MANAJEMEN TERNAK BABI
Tujuan Instruksional Khusus : Mengetahui manajemen ternak babi di Indonesia Mengetahui sistem pemeliharaan ternak babi diberbagai wilayah di Indonesia.
Keuntungan usaha peternakan babi tergantung pada : Produksi anak sekelahiran, Ekonomis penggunaan pakan dan tenaga kerja, Perhatian pada tipe kandang, Kontrol penyakit dan parasit, Ekonomis dalam penggunaan bangunan dan peralatan Pemasaran daging yang berkualitas dengan bobot badan yang tinggi.
Dalam hal pertumbuhan, ternak babi memiliki tingkat perkembangbiakan dan pertumbuhan yang sangat potensial. Potensi ternak babi ditinjau dari aspek produksi adalah pertumbuhannya dapat melebihi semua ternak potong atau setidaknya dapat menyamai ayam broiler dalam menghasilkan daging
Reproduksi pada babi Babi merupakan hewan polytocous (melahirkan anak lebih dari satu). Babi betina mampu mengovulasi 15 – 20 ovum selama periode estrus. Jumlah anak normal rata-rata 8 – 9 ekor. Pubertas pada betina muda (gilt) = 4 – 7 bulan.
Reproduksi babi ………. Babi dara maupun induk hendaknya dikawinkan dua kali dalam satu periode berahi, yakni pada akhir hari pertama berahi dan 24 jam kemudian. Pengawinan dua kali akan meningkatkan laju konsepsi rata-rata 10% dan juga menghasilkan peningkatan jumlah anak sekelahiran. Lama bunting babi 3 bulan, 3 minggu, 3 hari. Waktu paling kritis selama bunting adalah 30 – 35 hari I kebuntingan (sering terjadi kematian embrio) dan sesaat sebelum melahirkan
Perkawinan kembali setelah melahirkan : Babi induk kembali estrus 2 – 7 hari setelah melahirkan Estrus I tidak subur Pada umumnya babi betina tidak akan estrus lagi hingga 3 – 5 hari setelah anaknya disapih, sehingga perkawinan kembali tergantung pada umur penyapihan anak
Pemeliharaan untuk memperoleh litter size yang maksimal Umur saat kawin I paling lama 8 bulan, pada saat estrus ke 3 Saat perkawinan 12 – 24 jam setelah permulaan estrus Sistem perkawinan dengan hand mating dan lot mating Flushing pakan
Efisiensi reproduksi dapat dicapai dengan beberapa hal : Pengawasan saat melahirkan. Menggunakan fasilitas melahirkan yang tepat. Memelihara lingkungan tempat melahirkan bersih dan kering. Memberi pakan flushing babi dara sebelum kawin dan dikawinkan pada berahi ketiga. Memelihara rasio induk dengan babi dara tetap seimbang. Mengawinkan induk dua kali berturut-turut setiap berahi.
Efisiensi reproduksi ……………. Memberi zat besi kepada anak 24 jam setelah lahir. Memenuhi kebutuhan pakan induk, tetapi tidak berlebihan. Memilih induk yang banyak anaknya saat lahir dan berkapasitas mengasuh anak. Memilih masa laktasi satu waktu untuk memaksimalkan efisiensi reproduksi. Menguji kebuntingan
Pemberian pakan Pakan untuk babi muda : dengan cara creep feeding (tambahan makanan bagi anak yang masih menyusu) di dalam kandang kelahiran dari umur 7 – 10 hari Babi grower dan finisher : dengan pakan penuh, ransum grower – finisher berkualitas tinggi Babi betina peremajaan : diseleksi pada umur 5 – 6 bulan, ditempatkan pada kandang terpisah. Pakan dikurangi dari pemberian pakan penuh menjadi 2 – 2,5 kg tiap hari sampai dengan saat dikawinkan I (7 – 8 bulan). Diberi pakan flushing
Babi bunting : pakan dibatasi untuk meningkatkan litter Babi bunting : pakan dibatasi untuk meningkatkan litter. Babi yang mendapat energi terlalu tinggi dalam ransum BB akan bertambah, tetapi kematian embrio juga bertambah banyak. Pakan pejantan bibit : ransum sama dengan babi bunting. Dalam musim kawin diberi pakan lebih banyak untuk menjaga kondisi badan tetap bagus. Pejantan sebaiknya diberi kesempatan makan hijauan di padang penggembalaan. Babi betina laktasi : diberi pakan penuh dengan kualitas bagus kecuali bila litter babi ybs kecil dan kalau induk ybs BB telah bertambah cukup besar.
Perkandangan Kandang harus memenuhi tuntutan biologis ternak babi. Luas kandang tergantung dari jumlah babi yang dipelihara dan tipe usaha yang dijalankan. Syarat faktor fisik bangunan kandang untuk daerah tropis : Bangunan kandang tahan lama, murah dan berdaya pantul tinggi. Landaian (slope) atap cukup, biasanya 30 – 450 sehingga ternak terlindung dari panas, hujan dan angin. Sirkulasi udara baik. Luas ruangan cukup memadai. Arah memanjang kandang adalah timur-barat.
Perkandangan …………. Sebaiknya paling sedikit ada 4 macam kandang mengikuti siklus hidup ternak, yaitu : kandang betina sebelum dan selama bunting, kandang melahirkan, kandang mengasuh anak atau sapihan kandang penggemukan