Aplikasi Ergonomi untuk perancangan tempat kerja
Dua aspek perancangan tempat kerja Daerah kerja horisontal sebuah bangku Ketinggiannya dari atas lantai
Daerah kerja horisontal Dalam buku R. M. Barnes mendefinisikan daerah kerja “normal” dan “maksimum”, dengan batasan yang ditentukan oleh ruas tengah jari, yaitu: Daerah Normal Lengan bawah yang berputar pada bidang horisontal dengan siku tetap Daerah Maksimum Lengan direntangkan keluar dan diputar sekitar bahu
Lay out dalam daerah kerja Untuk menjaga agar pekerjaan tetap berada dalam wilayah kerja yang normal maka tidaklah cukup dengan mengoptimasi lay out tempat kerja. Namun lay out tersebut seharusnya juga menghasilkan posisi anatomi alami yang baik.
Ketinggian bangku/kursi kerja Ada 2 macam dasar untuk menentukan ketinggian permukaan kerja yaitu: Bangku atau mesin yang tepat untuk bekerja sambil berdiri Bangku atau kursi yang disesuaikan hanya untuk pekerjaan sambil duduk
Kemiringan permukaan kerja Para operator harus menegakkan lengan mereka diatas permukaan horisontal untuk jenis permukaan kerja yang terlalu tinggi dan menghasilkan penglihatan yang bagus. Hal ini dapat dikurangi dengan pembuatan sandaran lengan yang terbuat dari bantalan sepanjang sisi depan bangku. Fungsinya adalah dapat mengurangi benturan deengan sisi yang tajam dan mengurangi kerja otot statis.
Sikap Duduk
Prinsip Dasar Duduk memerlukan lebih sedikit energi daripada berdiri, karena hal itu dapat mengurangi banyaknya beban otot statis pada kaki. Seorang operator yang bekerja sambil duduk memerlukan sedikit istirahat dan secara potensial lebih produktif.
Pendekatan-pendekatan untuk perancang kursi Merancang penyangga lumbar pada posisi duduk Perancangan tempat duduk yang miring kedepan Postur duduk berlutut (the kneeling posture) pada kursi setimbang (the balans chair) Perancangan sudut sandaran kursi sampai suatu posisi “semi-reclining”
Ukuran (Dimensi Kursi) Kursi rendah, yang digunakan pada bangku dan meja (desks and tables) Kursi yang lebih tinggi, yang digunakan pada bangku dan mesin (benches and machines) dimana pekerjaannya memungkinkan untuk berdiri.
Kriteria kursi kerja ideal Stabilitas produk Kekuatan produk Mudah dinaik-turunkan (adjustable) Sandaran punggung Fungsional Bahan material Kedalaman kursi Lebar kursi Lebar sandaran punggung Bangku tinggi
Konsumsi Energi untuk Aktivitas Kerja Berat
Mekanisasi pekerjaan pada akhir dekade ini telah semakin bertambah maju, dan jenis pekerjaan yang menggunakan kekuatan otot telah berangsur diganti dengan kekuatan mesin yang dapat mengatasi pekerjaan berat. Konsumsi energi pada beberapa pekerjaan tertentu adalah prioritas utama yang bertujuan untuk 1. pemelihan frekuensi dan periode istirahat pada manajemen waktu kerja 2. Perbandingan metode alternatif pemilihan peralatan untuk mengerjakan suatu jenis pekerjaan
Manifestasi kerja berat Dengan bertambah kompleks nya aktivitas otot, maka beberapa hal yang patut dijadikan pokok bahasan dan analisa terhadap manifestasi kerja berat tersebut antara lain adalah : 1. temperatur tubuh 2. kecepatan berkeringat 3. konsumsi oksigen
Unit atau satuan yang dipakai Kilocalorie adalah merupakan satuan dari energi pada beberapa literatur ergonomi. Adapun untuk menghitung konsumsi energi total dapat diikuti beberapa bahasan : 1. metabolisme basal 2. kalori untuk bekerja 3. kalori untuk aktivitas seharian 4. konsumsi energi untuk aktivitas individu
Pengukuran konsumsi oksigen Konsumsi energi dapat diukur secara tidak langsung dengan mengukur konsumsi oksigen, karena keduanya merupakan faktor yang berhubungan langsung. Kapasitas kerja eksperimen untuk pengukuran konsumsi oksigen dengan meningkatnya beban kerja, menunjukkan bahwa setiap individu mempunyai keterbatasan maksimum untuk oksigen yang di konsumsi. Fitnes fitnes merupakan salah satu bagian dari mengkonsumsi oksigen, semakin meningkatnya beban kerja maka konsumsi oksigen akan meningkat.
Pengukuran denyut jantung Meningkatnya denyut jantung dikarenakan oleh : Temperatur sekeliling yang tinggi Tingginya pembebanan otot statis Semakin sedikit otot yang terlibat dalam suatu kondisi kerja.
Pengukuran denyut jantung dapat dilakukan dengan cara : a. Merasakan denyut yang ada pada arteri radial pada pergelangan tangan b. Mendengarkan denyut dengan stetoskop c. Menggunakan ECG (Electro Cardio Gram) Panjang Periode Kerja dan Istirahat Lamanya waktu kerja Lamanya waktu istirahat
Penerapan dari Konsumsi Energi Contoh dari penerapan konsumsi oksigen untuk perancangan produk dan kerja, alternatif metode kerja antara lain : Perancangan kerja untuk pemindahan beban variabel yang ditinjau antara lain : analisa resiko untuk beban yang terlau berat b. Perancangan produk parameter yang diamati antara lain : Meningkatnya energi dengan bertambah besarnya diameter dan tekanan udara didalam ban kendaraan.