangan Ruang Lingkup Materi Kerangka Berpikir

TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN III. METODE PENELITIAN TIPE PENELITIAN Sesuai dengan karakteristik dan tujuan penelitian ini, maka penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan tipe penelitian tindakan kelas (Class Action Research). TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Tempat Penelitian dilaksanakan pada kelas VII1 SMP Negeri 1 Pulau Haruku Waktu penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 15 Februari sampai dengan tanggal 15 Maret 2013

SUBJEK PENELITIAN Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII1, SMP Negeri 1 Pulau Haruku yang terdiri dari 25 siswa. INSTRUMEN PENELITIAN Adapun instrumen yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah : Instrumen tes Lembar observasi a. Siswa b. Guru Angket

PROSEDUR PENELITIAN Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas dengan menggunakan siklus I dan Siklus II, dimana kedua siklus saling berkaitan. Kegiatan disetiap siklusnya dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai dengan beberapa kali pertemuan. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perncanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Data yang diperoleh, diolah dan dianalisis dengan menggunakan analisis data kuantitatif dan analisis data kualitatif.  TEKNIK ANALISA DATA

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1deskripsi Hasil Tes Awal IV. HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1deskripsi Hasil Tes Awal Diperoleh data kualifikasi tingkat penguasaan siswa yang berbeda-beda. Data kualifikasi tingkat penguasaan siswa materi himpunan pada tes awal ditunjukan pada tabel 4.1 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Tes Awal Kemampuan Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Pulau Haruku. Tingkat KKM Frekuensi Persentase Keterangan ≥ 60 5 20 % Tuntas < 60 20 80 % Tidak tuntas Jumlah 25 100 % Berdasarkan tabel 4.1 di atas, menunjukan bahwa oleh 5 siswa (20 %) dikatakan tuntas dan 20 siswa (80 %) dikatakan tidak tuntas.  

Aspek Psikomotor siswa 4.1.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I (2x pertemuan) Siklus pertama terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan (observasi) dan refleksi. Pokok bahasan yang diajarkan pada siklus pertama ini adalah memahami pengertian dan notasi himpunan serta penyajiannya. Tingkat KKM Aspek Afektif siswa Keterangan Frekuensi Persentase ≥ 60 20 80% Tuntas < 60 5 20% Tidak tuntas Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa kemampuan afektif siswa pada siklus I dengan tuntas diperoleh oleh 20 Siswa (80%), dan tidak tuntas diperoleh oleh 5 siswa (20%). Hasil lembaran observasi aspek psikomotor siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tingkat KKM Aspek Psikomotor siswa Keterangan Frekuensi Persentase 60 16 64% Tuntas 9 36% Tidak tuntas

Lanjutan….. Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa kemampuan psikomotor siswa pada siklus I dengan tuntas terdapat 16 siswa (64%), dan tidak tuntas diperoleh 9 siswa (36%). Disamping melakukan observasi terhadap siswa, peneliti juga melakukan analisis hasil belajar pada aspek kognitif siswa pada siklus I untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut : Tingkat KKM Aspek kognitif siswa Keterangan Frekuensi Persentase 60 18 72% Tuntas 7 28% Tidak tuntas Dari tabel di atas jika dikaitkan dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) dengan ketuntasan belajar maka hasil belajar yang diperoleh siswa sebagai berikut : 18 siswa (72%) dikategorikan tuntas dan 7 siswa (28%) dikategorikan tidak tuntas. Siklus II (2x pertemuan) Bertitik tolak dari refleksi pada siklus I, maka peneliti melanjutkan proses pembelajaran pada siklus II.

Aspek Psikomotor siswa Tingkat KKM Aspek Afektif siswa Keterangan Frekuensi Persentase ≥ 60 25 100% Tuntas < 60 - Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa kemampuan afektif siswa pada siklus II dengan tuntas diperoleh oleh 25 Siswa (100%). Hasil lembaran observasi aspek psikomotor siswa siklus II dapat dilihat pada tabel berikut : Tingkat KKM Aspek Psikomotor siswa Keterangan Frekuensi Persentase ≥ 60 22 88% Tuntas < 60 3 12% Tidak tuntas Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa kemampuan psikomotor siswa pada siklus II dengan tuntas terdapat 22 siswa (88%), dan tidak tuntas diperoleh 3 siswa (12%).

Tabel 4.7 Hasil Penilaian Aspek Kognitif Siswa Siklus II Tingkat KKM Aspek Kognotif siswa Keterangan Frekuensi Persentase ≥ 60 23 92% Tuntas < 60 2 8% Tidak tuntas Dari tabel di atas jika dikaitkan dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) dengan ketuntasan belajar maka hasil belajar yang diperoleh siswa sebagai berikut : 23 siswa (92%) dikategorikan tuntas dan 2 siswa (8%) dikategorikan tidak tuntas. 4.1 Pembahasan 4.1.1 Hasil Tes Awal Dari hasil tes awal (pre tes) dapat dilihat bahwa 5 siswa (20%) dikategorikan tuntas dan 20 siswa (80%) dikategorikan tidak tuntas.

4.1.2 Deskripsi Hasil Belajar Setelah Penerapan Metode SQ3R Setelah tes awal dilaksanakan, maka dilanjutkan dengan proses pembelajaran dengan menggunakan metode SQ3R, siswa dinilai melalui 3 aspek yaitu : Aspek kognitif Pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa aspek kognitif siklus I 18 siswa (72%) dikatakan tuntas (mencapai KKM) dan 7 siswa (28%) dikatakan tidak tuntas (mencapai KKM). Dikarenakan ketujuh siswa tersebut kurang memperhatikan apa yang dijelaskan oleh guru, kurang serius dalam proses pembelajaran dan kurang teliti dalam menyelesaikan soal. Sedangkan pada siklus II meningkat dari sebelumnya yang tuntas (mencapai nilai KKM) sebanyak 23 siswa (92%) dan yang tidak tuntas (mencapai nilai KKM) terdapat 2 siswa (8%). Siswa yang belum mencapai nilai KKM itu disebabkan siswa tersebut dari siklus I hingga siklus II kurang memperhatikan, kurang serius dalam proses pembelajaran melalui metode SQ3R dan kurang teliti dalam menyelesaikan soal.

4.2.3 Hasil Tanggapan Siswa Terhadap Pernyataan Angket Lanjutan….. Aspek psikomotor Dari hasil penelitian pada siklus I ditemukan ada 7 siswa yang tidak tuntas pada aspek kognitif, diantaranya ART, BBT, IBT, IP, IAP, MSL, dan MS. 7 siswa yang tidak tuntas pada aspek kognitif karena kurang memperhatikan apa yang dijelaskan oleh guru, kurang serius dalam proses pembelajaran dan kurang teliti dalam menyelesaikan soal. Sedangkan siswa yang tidak tuntas pada aspek afektif diantaranya : ART, disebabkan kurang adanya perhatian dalam mengikuti pelajaran, kurang adanya minat dalam belajar serta kurang serius dalam mengerjakan soal yang diberikan. 4.2.3 Hasil Tanggapan Siswa Terhadap Pernyataan Angket Angket yang ditanyakan dalam penelitian ini sebanyak 10 pernyataan terkait metode SQ3R yang diterapkan guru dalam proses pembelajaran berlangsung. Dari hasil siswa terhadap angket bahwa 76,07% Setuju dan 23,93% Ragu-ragu, ini menunjukan bahwa metode yang diterapkan guru dalam pembelajaran itu baik dan cocok untuk diterapkan dalam proses pembelajaran.

V. PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan metode SQ3R, dapat meningkatkan hasil belajar aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotor, khususnya pada tes akhir belajar pada 25 siswa, siswa mencapai KKM dengan ketuntasan 18 siswa (72%), dan tidak tuntas 7 siswa (28%), dibanding dengan tes awal siswa yang hanya mencapai KKM 5 siswa (20%). 4.2 Saran Berdasarkan hasil yang ditemukan selama penelitian ini, ada beberapa saran yang perlu dipertimbangkan dalam proses pembelajaran matematika yaitu: Hendaknya para guru lebih banyak memilih model pembelajaran yang akan digunakan saat akan melakukan pelaksanaan pembelajaran, Agar pembelajaran tidak menjadi bosan dan monoton dan siswa belajar dengan aktif. Salah satu metode yang dapat digunakan pada pelajaran matematika yakni metode SQ3R Peneliti yang terjun langsung sebagai guru sebaiknya sebelum melakukan penelitian harus lebih banyak berdiskusi terlebih dahulu dengan guru bidang studi matematika mengenai kondisi kelas dan siswa. Setiap selesai melaksanakan pembelajaran sebaiknya guru dan peneliti selalu berkoordinasi tentang rencana tindakan selanjutnya agar terjadi keserasian dalam pelaksanaan proses pembelajaran.

“GURU SEJATI ADA DIDALAM HATI MANUSIA YANG PALING DALAM” Pesan seorang pendekar (Jacky Chen) kepada muridnya dalam “FORBIDDEN KINGDOM” SELAMAT BEKERJA

Thank You For Your Attention The End Thank You For Your Attention