Kerupuk udang oleh : astuti setyowati

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
“PROSES PEMBUATAN BEEFBURGER”
Advertisements

Cara Membuat Yoghurt yang Benar
PANEN, PASCA PANEN, DAN PEMASARAN
RESEP DAN CARA MEMBUAT MAKANAN KHAS INDONESIA
SOP DAN GHP PASCA PANEN UBI RAMBAT
TEKNOLOGI PENGEMASAN, DISTRIBUSI DAN TRANSPORTASI
Pengendalian Mutu Agroindustri
Keragaman metabolit sekunder
PENGENDALIAN PROSES UNTUK MENGATASI BAHAYA
PERANCANGAN PABRIK “ NUGGET WORTEL “ Oleh :
Penggaraman dan Pengeringan
TEKNOLOGI UMBI-UMBIAN
Disusun oleh: Nike Shelvi Yana S. ( ) Danang Banyu .P ( )
Pengolahan Poduk Makanan Berbahan Dasar Hasil Daerah Setempat
PROPOSAL USAHA KERIPIK TEMPE “EKSIS”
PENGOLAHAN IKAN ASIN (CARA PENGGARAMAN KERING)
DENDENG.
Produk-produk olahan berbasis Serealia
MONEV PKM KEWIRAUSAHAAN
Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri
{ Resep Masakan Oleh: X MIPA 4 Melynia Sintha (05) Renata Mandala (31)
Risoles Ayam Istimewa Bahan: 4 btr telur, kocok sebentar 5 sdm susu bubuk, cairkan dengan 500 ml air 1 sdt garam 250 gr tepung terigu 2 sdm margarin, cairkan.
Pascapanen Cabe Teknologi Penanganan Pascapanen AET 303
DASAR TEKNOLOGI HASIL TERNAK
MAKANAN TRADISIONAL BOBICO
Manfaat Limbah Pisang (Kulit, Bonggol, dan Jantungnya)
MATERI PRAKTIK KULIAH LAPANG II
Teknik Pengeringan dan Penyimpanan
(sayuran dan hasil ikan air tawar)
PEMBUATAN PRODUK PANGAN II Kuliah lapang I (2015)
SAUS CABAI NOVIA AYU SETYANINGTYAS ( ) DEVI LIANA ROSA ( ) SEPTANTRINA PUSPITASARI ( ) MOH. BAGUS AJI S.
KULIAH TP IKAN 12b PENGOLAHAN IKAN AIR TAWAR
Pembuatan bubuk instan rimpang
DASAR TEORI dan Petunjuk praktek Kuliah lapang I (2014) VCO dan Nektar buah Astuti Setyowati.
Komersialisasi Ceker Crispy Untuk Mencegah Osteoporosis
limbah udang menjadi beberapa produk
PENGENDALIAN MUTU HASIL TERNAK
CARA PRODUKSI MAKANAN YANG BAIK
TEKNOLOGI PEMBUATAN BAKSO
Proses Pembuatan Tempe dan Olahannya
INDUSTRIALISASI DODOL SUSU DAN KERUPUK SUSU
DASAR TEORI dan Petunjuk praktek Kuliah lapang I (2014) agar-agar kering, abon dan kerupuk jagung Astuti Setyowati.
DODOL PISANG TAMBAK AHMAD GUSRAZALI CINDY WULANDARI PUTRI
LAPORAN KEMAJUAN Pemanfaatan Kacang Hijau (Vigna radiata L ) Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Nugget Bidang Kegiatan: PKM Kewirausahaan.
Es krim Madu Berbahan Dasar Singkong
PENGENDALIAN PROSES UNTUK MENGATASI BAHAYA
Teknik Penanganan Hasil Pertanian
PENGAWETAN DAGING DENGAN METODE PENGERINGAN
TEPUNG TELUR.
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA 2009
Dr. Ir. Kartini Zaelanie, MS
Hidangan dari sayuran, telur, dan pasta
PENGOLAHAN DENGAN FERMENTASI
Teknologi Pengawetan Daging
PENYIMPANGAN MUTU PANGAN
HrACCP ABON IKAN TUNA Oleh : Aprilla Dian P
ASPEK TEKNIK & TEKNOLOGI
PEMBUATAN olahan DAGING AYAM
DASAR TEKNOLOGI HASIL TERNAK
POTENSI DESA DUSUN TUA PELANG
INDUSTRI PANGAN NABATI SAYUR DAN BUAH
RESEP DAN CARA MEMBUAT MAKANAN KHAS INDONESIA
LAPORAN AKHIR KKN-PPM PEYEK PAKIS DESA KAMPUNG BUNGA.
Membuat Bumbu dasar dan turunannya dan Pelengkap Makanan Indonesia
Pengolahan Buah Nangka Menjadi Keripik dengan Teknik Pengeringan
NAMA KELOMPOK : RARA AJENG C.H( ) ROBBY PRATAMA( ) RIZKY ADYAPUTRA( ) MUHAMMAD IMAM FAUZI(
 Nama: Ardi Agusta Purnama  Tempat lahir: Semarang  Tanggal lahir: 15 Agustus 1999  Pangkalan: SMK NEGERI 3 Semarang.
PRODUKSI BERSIH Konsep produksi bersih pada industri kerupuk ikan Ikhsaniah (J1A216007) Idoan fawwaz (J1A216023) Paska riyandi (J1A216039) Robert Maruli.
TUGAS PRAKARYA “ MAKANAN KHAS KABUPATEN PATI ” TUGAS PRAKARYA “ MAKANAN KHAS KABUPATEN PATI ” Nama Kelompok: 1. Muhammad Iqbal (21) 2. Novita Ramadhani.
Tanggung Jawab Mutu Departemen Produksi PT AGRI JAYA FARM Ka. Dept : Kurnia Ayulistari Anggota : Fidya Chaesar Ramadhanty Marcella Ikhfani Rahayu Santi.
Transcript presentasi:

Kerupuk udang oleh : astuti setyowati

Produksi kerupuk udang Pendahuluan Salah satu cara pengawetan udang adalah dengan mengubah bentuk udang mentah menjadi produk kerupuk dengan penambahan bahan-bahan lainnya Kerupuk udang merupakan salah satu jenis kerupuk yang diekspor ke luar negeri bersama bahan makanan lainnya Kerupuk udang mentah atau matang jika dibungkus dalam plastik yang menarik kiranya dapat memenuhi syarat untuk diekspor

Kerupuk udang adalah kerupuk yang dibuat dengan bahan baku utama tepung tapioka dan udang Udang yang digunakan adalah udang segar dan harus memiliki ciri-ciri transparan, tidak berbau dan tidak berlendir Semakin banyak kandungan udang, kualitas kerupuk semakin baik Bahan baku lain yang digunakan antara lain tepung terigu, gula, garam, telur, kecap, dan air

Udang Bahan baku dalam pembuatan kerupuk udang adalah udang segar atau udang kering Udang yang digunakan oleh perusahaan adalah udang segar yang harus memiliki ciri-ciri warna transparan, tidak berbau, dan tidak berlendir Udang yang datang langsung diproses tanpa menunggu waktu penyimpanan Jika udang yang ada melebihi kapasitas proses, maka udang disimpan dalam box yang diisi es

Kotoran yang umumnya terdapat pada udang adalah sungut, kepala, Penyimpanan ini hanya untuk semalam dan esok harinya, udang harus diproses Udang yang datang dari supplier tidak dapat langsung diproses tapi harus disortasi terlebih dahulu Kotoran yang umumnya terdapat pada udang adalah sungut, kepala, kulit, batu, dan Iain-lain Udang kering yang digunakan adalah udang yang tidak berjamur, berbau khas, dan tidak tampak kristal-kristal di permukaannya Kulit udang

Tepung tapioka Tepung tapioka adalah tepung yang diperoleh dari ubi kayu segar (Manihot utilissima) setelah melalui cara pengolahan tertentu, dibersihkan dan dikeringkan Tepung tapioka yang digunakan dalam pembuatan kerupuk udang harus berwarna putih, bersih, kering, tidak bau apek, tidak masam, dan murni atau tidak mengandung benda asing Sebelum digunakan, tepung tapioka diayak terlebih dahulu

Telur Telur yang ditambahkan pada pembuatan kerupuk udang dimaksudkan untuk meningkatkan gizi, rasa, dan bersifat sebagai pengemulsi serta pengikat komponen-komponen adonan Telur juga berperan sebagai pengikat udara dan menahannya sebagai gelembung (pembentuk buih) Penggunaan telur mempengaruhi volume pengembangan kerupuk udang pada waktu digoreng Telur yang digunakan oleh perusahaan adalah telur itik karena lebih efisien dan lebih banyak mengandung gizi Telur yang datang dicuci terlebih dahulu kemudian disimpan, agar telur lebih awet dan tidak cepat busuk

Gula dan garam Pemberian gula dan garam dalam pembuatan kerupuk udang berperan sebagai penambah cita rasa dan pengawet Bumbu dapat meningkatkan aroma dan citarasa kerupuk Bumbu yang digunakan antara lain bawang merah, bawang putih, ketumbar dan sebagainya tergantung dari citarasa yang diinginkan Penambahan gula dan garam dapat menambah umur simpan kerupuk, karena kerupuk yang dibuat tidak menggunakan bahan pengawet Jika tidak menggunakan bawang putih, bawang merah, dan lainnya, karena perusahaan hanya ingin menampilkan cita rasa khas udang, tanpa ada aroma dan rasa lain

Air Perusahaan tidak hanya memproduksi satu jenis kerupuk udang, namun terdapat beberapa jenis atau kelas kerupuk udang Tidak semua kelas kerupuk dibuat dengan penambahan air Jika komposisi udang lebih banyak, tidak menggunakan air karena dalam udang sendiri telah mengandung cukup banyak air Di dalam udang juga terdapat enzim yang dapat mencampurkan tepung tapioka dan bahan lainnya dengan baik sehingga tidak perlu ditambahkan air Fungsi utama air adalah sebagai pembantu dalam pembentukan gluten pada tepung (terigu), melarutkan gula, garam serta bahan-bahan lainnya agar bisa bercampur

Air untuk industri pangan memegang peranan penting karena dapat mempengaruhi mutu makanan yang dihasilkan Jenis air yang digunakan berbeda-beda tergantung dari jenis bahan yang diolah Air yang digunakan harus mempunyai syarat-syarat yaitu tidak berwarna, tidak berbau, jernih, tidak mempunyai rasa, tidak mengandung besi (Fe) dan mangan (Mn), serta dapat diterima secara bakteriologis yaitu tidak mengganggu kesehatan dan tidak menyebabkan kebusukan bahan pangan yang diolah

Tahapan pembuatan kerupuk udang Tahapan pembuatan kerupuk udang sangat sederhana, yaitu meliputi persiapan bahan, pembuatan bubur adonan, pembuatan dodolan, pengukusan, pengirisan dan penjemuran Bawang putih yang sudah ditumbuk halus digoreng dengan sedikit minyak hingga cukup matang Udang halus (sudah digiling) diuleni dengan garam, gula halus, bumbu masak, bawang putih yang sudah ditumis dan kuning telur hingga rata

Tepung tapioka dicampur dengan tepung terigu, campuran keduanya diambil separuh bagian untuk dicampur dengan udang halus yang sudah diuleni dengan bumbu Tambahkan air ke dalam campuran tepung dan udang tersebut Selanjutnya adonan dipanaskan sambil diaduk hingga menjadi bubur yang kental Sisa campuran dimasukkan bersama dengan air sedikit demi sedikit ke dalam adonan dan terus diaduk hingga tidak lengket Selanjutnya adonan dicetak berbentuk silinder (dibuat dodolan)

Dodolan dikukus dalam dandang sampai benar-benar matang (warna menjadi bening), lama pengukusan tergantung dari ukuran dodolan

Setelah dodolan matang kemudian diangkat dan dianginkan di atas tampah ± 12 jam atau hingga dodolan cukup mengeras Dodolan yang sudah mengeras dipotong tipis-tipis dengan ketebalan ± 2 mm dengan menggunakan pisau atau alat potong mesin

Pada tahap pengeringan mula-mula hanya dianginkan kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari Jika kerupuk tidak mudah patah berarti sudah kering benar Kerupuk udang bisa dikemas dengan menggunakan plastik yang tebal dan rapat

Cara pengolahan tersebut adalah untuk skala rumah tangga dan sangat sederhana Pengolahan kerupuk udang berkualitas ekspor yang dilakukan oleh perusahaan telah memanfaatkan teknologi dan berskala industri yang meliputi tahapan persiapan, processing, supply, potong dan tebar, pengeringan, sortasi, dan pengemasan Cara produksinya harus menerapkan sistem HACCP dan menerapkan sanitasi dan hygiene perusahaan maupun pekerja

Diagram alir CCP (Critical Control Point)

Pengawasan mutu kerupuk udang Pengawasan mutu merupakan program atau kegiatan yang tak terpisahkan dengan dunia industri, yaitu dunia usaha yang meliputi proses produksi, pengolahan dan pemasaran produk Industri mempunyai hubungan yang erat sekali dengan pengawasan mutu karena hanya produk hasil industri yang bermutu yang dapat memenuhi kebutuhan pasar, yaitu masyarakat konsumen umum

Dalam industri pangan modern, pengawasan mutu banyak menggunakan analisa mutu berdasarkan prinsip-prinsip ilmu dan teknologi yang makin canggih Disamping itu penilaian secara indrawi/organoleptik tetap dipertahankan Pengawasan mutu yang dilakukan oleh perusahaan dilaksanakan pada tiap bagian pengolahan Faktor-faktor yang mempengaruhi mutu kerupuk udang, antara lain adalah kadar air, volume pengembangan dan kemasan

Volume pengembangan Jika persentase kandungan tepung lebih banyak dibanding udangnya, maka daya kembang kerupuk akan semakin berkurang Sebaliknya bila perbandingan tepung dengan udang seimbang maka daya kembang kerupuk akan semakin besar Volume pengembangan dipengaruhi oleh kadar air kerupuk mentah dan suhu penggorengan Makin banyak penambahan bahan bukan pati, makin kecil pengembangan kerupuk pada saat penggorengan, dan pengembangan menentukan kerenyahannya

Kemasan Pengemasan berfungsi untuk melindungi produk dari pengaruh lingkungan dan untuk memberi pengaruh visual Selain itu pengemasan juga untuk mempermudah penanganan serta distribusi dan memperpanjang masa simpan produk yang dikemas Terdapat hubungan antara kemasan dengan mutu produk yang dikemas Pengemas akan menjaga produk dari perubahan aroma, warna, tekstur yang dipengaruhi oleh perpindahan uap air dan oksigen

Kemasan yang digunakan oleh perusahaan adalah kemasan primer dan sekunder Pada kemasan primer, kerupuk dikemas dalam plastik, kemudian dimasukkan ke dalam karton, dan di "sring" Setelah pengemasan selesai kemudian dimasukkan ke dalam karton besar

Pada kemasan dalam dicantumkan kode produksi dan tanggal kadaluarsa Pada bagian luar dicantumkan tanggal produksi, agar pada saat pengiriman dan pemasaran dapat menerapkan sistem FIFO (first in and first out) Barang yang telah dikemas kemudian disusun dalam gudang

Saran Pengembangan produk harus sering dilakukan karena persaingan semakin ketat Perusahaan harus aktif mengikuti pameran pangan sehingga dapat meningkatkan hubungan kerjasama dengan importir maupun eksportir lainnya Perusahaan harus dapat mempromosikan produknya kepada masyarakat baik melalui media elektronik maupun surat kabar dan poster Pengawasan terhadap pekerja harus lebih diperketat lagi, terutama masalah sanitasi dan hygiene pekerja

Industri kerupuk udang pabrik kerupuk Indrasari di Optimasi dan Perencanaan Produksi Industri Kerupuk Udang di Perusahaan Kerupuk Indrasari, Indramayu Jawa Barat Industri kerupuk udang pabrik kerupuk Indrasari di Kabupaten Indramayu bertujuan untuk : menentukan distribusi optimum kebutuhan bahan baku maupun bahan penunjang lainnya, agar industri kerupuk udang dapat mencapai hasil yang diharapkan dengan memperhatikan faktor-faktor kendala yang membatasinya Melakukan analisis titik impas produksi dan analisis kelayakan usaha industri kerupuk udang, serta memprediksikan pengeluaran serta keuntungan suatu perusahaan sehingga kemungkinan resiko kerugian dapat ditekan sekecil mungkin

Pabrik kerupuk udang Indrasari untuk tahun 1997/1998 memproduksi tiga macam kerupuk berdasarkan tingkat mutunya, yaitu : Mutu super sebanyak 54.375 ton dengan harga jual sebesar Rp.15,000.00 per kg Mutu istimewa 108.750 ton dengan harga jual Rp.9,000.00 per kg Mutu kelas 1 diproduksi sebanyak 199.375 ton dengan harga jual Rp.7,500.00 per kg Ketiga produk kerupuk udang ini menggunakan bahan baku yang sama tetapi dalam jumlah atau komposisi yang berbeda sesuai dengan mutu kerupuk yang diproduksi pabrik

Berdasarkan hasil penyelesaian model awal program linear dengan ketersediaan bahan baku yang ada dan adanya pesanan tetap dari konsumen, didapatkan hasil bahwa nilai optimal untuk : kerupuk udang dengan mutu super adalah 176.723 ton kerupuk mutu istimewa sebesar 55.750 ton kerupuk mutu kelas 1 sebesar 130.00 ton Keuntungan yang akan diperoleh perusahaan sebesar Rp.1,579,526,976.00.

Suatu perusahan akan mencapai titik impas apabila dari suatu analisis perhitungan laba dan rugi dalam suatu periode kerja kegiatan tertentu Perusahaan tidak memperoleh untung, tetapi juga tidak menderita rugi (impas) Dalam kasus ini analisis titik impas dipakai untuk mengetahui pada tingkat produksi berapakah suatu perusahaan mulai mendapatkan keuntungan

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh hasil bahwa kerupuk udang akan mencapai titik impas penjualan total pada nilai penjualan produk sebesar Rp.2,621,294,034.09. Untuk masing-masing tingkat mutu produksi, titik impas penjualan untuk : kerupuk mutu super sebesar Rp.649,907,611.76 atau setara dengan 43.327 ton produksi kerupuk mutu istimewa sebesar Rp.779,889,134.11 atau 86.654 ton produksi Kerupuk kelas l akan mengalami titik impas penjualan senilai Rp.1,191,497,288.22 atau 158.866 ton produksi

Pabrik kerupuk udang Indrasari yang memproduksi kerupuk udang mutu super sebanyak 54.375 ton, mutu istimewa 108.750 ton dan mutu kelas 1 sebanyak 199.375 ton pada tahun 1997/1998, dengan nilai penjualan sebesar Rp 3,289,687,5OO.OO dapat dikatakan telah melampaui titik impasnya Hal ini berarti bahwa pabrik kerupuk udang Indrasari tidak akan mengalami kerugian dalam berproduksi Keuntungan yang diperoleh perusahaan sebesar Rp.671,024,837.50

Alternatif lain yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah dengan cara menaikkan jumlah produksi pada kerupuk udang yang memiliki harga jual atau nilai keuntungan yang lebih besar (kualitas super), sedangkan kualitas istimewa dan kelas 1 diproduksi hanya untuk memenuhi permintaan tetap dari konsumen Hasil optimasi produksi kerupuk udang menjelaskan bahwa kenaikkan jumlah produksi pada kerupuk udang kualitas super yang kondisi ketersediaan bahan baku dan pembantu sama seperti pada kondisi aktual perusahaan, ternyata mampu melampaui titik impas penjualan perusahaan secara keseluruhan

Kerugian yang disebabkan diproduksinya kerupuk udang mutu istimewa dan kelas 1 yang diproduksi dibawah titik impasnya, dapat dikompensasi dengan diproduksinya kerupuk udang mutu super Nilai produksi kerupuk udang pada kondisi ini adalah Rp.4,127,595,000.00 dengan keuntungan sebesar Rp.1,579,526,976.00

Analisis kelayakan dengan biaya investasi Rp. 2,711,978,000 Analisis kelayakan dengan biaya investasi Rp.2,711,978,000.00, tingkat suku bunga 18% per tahun dan pendapatan hasil penjualan Rp.3,289,687,500.00 per tahun dalam jangka waktu 10 tahun yang akan datang, diperoleh hasil nilai NPV sebesar Rp.136,658,463.17, B/C sebesar 1.050 dan IRR sebesar 19%, menunjukkan bahwa usaha produksi kerupuk udang layak untuk dilaksanakan Apabila digunakan tingkat produksi dan pemasaran seperti pada hasil akhir penyelesaian optimasi yang disarankan, diperoleh hasil NPV sebesar Rp.3,902,287,075.33, B/C 2.439 dan IRR sebesar 57% Berarti hasil akhir dari penyelesaian optimasi untuk pelaksanaan atau pengembangan proyek industri kerupuk udang akan jauh lebih menguntungkan dibandingkan dengan kondisi aktualnya

Tugas : dikumpulkan 16 Desember 2015 saat kuliah Tuliskan cara pembuatan kerupuk udang. Tuliskan fungsi tahapan pengukusan pada pembuatan kerupuk udang. Carilah syarat mutu kerupuk udang menurut SNI.

Selamat belajar semoga segudang asa tercapai