PENDIDIKAN DAN KEADILAN SOSIAL

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
Advertisements

STRATEGI PENYUSUNAN RAPBS
Kementerian Pendidikan Nasional 2010
Kajian Implementasi Program Beasiswa Unggulan BPKLN Kemendikbud Jenjang S2 dan S3 Dalam dan Luar Negeri.
Strategi pemerataan prinsip keadilan sosial di Indonesia
PENGERTIAN DASAR ILMU EKONOMI
RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (RAPBS)
MANAJEMEN PELAKSANAAN KBK
TEORI PENGELUARAN NEGARA
MANAJEMEN RESIKO AGRIBISNIS.
ANALISIS RASIO BAB 4.
Tarif Pelayanan Kesehatan
PEREKONOMIAN 3 SEKTOR Oleh : Lies Sulistyowati.
MANAJEMEN KOPERASI : PRODUKSI
Info PMU.
KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN
KONSEP BIAYA PELAYANAN HUKUM
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
Anggaran (Budget) Anggaran: rencana operasi pengelola-an sumber (SDM, aset, dan dana), estimasi pendapatan dan belanja (pengeluaran) dalam periode waktu.
Standar Biaya Operasional Satuan Pendidikan
Penyusunam Program BIDANG GARAP PROGRAM di SEKOLAH
KOMITMEN MASYARAKAT INTERNASIONAL TERHADAP PENDIDIKAN LITERASI
Manajemen Pembiayaan Pendidikan:
Pertemuan ke 11 Sistem Pembiayaan pada satuan Pendidikan
PENGEMBANGAN ORGANISASI DAN PROGRAM KULIAH KERJA
MANAJEMEN PENDIDIKAN KEJURUAN
PERMINTAAN ATAS FAKTOR PRODUKSI
ASISTENSI PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DASAR TERPENCIL, TERPINGGIR DAN JUMLAH SISWA KURANG DARI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN.
TERWUJUDNYA PENDIDIKAN YANG UNGGUL, KREATIF DAN RELIGIUS
PERENCANAAN (PERENC) DAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN
BIAYA PENDIDIKAN.
Garapan Drs. Puji Suharjoko
POKOK PEMBAHASAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
2. LANDASAN SOSIOLOGIS / EMPIRIS
Kompensasi/Remunerasi PNS
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
IMPLEMENTASI SISTEM PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO
BIAYA PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEJURUAN (SMK)
PENENTUAN HARGA TRANSFER (TRANSFER PRICING)
Pendidikan dan Kehidupan Ekonomi
PRODUKSI NASIONAL PERPUTARAN PEREKONOMIAN
Dampak Kebijakan Fiskal Terhadap Sektor Industri
TES PENCAPAIAN PRESTASI TERSTANDARDISASI
BAHAN AJAR EKONOMI Kelas X Semester 2.
Indikator dan Masalah Pembangunan
TERHADAP SMP MENUJU SNP
PERMINTAAN ATAS FAKTOR PRODUKSI
PRODUKSI DAN BIAYA.
PERENCANAAN EVALUASI KINERJA JURUSAN
PERMINTAAN ATAS FAKTOR PRODUKSI
Sistem yang baik harus UTUH dan BENAR
APBN DAN APBD KELAS XI Semester 1.
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI PROVINSI JAWA TENGAH Oleh : Kepala BP2MK Wilayah III Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Sesi 6 Perumusan RKT dan RKAS/M
Pembangunan Ekonomi.
PENGUKURAN INDIKATOR EKONOMI MAKRO, MIKRO DAN DAERAH SERTA INTERPRETASI TEUKU ZULHAM DISAJIKAN PADA DIKLAT FUNGSIONAL PENJENJANGAN PERENCANA TINGKAT PERTAMA.
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
Penyusunan Kegiatan dan Anggaran Tahun 2019
Sistematika Anggaran RS Firman Pribadi 12 Oktober
PENGANTAR MANAJEMEN KEUANGAN
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI MASALAH EKONOMI
IMPLEMENTASI BANTUAN OPERASIONAL PENDIDIKAN (BOP) RA TAHUN 2018
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
PERAN PENGENDALIAN INTERNAL DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH
Pertemuan ke-5 Teori Ekonomi Makro l
EKONOMI MIKRO dan EKONOMI MAKRO STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN.
Transcript presentasi:

PENDIDIKAN DAN KEADILAN SOSIAL

Menurut Janmaat, FG; Duru-Bellat, M; Mehant, P; & Green, A (2014), Pendidikan merupakan Alat Utama untuk menghadapi Kompetisi Global. Menurut Mulyani A Nurhadi (2011), penyelenggaraan Pendidikan yang baik memerlukan biaya besar. Dilema: bagaimana pendidikan yg baik ter-jangkau oleh peserta didik dari golongan sosial ekonomi lemah, termasuk peserta berkebutuhan khusus,

Dilema Pendanaan Pendidikan Pendidikan yg baik sebagai upaya peserta didik mampu memenangkan persaingan global memerlukan biaya besar. Peserta didik dari gol kurang beruntung secara ekonomi, sosial, psikologis, dan phisik memerlukan pendidikan yg baik tetapi kemampuan bayarnya rendah. Terbatasnya dana pemerintah untuk penyelenggaraan pendidikan yg baik.

IPM Indonesia http://unic-jakarta.org/2014/07/25/laporan-pembangunan-manusia-2014-peluncuran-global-implikasi-lokal/ Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia pd Th 2014 pd peringkat ke 110 dari 187 negara, dg nilai indeks 0,684. Posisi tsb naik 44,3% dari Th 1980, atau selama kurun waktu 34 tahun.

Pendidikan dan IPM IPM atau HDI (Human Development Index) dihitung berdasarkan tiga (3) Komponen sbb. Angka harapan hidup Lama sekolah Pengeluaran riil per kapita

Pendidikan dan IPM Penyelenggaraan Pendidikan yang Baik dan TERJANGKAU oleh Gol Ekonomi Lemah akan menaikkan angka rerata lama sekolah nasional. Rerata lama sekolah diharapkan menaikkan produktivitas dan selanjut-nya menaikkan penghasilan per tahun (income per capita).

Pendidikan dan IPM Naiknya penghasilan per tahun akan menaikkan Pengeluaran Riil per Tahun atau kemampuan belanja. Naiknya kemampuan belanja akan naik pula alokasi untuk perawatan kesehatan sehingga akan menaikkan Angka Harapan Hidup. Jadi, pendidikan memegang peranan penting terhadap IPM.

Anggaran Pendidikan Mengingat besarnya peranan Pendidikan thd peningkatan IPM maka UU No 20 Th 2003 mengamanatkan Anggaranan Pend minimal 20% dari APBN, di luar gaji pegawai (termasuk guru) dan biaya pendidikan kedinasan. Saat ini, anggaran pendidikan belum ideal, di mana angka 20% tsb masih termasuk gaji pegawai dan pendidikan kedinasan.

Penggunaan Dana Pendidikan Lebih dari itu, beberapa laporan menunjuk-kan bahwa biaya manajemen masih terlalu besar. Penghematan biaya manajemen digunakan untuk: BOS & BSM (bantuan siswa miskin). Mulai Th 2013 sudah ada BOS dan BSM untuk siswa SLTA dan BOPTN, serta Bea Siswa Miskin Berprestasi (Bidik Misi) bagi 20% mahasiswa PerguruanTinggi (PT).

Penggunaan Dana BOPTN Tidak boleh untuk Biaya Investasi Biaya Operasi yg dianjurkan: Pengadaan Bahan dan Alat Habis pakai. Pengadaan Daya & Jasa (listrik, internet, telepon, air, dsj. Pelaksaanaan penjaminan mutu. Gaji pegawai kontrak. Perawatan fasilitas. Penerbitan Jurnal.

Efektivitas Pendidikan Efektivitas kebijakan Pendanaan Pendidik-an perlu disimak untuk waktu 10 tahun mendatang terhadap: Peningkatan Penhasilan dan daya beli. Kemampuan lulusan dalam persaingan memperoleh pekerjaan di kawasan MEA dan dunia. Harapan Hidup dan IPM.

PENDIDIKAN BERORIENTASI EKONOMI Tujuan Umum Pendidikan berorientasi sosial & psikologi adalah lulusan yg cerdas, berpengetahuan, dan berbudi luhur. Tujuan Pendidikan berorientasi ekonomi adalah siswa/lulusan memiliki rate of return (nilai balik) tinggi, personal maupun sosial. Tujuan Pendidikan berorientasi pekerjaan adalah lulusan memiliki kompetensi pada pekerjaan tertentu.

PERSONAL RATE OF RETURN Memperoleh gaji lebih tinggi dibanding yg tidak sekolah dan perbedaanya bisa untuk membayar kembali biaya pendidikan. Contoh perhitungan sederhana, Rate of Return: Gaji lulusan SMK Rp1.500.000,- sedangkan lulusan SMP Rp1.000.000,- berarti beda Rp500.000,- Apakah beda gaji tersebut dapat menutup biaya untuk sekolah di SMK selama 3 tahun dan penghasilan yg hilang bila bekerja.

Sumber Dana Sumber Dana untuk biaya pendidikan dapat berasal dari: Pemerintah yg dialokasikan melalui APBN peserta didik (school fee) yg harus dibayar orang tua peserta didik, Industri pengguna lulusan Donatur sebagai sumbangan murni, sbg CSR atau tax deduction perusahan dll

Implikasi Orientasi Ekonomi Pendidikan (Sekolah) perlu dikelola secara Efektif & Efisien. Sekolah Efektif: semua peserta lulus, kegiatan di sekolah diperlukan untuk bekerja, dan waktu tunggu lulusan memperoleh pekerjaan singkat Efisien bila waktu studi pendek dan biaya (dana) yg digunakan sedikit.

Kesalahan Memahami Orientasi Ekonomi Meningkatkan efisiensi tidak boleh dengan cara: semua diluluskan, mutu dikorbankan Jumlah siswa per rombongan belajar diperbesar sehingga pembelajaran tidak efektif Kegiatan pembelajaran dikurangi SDM dan fasilitas dibawah standar

SOSIAL RATE OF RETURN Pendidikan yg dikelola dengan tidak hanya memiliki nilai balik ekonomi yg tinggi bagi peserta didik tetapi juga Nilai Balik Sosial (Sosial Rate of Return) yang Tinggi. Namun perlu diketahui bahwa analisis sosial rate of return cukup rumit, bersifat jangka panjang, dan tidak dapat dikaitkan langsung dengan orang per orang lulusan dan per unit sekolah tertentu .

SOSIAL RATE OF RETURN Secara makro, sosial rate of return adalah dampak ekonomi dari pendidikan, seperti: meningkatnya kegiatan ekonomi naiknya income per capita naiknya produktifitas nasional menurunnya angka kriminalitas, dsj

KETERBATASAN ANALISIS EKONOMI Tinggi gaji lulusan tidak dapat diklaim sebagai keberhasilan sekolah saja, tetapi juga; motivasi peserta didik kemampuan awal/dasar peserta didik kondidi sosial keluarga kondisi lingkungan Kondidi ekonomi negara kondisi tempat kerja, dst. Pendidikan sering dilihat sebagai lembaga PENYARING bukan pembentuk kemampuan.

KESIMPULAN Perencanaan Pendidikan Harus Menggabungkan Pendekatan Sosial, Psikologi, Kemampuan Berebut Pasar Kerja, Dan Kepentingan Ekonomi. Skope pendidikan harus dilihat dari kepentingan: individu siswa (mikro) , kelompok/jenjang tertentu (makro), dan kepentingan negara (mega)

PERENCANAAN MIKRO Seperti dikemukakan di awal kuliah, Mata Kuliah ini terbatas pada Level Sekolah) Sasaran: Individu Peserta Didik Bidang Garap: Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan (baca Bloom Edisi revisi) Orientasi: Kehidupan >< Penghidupan (Tidak membahas Perencanaan Nasional yg terkait dengan Daya saing Bangsa/Negara terhadap Negara lain)

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Undang undang mengamanatkan ABK memperoleh pendidikan sesuai kebutuhan Penyelenggaraan Pend ABK membutuh-kan biaya lebih besar karena mereka memerlukan layanan khusus individual shg rasio guru : siswa lebih kecil (Permendiknas No 69 Th 2009). Dilemanya, banyak ABK berasal dari Keluarga Gol ekonomi lemah.

TERIMAKASIH