Tenaga Kerja dalam produksi Pertanian

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TEORI-TEORI TENTANG PEMBANGUNAN DAN PERTANIAN
Advertisements

SUMBERDAYA MANUSIA DALAM PERTANIAN
USAHATANI DI iNDONESIA
Makalah Kunci (Keynote Speech)
ANALISIS BIAYA MANFAAT PROYEK INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Mokh. Rum & Slamet Widodo,
INTENSIFIKASI, EKSTENSIFIKASI DAN DIVERSIFIKASI
FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI
PELUANG AGROINDUSTRI PEDESAAN BERBASIS KOMODITAS UNGGULAN
BAB VIII LAND REFORM.
Oleh: Silvana Maulidah, SP. MP.
THE EMPLOYMENT AND WAGE
Lanjutan bab 3 Pertemuan 4……………..
ILMU USAHATANI.
SEBAGAI SUMBER DAYA DALAM
PEMBANGUNAN AGRIBISNIS
6. TENAGA KERJA DALAM PRODUKSI PERTANIAN
Faktor-faktor Kelembagaan dalam Ekonomi Pertanian
EKONOMI PERTANIAN INDONESIA
MASALAH PEMBANGUNAN MANUSIA: KEPENDUDUKAN
MODAL DALAM PERTANIAN.
MASALAH DAN ISUE-ISUE PEMBANGUNAN PERTANIAN (1)
Modal dalam Produksi Pertanian
PERENCANAAN ANGGARAN & LINEAR PROGRAMMING s
MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS.
PELIBATAN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DALAM PERTANIAN
Definisi dan Klasifikasi Usahatani
Biaya dan Pendapatan Usahatani
Prinsip-prinsip Ekonomi dalam Usahatani
Laporan Observasi Sistem Pertanian Terpadu
SURVEY PETANI PEPAYA |KALINA
Rumah tangga petani yang pernah mengikuti penyuluhan pertanian
Lanjutan bab 3 Pertemuan 4……………..
KELEMBAGAAN PERTANIAN
KONDISI SOSIAL EKONOMI PERTANIAN DI INDONESIA
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
Definisi dan Klasifikasi Usahatani
PERENCANAAN ANGGARAN.
TENAGA KERJA DALAM PRODUKSI PERIKANAN
BUDIDAYA TANAMAN SAYURAN
XI SOSIAL KETENAGAKERJAAN.
UNSUR-UNSUR PERTANIAN
PROSES PEMBANGUNAN DALAM PEREKONOMIAN DENGAN KELEBIHAN TENAGA KERJA
CIRI-CIRI PERTANIAN.
Dasar-Dasar Perencanaan Tenagakerja
ILMU USAHATANI Perencanaan.
BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI
Oleh : ZULFAHRIZAL STP, M.Si 24 Desember 2009
DINAS PERTANIAN KABUPATEN SUMBAWA TAHUN 2017
Teori Migrasi Todaro Migrasi berkembang krn perbedaan-perbedaan antara pendapatan yg diharapkan dan yg terjadi di pedesaan dan perkotaan Karakteristik.
Definisi dan Klasifikasi Usahatani
ANALISIS USAHATANI PADI PETANI NURHAYATI KECAMATAN SALO KABUPATEN KAMPAR By: Mega Septriana.
PERSIAPAN ANALISA INVESTASI PROYEK PETERNAKAN
USAHATANI DAN PEMBANGUNAN USAHATANI
KETENAGAKERJAAN.
PERTEMUAN II SEJARAH PERKEMBANGAN USAHATANI DI INDONESIA
Pengembangan Agribisnis dalam Pembangunan Pertanian
Unsur & Ciri Pertanian di Indonesia
KETENAGAKERJAAN.
Di Negara Sedang Berkembang.
Membangun Pertanian Modern di Wilayah Perbatasan FARID BAHAR Bogor, 8 Maret 2018.
TENAGA KERJA DALAM USAHATANI MK USAHATANI INDAH SETIAWATI, S.P., M.P.
Materi Kuliah SEJARAH PERTUMBUHAN EKONOMI
?? mempelajari Sistem Usahatani Informasi 1. Tujuan, sikap petani
PERSIAPAN ANALISA INVESTASI PROYEK PETERNAKAN
Ketahanan Pangan dan Gizi Ade Saputra Nasution. Peraturan Pemerintah No.68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan sebagai peraturan pelaksanaan UU No.7 tahun.
PERSIAPAN ANALISA INVESTASI PROYEK PETERNAKAN
PERENCANAAN ANGGARAN & LINEAR PROGRAMMING s
ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN
Gunawan Hatari, S.Pt.,M.Si. Definisi Ilmu usahatani merupakan ilmu terapan yang membahas atau mempelajari bagaimana membuat atau menggunakan sumberdaya.
Transcript presentasi:

Tenaga Kerja dalam produksi Pertanian

Penggunaan tenaga kerja ? pertanian rakyat Bidang pertanian Perusahaan pertanian Penggunaan tenaga kerja ?

Penggunaan tenaga kerja ? Sebagian besar utk Keperluan keluarga Diproduksi > 1 jenis komoditas pertanian rakyat Fak.prod dari hasil UT sendiri Bidang pertanian Perusahaan pertanian Sifatnya kecil2an Penggunaan tenaga kerja ?

(1) Sumber Tenaga Kerja : dari keluarga - TK keluarga dari luar keluarga - TK Luar/ Upahan (2) Jenis TK 1. T K Manusia - macam pekejaan - kemampuan fisik - ketrampilan bekerja (a) Tenaga kerja laki-laki (b) Tenaga kerja wanita (c) Tenaga kerja anak-anak 2. T K Ternak : sapi, kerbau, kuda 3. T K Mesin : traktor

TENAGA KERJA KELUARGA “ keluarga “ ---------X------------ ikatan darah sekelompok orang yang hidup dari satu sumber pendapatan Keluarga petani : - Kepala Keluarga (KK) - Isteri - Anak - Orang lain : ortu, mertua, adik, kakak, dsb Ciri-ciri Tenaga Kerja Keluarga : Jenis kelamin tidak homogen Umur tidak homogen Susunan akan berubah-ubah

TENAGA KERJA LUAR / UPAHAN Kegiatan Tenaga Luar dipengaruhi : Sistem upah Lamanya waktu kerja Kehidupan sehari-hari Kecakapan tenaga kerja Umur

Intensitas Tenaga (jam/Ha) Rasio penggunaan TK keluarga dgn TK luar : Luas lahan yang digarap Intensitas tenaga : jumlah tenaga seluruhnya yang diperlukan untuk mengusahakan satu kesatuan luas tanaman (1 Ha) dinyatakan dlm Jam Kerja Orang (JKO) Jenis tanaman Tingkat perkembangan usahatani Keadaan alam No Jenis tanaman Intensitas Tenaga (jam/Ha) Tenaga kerja Keluarga (%) Luar (%) 1. Padi Sawah 2000 – 3000 8 – 59 41 – 72 2. Padi Gogo 1200 – 1500 20 – 25 75 – 80 3. Jagung 700 – 1000 17 – 20 80 – 83 4. Tembakau 3000 – 4000 81 – 88 12 – 19

1. Tenaga Kerja sebagai faktor produksi Tdk dinilai Dgn uang Mrpkan sumbangan Keluarga pd prod. Pert secara keseluruhan TK pertanian rakyat TK Keluarga Tenaga kerja Dlm pert Indonesia Harian tetap Harian tdk tetap dinilai dgn uang TK perusahaan pertanian TK luar keluarga Borongan Kontrak

Harian tetap : sistem hubungan kerja antara buruh tani dengan petani tidak putus apabila pekerjaan telah selesai dan upahnya dibayar tiap hari sesuai dengan tingkat upah yang berlaku. Harian tidak tetap, pemakaian tenaga buruh tani oleh seorang petani, apabila buruh tani tsb. Pada hari yang bersangkutan bekerja maka pada hari itu pula ia mendapatkan upah, dan si buruh tani keesokan harinya dapat saja tidak bekerja lagi pada petani yang menyuruhnya. Sistem upah borongan, pekerja atau buruh tani dibayar sekaligus sesuai dengan perjanjian sebelum atau sesudah pekerjaan selesai. Sistem upah kontrak, dalam usahatani jarang ada, sistem ini banyak berlaku di perkebunan-perkebunan besar pada jaman belanda, dan saat ini diganti dengan sistem upah bulanan.

Tenaga kerja dan pemimpin usahatani labor Kedudukan Petani dlm usahatani Mengatur organisasi produksi secara keseluruhan manager Σ pupuk yg Harus dibeli Berapa kali penyiangan Kapan lahan Akan diolah Pestisida apa yg dipakai Kapan panen Lebih lanjut tdpt kemungkinan Utk mengangkat seorang manajer Yg berkompeten, utk secara penuh meminpin UT dgn gaji ttt dan Bertanggungjawab pada petani Sbg pemilik UT Semakin besar usahataninya manager labor

Bentuk Upah Upah TK wanita 60-70% dari Upah TK pria Konversi TKW terhadap TKP sekitar 0,6-0,7 dalam arti : 1 TKP = 0,6 TKW 1 HKP = 0,6 HKW 1 TKP = 0,7 TKW 1 HKP = 0,7 HKW Uang Bentuk upah Barang (hasil UT)

Kebutuhan TK Usahatani tanaman Tomat Varietas Artaloka No. Jenis Kegiatan Jumlah TK Jumlah Nilai (Rp) DK LK Pria Wanita 1. 2. 3. 4. 5. 6. Persemaian Pengolahan tanah Penanaman Pemeliharaan Penyiangan Pemupukan Perlindungan tanaman Panen Pasca panen - 4 25 3 10 20 6 8 Upah TK Pria luar keluarga : Rp 10.000,00/hari Upah TK Wanita luar keluarga : Rp 6.000,00/hari Hitunglah : Berapa HKP dan HKW yang diperlukan untuk usahatani tersebut ? Berapa HKSP total tenaga kerjanya ? Berapa HKSW ? Berapa jumlah biaya untuk total tenaga kerja ?

75 HKP = 75 x Rp 10000 = Rp 750.000 66 HKW = 66 x Rp 6000 = Rp 396.000 Total : Rp 1.146.000

1 HKW = Rp 6000/Rp 10000 = 0,6 HKP 66 HKW/1 HKW x 0,6 HKP = 39,6 HKP Total : 75 HKP + 39,6 HKP = 114,6 HKP Total biaya : 114,6 HKP x Rp 10000 = Rp 1.146.000

Biaya variabel pada usahatani tanaman tomat Varietas Artaloka (4 bln) untuk lahan seluas 1.000 m² No. Sarana Produksi jumlah Harga satuan (Rp) Nilai % 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Benih Pestisida Insektisida Fungisida Pupuk Pupuk kandang Urea KCl SP 36 Pupuk Daun Tali Rapia Ajir Tenaga Kerja Bunga Modal Biaya Variabel 2 Kantong 1 liter 8 kg 3 ton 75 kg 50 kg 5 kg 3.000 buah 114,6 HKSP 60.000/kantong 150.000/liter 50.000/kg 200.000/ton 1.200/kg 1.600/kg 50.000/liter 10.000/kg 125/buah 10.000/HKSP 120.000 150.000 400.000 600.000 90.000 80.000 50.000 375.000 1.146.000 254.480 3,49 4,37 11,64 17,46 2,62 2,33 3,47 1,46 10,91 33,36 7,42 3.435.480 100,00

2. Produktivitas Tenaga Kerja Penawaran TK nya Tdk terbatas, sedangkan Tanah dan modal terbatas Di Indonesia yg padat penduduknya Bibit tdk bermutu FP lain kurang dimanfaatkan TK berjubelan dan Bekerja tdk efisien Pupuk sedikit/ tidak Pengairan diterlantarkan Sarjana ekonomi klasik, Doktrin “Produktivitas tenaga kerjanya nol” (Zero marginal productivity Of labor) ?

Schultz Clifford Geertz Doktrin “Produktivitas tenaga kerjanya nol” (Zero marginal productivity Of labor) ditolak Clifford Geertz Membuktikan bahwa pengurangan TK desa sebanyak 20 juta (8%) Akibat epidemi influenza telah menyebabkan berkurangnya areal Tanaman dgn 4% dan daerah-daerah yg lebih kecil tingkat Kematiannya juga lebih kecil tingkat penurunan areal tanamannya Hasil padi di sawah hampir selalu dapat ditingkatkan lagi dengan Setiap penambahan TK, misal : dgn pemeliharaan tan. Yg lebih Teliti, pengaturan air yang lebih baik, dan lebih sering mencabuti Rumput. Produktivitas Marginal ≠ 0 Tapi (+) Hal ini berarti setiap pengurangan TK berarti pengurangan hasil Pengangguran tdk kentara (Disguised unemployment) ?

Penelitian Yong Sam Cho Di Korsel menyimpulkan Hal tsb bukan Penggangguran tdk kentara Penelitian Yong Sam Cho Di Korsel Under employment (penggangguran sebagian) Pengangguran tdk kentara (Disguised unemployment) berkonotasi Surplus labor (kelebihan TK)

Pengertian Pengangguran tidak kentara (tersembunyi/Disguised unemployment) : golongan tenaga kerja yang produktivitas batasnya adalah nol atau negatif, walaupun mereka bekerja usaha mereka tersebut tidak dapat menaikkan hasil produksi. Pengangguran sementara ( sebagian/under employment) yaitu pengangguran yang terjadi pada masa-masa tertentu yaitu pada bulan-bulan dimana kegiatan pertanian atau kegiatan produksi lainnya di daerah pedesaan lebih sedikit dilakukan dibanding pada masa-masa lainnya atau penggunaan TK yang lebih rendah dari jam kerjanya yang normal. Pengangguran terbuka (open unemployment) yaitu TK yang sepenuh-penuhnya menganggur.

Profil manusia pertanian yang diinginkan Petani yang benar-benar memahami potensi, persoalan-persoalan yang dihadapinya serta peranannya dalam kegiatan pembangunan Memiliki kedewasaan dalam berperilaku dan pola pikir sehingga memahami kewajiban dan hak- haknya sebagai anggota masy. Dan pelaku pembangunan. Memiliki keterampilan teknis dan manajerial yang sesuai dengan kondisi yang selalu berkembang dan memiliki kesiapan menerima perubahan yang terjadi.

Pendidikan dan latihan Peningkatan Mutu TK Me Produktivitas TK Mempercepat pembangunan ekonomi Pendidikan dan latihan Memperluas pengetahuan dan mempertinggi rasionalitas pemikiran memungkinkan untuk mempelajari pengetahuan- pengetahuan teknik yang diperlukan untuk memimpin dan menjalankan usahatani serta kegiatan lainnya pengetahuan yang baik dari pendidikan merupakan perangsang untuk menciptakan pembaharuan dalam berbagai bidang

Lapisan intelektual (pemikir, pakar, dan teknokrat). Pihak-pihak yang berkompetensi menyiapkan profil manusia pertanian yang diharapkan Lapisan profesional (para tenaga teknisi, penyuluh, dan pembimbing yang terlibat secara operasional dalam perencanaan dan implementasi kebijakan pembangunan pertanian Petani itu sendiri (bersama keluarganya) sebagai pelaku utama.

3. Mobilitas dan Efisiensi TK Kesempatan kerja Di desa ? Σ TK di desa Di kota

“Industrialisasi tanpa urbanisasi” Kesempatan Kerja Di kota Persyaratan ttt : Terdidik Terlatih Tidak dpt diisi TK pedesaan Pekerja kasar Clifford Geertz “Industrialisasi tanpa urbanisasi” Kota tetap menarik Upaya ? masalah

Efisiensi TK Produksi tinggi penerimaan tinggi Produksi tinggi penerimaan rendah Produksi rendah penerimaan tinggi Produksi rendah penerimaan rendah Yang penting efisiensi termasuk ef.TK di samping ef.faktor produksi lainnya.

Bentuk peningkatan produktivitas Uraian Input Output (IP) Keterangan Mula-mula 1,2 - Bentuk I 1,5 Input lebih sedikit ourput sama Bentuk II Input lebih sedikit output lebih banyak Bentuk III Input sama output lebih banyak Bentuk IV Input lebih banyak output jauh lebih banyak 100 120 80 120 90 135 100 150 120 180

4. Transmigrasi dan migrasi sebagai perluasan lapangan kerja Persoalan transmigrasi Pemecahan masalah penduduk Perluasan areal tanah pertanian Perluasan kesempatan kerja Membantu pembangunan daerah Faktor pendorong dan penarik Utk mendorong orang migrasi perlu adanya push dan full factor Faktor pendorong (push factor) : Kemiskinan Keinginan untuk meningkatkan penghasilan Kedudukan yg tdk memuaskan di daerah asal. .................... Faktor penarik : keadaan yg lebih baik di tempat atau daerah baru. ..................