MANAJEMEN PERSEDIAAN BAB - 6.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MODEL PERSEDIAAN Matakuliah Operations Research 14.
Advertisements

MANAJEMEN PERSEDIAAN PERSEDIAAN: BENTUK PERSEDIAAN:
PERSEDIAAN INVENTORY RISET OPERASI.
III. PERENCANAAN & PENGENDALIAN operasi
MANAJEMEN PERSEDIAAN DALAM PERUSAHAAN AGRIBISNIS
OLEH IR. INDRAWANI SINOEM, MS
INVENTORY (Manajemen Persediaan)
Manajemen Persediaan Pertemuan ke-10.
INVENTORY (Manajemen Persediaan)
INVENTORY (Manajemen Persediaan)
Operations Management
Economic Order Quantity (EOQ)
Pertemuan XI Manajemen Persediaan
PERSEDIAAN ( INVENTORY )
Manajemen Persediaan (Inventory Management)
INVENTORY (Manajemen Persediaan) By: Andri Irawan S.Pd
INVENTORY (Manajemen Persediaan Bahan)
Model Persediaan Deterministik (Deterministic Inventory)
Pertemuan 9 Pengawasan Persediaan
BERAPA BANYAK PERSEDIAAN BARANG
PENGENDALIAN PERSEDIAN : INDEPENDEN & DEPENDEN
MANAJEMEN PERSEDIAAN Persediaan : stok dari elemen-elemen/item-item untuk memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang. Heizer & Rander.
By. Ella Silvana Ginting, SE, M.Si
BAB 6 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PEMBELIAN & PENGGUNAAN BAHAN BAKU
Pengadaan Logistik Farmasi RS
Model Pengendalian Persediaan Pertemuan 15:
Definisi dan Fungsi Persediaan
OLEH IR. INDRAWANI SINOEM, MS
MANAJEMEN PERSEDIAAN Oleh: Ferina Nurlaily.
MANAJEMEN PERSEDIAAN Heizer & Rander
INVENTORY (Manajemen Persediaan)
MANAJEMEN PERSEDIAAN PERSEDIAAN: BENTUK PERSEDIAAN:
Economic Order Quantity (EOQ)
BAB XI MANAJEMEN PERSEDIAAN
Manajemen persediaan.
“Manajemen Persediaan”
INVENTORY (Manajemen Persediaan) BAB 5
Metode Pengendalian Persediaan Tradisional
Manajemen Industri.
PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL (MRP)
MANAJEMEN PERSEDIAAN (Inventory Management)
ECONOMIC ORDER QUANTITY
BAB 18 MANAJEMEN PERSEDIAAN
PENGANTAR SISTEM LOGISTIK
MANAJEMEN PERSEDIAAN Bab 7.
MANAJEMEN PERSEDIAAN INVENTORY MANAGEMENT.
Rosyeni Rasyid dan Abel Tasman
Operations Management
PERSEDIAAN INDEPENDEN (INDEPENDENT INVENTORY)
MANAJEMEN PERSEDIAAN BAB - 6 by
Operations Management
MODEL PERSEDIAAN Matakuliah ANALISIS KUANTITATIF 13.
Manajemen Persediaan (Inventory Management)
Manajemen persediaan.
Manajemen Persediaan Manajemen Keuangan 1.
INVESTASI DALAM PERSEDIAAN DAN PIUTANG
III. PERENCANAAN & PENGENDALIAN operasi
MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY MANAGEMENT)
Managemen Pengendalian Persediaan (Inventory Management and Control)
Managemen Pengendalian Persediaan (Inventory Management and Control)
Rakhma Diana Bastomi, SEI, MM
Operations Management
MANAJEMEN PERSEDIAAN BAB - 6 by
PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL (MRP)
Manajemen Persediaan Pertemuan ke-10.
MANAJEMEN PERSEDIAAN Fungsi dan tujuan persediaan KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN PERSEDIAAN BIAYA DALAM KEPUTUSAN PERSEDIAAN MODEL EQONOMIC ORDER QUANTITY
pengelolaan persediaan
SISTEM PRODUKSI DISUSUN : ANDI ALVIN ARDIANSYAH KHOIRIYAH SARI KELAS : IN51.
PENGELOLAAN DAN PENGONTROLAN SUKU CADANG
MANAJEMEN PERSEDIAAN KELOMPOK VI 1.ALPIAN ABDULLAH 2.RANGGA WALI ARIA SAPUTRA 3.DAVE DARELL 4.YANG HARSI RAHMAT.
Transcript presentasi:

MANAJEMEN PERSEDIAAN BAB - 6

Kompetensi Umum : “Bapak/Ibu dapat menjelaskan dan mengindentifikasikan Manajemen Operasional” Kompetensi Pendukung : “ Bapak/Ibu dapat menjelaskan Tehnik-Teknik Manajemen Persediaan yaitu : Fungsi persediaan Biaya-biaya dalam persediaan Model-model persediaan Just In Time (JIT) Metode Penilaian Persediaan

Apa itu Persediaan/Inventory ??? Menurut Murdifing Haming & Mahfud Nurnajamuddin : Sumber daya ekonomi fisik yang perlu diadakan dan dipelihara untuk menunjang kelancaran produksi. Meliputi : - bahan baku (raw materials) - produk jadi (finish product) - komponen rakitan (component) - bahan pembantu (substance materials) - barang sedang dalam proses pengerjaan (working in process inventory)

2. Menurut Eddy Herjanto : bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu. Unit/Bagian dari organisasi/perusahaan memandang persediaan dari berbagai sisi yang berbeda. (Lihat gambar)

PERUSAHAAN PRODUKSI Menghendaki tingkat persediaan yg besar PEMBELIAN PEMASARAN KEUANGAN Menghendaki tingkat persediaan yg rendah PERUSAHAAN

Apa itu MANAJEMEN PERSEDIAAN ??? “ Serangkaian kebijakan pengendalian untuk menentukan tingkat persediaan yg harus di jaga, kapan pesanan utk menambah persediaan harus dilakukan dan berapa besar pesanan harus diadakan serta menjamin tersedianya persediaan yg tepat dlm kuantitas & waktu yang tepat”. Manajemen Persediaan disebut juga Sistem Pengendalian Persediaan.

Ada 3 hal yang harus di perhatikan dalam menangani persediaan : Memelihara sumber pasokan Memelihara material sejak berada di dalam perusahaan Pemanfaatan yang tepat waktu.

FUNGSI PERSEDIAAN Menghilangkan resiko keterlambatan pengiriman bahan baku/barang yang dibutuhkan perusahaan. Menghilangkan resiko jika material yang dipesan tidak baik sehingga harus dikembalikan. Menghilangkan resiko thd kenaikan harga barang atau inflasi. Untuk menyimpan bahan baku yang dihasilkan secara musiman sehingga perusahaan tidak akan kesulitan jika bahan itu tidak tersedia di pasaran. Mendapatkan keuntungan dari pembelian berdasarkan diskon kuantitas. Memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan tersedianya barang yang diperlukan.

JENIS-JENIS PERSEDIAAN Fluctuation Stock : Psd yg dimaksudkan untuk menjaga terjadinya fluktuasi permintaan yg tidak diperkirakan sebelumnya, utk mengatasi bila terjadi kesalahan/penyimpangan dlm prakiraan penjualan, waktu produksi atau pengiriman barang. Anticipation Stock : Psd utk menghadapi permintaan yg dpt diramalkan dan utk menjaga kemungkinan sukarnya memperoleh bahan baku shg tidak mengakibatkan terhentinya produksi.

Lot-size Inventory : psd yg diadakan dlm jumlah yg lebih besar dari pada kebutuhan pada saat itu guna : Mendapatkan keuntungan dari harga barang (diskon). Untuk menghemat biaya pengangkutan. Pipeline Inventory : psd yg dlm proses pengiriman dari tempat asal ke tempat dimana barang itu akan digunakan karena dapat memakan waktu yg lama.

BIAYA-BIAYA DLM PERSEDIAAN Biaya Pemesanan (ordering Cost, Procurement Costs) : Biaya yg dikeluarkan sehubungan dg kegiatan pemesanan bahan/barang, sejak dari pemesanan sampai tersedia barang di gudang. Meliputi : Biaya administrasi & Penempatan Order Biaya Pemilihan Vendor atau Pemasok Biaya Pengangkutan & Bongkar Muat Biaya Penerimaan & Pemeriksaan Barang Kalo Perusahaan memproduksi psd sendiri spt : Mesin, Peralatan atau proses manufaktur lain dari suatu rencana produksi, maka biaya ini disebut Set-up Costs

Biaya Penyimpanan (Carriying Costs, holding Costs) meliputi : Biaya sewa gudang Biaya administrasi pergudangan Biaya Gaji Pelaksana pergudangan Biaya listrik Biaya asuransi dan penyusutan barang selama dlm penyimpanan dll

Biaya Kekurangan Persediaan (shortage costs, stockout costs) : Biaya yg timbul sbg akibat tidak tersedianya barang pada waktu yg diperlukan. Biaya ini sulit diukur dan sering hanya diperkirakan secara subyektif.

SISTEM PENGENDALIAN PERSEDIAAN ( S P P ) BARANG DEPENDEN SPP Pegging Lot Sizing Lot For Lot Penyeimbangan Sbg Periode Kuantitas Pesanan Periode Kuantitas pesanan ekonomis BARANG INDEPENDEN Klasifikasi ABC EOQ Psd Brg Tertunda Psd dg Diskon Psd Permintaan bertahap

MODEL-MODEL PENGENDALIAN PERSEDIAAN INDEPENDEN

KLASIFIKASI ABC Diperkenalkan oleh HF. DICKIE pada Tahun 1950-an. Persediaan dibedakan berdasarkan nilai investasi/nilai persediaan yang terpakai dalam satu periode. Nilai persediaan yang dimaksud adalah volume persediaan yg disebut “Volume tahunan Rupiah”

Kriteria msg-msg kelas dalam metode ini adalah sbb : Kelas A : Psd memiliki nilai volume tahunan rupiah yg tinggi mewakili 70 % dari total nilai psd. Kelas B : Psd dg nilai volume tahunan rupiah yg menengah mewakili 20 % dari total nilai psd tahunan. Kelas C : Barang yg nilai volume tahunan rupiahnya rendah, yg mewakili 10 % dari total nilai psd.

Kebutuhan (unit/tahun) Kasus 1 : Suatu perusahaan dlm proses produksinya menggunakan 10 item bahan baku. Kebutuhan psd selama satu tahun dan harga bahan baku per unit spt dalam tabel berikut : Item Kebutuhan (unit/tahun) Harga (rupiah/unit) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 800 3000 600 1000 2400 1800 780 100 2200 550 1500 250 2500 12200 200

analisa : Item Volume tahunan (Unit) Harga per unit (rupiah) (ribu Rp) Nilai Kumulatif (Ribu Rp) (%) Kelas 1 800 600 480 2 3000 100 300 3 2200 1320 4 550 440 5 1000 1500 6 2400 250 7 1800 2500 4500 8 780 1170 9 12200 9516 10 200

analisa : Item Volume tahunan (Unit) Harga per unit (rupiah) (ribu Rp) Nilai Kumulatif (Ribu Rp) (%) Kelas 1 780 12200 9516 2 1800 2500 4500 14016 3 1000 1500 15516 4 600 2200 1320 16836 5 1170 18006 6 2400 250 18606 7 800 480 19086 8 550 440 19526 9 3000 100 300 19826 10 200 20026

analisa : Item Volume tahunan (Unit) Harga per unit (rupiah) (ribu Rp) Nilai Kumulatif (Ribu Rp) (%) Kelas 1 780 12200 9516 47,5 2 1800 2500 4500 14016 70,0 3 1000 1500 15516 77,5 4 600 2200 1320 16836 84,1 5 1170 18006 89,9 6 2400 250 18606 92,9 7 800 480 19086 95,3 8 550 440 19526 97,5 9 3000 100 300 19826 99,0 10 200 20026 100,0

Hasil analisa 1: Item Volume tahunan (Unit) Harga per unit (rupiah) (ribu Rp) Nilai Kumulatif (Ribu Rp) (%) Kelas 1 780 12200 9516 47,5 A 2 1800 2500 4500 14016 70,0 3 1000 1500 15516 77,5 B 4 600 2200 1320 16836 84,1 5 1170 18006 89,9 6 2400 250 18606 92,9 C 7 800 480 19086 95,3 8 550 440 19526 97,5 9 3000 100 300 19826 99,0 10 200 20026 100,0

KUANTITAS PESANAN EKONOMIS ( E O Q) Diperkenalkan oleh F.W. HARRIS pada Tahun 1914. Asumsi yang harus diperhatikan : Barang yg dipesan & disimpan hanya satu macam. Kebutuhan/permintaan barang diketahui & konstan. Biaya pemesanan & biaya penyimpanan diketahui dan konstan. Barang yg dipesan diterima dlm satu kelompok. Harga barang tetap & tidak tergantung dari jumlah yg dibeli. Waktu tenggang (lead time) diketahui dan konstan.

Grafik Jumlah Psd (unit) Q Tingkat psd Q/2 ratarata psd Waktu

Contoh Kasus PT. Feminim merup. Suatu perusahaan yg memproduksi tas wanita. Perush ini memerlukan suatu komponen material sebanyak 12.000 unit selama satu tahun. Biaya pemesanan komponen itu Rp. 50.000 utk setiap kali pemesanan, tidak tergantung dari jumlah komponen yg dipesan. Biaya penyimpanan (per unit/tahun) sebesar 10 % dari nilai psd. Harga komponen Rp. 3.000 per unit. Tentukan jumlah pesanan yg paling ekonomis (EOQ) yg memberikan biaya total psd rendah.

Hasil Analisa dg Tabel

Grafik

Analisa dg FORMULA : D = Jumlah kebutuhan barang (unit/tahun) S = By pemesanan/by set up (rupiah/pesanan) h = By penyimpanan (% thd nilai barang) C = harga barang (rupiah/unit) H = h x C = biaya penyimpanan (rupiah/unit/tahun) Q = jumlah pemesanan (unit/pesanan) F = frekuensi pemesanan T = jarak waktu antar pesanan (tahun, hari) TC = biaya total persediaan (rupiah/tahun)

EOQ dpt dihitung : Frekuensi Pesanan : Jika 1 tahun = 365 hari, maka jangka waktu antar tiap pesanan

Permintaan/tahun (unit) TUGAS LATIHAN Pusat perbelanjaan Sentani Square City (SSC) membuka cabang baru di Koya Barat. Terdapat banyak sekali barang yang harus disediakan untuk menjaga permintaan konsumen seperti dlm tabel berikut. Saudara diminta untuk menentukan klasifikasi barang yang harus mendapatkan perhatian utama. Barang Permintaan/tahun (unit) Harga per unit ( ribuan rupiah) A B C D E F G H I J 5000 4000 1500 300 2000 1000 500 600 2800 10 25 45 80 40

2. Papua Mini Mart, memerlukan 800 krat minuman per bulan, yang dibeli dg harga Rp. 48.000 per krat. Biaya penyimpanan per tahun diperkirakan sebesar 20 % dari harga barang. Biaya pemesanan Rp. 20.000 untuk setiap kali pesan tidak tergantung dari jumlah yg dipesan. Saat ini perusahaan memesan setiap 2 minggu sekali masing-masing sebesar 400 krat. Apakah kebijakan ini sudah tepat menurut saudara?Ya atau Tidak. Jelaskan!!!

Penyelesaian soal No. 2 Analisa Tabel

Analisa Dengan Formula D = 800 krat S = Rp. 20.000 h = 20 % C = Rp. 48.000 per krat H = 0,2 x 48.000 = Rp. 9.600

PERSEDIAAN DENGAN PESANAN TERTUNDA EOQ Jumlah Persediaan di Gudang Jumlah barang yg dipesan pembeli tetapi belum dapat dipenuhi

PERSEDIAAN DENGAN DISKON KUANTITAS Prosedur : Hitung EOQ pd harga terendah. Jika EOQ fisibel (jumlah yg dibeli sesuai dg harga yg dipersyaratkan), kuantitas itu merup pesanan yang optimal. Jika EOQ tidak fisibel, hitung biaya total pada kuantitas terendah pada harga itu. Hitung EOQ pada harga terendah berikutnya. Jika fisibel hitung biaya totalnya. Jika langkah 3 msh blm memberikan EOQ fisibel, maka ulangi langkah 2 & 3 atau perhitungan tdk dpt lagi dilanjutkan. Bandingkan Biaya total dr kuantitas pesanan fisibel yg telah dihitung.

Jumlah Pembelian (unit) Harga barang (US$/unit) Contoh : Toko kamera Rancakbana mempunyai tingkat penjualan kamera model EOS sebanyak 6.000 unit per tahun. Untuk setiap pengadaan kamera, toko itu mengeluarkan biaya US$ 300 per pesanan. Biaya penyimpanan kamera per unit per tahun sebesar 20 % dari nilai barang. Data harga terlampir : Jumlah Pembelian (unit) Harga barang (US$/unit) < 300 300 – 499 500 – 999 1.000 – 1.999 ≥ 2.000 50 49 48.5 48 47.5

EOQ pada harga terendah ($ 47.5) b. EOQ pada harga terendah ($ 48)

Kuantitas Pembelian (unit) c. EOQ pada harga terendah ($ 48.5) Harga/unit Kuantitas Pembelian (unit) EOQ Fisibel/Tidak Q yg Fisibel Biaya Total 1 2 3 4 5 6 47.5 48 48.5 ≥ 2000 1000 – 1999 500 - 999 616 612 609 Tidak Ya 2000 1000 295.400 294.600 296.909

PERSEDIAAN DG PENERIMAAN BERTAHAP Jumlah pesanan optimal : Persediaan Maksimum Biaya Total per tahun

Waktu Siklus = Q / d Waktu Run = Q / p

Soal Latihan: Suatu Toko Penjualan Televisi memerlukan televisi untuk di jual sebanyak 5000 unit per tahun. Untuk setiap pesanan, toko itu mengeluarkan biaya Rp. 490.000. biaya penyimpanan sebesar 20 % dari nilai barang. Tentukan jumlah pesanan yg paling optimal, jika harga barang berdasarkan kuantitas pembelian sbb : Kuantitas (unit) Harga (rupiah/unit) <500 500 – 999 1.000 – 1.999 2.000 – 2.999 ≥ 3.000 50.000 49.000 48.500 48.000 47.500

METODE PENILAIAN PERSEDIAAN Bertujuan untuk mengetahui nilai persediaan yang dipakai/dijual/persediaan yg tersisa dalam suatu periode. Ada 3 metode penilaian persediaan : Metode FIFO Metode LIFO Metode Rata-Rata Tertimbang

METODE FIRST IN FIRST OUT (FIFO) Berdasarkan asumsi bahwa harga barang persediaan yg sudah terjual/terpakai dinilai menurut harga pembelian barang yang terdahulu masuk. Contoh : Tanggal Keterangan Jumlah (unit) Harga Satuan (Rp) Total (Rp) 1 Juni 10 Juni 15 Juni 25 Juni Persediaan Awal Pembelian 300 400 200 100 1.000 1.100 1.200 300.000 440.000 240.000 120.000 Jumlah 1.100.000

Misalnya pada tanggal 30 juni jumlah persediaan akhir sebanyak 250 unit. Maka jumlah bahan baku yang dipakai : 1000 – 250 = 750 unit Harga Pokok Bahan Baku yang terpakai : 300 unit @ Rp. 1.000 = Rp. 300.000 400 unit @ Rp. 1.100 = Rp. 440.000 50 unit @ Rp. 1.200 = Rp. 60.000 750 unit = Rp. 800.000

Nilai persediaan akhir : 100 unit @ Rp. 1.200 = Rp. 120.000 150 unit @ Rp. 1.200 = Rp. 180.000 250 unit = Rp. 300.000

METODE LAST IN FIRST OUT (LIFO) asumsi bahwa nilai barang yg sudah terjual/terpakai dihitung berdasarkan harga pembelian barang yang terakhir masuk, dan nilai persediaan akhir dihitung berdasarkan harga pembelian yang terdahulu masuk. Contoh :

Harga Pokok Bahan Baku yg terpakai : 100 unit @ Rp. 1.200 = Rp. 120.000 200 unit @ Rp. 1.200 = Rp. 240.000 400 unit @ Rp. 1.100 = Rp. 440.000 50 unit @ Rp. 1.000 = Rp. 50.000 750 unit = Rp. 850.000 Nilai persediaan akhir : = Nilai total persediaan – nilai persediaan terpakai = Rp. 1.100.000 – Rp. 850.000 = Rp. 250.000 Tanggal Keterangan Jumlah (unit) Harga Satuan (Rp) Total (Rp) 1 Juni 10 Juni 15 Juni 25 Juni Persediaan Awal Pembelian 300 400 200 100 1.000 1.100 1.200 300.000 440.000 240.000 120.000 Jumlah 1.100.000

METODE RATA-RATA TERTIMBANG Nilai persediaan berdasarkan atas harga rata-rata barang yang dibeli dalam suatu periode tertentu. Nilai rata-rata persediaan : Nilai persediaan yang terpakai : = 750 x Rp. 1.100 = Rp. 825.000 Nilai Persediaan akhir : = 250 x Rp. 1.100 = Rp. 275.000

Perbandingan FIFO, LIFO & Rata-Rata Tertimbang, jika harga jual barang sebesar Rp. 2.000 per unit. Penjualan (Rp) Harga Pokok (Rp) Keuntungan (Rp) Persediaan Akhir (Unit) 1.500.000 800.000 700.000 300.000 825.000 675.000 275.000 850.000 650.000 250.000

Cara FIFO menunjukkan : Nilai barang yang terpakai rendah Keuntungan yang lebih besar Nilai persediaan akhir yang tinggi Cara LIFO menunjukkan : Nilai barang yang terpakai tinggi Keuntungan yang rendah Nilai persediaan akhir yang rendah