Konsep Dasar Riset
Pendahuluan Beberapa peneliti berargumentasi riset harus dilakukan secara ilmiah Sebagai tandingan riset metode ilmiah adalah riset metode naturalis Walaupun secara konsep kedua metode ini berbeda, tetapi sebaiknya tidak dipandang sebagai sesuatu yang bertentangan karena keduanya memiliki kebaikan dan juga kelemahan
Pendekatan Riset Riset metode ilmiah menggunakan pendekatan deduksi dalam proses pengambilan keputusannya sedang riset metode naturalis menggunakan pendekatan induksi Macam-macam riset perlu diketahui oleh periset, karena periset harus memilih jenis riset yang akan dilakukan. Untuk dapat melakukan riset dengan baik, maka karakteristik riset yang baik perlu dipahami untuk dijadikan pedoman
Definisi Penelitian/Riset : Sekaran (2005)… an organized, systematic, data-based, critical, scientific inquiry or investigation into a specific problem undertaken with the objective of finding answer or solutions to it Kinney jr. (1986)… pengembangan dan pengujian dari teori-teori baru tentang bagaimana dunia nyata bekerja atau penolakan dari teori-teori yang sudah ada Cooper and Schindler (2001;2003)..as a systematic inquiry that provides information to guide business decicions/as systematic inquiry that provides information to solve managerial problems
Hal-hal penting dari riset metode ilmiah (Cooper and Schindler, 2001;2003): Direct observation of phenomena Clearly defined variable, methods and procedures Empirically testable hypotheses The ability to rule out rival hypotheses Statistical rather than linguistic justification of conclusion The self-correcting procces
Lanjutan … Riset Metode Ilmiah Kerlinger (1973) menjelaskan scientific methods sebagai investigasi yang sistematik, terkendali dan empiris terhadap suatu set hipotesis-hipotesis yang dibangun dari suatu struktur teori Dengan demikian,penelitian menggunakan metode ilmiah (scientific methods) dilakukan dengan membangun satu atau lebih hipotesis-hipotesis berdasarkan suatu struktur atau kerangka teori dan kemudian menguji hipotesis-hipotesis tersebut secara empiris
Scientific Methods Struktur Teori Pengkonstruksian teori (Theory construction) Pengujian teori (Theory verification) Hipotesis- Hipotesis Pengujian Empiris
Metode Saintifik … 1 Penelitian menggunakan metode ilmiah melibatkan theory construction dan theory verification Pengkonstruksian teori (theory construction) adalah proses untuk membentuk struktur atau kerangka teori Struktur atau kerangka teori adalah hubungan sebab akibat (causal link) antara variabel-variabel yang akan diteliti yang didukung oleh suatu teori yang sudah ada atau hasil penelitian sebelumnya atau alasan-alasan konsep (conceptual reasoning) yang dapat mengarahkan ke suatu hubungan variabel-variabel
Metode Saintifik … 2 Dari hasil struktur teori dapat dikembangkan suatu hipotesis yang relevan dengan struktur teorinya. Hipotesis ini kemudian akan diuji secara empiris (dengan menggunakan fakta) Verifikasi teori (theory verification) adalah proses memverifikasi teori lewat pengujian hipotesis secara empiris Secara empiris berarti menggunakan fakta yang obyektif, secara hati-hati diperoleh, benar-benar terjadi, tidak tergantung dari kepercayaan atau nilai (value free atau tidak value laden)
Metode Saintifik … 3 Bebas nilai (value free) adalah peneliti tidak menggantungkan pada kepercayaan tetapi pada fakta yang ditunjukkan secara empiris Riset saintifik berfokus pada metode yang kokoh untuk mengidentifikasikan permasalahan, mengumpulkan data, menganalisis data dan menarik kesimpulan yang valid Riset saintifik tidak berbasis pada perasaan, pengalaman dan intuisi periset semata yang bersifat subyektif, tetapi lebih bersifat obyektif
Sekaran (1992;2003) membedakan riset saintifik dengan riset-riset lainnya Berketujuan (purposiveness), yaitu riset saintifik mempunyai tujuan yang jelas Kokoh (rigor), menunjukkan proses riset saintifik dilakukan dgn hati-hati (prudent) dgn keakurasian yang tinggi. Basis teori dan rancangan riset yang baik akan menambah kekokohan dari riset saintifik Ujibilitas (testability) menunjukkan bahwa riset saintifik dpt menguji hipotesis-hipotesis dgn pengujian statistik menggunakan data yang dikumpulkan
Sekaran …. 4. Replikabilitas (replicability), yaitu riset saintifik dpt diulang dengan menggunakan data yang lain 5. Ketepatan dan keyakinan (precicion dan confidence) menunjukkan bahwa tidak ada riset yang sempurna dan ketepatannya tergantung dari keyakinan yang diterima umum 6. Obyektivitas (objectivity), menunjukkan bahwa riset saintifik memberikan hasil dan konklusi yang obyektif tidak dipengaruhi oleh faktor subyektif peneliti
Sekaran … 7. Generalisabilitas (generalizability), yaitu riset saintifik mampu untuk diuji ulang dengan hasil yang konsisten dengan waktu, obyek dan situasi yang berbeda 8.Sederhana (parsimony), yaitu riset saintifik mempunyai kemudahan di dalam menjelaskan risetnya
Riset Metode Ilmiah Vs Metode Naturalis..1 Lawan dari pendekatan ilmiah (scientific method) adalah penelitian pendekatan alamiah atau naturalis (naturalistic approach) Pendekatan naturalis menolak bentuk terstruktur dari riset Proses pembentukan struktur teori tidak dilakukan. Isu penelitian atau pertanyaan riset tdk perlu dihubungkan dgn teori yang ada kecuali jika tujuan penelitiannya ingin membuktikan atau menemukan keterbatasan dari suatu teori
Riset Metode Ilmiah Vs Metode Naturalis..2 Pendekatan naturalis juga menolak pengaturan-pengaturan riset secara artifisial seperti yang dilakukan oleh periset menggunakan metode ilmiah Penelitian pendekatan naturalis lebih menggunakan dan menjaga setting alamiah (natural) di mana fenomena atau perilaku yang akan diamati terjadi Dengan menggunakan wawancara tidak terstruktur partisipan yang diobservasi yang tidak diganggu diharapkan tidak merusak setting ilmiah yang sudah terjadi, sehingga diharapkan dpt menemukan teori yang dekat dgn kenyataannya tanpa dimanipulasi oleh periset
Mnrt Abdel-Khalik dan Ajinkya (1979) Penelitian dgn metode naturalis ini sejalan dengan grounded theory yang dikembangkan oleh Glaser dan Straus (1967) Teori membumi (grounded theory) percaya bahwa cara terbaik untuk menjelaskan dan membangun teori adalah dengan menemukannya dari data Pendekatan saintifik menolak hal ini dan berargumentasi bhw “fact do not speak for themselves” (Blalock, 1969)
Lanjutan … Pengikut Grounded Theory termasuk yang mengembangkan metode penelitian eksplorasi (exploratory research) tidak menggunakan model atau teknik statistik untuk menyimpulkan hasil yang diobservasi Hal ini terjadi karena data yang dikumpulkan di penelitian menggunakan metode naturalis atau di metode eksplorasi bersifat kualitatif bukan kuantitatif, sehingga pendekatan-pendekatan ini juga disebut dengan pendekatan kualitatif (qualitative method)
Perbedaan Saintifik Vs Naturalis … 1 Pendekatan Saintifik Pendekatan Naturalis Menggunakan struktur teori Tidak menggunakan struktur teori karena lebih bertujuan menemukan teori bukan memverifikasi teori, kecuali jika tujuan penelitiannya ingin membuktikan atau menemukan keterbatasan teori Struktur teori digunakan untuk membangun satu atau lebih hipotesis-hipotesis. Hipotesis jika ada sifatnya implisit tidak eksplisit Pedekatan ilmiah melakukan setting artifisial misalnya dengan metode eksperimen dengan memanipulasi beberapa variabel Pendekatana naturalis menolak bentuk terstruktur dari riset. Pendekatan ini juga menolak pengaturan-pengaturan riset secara artifisial. Penelitian pendekatan naturalis lebih menggunakan dan menjaga setting alamiah (natural) di mana fenomena atau perilaku yang akan diamati terjadi
Perbedaan Saintifik Vs Naturalis … 2 Pendekatan Saintifik Pendekatan Naturalis Pendekatan saintifik menolak bahwa teori membumi (grounded) didatanya dan berargumentasi bahwa “facts do not speak for themselves” (Blaloc, 1969) Sejalan dengan konsep grounded theory yang dikembangkan oleh Glaser dan Straus (1967) yang percaya bahwa cara terbaik untuk menjelaskan dan membangun teori adalah dengan menemukannya dari data. Pendekatan ini menganggap bahwa teori grounded didatanya Pendekatan saintifik membutuhkan pengujian secara kuantitatif dan statistik Pengikut grounded theory termasuk yang mengembangkan metode penelitian eksplorasi (exploratory research) yang tidak menggunakan data kuantitatif dan teknik statistik untuk menyimpulkan hasil yang diobservasi. Metode naturalis dan metode eksplorasi bersifat kualitatif menggunakan data kualitatif
Kebaikan dan Kelemahan Pendekatan Saintifik Vs Naturalis … 1 Pendekatan Naturalis (+) Menilai data lebih obyektif, karena tidak boleh terpengaruh oleh nilai atau kepercayaan periset atau orang lain (harus value free) (-) Menilai data lebih subyektif karena hasil observasi langsung periset dan periset sendiri yang menyimpulkannya (-) Setting tidak natural (artifisial) dapat menurunkan validitas penelitian (+) Setting natural tidak diubah oleh periset (-) Penelitian kurang terfokus tetapi lebih luas, sehingga kurang mendalam (+) Penelitian lebih terfokus dan mendalam (-) Penelitian biasanya menjelaskan dan memprediksi fenomena yang tampak, sehingga lebih mengarah ke verifikasi teori (+) Penelitian lebih mendetail ke hal-hal di bawah permukaan yang belum tampak, seperti misalnya penelitian tentang kultur. Lebih untuk menemukan teori
Kebaikan dan Kelemahan Pendekatan Saintifik Vs Naturalis … 2 Pendekatan Naturalis (+) Dari segi kemudahan mendapatkan data, data sekunder yang tersedia dapat digunakan (-) Data primer harus dikumpulkan sendiri oleh periset yang biasanya melibatkan waktu yang lama (bulanan sampai tahunan) untuk mendapatkannya dengan terlibat langsung sebagai pengobservasi di tempat kejadian (+) Eksternal validiti lebih tinggi karena dapat melibatkan permasalahan yang lebih luas menggunakan waktu yang lebih panjang dan perusahaan yang lebih banyak sebagai obyek penelitian karena tersedia di data sekunder (+) Eksternal validiti rendah karena hanya melibatkan satu permasalahan di suatu organisasi saja karena data primer harus diobservasi sendiri yang tidak mungkin dan membutuhkan banyak waktu untuk melibatkan banyak organisasi
Pertimbangan Penggunaan Pendekatan Aliran utama (mainstream) atau kelompok pemikirin (school of thought) Kondisi atau lingkungan yang terjadi Tingkat keluasan dan kedalaman penelitian yang digunakan Menggabungkan kedua pendekatan penelitian
Aliran Utama (Mainstream) Kelompok Pemikiran (School of Thought) Untuk aliran positif (positivism) yang mendasarkan pada pengujian secara empiris, pendekatan saintifik yang dipilih Untuk aliran critical perspective yang lebih menekankan pada aspek detail yang kritis dan menggunakan cara studi kasus terinci, pendekatan yang dipakai lebih menggunakan pendekatan naturalis
Kondisi atau lingkungan yang terjadi Jika penelitian ingin menjawab pertanyaan tentang perilaku pemain sepakbola di dalam kejuaraan dunia, maka pendekatan yang dipilih lebih ke pendekatan naturalis Untuk kasus ini pendekatan saintifik tidak dapat dilakukan karena tidak dapat mengatur setting secara artifisial karena data yang tersedia adalah data kualitatif sehingga pendekatan naturalis lebih tepat digunakan
Tingkat keluasan dan kedalaman Jika tujuan dari penelitian adalah untuk menjawab pertanyaan yang penerapannya luas dengan meliputi banyak obyek penelitiannya, maka pendekatan saintifik lebih mengena Sebaliknya jika penelitian ingin menjawab pertanyaan yang mendalam dan detail khusus untuk satu obyek penelitian saja, maka pendekatan naturalis lebih tepat digunakan
Menggabungkan kedua pendekatan bersama-sama Hal ini dimungkinkan dan diharapkan dapat memberikan nilai tambah atau sinergi tersendiri karena pada hakikatnya masing-masing pendekatan mempunyai kebaikan-kebaikan sendiri Penggabungan pendekatan-pendekatan ini dikenal dengan istilah triangulation Triangulasi pertama dilakukan dgn menggunakan pendekatan naturalis terlebih dahulu untuk menemukan terori baru kemudian menggunakan pendekatan saintifik untuk menguji lebih lanjut teori ini ke fenomena yang lebih luas supaya dpt diterapkan dan disimpulkan secara umum
Penting dan salah kaprah Walaupun secara konsep riset metode ilmiah dan riset metode naturalis berbeda, tetapi sebaiknya tidak dipandang sebagai sesuatu yang bertentangan, karena keduanya mempunyai kebaikan-kebaikan dan kelemahan-kelemahannya tersendiri , sehingga seharusnya digunakan secara komplementer satu melengkapi lainnya Pendekatan komplementer ini yang disebut triangulation. Jika salah satu pendekatan harus dipilih bukan berarti yang satu lebih baik dibanding lainnya, tetapi karena perbedaan aliran risetnya, perbedaan kondisi lingkungan risetnya, pemilihan keluasan atau kedalaman risetnya
Deduksi dan Induksi Hasil riset harus dijelaskan dengan argumen yang dapat diterima. Argumen memungkinkan periset utk menjelaskan, menginterpretasikan, mempertahankan, menantang dan mencari arti lebih lanjut (Cooper dan Schindler, 2003) Dua bentuk dari proses argumen yang digunakan di riset adalah deduksi (deduction) dan induksi (induction)
Deduksi Pendekatan saintifik menggunakan struktur teori utk bentuk hipotesis dan kemudian menggunakan fakta atau data empiris utk menguji hipotesis utk mendapatkan kesimpulan atau konklusinya Proses mengambil kesimpulan seperti ini yaitu menguji hipotesis dgn menggunakan data empiris disebut dgn proses deduksi (deduction) dan metodenya disebut dgn metode deduktif (deductive research) Deduksi adalah proses pengambilan keputusan berdasarkan hasil analisis dari data
Urutan Pendekatan Deduktif Membangun hipotesis berbasis struktur teori Mengumpulkan fakta atau data empiris terlebih dahulu Setelah itu menggunakan data tersebut untuk menguji hipotesisnya Mengambil simpulan (memberikan argumentasi)
Induksi … 1 Sebaliknya pendekatan naturalis menggunakan data utk mengambil kesimpulan tanpa menggunakan hipotesis (let the data speak for themselves) Di pendekatan ini, jika hipotesis harus digunakan, umumnya hipotesis dibentuk dari data yang diobservasi dan dikumpulkan terlebih dahulu Proses pembentukan hipotesis berdasarkan data yang ada dan pengambilan keputusan seperti ini disebut dengan proses induksi (induction)
Induksi … 2 Metodenya disebut dengan metode induktif (inductive method) dan risetnya disebut dengan riset induktif (inductive research) Pendekatan induktif mengumpulkan data terlebih dahulu baru hipotesis dibuat jika diinginkan atau konklusi langsung diambil jika hipotesis tidak digunakan Pendekatan induksi diartikan sebagai proses mengambil kesimpulan (pembentukan hipotesis) yang didasarkan pada satu atau lebih fakta atau bukti-bukti