MATERI KULIAH PASCA UTS Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P. `DASAR MANAJEMEN` SEMESTER GENAP T. A. 2014/2015 (2 /0 SKS) Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
MANAJEMEN PRODUKSI INDUSTRI HILIR PERTANIAN KULIAH DASAR MANAJEMEN MATERI 4 (PASCA UTS) KULIAH DASAR MANAJEMEN MANAJEMEN PRODUKSI INDUSTRI HILIR PERTANIAN
PERENCANAAN INDUSTRI HILIR PERTANIAN Pemilihan Teknologi Pemilihan Lokasi Fasilitas Persediaan dan Masukan Perencanaan Bahan Pelengkap Produksi Pengolahan Perencanaan Desain Produksi
BEBERAPA PERTIMBANGAN DALAM PEMILIHAN TEKNOLOGI Kesesuaian teknologi yang digunakan untuk menghasilkan produk dengan kebutuhan pasar Proses pengadaan (ketersediaan barang, suku cadang, biaya pengadaan, dan lain- lain) Biaya sosial (lingkungan)
BEBERAPA PERTIMBANGAN DALAM PEMILIHAN TEKNOLOGI (LANJUTAN) Kapasitas penggunaan Kemampuan sumberdaya manusia dalam pengelolaan dan pengoperasian Fleksibilitas dalam proses Ketersediaan energi, dan lain-lain.
BEBERAPA PERTIMBANGAN DALAM PEMILIHAN LOKASI Ketersediaan bahan baku Lokasi dan sumber bahan baku Lokasi pemasaran Sarana dan prasarana fisik (transportasi, distribusi, komunikasi, dan energi) Ketersediaan tenaga kerja Prespektif area pengembangan
BEBERAPA NOTA DALAM PEMILIHAN LOKASI Pemilihan lokasi yang tidak tepat akan menyebabkan pemborosan (i.e.: biaya pengangkutan dan komunikasi, investasi sarana dan prasarana umum, dll.) Kesalahan pemilihan lokasi akan menyebabkan biaya per unit produksi sangat besar sehingga daya saing produknya kurang.
FASILITAS PERSEDIAAN & MASUKAN Perencanaan fasilitas persediaan dan masukan perlu mempertimbangkan fasilitas pergudangan, pengangkutan, dan aspek finansialnya (terutama jika menggunakan gudang sewaan, dll). Perlu diperhatikan fasilitas persediaan bahan baku utama yang memerlukan tempat yang besar dengan perlakuan khusus untuk menjamin mutu.
PERENCANAAN BAHAN PELENGKAP PRODUKSI PENGOLAHAN Bahan pelengkap produksi pengolahan adalah bahan tambahan yang dibutuhkan dalam proses pengolahan. Fasilitas persediaan untuk bahan peleng- kap tersebut juga perlu direncanakan, mengingat sifat bahan pelengkap produksi pengolahan memerlukan perlakuan khusus untuk mempertahankan kualitas.
PERENCANAAN BAHAN PELENGKAP PRODUKSI PENGOLAHAN (LANJUTAN) Beragamnya bahan pelengkap yang dibutuhkan dalam proses pengolahan dan memerlukan penanganan yang berbeda menyebabkan pengadaan dan pengelo- laannya perlu direncanakan. Hasil akhir, diperoleh suatu rencana pengadaan dan pengelolaan persediaan yang efektif dan efisien.
BEBERAPA PERTIMBANGAN DALAM PERENCANAAN DESAIN PRODUKSI Besar-kecilnya usaha Jenis usaha Teknologi yang digunakan Intensitas penggunaan tenaga kerja atau modal DESAIN PRODUKSI beberapa hal sbb.: Perencanaan agregat implementasi Rekayasa dan teknologi Penjadwalan produksi.
BEBERAPA NOTA Perencanaan agregat implementasi sangat penting untuk memastikan bahwa rencana investasi yang telah dibuat dapat dijalankan. Rencana agregat implementasi tersebut merupakan tahap-tahap yang dilalui setelah keputusan investasi diambil sampai saat sebelum memulai produksi.
BEBERAPA NOTA (LANJUTAN) Jadwal produksi menggambarkan kapan suatu tahapan produksi dilaksanakan, berapa kebutuhan bahan baku, berapa hasilnya, berapa lama, serta berapa tingkat persediaan yang aman dari setiap tahapan produksi. Rekayasa berhubungan dengan bagai- mana desain produksi, investasi, dan penjadwalan dapat disusun.
PENGORGANISASIAN INPUT-INPUT DAN SARANA PENGOLAHAN Semua sumberdaya produksi, baik berupa input-input maupun berupa fasilitas produksi, diorganisasikan dengan baik sesuai dengan fungsi masing-masing. Pengorganisasian dalam hal sumberdaya manusia dapat berupa penempatan setiap personal pada posisi yang sesuai dan masing-masing personal memiliki des-kripsi kerja yang jelas.
PENGORGANISASIAN INPUT-INPUT DAN SARANA PENGOLAHAN (LANJUTAN) Pengorganisasian fasilitas produksi meliputi: Penyusunan tata letak mesin-mesin sesuai dengan tahapan produksi Penempatan fasilitas-fasilitas pada suatu posisi yang efektif dan efisien Pengalokasian fasilitas produksi berdasarkan kebutuhan. Pengorganisasian input produksi lebih mengarah kepada alokasi optimalisasi proses.
KEGIATAN PENGOLAHAN Pelaksanaan proses produksi dalam agroindustri didasarkan pada rencana produksi yang telah dibuat. Pada tahap ini input-input yang telah direncanakan dan disediakan dimasukkan ke proses produksi sesuai dengan jadwal, jumlah dan jenis, serta urutan yang telah direncanakan untuk menghasilkan output produksi.
PENGAWASAN KEGIATAN PENGOLAHAN FUNGSI PENGAWASAN lebih ditekankan pada bagaimana mengawasi pelaksanaan rencana untuk menghindari terjadinya penyimpangan yang tidak diinginkan dan agar proses produksi yang telah direncanakan dapat berjalan dengan baik. Fungsi pengawasan lebih menekankan pada bagaimana rencana dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan
EVALUASI KEGIATAN PENGOLAHAN FUNGSI EVALUASI adalah melakukan penilaian terhadap pelaksanaan produksi dan pencapaian hasil untuk mengkaji kelemahankelemahan atau keberhasilan pencapaian output yang telah diren-canakan
PENGENDALIAN KEGIATAN PENGOLAHAN FUNGSI PENGENDALIAN lebih menekan- kan pada upaya memberi umpan balik, terutama jika dalam pengawasan didapatkan suatu penyimpangan atau keterpaksaan untuk mengadakan penyesuaian yang diperlukan. Jika dari hasil evaluasi didapatkan suatu peluang kegagalan, harus segera diadakan pengendalian untuk mengembalikan pada alur yang benar
STOP STOP STOP STOP Any Question??