SISTEM IMUNOLOGI IKAN
SISTEM IMUNOLOGI IKAN Sistem kekebalan adalah salah satu bagian dari sistem pertahanan tubuh yg dpt menyebabkan individu bertahan hidup dan menjaga kesetimbangannya di dlm lingkungan yg sejak awalnya tidak ramah. Suatu sifat yg membedakan sistem pertahanan kekebalan (immune defence system) dgn sistem pertahanan yg lain adalah sifat khasnya & kemampuannya untuk mengingat suatu “agent” penyebab infeksi & memberikan kekebalan thdp individu yg sembuh dr suatu penyakit infeksi.
Misal: ikan salmon sembuh dari furunculosis mungkin sulit terkena infeksi dari Aeromonas salmonicida, tetapi kekebalannya tdk dapat melawan bakteri lain seperti Mycobacterium piscium.
Antigens: adalah senyawa yg mampu menimbulkan respon kekebalan spesifik. Biasanya berupa molekul protein, kadang ada yg dari bahan polisakharida. Molekul protein > 5000 sudah bisa dipakai stimulus (perangsang timbulnya kekebalan) Molekul Polisakharida > 500.000 baru bisa menstimulus Antigen harus berupa “benda asing”, jadi bukan bagian dari molekul sel tubuh sendiri
Karena respon kekebalan itu spesifik, maka antibodi biasanya hanya bereaksi terhadap antigen yg menstimulasi produksi antibodi. Sifat khas antigen sangat berhubungan dng stereochemistry molekul. Bagian sisi reseptor antigen yg disebut antigenic determinant dan antibodinya, merupakan stereo-compatible (saling bisa bertukar molekul) dan merupakan pasangan saling mengunci diantara keduanya sehingga karena itulah keduanya saling bereaksi.
Antibodi: adalah protein globulin yg diproduksi oleh tubuh sbg respon thdp suatu antigen. Semua antibodi masuk ke dalam golongan protein serum yg disebut immunoglobulin. Serum : cairan yang bening terpisah dari darah ketika darah membeku Plasma: bagian cairan dari tubuh seperti darah, limpa, susu.
Globulin : adalah protein sederhana termasuk ovoglobulin, lactoglobulin, antibodi, fibrinogen, myosen, legumin, dan bbrp protein pd biji2an yg tak larut dlm air tetapi larut di dlm larutan garam.
Antibodi diproduksi dng cara yg sama dng reaksi biokimiawi pd pembentukan protein, tapi uniknya ialah bentuknya yg pasti dapat diadaptasikan shg immunoglobulin yang diproduksi pada suatu waktu diarahkan secara khusus terhadap antigen yang menstimulasi.
Antibodi natural dan Non Spesifik Senyawa tertentu dr ikan telah diketahui merupakan antibodi natural dan non spesifik. Bedanya dgn antibodi spesifik yg bereaksi thdp antigen spesifik, maka antibodi natural ini memiliki aktivitas yg lebih luas kisarannya.
Ada juga dikenal antibodi natural pada katak Bufo regularis bukan kelompok immunoglobulin, tapi mirip senyawa lektin yg mirip molekul gula. Senyawa ini mampu membunuh bakteria & parasit lain. Senyawa serupa terdapat pd telur ikan yg juga tak mengandung immunoglobulin.
Jaringan Biokimia dan komponen serum Ada sejumlah senyawa biokimia yg diketahui memiliki kemampuan pertahanan tubuh yg tidak spesifik pd vertebrata. Kebanyakan bekerja secara independen dlm mekanisme pertahanan, walaupun ada juga yg bekerja bersamaan dng aktivitas antibodi, tp tidak secara spesifik.
Adanya faktor pertahanan dalam serum darah ikan sudah diketahui sejak lama dlm penelitian bioassay. 1. Komplemen: Sistem komplemen adalah mrpk enzim komplek yg disusun oleh sekitar 11 komponen protein terpisah yg ada di dlm serum & diduga disintesa oleh macrophage. Macrophage adalah sel darah putih (leukosit) yg besar yg diam atau berjalan , merupakan leukosit mononukleus yg menelan semua pa1rtikel asing
Komplemen mampu membunuh mikrobia dgn mengeluarkan senyawa pemecah sel Komplemen mampu membunuh mikrobia dgn mengeluarkan senyawa pemecah sel. Biasanya lysis (sel pecah) terjadi jika sel asing (bakteri, protozoa, atau parasit metazoa) dililit dengan antibodi yang diproduksi oleh inang karena ada infeksi. Molekul antibodi diikat dgn antigen pd dinding sel parasit & mengaktifkan sistem komplemen kemudian sel dipecahkan. Lysis atau sel pecah terjadi karena tidak adanya antibodi, seperti contoh komplemen membunuh trypanosoma (parasit malaria) dengan serum ayam atau properdin.
Komplemen juga ada pd serum ikan, dan kemampuannya untuk membuat lysis sel asing dng melilitkan antibodi sudah diketahui. Komplemen dapat dinon-aktifkan dng memanaskan serum. Komplemen hewan mamalia non-aktif jika dipanasi 54 ̊C selama 20 min. Komplemen pd ikan non-aktif jika dipanasi 45 ̊C.
Komplomen pd ikan berbeda dgn ciri biokimia lainnya, krn jika immunoglobulin ikan dijadikan antigen maka tak akan mengaktifkan komplemen mamalia. Komplemen alternatif yang disebut properdin juga ada padaan ikan, yg mana reaksinya dalam membuat mekanisme pertahanan dengan komplemen tidak perlu membentuk suatu antibodi lebih dulu.
2. C-Reactive Protein (CRP) Adalah salah satu fungsi perlindungan atau pertahanan pada mamalia. CRP ini muncul di serum pd fase akut dari suatu infeksi. Sudah diketahui CRP ada pada ikan sebelah (flatfish) dan menyebabkan presipitasi berbagai bentuk karbohidrat dan phosphoryl ester, yang mengandung molekul dari fungi, bakteri dan parasit lainnya.
Keberadaan molekul seperti itu, yg ada di dinding sel patogen, akan menghambat patogen hingga kurang virulensinya (kemampuannya utk menimbulkan penyakit) dan mudah diserang oleh phagocyt. CRP merupakan komponen normal pada serum ikan, dan merupakan mekanisme pertahanan melawan mikroorganisme.
3. Interferon Merupakan bahan anti virus yg didapatkan di semua vertebrata. Seperti komplemen diatas, Interferon juga diproduksi oleh macrophage Walaupun setiap bentuk sel yg terinfeksi virus dpt memproduksi senyawa interferon ini. Cara kerjanya ialah dengan memasuki sel inang dan mencegah terjadinya replikasi asam nukleat dari Virus. (DNA atau RNA). Interferon dapat dideteksi pd ikan salmon yang terinfeksi virus pd suhu 10 ̊C dlm 4 hari, dan 2 hari pd suhu 15 ̊C
4. Lysozyme Adalah enzym hidrolitik yg ada pada lendir, serum dan sel phagocyt pd ikan. Berguna untuk mempertahankan diri dari serangan bakteri. Neutrophyl dan monocyt (sel darah putih) pd flatfish memiliki Lysozyme pd sitoplasma dan serumnya. Jaringan yang mengandung darah putih banyak kadar Lysozymenya tinggi, sebaliknya yang tak banyak darah putih tak ada lysozymenya.
5. Hemolysin Alami Senyawa yang disebut hemolysin terdapat pada Serum. Mrpk protein bermolekul rendah, seperti enzim,dapat membuat lysis sel asing yang berupa darah merah. Semua erythrocytes (eritrosit) asing akan dipecahkan oleh hemolysin
Antibodi Spesifik Imunitas Adaptif Spesifik adalah kekebalan jaringan yang diperoleh karena beradaptasi secara khusus dengan sedikit demi sedikit terjadi perubahan pada populasi sel-sel di dalam sistem lymphoid. Lymphoid adalah jaringan dimana limfosit diproduksi, terdiri dari kumpulan limfosit. Limfosit adalah berbagai leukosit mononukleus kecil yang bertanggung jawab atas terbentuknya antibodi.
Ciri terbentuknya respon kekebalan adaptif: 1. Mampu memproduksi immunoglobulin spesifik 2. Cell-mediated immunity (CMI)= Sel yang memediasi kekebalan. 3. Hiper sensitivitas (telalu peka) yang segera dan yang tertunda 4. Kemampuan memori immunologis
Immunoglobulin Sifat dan bahan Immunoglobulin. (Ig) Antibodi adalah protein yg masuk dlm kelompok immunoglobulin. Pada Mamalia dikenal ada lima macam (Ig) Dibedakan atas lama pengendapan, Bagian bahan antigen spesifik. (Ig) terdiri 4 poli-peptida:2 rantai berat, 2 rantai ringan Rantai ringan dan sebagian dari rantai berat membentuk ikatan antigen aktif, dari molekul immunoglobulin tsb.
Tapi pd ikan Teleostei, hanya dikenal satu jenis Ig, yaitu macroglobulin (IgM). Pd mamalia IgM terdpt pd plasma protein darah. Perbedaan molekul Ig, dibagi bbrp macam: (IgM)=900.000 (IgG)=155.000
LOKASI ANTIBODI Pd mamlia ditemukan di serum darah, cairan jaringan, lendir, air mata dan cairan susu. Pd ikan antibodi juga ditemukan di serum, cairan jaringan, dan lendir (usus, kulit, insang). Antibodinya biasanya golongan IgM. Antibodi pd mukosa / lendir berasal dari antibodi serum atau diproduksi epitelium mukosa pada sel plasma. Antibodi di mukosa lebih tinggi dari yg di serum.
PEMBENTUKAN ANTIBODI Antibodi dibentuk ketika hewan bertemu dng antigen pertama kali atau bbrp pertemuan berikutnya. Respon thdp stimulasi oleh antigen yg pertama disebut primary immune response (respon kekebalan primer). Respon selanjutnya disebut respon sekunder atau respon anamnestik. Waktu yg dibutuhkan sejak stimulasi dg antigen hingga munculnya antibodi di dlm serum disebut Fase Induksi.
Faktor yg mempengaruhi pembentukan antibodi pd ikan: 1. Suhu 2. Tingkah laku
VACCINE (l.Vacca = sapi). Virus cacar air, yang diambil dari vesicle sapi atau orang yang sakit cacar. Vesicle = benjolan pada kulit berisi cairan Suatu Preparasi dari mikroorganisme patogen yang diberi perlakuan untuk menghancurkan virulensinya (kemampuan menimbulkan penyakit), kemudian dimasukkan ke dalam tubuh, sehingga tubuh menghasilkan antibodi dan menyebabkan kekebalan tubuh. VAKSINASI = IMUNISASI Untuk membuat tahan terhadap suatu toksin /racun /patogen/penyakit.
Cara Pemberian Vaksin pada Ikan 1. Secara oral = melalui mulut. Dengan memasukkan melalui pakan. 2. Secara intramuskular = disuntikkan ke tubuh ikan 3. Melalui perendaman 4. Melalui penyemprotan ke tubuh ikan
INDUSTRI VAKSIN - Industri vaksin perikanan Norwegia menginginkan adanya kerja sama dengan pelaku usaha perikanan di Indonesia guna membantu peningkatan daya tahan ikan terhadap berbagai macam penyakit. Director Feed Products and Equipment Pharmaq Norwegia Jan Oppen Bernten di Oslo Norwegia mengatakan hal itu, 2-12-2013, ketika menerima kunjungan tim Dinas Perikanan Jawa Barat. Ia mengatakan bahwa pihaknya mempunyai laboratorium yang maju untuk menghasilkan vaksin yang bermutu tinggi. "Vaksin yang kami hasilkan sangat baik untuk daya tahan ikan," jelasnya.
Ia mengatakan saat ini telah menjalin kerja sama dengan Vietnam yang telah terjalin dengan baik" katanya. Ia berharap Indonesia juga bisa melakukan kerja sama dengan pihaknya untuk mempelajari lebih jauh mengenai vaksin untuk ikan tersebut. "Kami mempersilakan jika Indonesia ingin belajar vaksin di sini dan bagaimana membuat vaksin dan menerapkannya pada ikan," katanya.
Sementara itu Kabid Budidaya Dinas Perikanan Jawa Barat Herry Gunawadi mengatakan vaksin yang ditawarkan Norwegia masih sangat mahal dan harga ikan belum mencukupi untuk menutup biaya vaksin. "Satu ekor ikan perlu biaya vaksin Rp2.000, ini masih mahal dan sulit untuk diterapkan," katanya. Selain itu cara penggunaan vaksin dengan menyuntik ikan satu per satu sangat merepotkan dan juga perlu pembelajaran terlebih dahulu. "Selama ini kami hanya menerapkan pemberian vaksin dengan cara oral melalui makanan, karena hargaya lebih murah dan pemakaiannya lebih praktis," jelasnya.(rr)
SEKIAN TERIMA KASIH