Bab 3 Tahap Penyesuaian Rita Tri Yusnita, SE., MM
Siklus Akuntansi
Cash Basis Vs Accrual Basis Ketika akan menyiapkan Laporan Keuangan, harus hati-hati dan setepat mungkin dalam menentukan besarnya jumlah pendapatan dan beban yang akan dilaporkan. Untuk dapat menentukan besarnya jumlah pendapatan dan beban secara tepat dalam periode yang tepat, ada 2(dua) pilihan yang tersedia yang dapat dijadikan dasar pencatatan, yaitu: Cash Basis Accrual Basis
Cash Basis Vs Accrual Basis ACRUAL BASIS Pendapatan dan Beban akan dilaporkan dalam laporan laba rugi (Income Statement) dalam periode dimana uang kas diterima (untuk pendapatan) atau uang dibayarkan/keluar (untuk beban). Pendapatan dan beban akan dilaporkan dalam laporan laba rugi (Income Statement) dimana pendapatan dan beban tersebut terjadi, tanpa memperhatikan arus masuk ataupun arus kas keluar.
Cash Basis Vs Accrual Basis ACRUAL BASIS CASH BASIS Akrual mengakui pendapatan pada saat dihasilkan walau kasnya belum diterima. Beban diakui dan dicatat pada saat terjadinya walau pembayaran belum dilakukan. Dalam akuntansi berbasis kas pendapatan hanya diakui pada saat kas diterima dan beban hanya diakui pada saat kas dibayarkan.
Proses Penyesuaian Proses penyesuaian merupakan proses memutakhirkan data keuangan setiap akhir periode sebelum disusun laporan keuangan Proses tersebut menggunakan jurnal penyesuaian (adjusting entries) Penyesuaian ini untuk menunjukkan kondisi yang sebenarnya pada saat akhir periode akuntansi. Selain itu, penyesuaian juga meliputi data keuangan yang belum dimasukkan, harus dijurnal agar catatan tetap mutakhir
Proses Penyesuaian Item yang memerlukan penyesuaian: Accrued Expenses or Accrued Liabilities (Beban yang masih harus dibayar/Beban Akrual/Utang Akrual) Accrued Revenues or Accrued Assets (Pendapatan yang masih harus diterima/Pendapatan Akrual/Piutang Akrual) Deferred Expenses or Prepaid Expenses (Beban yang Ditangguhkan atau Biaya Dibayar Dimuka) Deferred Revenues or Unearned Revenues (Pendapatan yang ditangguhkan atau Pendapatan Diterima Dimuka) Fixed Assets (Aktiva Tetap) terkait penyusutan aktiva tetap Inventory (Persediaan) Supplies (Perlengkapan) Piutang Tidak Tertagih (Uncollectible Accounts/Doubtful Accounts/Bad Debt)
Accrued Expenses (Beban yang Masih Harus Dibayar) Beban-beban tertentu mungkin telah terjadi tetapi pembayarannya belum dilakukan sampai pada periode berikutnya. contohnya jasa yang diberikan karyawan kepada perusahaan. Bila akhir periode pembayaran tidak bersamaan dengan hari terakhir periode akuntansi, maka beban yang terhutang dan kewajiban yang berkaitan harus dicatat dalam perkiraan dengan ayat jurnal penyesuaian Beban Upah (Wages Expense) XXX Utang Upah (Wages Payable)
Penyesuaian Beban yang Masih Harus Dibayar Misalnya, gaji karyawan bulan Desember 2006, baru akan dibayarkan tanggal 3 Januari 2007, sebesar Rp3.500.000,-. Maka, jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut:
Penyesuaian Beban yang Masih Harus Dibayar Contoh lain; Perush. membayar upah karyawan setiap hari Sabtu, dimana pembayaran upah terakhir untuk tahun 2008 ini jatuh pada tanggal 27 Desember 2008 (Sabtu). Periode akuntansi perush. berakhir tanggal 31 Des 2008. Jumlah hari kerja dalam seminggu sebanyak 6 hari (senin s.d sabtu). Total upah karyawan yang dibayarkan untuk setiap 6 hari kerja adalah Rp 20.000.000. Analisis: Upah karyawan selama 3 hari, yaitu 29 Des (senin), 30 Des (selasa), dan 31 Des (rabu), harus diakui sebagai bagian dari beban upah karyawan tahun 2008, meskipun pembayaran baru akan dilakukan Sabtu tgl 3 Januari 2009. Maka yang telah menjadi beban adalah 3 hari: (3 hari / 6 hari) x Rp 20.000.000 = Rp 10.000.000 Ayat jurnal penyesuaian 31 Des 2008: 31 Des 2008 Beban Upah (Wages Expense) 10.000.000 Utang Upah (Wages Payable)
Pendapatan yang Masih Harus Diterima (Accrued Revenues) Pendapatan tertentu mungkin telah terjadi, namun penagihan kas belum dilakukan/penerimaan kas belum diterima sampai pada periode berikutnya. Misalnya; mungkin ada sejumlah pendapatan jasa yang pembayarannya belum diterima. Contoh: Pada akhir periode terdapat pendapatan yang masih harus diterima pembayarannya sebesar Rp4.000.000,00. Jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember sebagai berikut:
Pendapatan yang Masih Harus Diterima contoh lainnya; Perusahaan menerima bunga bank dua kali dalam setahun, yaitu 1 April dan 1 Oktober sebesar Rp120.000,-. Jadi, sampai dengan 31 Des perusahaan masih harus menerima pendapatan bunga untuk 3 bulan yaitu bulan Oktober, November, dan Desember, yang belum diterima, sehingga perlu dilakukan penyesuaian sebagai berikut: 3/6 x Rp 120.000,- = Rp 60.000,- Jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember sebagai berikut:
Beban Dibayar Dimuka (Prepaid Expenses/Deferred Expenses) Ada kalanya membayar jenis-jenis jasa tertentu sebelum jasa itu digunakan, misalnya sewa dibayar dimuka (prepaid rent), asuransi dibayar dimuka (prepaid insurance), iklan dibayar dimuka (prepaid advertising), dll. Karena dibayar dimuka, maka harus ditentukan berapa yang sudah dipakai selama periode tertentu yang telah menjadi beban, sisanya baru akan jadi beban sampai suatu waktu di masa yang akan datang.
Beban Dibayar Dimuka (Prepaid Expenses/Deferred Expenses) Ada 2 (dua) Metode Penyesuaian untuk Prepaid Expense: Pengeluaran dicatat sebagai akun ASET terlebih dahulu Pengeluaran dicatat langsung ke akun BEBAN Kedua metode ini jika diterapkan secara konsisten akan menghasilkan nilai akhir yang sama Pilih salah satu metode
Beban Dibayar Dimuka Pengeluaran dicatat sebagai akun ASET terlebih dahulu Diakui sebagai harta terlebih dahulu, maka prepaid expense dicatat di sebelah debet, dan akun kontra nya adalah pengeluaran kas yang dicatat di sebelah kredit Saat penyesuaian, Akun Beban yang telah terjadi/dinikmati manfaatnya dicatat di sebelah debet, dan akun prepaid expense di sebelah kredit
Misalkan: 1 Maret 2010 dibayar sewa gedung untuk 2 tahun sebesar Rp 4.800.000,- Pada akhir Desember 2010, maka yang telah menjadi beban adalah selama 10 bulan. Sewa per bulan sebesar Rp 4.800.000/24 bulan = Rp 200.000,- Maka sewa yang telah ternikmati (telah menjadi beban) sebesar: 10 bulan x Rp 200.000,- = Rp 2.000.000 Maka jurnal awal saat terjadi transaksi, 1 Maret 2010 : Sewa dibayar dimuka (Prepaid Rent) 4.800.000 Kas (Cash) Jurnal penyesuaian tanggal 31 Des 2010: Beban Sewa (Rent Expense) 2.000.000 Sewa dibayar dimuka (Prepaid Rent)
Beban Dibayar Dimuka Pengeluaran dicatat langsung sebagai akun BEBAN Dicatat langsung sebagai beban, maka Beban dicatat di sebelah debet, dan akun kontra nya adalah pengeluaran kas yang dicatat di sebelah kredit Saat penyesuaian, prepaid expense dicatat di sebelah debet dan Beban yang telah terjadi/dinikmati manfaatnya di sebelah kredit
Sewa per bulan sebesar Rp 4.800.000/24 bulan = Rp 200.000,- Misalkan: 1 Maret 2010 dibayar sewa gedung untuk 2 tahun sebesar Rp 4.800.000,- Pada akhir Desember 2010, maka yang telah menjadi beban adalah selama 10 bulan. Sewa per bulan sebesar Rp 4.800.000/24 bulan = Rp 200.000,- Maka sewa yang telah ternikmati (telah menjadi beban sewa) sebesar: 10 bulan x Rp 200.000,- = Rp 2.000.000 Maka sewa yang belum ternikmati sebesar (sisanya): 14 bulan x Rp 200.000,- = Rp 2.800.000,- Maka jurnal awal saat terjadi transaksi, 1 Maret 2010 : Beban Sewa (Rent Expense) 4.800.000 Kas (Cash) Jurnal penyesuaian tanggal 31 Des 2010: Sewa dibayar dimuka (Prepaid Rent) 2.800.000 Beban Sewa (Rent Expense)
Pendapatan Diterima Dimuka (Deferred Revenues/Unearned Revenues) Adakalanya pembayaran dari pelanggan telah diterima oleh kita (perusahaan) sebelum jasa diberikan Misalnya; Sewa Diterima Dimuka (Unearned Rent revenue), Asuransi Diterima Dimuka (Unearned insurance revenue), Bunga diterima dimuka (Unearned interest revenue), dll. Ada 2 (dua) Metode Penyesuaian untuk Deferred Revenues: Penerimaan dicatat sebagai akun PENDAPATAN di sebelah kredit Penerimaan dicatat sebagai akun UTANG di sebelah kredit
Pendapatan Diterima Dimuka (Deferred Revenues/Unearned Revenues) Dicatat terlebih dahulu sebagai akun UTANG di sebelah kredit Misalnya, tanggal 1 September 2006 diterima pendapatan sewa untuk 1 tahun sebesar Rp36.000.000,00. Pada saat terjadi transaksi, jurnal yang dibuat sebagai berikut:
Dicatat terlebih dahulu sebagai UTANG di sebelah kredit……….(lanjutan) Pada akhir periode diperlukan jurnal penyesuaian untuk menentukan pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan dan pendapatan yang belum menjadi hak perusahaan. Periode berlakunya sewa (12 bulan) Pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan adalah selama 4 bulan. Pendapatan periode ini sebesar : (4 bulan /12 bulan) × Rp 36.000.000,00 = Rp12.000.000,00 Jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2006 sebagai berikut:
Pendapatan Diterima Dimuka (Deferred Revenues/Unearned Revenues) Dicatat terlebih dahulu sebagai PENDAPATAN di sebelah kredit Misalnya, tanggal 1 September 2006 diterima pendapatan sewa untuk 1 tahun sebesar Rp36.000.000,00. Pada saat terjadi transaksi, jurnal yang dibuat sebagai berikut: Kas (Cash) 36.000.000 Pendapatan Sewa (Rent Revenues)
Dicatat terlebih dahulu sebagai PENDAPATAN di sebelah kredit……… Dicatat terlebih dahulu sebagai PENDAPATAN di sebelah kredit……….(lanjutan) Pada akhir periode diperlukan jurnal penyesuaian untuk menentukan pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan dan pendapatan yang belum menjadi hak perusahaan. Periode berlakunya sewa (12 bulan) Pendapatan yang belum menjadi hak perusahaan adalah selama 8 bulan. (8 bulan /12 bulan) × Rp 36.000.000,00 = Rp 24.000.000,00 Jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2006 sebagai berikut: Pendapatan Sewa (Rent Revenues) 24.000.000 Sewa Diterima Dimuka (Prepaid Rent)
Penyesuaian Aktiva Tetap Aktiva Tetap (Fixed Assets) Aktiva tetap (peralatan, kendaraan, mesin) akan menjadi aus jika digunakan dan kegunaannya akan semakin berkurang dengan berlalunya waktu. Pengurangan dalam kegunaan merupakan beban usaha yang disebut penyusutan (depreciation). Aktiva Tetap Lawan Aktiva Tanah Bangunan Akumulasi Penyusutan – Bangunan Peralatan Akumulasi Penyusutan – Peralatan
Misalkan: Maka jurnal penyesuaian yang dibuat 31 Des 2010 adalah: Dibeli mesin dengan harga Rp 8.500.000,- tanggal 1 Januari 2010. Perusahaan menggunakan metode garis lurus dalam menghitung beban penyusutan periodik mesin tersebut. Nilai sisa mesin diperkirakan Rp 1.000.000 pada akhir masa manfaatnya dan diestimasi memiliki umur ekonomis 10 thn. Maka penyusutan setiap tahunnya sebesar: (8.500.000 – 1.000.000) : 10 tahun = 750.000 Maka jurnal penyesuaian yang dibuat 31 Des 2010 adalah: Beban Penyusutan Mesin 750.000 Akumulasi penyusutan mesin
Penyesuaian Perlengkapan Penyesuaian Perlengkapan (Supplies) Lebih praktis menentukan nilai persediaan perlengkapan pada akhir bulan daripada mencatat pemakaian perlengkapan tersebut setiap hari. Pada saat pembelian perlengkapan dicatat ke dalam aktiva dan pada akhir periode dihitung berapa jumlah perlengkapan yang habis terpakai.
Diketahui: Persediaan akhir bulan Maret hasil pemeriksaan fisik sebesar Rp 600.000 Maka untuk menghitung berapa jumlah perlengkapan yang terpakai (sudah menjadi beban) adalah: - Perlengkapan awal Maret 2010 850.000 - Pembelian, Maret 2010 650.000 - Perlengkapan yang tersedia 1.500.000 - Persediaan perlengkapan 31 Maret 2010 600.000 - Perlengkapan yang terpakai 900.000 Maka Jurnalnya: Beban Perlengkapan (Supplies Expense) XXX Perlengkapan (Supplies)
terimakasih