EKSPOSE HASIL SURVEI NASIONAL PERSEPSI PUBLIK TERHADAP INTEGRITAS INSTITUSI DEMOKRASI Partai Politik Paling Kurang Dipercaya LEMBAGA SURVEI NASIONAL Gedung Perkantoran Pulomas Satu Gdg II Lt 4 Jl. Ahmad Yani (By-Pass) Kav. 2 Jakarta Timur Website: www.lsn07.com. E-mail: info@lsn07.com
TENTANG LSN…. LSN merupakan lembaga riset independen yang didirikan pada 17 Juli 2006 oleh sejumlah peneliti senior di Jakarta, Bandung dan Surabaya yang dimotori Umar S. Bakry. LSN adalah anggota asosiasi lembaga survei se-Indonesia (AROPI) dan Direktur LSN Umar S. Bakry adalah Sekjen AROPI periode 2007-2013. Sebagai Badan Hukum, LSN telah disahkan SK Menteri Hukum dan HAM RI No. AHU-12.AH.01.02. Tahun 2008. LSN resmi terdaftar di Departemen Dalam Negeri RI melalui SK No. 019/D.II.3/I/2009. LSN merupakan salah satu lembaga survei yang terakreditasi KPU Pusat melalui SK No. 06/KPU/Survei/III/2009, sehingga LSN berhak melakukan survei Pemilu/Pilkada, di samping survei opini publik lainnya, di seluruh wilayah Republik Indonesia. LSN telah melakukan hampir 100 kali kegiatan survei opini publik, survei pemilu/pilkada, dan quick count di seluruh propinsi di Indonesia. LSN memiliki jaringan koordinator daerah (Korda) di 33 provinsi di seluruh Indonesia.
Metodologi Survei…. Survei ini dilakukan tanggal 1 s/d 10 Mei 2013 di 33 (tiga puluh tiga) provinsi yang ada di seluruh Indonesia. Populasi dari survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang minimal telah berusia 17 tahun. Jumlah sampel sebesar 1230 responden, diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak bertingkat (multistage random sampling). Margin of error +/- 2.8 persen, dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan bantuan/pedoman kuesioner. Responden terdistribusi 50 persen laki-laki dan 50 persen perempuan. Hasil survei ini dilengkapi dengan riset kualitatif berupa media analisys dari sejumlah surat kabar nasional dan daerah.
DISTRIBUSI SAMPEL DISTRIBUSI SAMPEL
HASIL SURVEI
Q: Apakah Anda percaya, atau kurang percaya, terhadap integritas partai politik sebagai institusi demokrasi? Tingkat kepercayaan publik terhadap partai politik sangat rendah. Hanya 42.6% yang mengaku masih percaya terhadap partai politik. Sedangkan 53.9% mengaku kurang percaya terhadap institusi paling vital dalam sistem demokrasi tersebut.
Q: Apakah Anda percaya, atau kurang percaya, terhadap integritas organisasi kemasyarakatan (ormas) sebagai institusi demokrasi? Persentase publik yang percaya terhadap integritas ormas sebagai institusi demokrasi lebih tinggi daripada terhadap parpol. Sebanyak 57.5% publik mengaku masih percaya terhadap ormas dan 37.9% mengaku kurang percaya terhadap integritas ormas sebagai institusi demokrasi.
Q: Apakah Anda percaya, atau kurang percaya, terhadap integritas Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) sebagai institusi demokrasi? Tingkat kepercayaan publik terhadap LSM hampir sama dengan tingkat kepercayaan terhadap ormas. Sekitar 58.5% publik mengaku percaya terhadap integritas LSM sebagai institusi demokrasi dan 34.7% mengaku kurang percaya.
Q: Apakah Anda percaya, atau kurang percaya, terhadap integritas media massa (pers) sebagai institusi demokrasi? Tingkat kepercayaan publik terhadap media massa (pers) lebih baik dibandingkan terhadap parpol, ormas dan LSM. Sebanyak 65.1% publik mengaku percaya terhadap integritas media massa (pers) sebagai institusi demokrasi dan hanya 31.8% yang kurang percaya
Q: Apakah Anda percaya, atau kurang percaya, terhadap integritas lembaga survei sebagai bagian dari institusi demokrasi? Sebagai institusi demokrasi “paling baru” dalam politik Indonesia, lembaga survei mendapatkan kepercayaan publik cukup signifikan. Sebanyak 69.3% publik mengaku percaya terhadap integritas lembaga survei sebagai institusi demokrasi dan hanya 24.2% yang menyatakan kurang percaya.
Q: Apakah Anda percaya, atau kurang percaya, terhadap integritas mahasiswa sebagai bagian dari institusi demokrasi? Meskipun dalam satu dekade ini peran mahasiswa dalam politik Indonesia semakin berkurang, namun tingkat kepercayaan publik terhadap mahasiswa masih cukup tinggi. Sebanyak 70.8% publik mengaku masih percaya terhadap integritas mahasiswa sebagai institusi demokrasi dan sebanyak 26.1% menyatakan kurang percaya
Partai politik merupakan institusi demokrasi yang paling kurang dipercaya publik. Hanya 42.6% yang mengaku masih percaya terhadap partai politik. Sementara itu mahasiswa dan lembaga survei sebagai institusi demokrasi terbaru dalam politik Indonesia, justru paling dipercaya publik. Sebanyak 70.8% mengaku percaya terhadap integritas mahasiswa dan 69.3% percaya terhadap lembaga survei.
ALASAN PUBLIK KURANG MEMPERCAYAI PARTAI POLITIK Mengapa partai politik menjadi institusi demokrasi yang paling kurang dipercaya publik? Mayoritas responden (35.7%) beralasan karena partai-partai politik yang dominan di parlemen sekarang ini banyak terlibat kasus korupsi. Kemudian 30.6% responden beralasan karena partai politik kurang peduli terhadap problem-problem rakyat banyak.
Q: Dari sejumlah partai politik calon peserta Pemilu 2014, menurut Anda partai manakah yang paling bersih atau kadernya jarang terlibat korupsi? Di tengah buruknya citra partai politik akibat terlibat kasus-kasus korupsi, ternyata Partai Hanura dan Partai Gerindra masih dipersepsikan publik sebagai partai yang relatif “bersih” atau partai yang kadernya jarang tersangkut kasus korupsi.
Q: Dari sejumlah partai politik calon peserta Pemilu 2014, menurut Anda partai manakah yang paling konsisten membela kepentingan rakyat kecil (wong cilik)? Menurut persepsi publik, PDI Perjuangan dan Partai Golkar merupakan partai yang paling konsisten membela kepentingan rakyat kecil (wong cilik), disusul Partai Gerindra dan Partai Hanura
Q: Seandainya hari ini dilaksanakan pemilihan umum, manakah yang akan Anda pilih dari 12 partai berikut ini? Jika pemilu dilaksanakan hari ini (pada saat survei dilakukan), Partai Golkar dan PDI Perjuangan bersaing ketat untuk menjadi pemenang.
ELEKTABILITAS CALON PRESIDEN
Q: Seandainya hari ini dilaksanakan pemilihan presiden (Pilpres), siapakah yang akan Anda pilih dari tokoh-tokoh nasional berikut ini? Prabowo Subianto merupakan capres struktural dengan elektabilitas tertinggi (22.7%) disusul ARB (16.3%) dan Wiranto (13.2%). Yang dimaksud capres struktural di sini adalah capres yang berasal dari struktur tertinggi partainya masing-masing. Jokowi tidak masuk dalam survei capres struktural ini karena beliau tidak berada dalam struktur elit PDI Perjuangan hingga saat ini.
Q: Jika konvensi Partai Demokrat diikuti oleh tokoh-tokoh berikut ini, dan Anda diberi kesempatan untuk memilih, siapakah yang akan Anda pilih? Jusuf Kalla, Dahlan Iskan dan Mahfud MD berpeluang menjadi pemenang jika mengikuti Konvensi Partai Demokrat dan publik dilibatkan dalam penentuan pemenang konvensi tersebut.
Q: Menurut penilaian Anda, dari sejumlah tokoh internal PDI Perjuangan berikut ini, siapakah yang paling layak diusung oleh partai tersebut untuk menjadi capres 2014-2019 nanti? Jokowi lebih diunggulkan publik untuk menjadi capres PDI Perjuangan pada Pilpres 2014 nanti dibandingkan dengan Megawati Soekarnoputri. Sebanyak 68.1% responden menghendaki Jokowi menjadi capres PDI Perjuangan, sementara yang menghendaki Megawati hanya 14.9%.
Q: Menurut penilaian Anda, dari sejumlah tokoh internal Partai Golkar berikut ini, siapakah yang paling layak diusung oleh partai tersebut untuk menjadi capres 2014-2019 nanti? ARB dan JK merupakan tokoh di internal Partai Golkar yang paling diunggulkan publik untuk diusung partai tersebut sebagai capres pada Pilpres 2014 mendatang.
KESIMPULAN UMUM
KESIMPULAN UMUM Tingkat kepercayaan publik terhadap integritas institusi-institusi demokrasi secara umum belum cukup memuaskan. Namun jika dibandingkan dengan terhadap institusi-institusi hukum, tingkat kepercayaan terhadap institusi demokrasi lumayan lebih baik. Meskipun demikian tidak semua institusi demokrasi memperoleh kepercayaan yang cukup signifikan dari publik. Salah satu institusi demokrasi yang integritasnya paling kurang dipercaya publik adalah partai politik (parpol). Menurut temuan LSN kali ini, tingkat kepercayaan publik terhadap integritas parpol hanya sebesar 42.6%. Sementara itu sebanyak 53.9% mengaku kurang percaya pada parpol dan sisanya (3.5%) menjawab “tidak tahu”.
KESIMPULAN UMUM Tingkat kepercayaan publik terhadap ormas dan LSM, meskipun lebih bagus dari parpol, namun juga belum optimal. Baru sebesar 57.5% publik yang mengaku percaya terhadap ormas, sedangkan terhadap LSM sebesar 58.5%. Tingkat kepercayaan publik terhadap integritas media massa (pers), lembaga survei dan mahasiswa dapat dikatakan masih cukup signifikan. Sebanyak 65.1% publik mengaku masih percaya terhadap integritas pers sebagai institusi demokrasi dan hanya 31.8% yang kurang percaya. Sementara itu lembaga survei sebagai institusi demokrasi paling baru di Indonesia justru memperoleh kepercayaan publik cukup tinggi. Sebanyak 69.3% publik menyatakan percaya terhadap integritas lembaga survei.
KESIMPULAN UMUM Lalu, apa penyebab dari rendahnya kepercayaan publik terhadap integritas partai politik sebagai institusi demokrasi yang paling vital? Menurut publik, sedikitnya ada empat faktor yang mempengaruhi alasan mereka kurang mempercayai parpol. Pertama, publik mempersepsikan parpol yang ada di parlemen saat ini banyak teribat dalam berbagai kasus korupsi. Kedua, publik mempersepsikan parpol-parpol yang ada saat ini kurang memiliki kepedulian terhadap berbagai problema rakyat. Ketiga, para pengurus partai dipersepsikan cenderung berperilaku pragmatis dalam menghadapi berbagai isu nasional yang bersifat strategis. Keempat, banyaknya kasus yang bersifat “amoral” di mata publik yang melibatkan kader-kader partai, seperti perselingkuhan, beristri banyak, skandal seks, narkoba dan sebagainya.
KESIMPULAN UMUM Sebab itu partai-partai yang diduga banyak terlibat kasus korupsi dan dipersepsikan kurang peduli terhadap problema rakyat idak memperoleh elektabilitas yang cukup signifikan sebagaimana ditemukan dalam survei LSN kali ini. Sebaliknya partai-partai yang dipersepsikan peduli pada persoalan rakyat dan jarang terlibat korupsi mendapatkan apresiasi cukup baik. Partai Golkar dan PDI Perjuangan yang dipersepsikan publik merupakan partai yang peduli terhadap rakyat kecil (wong cilik)bertengger di posisi pertama dan kedua rating elektabilitas. Sementara itu Partai Gerindra dan Partai Hanura, yang pada Pemilu 2009 menjadi dua partai terakhir yang berhasil lolos ke Senayan, juga memperoleh elektabilitas lumayan baik karena dua partai ini dipersepsikan publik sebagai “partai bersih” atau partai yang kadernya jarang terlibat kasus korupsi.
TERIMA KASIH DIPA PRADIPTA GEMA NUSANTARA Jakarta, 16 Juli 2013 Peneliti Utama LSN DIPA PRADIPTA GEMA NUSANTARA