Metode Penetapan Fungsi Kawasan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Oleh : Fitri Rahmafitria SP. Msi. Latar belakang : bencana alam akibat penggunaan lahan yang tidak sesuai.
Advertisements

OPTIMALISASI PERTUMBUHAN Tectona grandis
PEDOSFER KELAS X SEMESTER I.
A. Masalah sehubungan dengan pembukaan hutan di kawasan Lindung
PEDOSFER JenisTanah di Indonesia Kerusakan Tanah Pengertian
TANAH – TANAH UTAMA DI INDONESIA
GEOGRAFI TANAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
DEFINISI BENIH / BIBIT Dr
ASSALAMUALAIKUM WR.WB.
Tim Pengajar Manajemen Hutan
KULIAH-4 4. PREDIKSI EROSI-1 A. Formula USLE
KONSEP KESESUAIAN DAYA MANFAAT DAN DAYA DUKUNG RUANG
Daya Dukung Pariwisata Alam
FAKTOR FAKTOR PEMBENTUK TANAH
DEGRADASI TANAH PERTANIAN
Apakah mulsa itu? Mulsa adalah sisa tanaman, lembaran plastik, atau susunan batu yang disebar di permukaan tanah. Mulsa berguna untuk melindungi permukaan.
BAB 1 KONDISI FISIK WILAYAH INDONESIA
KONSERVASI LAHAN Usaha memanfaatkan lahan sesuai dengan kemampuannya dan melakukannya dengan cara yang sesuai dengan kaidah konservasi agar tidak terjadi.
Klasifikasi tata guna lahan
BANGUNAN PENGENDALI EROSI
Kesesuaian lahan dan penentuan lokasi kawasan budidaya
Pengelolaan dan Pengembangan Hutan Rakyat
Perencanaan Tata Guna Lahan
EROSI Erosi adalah suatu proses di mana tanah dihancurkan dan kemudian dipindahkan ke tempat lain oleh kekuatan angin, air atau gravitasi. Di Indonesia,
KULIAH-3 MG TOPIK URAIAN 3. A. Bentuk erosi B. Pengukuran erosi
Banyak mengalami kendala untuk pengembangan pertanian
PENGANTAR PERENCANAAN JALAN RAYA
HANDOUT 1 GEOGRAFI TANAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA.
KONSERVASI TANAH DAN AIR SECARA MEKANIK
MANAJEMEN SUMBER DAYA ALAM TANAH DAN LAHAN
BAB 3 SUMBER DAYA ALAM.
Kawasan Budidaya, Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya Pertanian
1. 4 MENGENDALIKAN EROSI LAHAN
PROSEDUR PEMILIHAN TEKNIK KONSERVASI TANAH
BAHAN KAJIAN MK. STELA smno fpub april 2014
ALAT UKUR HUJAN SEDERHANA SERTA KALIBRASINYA
KEKERINGAN.
Pemahaman dan Analisis Iklim Mikro
TKW 435 PENGANTAR GEOLOGI PERTEMUAN 13
KARAKTER BIOFISIK DAS Oleh Andang Suryana.
A. Penjelasan umum Evaluasi lahan merupakan salah satu komponen penting dalam proses perencanaan penggunaan lahan. Hasilnya memberikan alternatif penggunaan.
PENGANTAR PERENCANAAN JALAN RAYA
KULIAH-6 6. PREDIKSI EROSI-3 A. Menghitung IE.30
PENGANTAR PERENCANAAN JALAN RAYA
Pengendalian Sedimen dan Erosi
KEGIATAN EKONOMI PENDUDUK BERDASARKAN PENGGUNAAN LAHAN
By Siti Nurul Chotimah, S. Pd
EVALUASI LAHAN Kemampuan dan Kesesuaian Lahan
Pemanfaatan Sumber Daya ALAM
EIS MARLIA NINGRUM K / 5B PGSD UNS SURAKARTA
TANAH MERUPAKAN LAHAN BUDIDAYA
Lahan Potensial dan Lahan Kritis
PEDOSFER.
Aliran Permukaan dan Sifat Aliran Permukaan
BENCANA ALAM BANJIR DAN DAMPAK KELOMPOK 2 : I GEDE TONINI WAYAN NILAYANTI LINDAH NIKE NURJANA MARATUN SALEHANILAMSARI S. SALEH MIRANTI T. TAUTANILAMSARI.
LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN (untuk siswa SD kelas 3 semester 1)
Tugas geografi pemanfaatan sumber daya alam
KEADAAN ALAM INDONESIA
PENGANTAR PERENCANAAN JALAN RAYA
KONSEP TANAH Apa itu Tanah ? Alasan untuk mempelajari ilmu tanah
BAB II. FAKTOR PEMBENTUK TANAH
Penerapan Analisis Daya Dukung Lingkungan
EROSI Erosi adalah pengangkutan tanah dan bagian –bagian tanah (BO, UH, MO) dari suatu tempat ke tempat yang lain oleh media alami baik air ataupun angin.
Kuliah I Tata Guna Lahan Pendahuluan
KULIAH HUTAN LINDUNG (4) PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG
DINAS KEHUTANAN PROV. SULAWESI SELATAN. “MEWUJUDKAN HUTAN LESTARI, PERKEBUNAN PRODUKTIF MASYARAKAT SEJAHTERA MANDIRI ”
Kawasan Budidaya, Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya Pertanian
DRAINASE PERMUKIMAN DAN JALAN RAYA
DASAR HUKUM PBB SEKTOR PERKEBUNAN PER DIRJEN SEDIRJEN UU PBB.
Transcript presentasi:

Metode Penetapan Fungsi Kawasan Kurat Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 837/Kpts/Um/11/1980, Nomor: 683/Kpts/Um/8/1981 Juga ketentuan dalam Keputusan Presiden Nomor: 48/1983. 3 faktor yang dinilai yaitu: Lereng lapangan Jenis tanah menurut kepekaannya terhadap erosi, dan Curah hujan harian rata-rata.

1) Lereng Lapangan Klasifikasi Nilai Skor Kelas 1 : 0% - 8% datar 20 Kelas 2 : 8% - 15% landai 40 Kelas 3 : 15% - 25% agak curam 60 Kelas 4 : 25% - 45% curam 80 Kelas 5 : 45% atau lebih sangat curam 100 2) Tanah menurut kepekaannya Kelas 1: Aluvial, tanah Glei, Planosol, Hidromorf Kelabu, Laterik air tanah tidak peka 15 Kelas 2: Latosol Agak peka 30 Kelas 3: Brown forest soil, non calcic brown, mediteran 45 Kelas 4: Andosol, Lateric, Grumusol, Podsol, Podsolic Peka Kelas 5: regosol, Litosol, Organosol, Renzina Sangat peka 75 3) Intensitas hujan harian rata-rata Kelas 1 : s/d 13,6 mm/hr Sangat rendah 10 Kelas 2 : 13,6 – 20,7 mm/hr Rendah Kelas 3 : 20,7 – 27,7 mm/hr Sedang Kelas 4 : 27,7 – 34,8 mm/hr Tinggi Kelas 5 : 34,8 mm/hr atau lebih Sangat tinggi 50

1. Kawasan Lindung Areal dengan jumlah nilai skor untuk kemampuan lahannya sama dengan atau lebih dari 174, atau memenuhi salah satu atau beberapa syarat berikut: Mempunyai lereng lapangan lebih besar dari 45% Tanah sangat peka terhadap erosi yaitu jenis tanah regosol, litosol, organosol dan renzine dengan lereng-lereng lebih dari 15%. Merupakan jalur pengamanan aliran sungai/air, sekurang-kurangnya 100 meter di kiri kanan sungai/aliran air tersebut Merupakan pelindung mata air, sekurang-kurangnya dengan jari-jari 200 meter disekeliling mata air tersebut Mempunyai ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut atau lebih Guna keperluan/kepentingan khusus dan ditetapkan oleh Pemerintah sebagai kawasan lindung.

2. Kawasan Penyangga Areal dengan jumlah nilai skor untuk kemampuan lahan 125 -174 dan atau memenuhi beberapa kriteria umum sebagai berikut: Keadaan fisik areal memungkinkan untuk dilakukan budidaya secara ekonomis; Lokasinya secara ekonomis mudah dikembangkan sebagai kawasan penyangga; Tidak merugikan segi-segi ekologi/lingkungan hidup

3. Kawasan Budidaya Tanaman Tahunan Areal dengan jumlah nilai skor untuk kemampuan lahannya 124 kebawah serta cocok atau seharusnya dikembangkan usaha tani tanaman tahunan (kayu-kayuan, tanaman perkebunan dan tanaman industri). Disamping itu areal tersebut harus memenuhi kriteria umum untuk kawasan penyangga

4. Kawasan Budidaya Tanaman semusim/Setahun Areal dengan kriteria seperti dalam penetapan Kawasan Budidaya Tanaman Tahunan akan tetapi areal tersebut cocok atau seharusnya dikembangkan usaha tani tanaman semusim/setahun.

5. Kawasan Permukiman (Rural) Areal yang memenuhi kriteria Kawasan Budidaya, cocok untuk areal pemukiman serta secara mikro mempunyai kelerengan 0% - 8%.