Penguatan Pendidikan Karakter Manajemen dan Kepemimpinan Sekolah Hotel Horison Makasar, 11 Juli – 14 Juli 2017 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Tujuan Tujuan modul ini adalah agar peserta: Mengetahui peranan Kepala Sekolah dalam mendukung PPK melalui manajemen dan kepemimpinan sekolah Mengetahui cara mengembangkan kolaborasi jaringan tripusat dalam rangka pengembangan PPK Mampu menyusun kegiatan perubahan di sekolah berdasarkan lima nilai utama karakter sekolah dengan mengidentifikasi kondisi yang ada/faktual dengan kondisi yang diharapkan Mampu mendesain “branding” sekolah khas mereka
“Leadership is the capacity to translate vision into reality” Kutipan “Leadership is the capacity to translate vision into reality”
Mengapa Ki Hadjar Dewantara?
Diskusi Bagaimana peranan kepala sekolah? Bagaimana mengembangkan tripusat pendidikan? Bagaimana meningkatkan partisipasi masyarakat? Mengapa branding sekolah menjadi penting Mengapa akuntabiltas dan transparansi anggaran sangat penting?
Peranan Kepala Sekolah Kepala sekolah memiliki peranan sentral dalam rangka mengembangkan Penguatan Pendidikan Karakter dengan menjalankan fungsi manajemen dan kepemimpinan (pengelolaan SDM, sarana dan prasarana sekolah). Kepala sekolah menjadi semacam conductor orkestra yang mengarahkan, mengembangkan mengembangkan ekosistem sekolah. Kepala sekolah menjadi inspirator dan komunikator yang menghubungkan sekolah, orangtua dan masyarakat dalam rangka pengembangan PPK (mengelola dukungan masyarakat)
Peranan Kepala Sekolah Mendorong terjadinya perubahan melalui manajemen perubahan di sekolah, pengembangan budaya dan kepemimpinan sekolah dalam PPK (fungsi transformatif kepala sekolah) Figur keteladanan Kepala Sekolah melalui sikap, perilaku, tutur kata, dan pengelolaan organisasi dalam rangka pengembangan budaya sekolah. Karakteristik kepemimpinan pembelajaran (instructional leader) yang berfokus pada lima nilai utama karakter dan ditunjukkan melalui supervisi akademik pada kegiatan intra kurikuler dan supervisi manajerial pada kegiatan kokurikuler serta ekstra kurikuler secara efektif dan berkelanjutan (Kolaborasi KS dengan PS)
Ruang Lingkup Manajemen dan Kepemimpinan Teks Sub teks Asesmen, evaluasi, implementasi, analisis masalah, dan pemecahan manajemen dan kepemimpinan sekolah untuk implementasi PPK di satuan pendidikan saat ini Analisis kegiatan ekstrakurikuler, pengembangan berbagai pembiasaan terpimpin fokus pada prioritas nilai utama PPK Analisis pemecahan masalah implementasi PPK melalui manajemen perubahan Melaksanakan supervisi akademis dan pengembangan PPK berbasis kelas Analisis dan pengembangan strategi perubahan sekolah ke depan untuk implementasi PPK yang efektif Analisis dan pengembangan strategi budaya sekolah untuk implementasi PPK yang efektif Analisis kekuatan potensi PPK melalui pengembangan sumber daya pendidik (metode pengajaran, manajemen kelas, dan pembelajaran tematik dan terintegrasi dalam mata pelajaran Evaluasi peraturan dan tata tertib sekolah yang melibatkan pemangku kepentingan sebagai bagian dari perbaikan terus menerus Model kepemimpinan partisipatif dan demokratis untuk menggerakkan PPK
Tri Pusat Pendidikan Dalam kompetensi Manajerial Kepala Sekolah disebutkan bahwa salah satu tugas kepala sekolah adalah “mengelola hubungan sekolah/madrasah dan masyarakat dalam rangka pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan sekolah/madrasah. Dalam Kompetensi Sosial Kepala Sekolah disebutkan bahwa kepala sekolah juga “bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan sekolah/madrasah, berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, dan memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain”. Kepala Sekolah merupakan komunikator yang menghubungkan visi sekolah dengan keluarga dan masyarakat (Tripusat pendidikan)
Strategi Pengembangan Tripusat Komunikasi yang baik dengan seluruh pemangku kepentingan pendidikan, terutama orang tua, komite sekolah, dan tokoh-tokoh penting di lingkungan sekitar sekolah. Relasi yang baik dengan lembaga-lembaga Pemerintahan dan non-pemerintahan serta dengan komunitas-komunitas yang memiliki potensi untuk membantu program PPK di sekolah Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengembangan dan kegiatan PPK sebagai sumber-sumber pembelajaran
Beberapa Prinsip Kolaborasi Bekerja dalam team, tidak sendirian, bertempur bersama pasukannya Berkawan dengan media masa Hadapi tantangan internal maupun eksternal Berkomunikasi dengan komite sekolah, dewan pendidikan, Lakukan questionaire pada wali murid Aktifitas sekolah yg bersentuhan dengan masyarakat
Peningkatan Partisipasi Masyarakat Sebarapa banyak orang tua terlibat dalam penyusunan dan pelaksanaan Rencana Kerja Sekolah? Berapa persen bantuan dari masyarakat dalam bentuk barang maupun tenaga? Berapa banyak sekolah sudah membentuk paguyuban kelas dan berkoordinasi secara efektif? Berapa sering orang tua peserta didik terlibat dan membantu guru dalam proses pembelajaran di dalam kelas?
Akuntabilitas dan Transparansi Anggaran Kemitraan dengan komunitas dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan PPK. Kemandirian sekolah bisa diartikan dalam konteks kemandirian ekonomi dan anggaran dalam menerapkan PPK. Mengingat Sekolah tidak boleh menarik pungutan dari masyarakat, maka konteks kolaborasi dengan pemangku kepentingan inilah yang dibutuhkan, termasuk dalam dukungan anggaran dan keuangan Untuk itu perlu keterbukaan (transparansi) dan pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan dalam pelaporan keuangan (akuntabilitas)
Terima Kasih foto: anakbersinar.com