B Teori Belajar dan Prinsip-prinsip Pembelajaran Genre dan Apresiasi Sastra
PROFESIONAL: GENRE DAN APRESIASI SASTRA
Pengantar 30’ Penguatan 90’ Presentasi Hasil 285’ SKENARIO Pengantar 30’ Diskusi Kelompok 400’ Presentasi Hasil 285’ Penguatan 90’
Perlukah memahami teori sastra? Brainstorming Karya sastra ? Perlukah memahami teori sastra?
PEMBELAJARAN 1. TEORI SASTRA
Tujuan Setelah mempelajari materi dalam modul ini dengan penuh tanggung jawab dan kerjasama, baik secara mandiri maupun dalam tatap muka peserta diharapkan mampu menyebutkan dan mendefinisikan teori sastra Indonesia serta mampu mengidentifikasi genre sastra diintegrasikan dengan nilai-nilai Penguatan Pendidikan Karakter.
Indikator Pencapaian Kompetensi Menyebutkan teori sastra Indonesia; Mendefinisikan teori sastra Indonesia; Mengidentifikasi genre sastra; Menganalisis ciri-ciri genre sastra.
Materi Teori sastra; Definisi sastra Ciri-ciri karya sastra 2. Genre sastra Puisi Prosa Drama
Definisi Sastra
Materi … Panuti Sudjiman mendefinisikan sastra sebagai "karya lisan atau tulisan yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinalan, keartistikan, keindahan dalam isi, dan ungkapanya". Engleton, menyebut sastra sebagai "karya tulisan yang halus" (belle letters) adalah karya yang mencatatkan bentuk bahasa harian dalam berbagai cara dengan bahasa yang dipadatkan, didalamkan, dibelitkan, dipanjangtipiskan, dan diterbalikkan, dijadikan ganjil.
Ciri Sastra Ciptaan dan kreasi bukan sekadar imitasi Bersifat otonom Menghadirkan sintesis yang bertentangan Asosiasi sosial
Kategori sastra berdasarkan pembaca Teks-teks yang tidak disusun atau dipakai untuk tujuan komunikasi praktis dan hanya berlangsung sementara waktu saja. Bahannya diolah secara istimewa. Dapat dibaca menurut tahap-tahap yang berbeda. Karya yang bersifat naratif, seperti biografi atau karya lain yang menonjol karena bentuk dan gayanya. karya yang awalnya tidak dikategorikan dalam karya sastra, tetapi kemudian dimasukkan ke dalam jenis sastra, yaitu teks-teks sejarah. (contoh Epos “Ramayana)
Genre Sastra Puisi Ungkapan imajinatif dengan bahasa yang dipadatkan. Ciri khas tipografi penulisan puisi Prosa Berbagai karya tulis yang ditulis dalam bentuk prosa, bukan puisi atau drama, tiap baris dimulai dari margin kiri penuh sampai ke margin kanan.
Perbedaan Prosa dengan Puisi Pokok kesatuan sintaksis Pokok kesatuan akustis Tidak dibatasi baris dan bait, tetapi paragraf Tersusun berupa periodus Berupa ekspresi kosntruktif Susunan bahasanya dipadatkan Prosa bersifat mengurai atau menjelaskan menarik Bersifat sugestif dan asosiatif Ada prosa yang dikatakan puitis Ada puisi yang dikatakan prosais
Drama Dialog dalam bentuk prosa atau puisi dengan keterangan laku. Unsur Drama Naskah Sutradara Pemain
Ryan Komponen Naskah Drama : iya, kotor sekali. Tapi sudahlah, nanti juga dibersihkan sama Pak Amad. Ya kan Nino? tokoh Nino : (hanya tersenyum) dialog teks samping
Aktivitas Pembelajaran Kelompok 1 dan 2 LK 1.1 Teori Sastra dan LK 1.2 Genre Sastra Kelompok 3 dan 4 LK 1.3 Analisis Genre Sastra dan LK 1.4 Perbedaan Puisi dan Prosa Kelompok 5 dan 6 LK 1.2 Genre Sastra dan 1.3 Analisis Genre Sastra Halaman 23 s.d. 24 pada Buku Modul SD Awal Kelompok Kompetensi B
PEMBELAJARAN 2 Sastra lama dan sastra baru
TUJUAN Setelah mempelajari materi pada modul ini, peserta diharapkan mampu: Menyebutkan ciri-ciri sastra lama; Menyebutkan ciri-ciri sastra baru; dan Membedakan sastra lama dan sastra baru yang diintegrasikan dengan nilai-nilai Penguatan Pendidikan Karakter.
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Menyebutkan ciri-ciri sastra lama Menentukan bentuk-bentuk sastra lama Menyebutkan ciri-ciri sastra baru Membandingkan sastra lama dan sastra baru Menjelaskan perbedaan sastra lama dan sastra baru.
Carilah perbedaan kedua teks berikut Sastra A Sastra B Bukan lebah sembarang lebah Lebah bersarang di buku buluh Bukan sembah sembarang sembah Sembah bersarang jari sepuluh Tuhan, Kita Begitu Dekat Tuhan, Kita begitu dekat Sebagai api dengan panas Aku panas dalam apimu ... Abdul Hadi WM Dahulu kala, di daerah Sumidang, Sumatera Selatan, ada seorang pangeran bernama Serunting. Ia adalah anak keturunan raksasa yang bernama putri Tenggang. Suatu hari pangerang Serunting mempersunting seorang gadis bernama Sitti. Setelah menikah, ia mengajak istrinaya untuk tinggal di istana. Namun, sitti binggung di satu sisi ia tak mau berpisah dengan adiknya, Aria Tebing, namun, di sisi lain ia harus patuh terhadap suaminya. “Dinda tidak tahu harus berbuat apalagi Kanda. Dinda tidak tega harus meninggalkan Aria Tebing, adik dinda satu-satunya,” Kata Sitti kepada suaminya. “Kalau begitu, bagaimana kalau Aria Tebing, kita ajak untuk tinggal di istana?” Usul Pangeran Serunting. Namaku Clara Jennefy, umurku 11 tahun aku tinggal di Tasikmalaya. Aku sekolah di SD Gombyong 3, kelas 6. Di kelas aku dipilih sebagai wakil ketua kelas, aku sudah menjadi wakil ketua kelas selama 4 tahun dari kelas 3 sampai sekarang. Setiap kali ketua kelas tidak masuk, dan ada suatu masalah aku jarang sekali marah. Sekarang, pelajaran Matematika gurunya tidak masuk jadi, memberikan tugas pada kami. Seperti biasa, yang lain tidak pernah mengerjakannya dan aku selalu selesai mengerjakannya di awal waktu. Setelah mengerjakan, terkadang aku membuat cerita atau menggambar. Kalau sekarang, aku memilih untuk menggambar. “Clara! marahin dong si Gipul, ngeganggu terus!” Luna menggoyang-goyangkan tubuhku.
Hasil Analisis Ciri Sastra Lama VS Sastra Baru Bahasanya statis Bahasanya dinamis ...
MATERI Lama Puisi Baru Pantun Seloka Talibun Karmina Mantra Gurindam Syair Baru Isi Balada Himne Ode Epigram Romance Elegi Satire Jumlah Baris Distikon Terzina Kuatrain Kuint Sektet Septime Oktaf/Stanza Soneta Puisi
BERPIKIR KREATIF Anda telah mengetahui ciri-ciri sastra lama salah satunya adalah proses pengembangannya yang bersifat statis. Namun, saat ini terdapat salah satu bentuk sastra lama yaitu pantun telah mengalami perkembangan, pantun saat ini sudah tidak lagi bersifat istanasentris dan tidak menggunakan bahasa klise. Menurut Anda apakah pantun masih merupakan bagian sastra lama? Tuliskan jawaban Anda pada kotak yang disediakan. Apa sajakah kelemahan sastra lama yang telah “dimodifikasi” tsb?
KUIS Hati dengki bertambah dengki Hujan di hulu belum lagi teduh Air dalam bertambah dalam Dendam dahulu belum lagi sembuh Apa kelemahan pantun tersebut?
Lanjutan materi… Prosa Lama Hikayat Dongeng Mitos Fabel Legenda Baru Cerpen Novel Roman Roman Sejarah Roman Sosial Roman Bertendens Roman Psikologis Psikologis
Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas Sastra Lama dan Sastra Baru Kelompok 1 dan 2 LK 2.1 (Perbedaan Puisi Lama dan Puisi Baru) Kelompok 2, 3, dan 4 LK 2.2 (Prosa Lama dan Prosa Baru) Kelompok 5 dan 6 LK 2.3 (Jenis Puisi) Halaman 54 s.d. 58 pada Buku Modul SD Awal Kelompok Kompetensi B
Pembelajaran 3 APREsiasi sastra
TUJUAN Setelah mempelajari materi dalam modul ini, peserta diharapkan mampu: 1. Mengidentifikasi unsur instrinsik puisi; 2. Mengidentifikasi unsur instrinsik prosa; 3. Menulis cerita pendek; dan 4. Menulis puisi sederhana yang telah diintegrasikan dengan nilai-nilai Penguatan Pendidikan Karakter.
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Menjelaskan tahap-tahap apresiasi sastra Mengidentifikasi unsur instrinsik puisi Mengidentifikasi unsur instrinsik prosa Menjelaskan bentuk puisi Menulis cerita pendek Menulis puisi sederhana
Unsur Instrinsik Puisi Bunyi Asonansi Aliterasi Diksi Denotasi Konotasi Amanat Tema Bahasa Kias hiperbola Perumpamaan Personifikasi Metafora dll Imaji Pendengaran Penglihatan Penciuman Penceceap
Unsur Instrinsik Prosa Tema Cerita Plot/Alur Latar Sudut Pandang Bahasa Amanat/Moral
Tahap Menulis Sastra Rias AKRONIM TIKER Kembangkan ide Menentukan ide Menentukan tema besar Menentukan ide Kembangkan ide Rias AKRONIM TIKER
Teknik Menulis puisi Akrostik. Puisi akrostik ditulis dengan menggunakan huruf depan nama orang/benda/dll yang ditulis secara menurun. Sebagai contoh puisi akrostik dari kata PUISI di bawah ini. Padat bahasanya Ungkapkan galau yang merisau Indahnya begitu memukau Saat rasa terangkum dalam kata Ibarat nafas yang terhela
Menulis cerita dengan mind mapping Tokoh Deskripsi fisik penokohan Alur/Plot Maju Mundur Campuran Latar Tempat Waktu Spiritual
Plot/Alur Imajinasi
Tokoh imajinasi Apa yang dipikirkan Apa yang dirasakan Bagaimana penampilannya Bagaimana orang membicarakannya
Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas Apresiasi Sastra Kelompok 1 dan 2 LK 3.1 (Tokoh dan Penokohan) Kelompok 2, 3, dan 4 LK 3.2 (Menulis Cerpen), Kelompok 5 dan 6 LK 3.3 (Menulis Puisi) Setiap kelompok LK 10 Pengembangan Soal (halaman 121) Halaman 101 s.d. 104 pada Buku Modul SD Awal Kelompok Kompetensi B
Penguatan
Teori sastra Sastra karya lisan atau tulisan yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinalan, keartistikan, keindahan dalam isi, dan ungkapanya". Engleton, menyebut sastra sebagai "karya tulisan yang halus" (belle letters) Ciri sastra : Ciptaan dan kreasi bukan sekadar imitasi Bersifat otonom Menghadirkan sintesis yang bertentangan Asosiasi sosial Genre sastra: Puisi Prosa Drama
Sastra lama dan sastra baru
Perbedaan Sastra Lama dan Baru Sastra Baru Anonim atau tidak ada nama pengarangnya; Pengarang dikenal oleh masyarakat luas; Istanasentris Sosiosentris Tema karangan bersifat fantastis Tema karangan bersifat rasional; Karangan berbentuk tradisional Bersifat modern Proses perkembangannya statis Proses perkembangan dinamis Bahasa yang digunakan klise. Bahasanya tidak klise;
Puisi PUISI LAMA PUISI BARU ISI Jumlah baris Pantun Balada Distikon Seloka Himne Terzina Talibun Epigram Kuatrain Karmina Ode Kuint Mantra Romance Sektet Gurindam Eligi Septime Syair satire Oktaf/stansa - Soneta
Prosa Prosa Lama Hikayat Dongeng Mitos Fabel Legenda Baru Cerpen Novel Roman Roman Sejarah Roman Sosial Roman Bertendens Roman Psikologis Psikologis
Apresiasi sastra Unsur instrinsik puisi Bunyi Diksi Bahasa kias Imaji Tema Amanat Unsur instrinsik prosa Tema Cerita Alur/plot Latar Sudut padang bahasa amanat Menulis sastra: Tema Ide Kembangkan Rias
Latihan Soal
Kerjakan soal evaluasi yang terdapat dalam halaman 111 pada Modul SD Awal Kelompok Kompetensi B
Terima Kasih