PENENTUAN KEBUTUHAN PEMELIHARAAN DENGAN MENGGUNAKAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN OLAHAN YANG BAIK (GOOD MANUFACTURING PRACTICES) INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN Direktorat Jenderal Industri Agro.
Advertisements

Maintenance and Repair ALAT RUMAH TANGGA LISTRIK
MODUL 1 KONSEP DAN FILOSOFI MANAJEMEN PEMELIHARAAN
Handout Analisis & Pengukuran Kerja
MANAJEMEN JARINGAN Pertemuan ke-13.
Berkelas.
Perawatan Mesin dan Peralatan
PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN
SKEMA PENERAPAN SISTEM KEAMANAN PANGAN PADA TIAP TAHAPAN PRODUKSI
Memproduksi Barang-barang
TAS (TERMINAL AUTOMATION SYSTEM)
Pengaruh Pengolahan Terdistribusi Pada Organisasi
Software Testing Pertemuan III.
Disusun oleh: Roy khrisman panjaitan (071269)
Pendahuluan Limbah telah lama mengitari kehidupan manusia terutama setelah dikenal adanya peradapan menetap di suatu tempat dan membentuk koloni. Secara.
TUGAS PENGENDALIAN KUALITAS (Setelah UTS) Disusun Oleh : Tika Yunirma (051529) Teknik Industri FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.
KEAMANAN KOMPUTER.
PENGENDALIAN INTERN.
SISTEM MUTU LABORATORIUM SESUAI ISO/IEC : 2005.
Pemahaman mengenai pengendalian intern
PEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN OLAHAN YANG BAIK (GOOD MANUFACTURING PRACTICES) INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN Direktorat Jenderal Industri Agro.
AUDIT SISTEM INFORMASI dan TUJUANNYA
Konsep Total Productive Maintenance (TPM)
MANAJEMEN OPERASI KELOMPOK IV Ferdian Ardianto ( )
Diperbaruhi oleh : Siswanto, Ir. MT. dkk.
Pokok-Pokok Manajemen Perawatan
MANAJEMEN JARINGAN Bobi Kurniawan, ST.,M.Kom
MODUL 13 – 1/ 20 MODUL 13 SHORT-TERM SCHEDULING (1/2)
DATABASE ADMINISTRATION
MODUL 08 – 1/ 18 MODUL 08 PERSEDIAAN (1/3) 1. FUNGSI PERSEDIAAN
METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Konsep Pengadaan Tita Talitha, M.T
Agenda 1 Permasalahan Interpretasi 2 3 Diskusi. ISAK 27 PENGALIHAN ASET DARI PELANGGAN IFRIC 18: Transfers of Assets from Customers.
Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)
ANALISA DAN DESAIN SISTEM DISTRIBUSI BARANG
Fakultas Teknologi Industri
Kuliah 2 ARTI DAN PERAN AMDAL.
AUDIT SISTEM KEPASTIAN MUTU
Pertemuan XI Sistem “Just In Time” dan “Supply Chain Management”
Database Change Management source : Database Administration the complete guide to practices and procedures chapter 7 by. Craig S. Mullins.
ETIKA BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN
ANALISA DAN DESAIN SISTEM DISTRIBUSI BARANG
Pertemuan 5 AMDAL dan DAMPAK LINGKUNGAN PROYEK
SPESIFIKASI ALAT JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FTUM
Pertemuan 4 Peningkatan Kehandalan Sistem
DATABASE ADMINISTRATION
Keamanan Sistem STMIK MDP PALEMBANG.
Agenda 1 Permasalahan Interpretasi 2 3 Diskusi. ISAK 27 PENGALIHAN ASET DARI PELANGGAN IFRIC 18: Transfers of Assets from Customers.
KETEGASAN DALAM ASPEK PRODUKSI
S u y a t i
PENYERAHAN ASET DARI PELANGGAN ISAK 27
ETIKA BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN
Bab 7 Etika Bisnis.
Perancangan Sistem Informasi. Pengantar Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama.
Memproduksi Barang-barang
OLEH : PRAMITA RIAWATI ( ) RATNA HARJANTI ( )
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Sistem Perawatan Disusun oleh: Wahyu Hidayat Rici Eka Saputra
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Perawatan dan perbaikan mesin frais
SISTEM REFRIGERASI DAN TATA UDARA
Kebutuhan fungsional (FR) dan Kebutuhan Non Fungsional (NFR)
Perawatan Mesin dan Peralatan
Pemeliharaan perangkat lunak
Konsep Manajemen Pemeliharaan
SHARE DATA & TRANSACTION
Sistem Waktu Nyata Real Time Sistem
Tugas pemeliharaan rekayasa keandalan Enggar tantio liandy – CRITICAL REVIEW.
Agenda 1 Permasalahan Interpretasi 2 3 Diskusi. ISAK 27 PENGALIHAN ASET DARI PELANGGAN IFRIC 18: Transfers of Assets from Customers.
Pengertian perawatan ( maintenance ) itu sendiri dapat diartikan sebagai kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas atau peralatan pabrik dan mengadakan.
Transcript presentasi:

http://www.mercubuana.ac.id Modul 12 PENENTUAN KEBUTUHAN PEMELIHARAAN DENGAN MENGGUNAKAN ‘RELIABILITY-CENTRED MAINTENANCE (RCM)’ 1. PENDAHULUAN Kebanyakan sistem dan produk (moderen) baik komersial maupun militer cenderung menjadi kompleks dan canggih. Contoh khasnya adalah jaringan telekomunikasi, pesawat terbang, computer, mesin perkakas, sistem manufaktur, pabrik kimia, reaktor nuklir, dan lain-lain. Untuk produk-produk tersebut, kebutuhan untuk keandalan (reliability) yang tinggi adalah hal yang sangat penting. Kegagalan dalam memenuhi tingkat keandalan yang dipersyaratkan dapat mengakibatkan tidak hanya kerugian secara ekonomi tetapi juga dapat mempengaruhi keselamatan manusia dan kelestarian lingkungan (Iskandar (1989). Pada banyak kasus (misalnya pesawat terbang, pesawat ruang angkasa, pabrik kimia atau reaktor nuklir), ketidak–andalan (unreliability) dari produk tersebut mempengaruhi keselamatan manusia dan untuk pabrik kimia dan raktor nuklir tidak hanya mempengaruhi keselamatan manusia tetapi juga berakibat buruk pada lingkungan. Pada kasus lain, kegagalan dalam memenuhi tingkat keandalan dapat mempengaruhi keamanan dari suatu negara misalnya tidak berfungsinya sistem pengindra atau senjata anti pesawat terbang. Mempertimbangkan akibat-akibat dari ketidak andalan, kebutuhan untuk memiliki sistem atau produk dengan tingkat keandalan yang tinggi adalah sangat utama. Sebagai contoh US Air Force melalui program yang disebut ‘Reliability & Maintainability 2000’ telah menetapkan persyaratan keandalan untuk system-sistem yang baru yaitu harus memiliki keandalan 2 (dua) kali lebih besar dari sistem yang diganti (Piotrowski (1987). Terdapat beberapa cara untuk menjamin keandalan yang tinggi pada suatu system di antaranya adalah : 1. Dengan menggunakan ‘redundant components’ pada sistem. 2. Pengendalian mutu – juga dapat mencapai keandalan yang lebih baik dengan menjamin bahwa sistem yang diproduksi harus memenuhi spesifikasinya. 1

http://www.mercubuana.ac.id c. Penyebab-penyebab apakah yang mengakibatkan terjadinya setiap kegagalan fungsional? (penyebab kegagalan). d. Apakah yang terjadi jika kerusakan (kegagalan funsional) terjadi ? (Pengaruh kerusakan) e. Pada bentuk seperti apakah kerusakan perlu diperhatikan? (Akibat kerusakan). f. Tindakan apakah yang dilakukan untuk mencegah kerusakan ? (Tindakan Pencegahan) g. Tindakan apakah yang harus dilakukan jika kegiatan pencegahan yang tepat tidak ditemukan (Tindakan Default) Penjelasan yang lebih rinci mengenai pertanyaan (a) – (d) akan disajikan pada bagian 3 dengan heading Fungsi dan Kerusakan, dan pertanyaan (e), (f), dan (g) masing- masing pada bagian 4, 5, dan 6 dengan ‘ heading’ Akibat Kerusakan, Tindakan Pencegahan, serta tindakan ‘Default’. 3. FUNGSI DAN KERUSAKAN 3.1. Fungsi dan Ukuran Performansi Seperti telah dijelaskan bahwa tujuan pemeliharaan adalah untuk menjaga system tetap dapat memenuhi fungsinya. Dengan demikian untuk dapat menentukan kebutuhan ‘maintenance’ dengan baik, diperlukan pemahaman terhadap fungsi-fungsi dari system. Uraian bagian berikut ini akan dimulai dengan penjelasan mengenai fungsi-fungsi dari system kemudian ukuran-ukuran performansi, fungsi dan kondisi operasi serta yang terakhir adalah uraian mengenai bagaimana fungsi seharusnya dicatat. 3.1.1. Jenis-jenis Fungsi Sistem Umumnya suatu system memiliki lebih dari satu fungsi dan fungsi tersebut dapat dibagi ke dalam 4 katagori : a. Fungsi utama b. Fungsi sekunder c. Fungsi sebagai peralatan pelindung (protective device) d. Fungsi ‘superflous’ Fungsi Utama 3

terlepas dari kebutuhan dari peralatan pelindungnya. http://www.mercubuana.ac.id Menentukan kebutuhan pemeliharaan dari fungsi yang dilindungi tidak  terlepas dari kebutuhan dari peralatan pelindungnya. Fungsi ‘Superfluous’ Item atau komponen kadang-kadang dihadapi dengan permasalahan ‘superfluous’ artinya bahwa fungsi dari item tersebut lebih dari yang diinginkan. Biasanya ini terjadi jika peralatan telah mengalami modifikasi beberapa kali dalam suatu kurun waktu. Ukuran Performansi lainnya. Ukuran performansi lainnya adalah mutu produk, keamanan, efisiensi energi dan lingkungan. 3.1.3. Fungsi dan Kondisi Operasi RCM, seperti yang telah dijelaskan merupakan teknik yang digunakan untuk menentukan kebutuhan pemeliharaan dari sistem Pentingnya kondisi operasi diilustrasikan berikut ini : pada kondisi operasinya. Stand Alone pompa A Duty pompa B Stand by pompa C Gambar 1. Kondisi operasi yang berbeda Pada gambar 1 ditunjukkan 3 pompa yang identik, di mana fungsi utama pompa adalah untuk memindahkan cairan dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Kondsi operasi pompa A sebagai ‘stand alone’ tidak didukung oleh pompa stand-by dan pompa B didukung oleh pompa C sebagai ‘back up’ jika pompa B mengalami kerusakan. Perbedaan dari kondisi operasi mengakibatkan kebutuhan pemeliharaan untuk pompa-pompa ini akan berbeda, meskipun pompa-pompa tersebut identik (Hal ini akan dijelaskan kemudian). 5