Perempuan Cerdas Berdemokrasi PADA PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENGAWASAN PEMILU & PERAN MAHASISWA
Advertisements

MENCIPTAKAN PEMILU BERKWALITAS
PENGANTAR KULIAH PEMILIHAN UMUM
Materi kuliah Pemilu dan Perilaku Politik
Lembaga Survei Indonesia - IFES Indonesia Survei Nasional Pasca Pemilihan Umum Presiden 2014 Oktober 2014.
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH
HAK TURUT SERTA DALAM PEMERINTAHAN
Menyemai Kesadaran Konstitusional dalam Kehidupan Bernegara
Anggota kelompok : Heri Fatkhurrokhim Sri Mila Lestari Danik Lestari
GOOD GOVERNANCE.
STRUKTUR PEMERINTAHAN DAERAH
DEMOKRASI Prof. Dr. Amir Santoso.
Struktur Penyelenggara Pemerintahan Daerah : Pemerintah Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
LEMBAGA NEGARA DARI SISI FUNGSINYA
UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM
NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
PENGANTAR KULIAH PEMILIHAN UMUM
LATAR BELAKANG Negara berkewajiban melayani setiap warga negara dan penduduk untuk memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya (fundamental human rights). Membangun.
DEMOKRASI DAN DEMOKRASI DI INDONESIA
KETENTUAN TENTANG POLITIK UANG dalam UU No. 10 Tahun 2016
DEMOKRASI DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
Lanjut….
Peran Ombudsman RI dalam pengawasan penyelenggaraan Pelayanan Publik di Indonesia (sesuai UU No. 37/2008 ttg Ombudsman RI dan UU No. 25/2009 ttg Pelayanan.
Pemilih yang Cerdas Berdemokrasi
SEMINAR KODIFIKASI UNDANG-UNDANG PEMILU
KODIFIKASI PKPU TENTANG PENCALONAN PEMILIHAN GUBERNBUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI, DAN/ATAU WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA.
Bangsa Dan Negara (2) Pertemuan 04
DEMOKRASI ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA
MEMBANGUN TRADISI PEMILU LUBER DAN JURDIL
SEMINAR KODIFIKASI UNDANG-UNDANG PEMILU
PEMILIHAN UMUM Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Pemerintahan dan Budaya
ISU-ISU LAIN.
Menjadi Perempuan Cerdas Berpolitik
SEMINAR KODIFIKASI UNDANG-UNDANG PEMILU
PENGANTAR HUKUM INDONESIA
PEMILIHAN UMUM KELASA VI SEMESTER 1 PROFIL PETUNJUK KURIKULUM MATERI
Kodifikasi Undang-undang Pemilu
KELOMPOK BAB 3 Menganalisis Kewenangan Lembaga-Lembaga
PELAKSANAAN HAK ASASI MANUSIA (HAM) DALAM RELASI HUKUM DAN KEKUASAAN SERTA DALAM MENGHADAPI ISU-ISU GLOBAL Kelompok 10 Anesta Ebri Dewanty
assalamu’alaikum wr.wb
Peran perempuan dalam pengawasan partisipatif dalam rangka pilbup
Dasar Hukum DASAR HUKUM OTONOMI DAERAH
Apa dan Mengapa Demokrasi?
PEMILU KEPALA DAERAH DAN UPAYA PENGUATAN DEMOKRASI
MENGAPA HARUS ADA PEMILU
“DEMOKRASI “ oleh Saddam Febrian
Mahasiswa dan Pemilihan umum
Budaya demokrasi menuju masyarakat madani
KEKUASAAN/ KEDAULATAN
Penyelenggaraan Negara Kesatuan Republik Indonesia (I)
PEMILIHAN UMUM (PEMILU)
DEMOKRASI INDONESIA Konsep dan Prinsip Demokrasi
Teori konstitusi.
Oleh: Yesi Marince, S.IP., M.Si Sesi 4
Pemilu di Indonesia Tahun 2004
NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM PEMILU DAN PEMILIHAN
PENANGGULANGAN BENCANA DI INDONESIA
Modul ke: Fakultas Program Studi PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Gunawan Wibisono SH MSi 05 Demokrasi Indonesia.
PENGAWASAN PARTISIPATIF
LEMBAGA NEGARA PASCA AMANDEMEN UUD 1945
Oleh ERNA AL MAGHFIROH PANWASLU KOTA MALANG
NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM PEMILU DAN PEMILIHAN
SOSIALISASI PENGAWASAN PEMILU TAHUN 2019 PANWASCAM SUT SETI.
PENGAWASAN PEMERINTAHAN DAERAH
Disampaikan dalam SOSIALISASI SMA 1 N BUNGURAN UTARA 02 Februari 2019 RELAWAN DEMOKRASI (RELASI) KOMISI PEMILIHAN UMUM (KPU) KABUPATEN NATUNA 2019.
Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut Pemilu adalah sarana kedaulatan rakyat untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, anggota Dewan Perwakilan.
DEMOKRASI INDONESIA Konsep dan Prinsip Demokrasi
LEMBAGA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT & DEWAN PERTIMBANGAN DAERAH
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH.
Transcript presentasi:

Perempuan Cerdas Berdemokrasi PADA PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KAB. ROKAN HULU TAHUN 2015 Oleh: SRI WAHYUDI, S.Kom Anggota KPU Kab. Rokan Hulu

MEMAHAMI DEMOKRASI DAN PEMILU MASALAH DALAM PEMILU HARAPAN DALAM PEMILU

Memahami Demokrasi dan Pemilu 1. Demokrasi itu Apa ? 2. Pemilihan Umum untuk apa ? 3. Ada hubungannya nggak Pemilu dengan Demokrasi?

Pengertian Demokrasi Demokrasi berasal dari 2 kata yaitu : Demos artinya Rakyat dan Kratos artinya Pemerintah Secara Harfiah : Demokrasi adalah “Pemerintahan oleh rakyat”. Sedangkan negara demokrasi berarti negara yang meletakkan kedaulatan tertinggi di tangan rakyat.

Pengertian Demokrasi Demokrasi pada prakteknya memiliki 2 bentuk yaitu : Demokrasi Langsung adalah bentuk pemerintahan yang mengakui hak setiap rakyat secara langsung untuk berpendapat atau memberikan persetujuannya dalam se-tiap pengambilan keputusan atau kebijakan publik.Cth : Pemilihan RT Demokrasi Perwakilan adalah rakyat sebagai pemilik penuh kedaulatan, menyerahkan sebagian dari kedaulatannya kepada orang-orang yang dipilihnya,. Cth : Dilakukan melalui Pemilu

PE-MI-LU untuk apa? Pemilu merupakan rekruitmen atau pemilihan orang- orang untuk menduduki jabatan-jabatan politik tertentu. Metode untuk memilih wakil rakyat (Legislatif) dan memilih pimpinan pemerintah (Eksekutif) Ada 2 cara penyelenggaraan pemilu : Ada yang dikenal sistem parlementer yaitu memilih Legislatif kemudian legislatif yang memilih pemimpin pemerintahan. Ada yang dikenal sistem presidensil yaitu memilih legislatif dan memilih pemimpin pemerintahan.

PE-MI-LU untuk apa? Manfaat Pemilu : 1. Pemilu merupakan sarana perwujudan kedaulatan rakyat. 2. Pemilu merupakan sarana untuk melakukan penggantian pemimpin secara kontitusional. 3. Pemilu merupakan sarana bagi pemimpin politik untuk memperoleh legitimasi. 4. Pemilu merupakan sarana bagi rakyat untuk berpartisipasi dalam proses politik.

Hubungan Pemilu dan Demokrasi Pemilu adalah tatacara untuk mewujudkan demokrasi dengan cara perwakilan. Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat. Dewasa ini demokrasi dipercaya oleh banyak orang sebagai sistem politik yang paling mampu mewujudkan kedaulatan rakyat.

Hubungan Pemilu dan Demokrasi Pemilu juga dapat menjadi bukti dari pengakuan, penghormatan, perlindungan dan pemenuhan Hak Asasi Manusia, berdasarkan persamaan hak antara laki-laki dan perempuan. Pemilu di Indonesia menunjukkan adanya pengakuan yang sama terhadap Hak Politik Perempuan dan laki-laki. Terutama dalam bentuk pengakuan dan pe- menuhan Hak Perempuan untuk memilih dan hak untuk dipilih.

Bagaimana Pemilu bermakna Pemilu akan bermakna bagi demokrasi, bila prinsip-prinsip demokrasi diterapkan dalam pelak- sanaan pemilu. Prinsip-prinsip Demokrasi seperti, Par- tisipasi Semua Warga Negara, Kesetaraan, Toleransi dan Pengakuan terhadap Keberagaman, Transparansi dan Akuntabilitas, Penerimaan Hasil Pemilu (Legitimasi Pemerintahan), Perlindungan dan Pemenuhan Hak Asasi Manusia (HAM), Supremasi Hukum

Bagaimana Pemilu terlaksana Pelaksanaan Pemilu dilakukan dengan : Siklus Pemilu : 5 Tahun Jenis-jenis Pemilu : Secara Nasional dan secara Daerah. Azaz Pemilu (LUBER DAN JURDIL)

Makna AZAS PEMILU LUBER DAN JURDIL Langsung berarti pemilih diharuskan memberikan suaranya secara langsung dan tidak boleh diwakilkan. Umum berarti pemilihan umum diikuti seluruh warga negara yang sudah memiliki hak menggunakan suara, tanpa terkecuali dan tidak boleh ada diskriminasi. Bebas berarti pemilih dijamin dapat menentukan pilihan dan memberikan suaranya, berdasarkan pertimba- ngannya sendiri tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Rahasia berarti suara yang diberikan oleh pemilih bersifat rahasia hanya diketahui oleh si pemilih itu sendiri.

Makna AZAS PEMILU LUBER DAN JURDIL 5. Jujur mengandung arti bahwa pemilihan umum harus dilaksanakan sesuai dengan aturan untuk memastikan bahwa setiap warga negara yang memiliki hak dapat memilih sesuai dengan kehendaknya, setiap suara pemilih memiliki nilai yang sama untuk menentukan wakil rakyat yang akan terpilih. 6. Adil adalah perlakuan yang sama terhadap peserta pemilu dan pemilih, tanpa ada pengistimewaan ataupun diskriminasi terhadap peserta atau pemilih pemilu.

Penyelenggara Pemilu KPU adalah lembaga Penyelenggara Pemilu yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri yang bertugas melaksanakan pemilu BAWASLU adalah lembaga penyelenggara Pemilu yang bertugas mengawasi penyelenggaraan Pemilu di seluruh wilayah NKRI

Peserta Pemilu Bukan hanya substansi dari demokrasi dan pemilu saja yang penting. Persoalan teknis pastinya juga penting, karena pemilu butuh proses yang teratur dan bisa di-pertanggungjawab-kan. Yang pertama harus kita tahu, siapa saja yang harus dipilih dalam pemilu : Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Anggota Desa Perwakilan Daerah (DPD) Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten/Kota Presiden dan Wakil Presiden Kepala Daerah : Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati

Peserta Pemilu Sekarang sudah masuk pada tahapan Pemilukada, sedangkan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati diusung oleh Peserta Partai Politik. Dan partai apa saja yang ada?

Peserta Pemilukada Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati yang diusung oleh partai politik : Ir. H. Haith Syukri – Nasrul Hadi, ST., MT H. Suparman, S.Sos., M.Si – H. Sukiman H. Syaparudin Poti, SH – H. Erizal, ST

Pemilih Oh ya…. Itu pasangan calon yang diusung oleh partai politik yang bisa saya pilih, eh…. Tapi saya nih pemilih bukan sih..? Hak Memilih dapat dilihat di : PKPU Nomor 4 Tahun 2015 tentang Penyusunan Daftar Pemilih. Pada Bab II pasal 3 yaitu Hak Pemilih :

MASALAH DALAM PEMILU

Perempuan, pemilu dan korupsi Definisi atau pengertian tentang Korupsi tidak tunggal, artinya : tidak ada satu pengertian yang dapat mencakup semua bentuk tindak korupsi. Dalam Undang-undang No 31 tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan Undang-undang No 20 tahun 2001 Tentang Perubahan Atas Undang- undang No. 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, ada lebih dari 30 bentuk tindak pidana Korupsi, yang dapat dikelompokkan menjadi: 1) Penyalahgunaan kewenangan 2) Tindakan melawan hukum 3) Pemalsuan data atau laporan 4) Penghilangan alat bukti 5) Suap yaitu memberi atau menjanjikan sesuatu barang, uang atau fasilitas untuk berbuat sesuatu, 6) Penggelembungan dana atau data 7) Pungutan liar 8) Perbuatan Curang , 9) Benturan kepentingan dalam pengadaan, 10) Gratifikasi atau hadiah.

Perempuan, pemilu dan korupsi Perempuan merupakan kelompok yang paling rentan menjadi korban atau terlibat dalam praktek korupsi. Kerentanan terhadap praktek korupsi dalam pemilu ini dialami oleh perempuan, karena : kurangnya informasi dan pemahaman hukum, kurangnya kemampuan untuk mencegah dan menga- mankan dirinya agar tidak menjadi korban dari praktek korupsi, karena relasi kuasa yang tidak setara dalam pengambilan keputusan di ruang publik, dan karena ketimpangan relasi gender.

Perempuan, pemilu dan korupsi Kurangnya informasi dan pemahaman hukum, mengakibatkan pemilih perempuan, mudah menerima uang dan barang, atau janji-janji hadiah agar memilih peserta pemilu atau pasangan calon tertentu. Korupsi dapat dicegah dan tidak perlu terjadi, bila kita semua peduli dan berperan aktif untuk mencegahnya

Kekerasan Terhadap Perempuan Kekerasan terhadap perempuan sekaligus merupakan penghancuran harga diri dan martabat perempuan. Misalnya : Kekerasan terhadap perempuan pada masa kampanye, terutama saat pengerahan dan pengumpulan massa dalam suatu ruangan terbuka, yang mengakibatkan berbagai pelecehan seksual terhadap perempuan, Pemaksaan dengan kekerasan atau ancaman kekerasan terhadap perempuan untuk memilih partai politik atau pasangan calon tertentu. Pelecehan terhadap kapasitas perempuan sebagai calon anggota dewan perempuan.

Kekerasan Terhadap Perempuan Pencegahan dan penghentian segala bentuk ke- kerasan dan ancaman kekerasan harus menjadi tanggung jawab bersama, semua elemen negara dan bangsa Indonesia, untuk mewujudkan keadilan, demokrasi dan tata kehidupan yang beradab.

HARAPAN DALAM PEMILU

Harapan dalam Pemilu 1. Ingin Kesejahteraan 2. Bisa Ngawasi Pemerintah 3. Wujud Partisipasi Perempuan

1. Ingin Kesejahtera Kesejahteraan sosial berdasarkan pengertian UU No 11 Tahun 2009, tentang Kesejahteraan Sosial diartikan sebagai kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melak sanakan fungsi sosialnya. Pemilu diharapkan dapat menjadi sarana untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat dan keadilan sosial, artinya pemerintahan hasil pemilu diharapkan efektif dan memiliki kinerja yang baik dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

1. Ingin Kesejahtera Untuk mewujudkan pemilu yang berdampak pada kesejahteraan dan keadilan sosial, diperlukan syarat-syarat tertentu yaitu : Pemilih dalam pemilu adalah rakyat yang sadar terhadap hak dan kewajibannya. Peserta pemilu bersifat kompetitif, sehingga banyak pilihan bagi pemilih. Adanya informasi yang memadai bagi peserta sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan pilihan. Asas-asas pemilu yang Luber dan Jurdil.

1. Ingin Kesejahtera Hubungan konstituensi antara pemilih dan pemerintahan hasil pemilu tetap terjaga. Pemerintahan hasil pemilu memiliki legitimasi yang kuat, sehingga dapat bekerja secara efektif dan memiliki kinerja yang baik untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat, dan Mekanisme transparansi dan akuntabilitas, serta partisipasi rakyat dilaksanakan selama berlangsungnya pemerintahan..

2. Bisa Ngawasi Pemerintah Jadi, kontrol atas pemerintahan melalui pemilu dapat dilakukan oleh rakyat dengan empat langkah penting : Gunakan hak pilih dengan cerdas dan bijak, terutama untuk mewujudkan keseimbangan gender di lembaga pengambilan keputusan. Catat baik-baik janji politik semasa kampanye, Tagih janjinya jika mereka sudah duduk di kursi kekuasaan dan Kawal semua proses perumusan kebijakan serta perencanaan anggaran.

3. Wujud Partisipasi Perempuan Cara berpartisipasi yang bisa dilakukan : Berpartisipasi bisa dengan 2 cara yaitu Partisipasi Minimal dan Partisipasi Optimal Kita adalah Subjek bukanlah Objek Rakyat adalah pusat kekuasaan. Rakyatlah yang merupakan inti seluruh proses politik. Rakyat yang memilih sebenarnya lebih menentukan dari yang dipilih.

3. Wujud Partisipasi Perempuan Namun perempuan, selalu memiliki ingatan yang panjang. Mereka selalu mencatat dalam memori ingatannya tentang partai politik dan anggota dewan, yang melupakan mereka, setelah pemungutan suara. Lalu mereka memutuskan untuk tidak memilih kembali, siapa-siapa yang telah melupakannya. Itulah sebabnya, sering terjadi partai atau anggota legislatif memenangkan pemilu di salah satu daerah pemilihan (dapil), tetapi kemudian kalah di dapil yang sama pada pemilu berikutnya. Sungguh, semua ini karena pemilih telah memilih sebagai subjek. Perempuan Pemilih adalah subjek penentu. Karena perempuan pemilih menentukan, proses politik seperti apakah yang terjadi dalam pemilu. Pilihan terhadap proses politik ini juga akan menentukan hasil pemerintahan yang akan datang.

3. Wujud Partisipasi Perempuan YUK.. BUKTIKAN BAHWA KITA ADALAH SUBJEK POLITIK, BUKAN OBJEK POLITIK….

Selesai dan ..TERIMA KASIH..