Disampaikan pada saat kegiatan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Direktorat Pembinaan SMA
Advertisements

PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3
PENYELARASAN SOP SOP 07 : PENELAAHAN MUTU.
SISTEM MANAJEMEN K3 LANJUTAN P.P. NO.50 TH.2012 ( PASAL.9 ) MATERI 3
GRAND DESAIN SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
PAPARAN KEPALA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA
ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB
Rapat Koordinasi Penyelesaian APBN-P Tahun 2015
SOP dan Audit Keamanan Keamanan Jaringan Pertemuan 12
UPAYA PENINGKATAN PENERAPAN AKUNTANSI AKRUAL, IACM DAN CONTINUOUS AUDIT DI KEMENTERIAN KOMUNIKASI & INFORMATIKA 1 Jakarta, 1 Desember 2015.
PENATAAN KELEMBAGAAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN
UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2014
Oleh : Kepala Biro Keuangan dan Perlengkapan
PENGUKURAN REALISASI FISIK KEGIATAN PEMBANGUNAN TANAMAN PANGAN 2016
REVIU LK PTN SUHARTONO.
PEMBAHASAN PROGRAM KERJA SPIP LKPP
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN
INSPEKTORAT WILAYAH VI
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PUPR APRIL 2017
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
PETUNJUK UMUM APBNP 2017 DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
EVALUASI DAK BIDANG PERTANIAN 2015 DAN KEGIATAN
Disampaikan oleh : Direktur Perbenihan Hortikultura
PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
PENTINGNYA STRATEGI PUG DAN PPRG DI SEKTOR PERTANIAN
AUDIT MUTU INTERNAL TIM GAMA SOLUTION.
Monitoring-Pengendalian Proyek
KEGIATAN PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA APBNP-2017
PEMBEKALAN PROGRAM QUALITY ASSURANCE LPMP SULAWESI SELATAN 2009.
MITIGASI RISIKO ANGGARAN APBN-P BADAN LITBANG PERTANIAN TA. 2017
RENCANA PRODUKSI DAN PERCEPATAN HILIRISASI BENIH KOMODITAS PERKEBUNAN
PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PMP
PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN GUNA MEMINIMALISIR PENYIMPANGAN DAN TEMUAN
Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA
KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
Sekretariat Jenderal (Setjen)
STRATEGI PERBENIHAN HORTIKULTURA MELALUI APBNP TAHUN 2017
ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB
Disampaikan oleh: Agus Rahardjo Pimpinan KPK Jakarta, 10 Agustus 2016
TEORI AUDIT MUTU INTERNAL
Direktur Perlindungan Tanaman Direktorat Jenderal Hortikultura
KEMENTERIAAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
KEBIJAKAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
PANDUAN DISKUSI KELOMPOK.
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI disampaikan pada
PERAN PENGAWASAN KEMENTERIAN PANRB TERKAIT AMANAT
Laela Indawati, SSt.MIK., MKM
Manajemen Resiko Dalam Pengembangan SI
KEMENTERIAN PERTANIAN
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
 PEDOMAN PENILAIAN DAN STRATEGI PENINGKATAN MATURITAS SPIP (PERKA BPKP Nomor 04 Tahun 2016)
KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN PENGADAAN BARANG DAN JASA MANDIRI
INSPEKTORAT III KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Bali, 15 Desember 2017
EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Devinisi Audit Internal
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian KEMENTERIAN PERTANIAN 2015
TEUKU NILWAN (Inspektur IV)
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA 2018
EVALUASI CAPAIAN KINERJA TA
Secara Elektronik Di Lingkungan Kemendikbud
Sistem Manajemen K3 OHSAS 18001:2007
UPAYA KOORDINASI PUSAT-DAERAH DALAM PENGELOLAAN DATA STATISTIK
Badan Karantina Pertanian
1. Pokok Bahasan Pengertian audit Pengertian audit Jenis audit Jenis audit Pengertian audit internal Pengertian audit internal Manfaat audit internal.
Prof. DR. Jamal Wiwoho, SH., Mhum.
RANCANGAN KEGIATAN STRATEGIS HORTIKULTURA 2020
DAN PENGENDALIAN PELAKSANAAN KEGIATAN
Penjelasan teknis Reviu
Transcript presentasi:

TITIK KRITIS PELAKSANAAN APBN-P TAHUN 2017 PADA DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA Disampaikan pada saat kegiatan Workshop Pembangunan Hortikultura Melalui APBNP 2017 Inspektorat 1 Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian

TITIK KRITIS PELAKSANAAN APBN-P PADA DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA TAHUN 2017 Disampaikan pada saat kegiatan Workshop Pembangunan Hortikultura Melalui APBNP 2017 Inspektorat 1 Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian

LANDASAN HUKUM DAN TUSI ITJEN KEMENTERIAN PERTANIAN 01/10/2017 LANDASAN HUKUM DAN TUSI ITJEN KEMENTERIAN PERTANIAN 1. PERPRES Nomor 45 Tahun 2014 2. PERMENTAN Nomor 43 Tahun 2015 KEGIATAN PENGAWASAN INTERNAL PEMANTAUAN DAN PENGAWASAN LAINNYA EVALUASI AUDIT REVIU

TUJUAN Mengindentifikasi resiko yang akan dihadapi dan faktor yang berpengaruh secara internal maupun eksternal pada pelaksanaan APBNP APBNP Senilai Rp2.471.273.038.940,00 Ditjen Hortikultura Rp317.145.922.023

Kebijakan Anggaran Kementan TA 2017 APBN dan APBNP

KOMODITAS Bawang Putih Jengkol Petai Kurma Bawang Putih Kentang Mangga Jeruk Manggis Salak Durian Pisang Apel Pepaya Jengkol Petai Kurma Bawang Putih Jengkol Petai Kurma

PERMASALAHAN DIPERLUKAN UPAYA KHUSUS untuk Pelaksanaan kegiatan REGULASI KETERSEDIAAN BENIH TERBATAS TERBATASNYA PETANI/LAHAN YANG MEMENUHI PERSYARATAN JANGKA WAKTU SINGKAT

INFORMASI & KOMUNIKASI Komunikasi Hasil Penugasan Melakukan evaluasi hasil observasi dan membuat proses eskalasi Melakukan komunikasi penugsan interim dan pendahuluan Mengenmbangkan komunikasi penugasan final Mendistribusikan komunikasi hasil penugsan (formal & Informal) Melakukan prosedur monitoring atas tindakan koreksi Hasil dari pengendalian yang dimulai dari analisa risiko dan aktifitas pengendalian sehingga dapat melakukan mitigasi risiko dilaporkan kepada pihak internal dan pihak penanggug jawab program secara memadai dengan informasi yang relevan untuk perbaikan program

CONTROL ACTIVITIES Perencanaan Penugasan Menentukan Tujan & Ruang Lingkup Pemahamaan tentang Auditee Identifikasi & mengakses Risiko Identifikasi Pengendalian Utama Evaluasi kecukupan pengendalian Rencana Pengujian Menyusun Program Kerja Mengangalokasikan Sumber Daya Reviu Kebijakan benih, terutama benih Jengkol, Petai dan Kurma yang belum dilepas oleh Menteri Pertanian Reviu unit cost disesuaikan dengan SBM Pengawalan identifikasi CP/CL Pengawalan Pengadaan Barang/Jasa Pelaksanaan Penugasan Pengujian untuk mengumpulkan Informasi atau bukti Mengevaluasi Informasi atau bukti yang terkumpul dan membuat simpulan Mengenmbangkan hasil observasi dan memformulasi rekomendasi

Titik Kritis penyediaan Benih Kurma,Jengkol, Petai Benih Kurma, Jengkol dan Petai belum termasuk benih bina tidak sesuai dengan UU perbenihan. Diperlukan regulasi setara permentan. Penetapan standar kualitas minimal

Titik Kritis Penyediaan Benih Kurma Benih kurma baru akan dilakukan kajian oleh Badan Litbang Pertanian tahun 2017 Pilot Project/ Demplot

Titik Kritis Impor Benih Bawang Putih Impor Benih Bawang Putih Belum dilakukan pendaftaran varietas (Permentan No. 38/Permentan/ OT.140/7/2011) Optimalisasi Penggunaan produksi benih dalam negeri

Titik Kritis Impor Benih Bawang Putih Diperlukan persyaratan benih secara ketat dan bebas dari OPTK. Koordinasi dengan Barantan Impor Benih Bawang Putih (China) berpotensi membawa penyakit sehingga diperlukan tindakan karantina secara ketat.

Titik Kritis Perencanaan CP/CL Koordinasi dengan bagian yang menangani fungsi penyuluhan di Provinsi / Kabupaten Melibatkan penyuluh dan Berbasis kawasan Mengacu ke Permentan No.830/2016 Identifikasi CP/CL Tidak melibatkan penyuluh Akibatnya petani/lokasi tidak sesuai yang ditetapkan di dalampedoman. i

Titik Kritis Perencanaan KAK KAK Pengadaan Pupuk Tidak menetapkan persyaratan pupuk yang memiliki ijin dari Menteri Pertanian. KAK Pengadaan Benih tidak mensyaratkan benih berlabel. Akibatnya kualitas pupuk rendah dan beredar pupuk yang telah habis masa edarnya. Benih tidak berkualitas

Titik Kritis di bidang Pengadaan Pengadaan sarprodi (benih, pupuk, obat) tidak cukup waktu sehingga diperlukan prosedur pengadaan secara penunjukan langsung, namun belum didukung Perpres Koordinasi dengan LKPP

Titik Kritis di bidang Pengadaan Manajemen waktu secara ketat. Identifikasi CP/CL sesuai jadwal tanam kelompok Waktu pengadaan sarprodi (benih, pupuk, obat) tidak selaras dengan waktu pengadaan benih dan jadwal tanam (bawang putih)

Titik Kritis Pengendalian Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pengawalan yang dilakukan secara bersama antara penanggung jawab program (Ditjen Hortikultura), penanggung jawab kegiatan di masing – masing Bidang terkait dan APIP. Pelaksanaan kegiatan APBN-P tidak dimonitor dan tidak dievaluasi secara berkala