PSIKOLINGUISTIK BAHASA DAN BERBAHASA
HAKIKAT BAHASA Bahasa: satu sistem lambang bunyi yang bersifat arbitrer, yang digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat untuk berinteraksi dan mengidentifikasikan diri.
Asal-Usul Bahasa Berasal dari Tuhan Teriakan Onomatope: peniruan bunyi alam Lahir bersamaan dengan budaya manusia Lahir secara evolusi
Sifat bahasa: morfologi/morfem/kata= asal-usul kata (morfem dan kata). 1. sistemis: fonologi=ilmu bunyi/fonem; morfologi/morfem/kata= asal-usul kata (morfem dan kata). sintaksis= tata bahasa(frase, klausa, kalimat); paragraf/wacana semantik= makna kata 2. arbitrer 3. dinamis
Fungsi Bahasa Fungsi bahasa: alat interaksi sosial: Ekspresi: senang, sedih, malas, marah Informasi Eksplorasi Persuasi Entertainment
Nonverbal = 93% Gestur =55 Intonasi = 38% Verbal/kata-kata =7%
Struktur Bahasa Struktur dan Sistem Kompetensi dan performansi
Struktur Bahasa Struktur dalam (deep structure); struktur kalimat secara abstrak yang berada di dalam otak sebelum kalimat diucapkan Struktur luar(surface structure): struktur kalimat ketika diucapkan dan dapat didengar.
3 v: V= kata-kata= 7% V= 55%=bahasa tubuh V= 38%=intonasi
Teori Pembelajaran S----R (behaviorisme) Kognitivisme
Behaviorisme Teori Pembiasaan (Ivan Pavlov) Teori Penghubungan (the law of exercise dan the law of effect). (Torndike) Behaviorisme (Watson) Teori kesegeraan (Guthrie) Teori pembiasaan Operan (Skiner) Teori pengurangan (Hull)
Kognitif 1. Behavior purposif 2. Medan Gestalt 3. Teori Medan dari Lewin 4. Teori Perkembangan Kognitif dari piaget 5. Teori kognitif dari Chomsky
Aspek Neurologi Bahasa Bagian Otak: 1. Hemisfer kiri 2. Hemisfer kanan Hemisfer: Lobus frontalis Lobus parietalis Lobus oksipitalis Lobus temporalis: korteks presenral, postsentral, sentralis
Perkembangan Otak ( Volpe) Pembentukan tabung neural Calon sel neuron Korteks Neuron spesifik Akson dan dendrit sinap
Miracle of The Brain Bayi →1012 sel otak (166x jumlah penduduk abad 21) Terdapat sekitar 3 milyar / 2,5 mm3 sinaps
Removal of Brain Cells during Early Childhood 1st Indonesian NLP Conference
Can either enhance or retard the normal development of the brain by the type of environment AT BIRTH 3 MONTHS 2 YEARS Walking Speaking
Faktor Emosi
Cortex Cerebri Luas permukaan cortex 220.000 m2 Gyrus dan sulcus 2 hemisfer Luas area assosiasi >> Neocortex >> 1st Indonesian NLP Conference
Teori Kecerdasan Jumlah sel-sel otak (neuron) Luas area assosiasi Berfikir assosiasi !!! Conscious Unconscious 1st Indonesian NLP Conference
Fungsi Kebahasaan Otak Hemisfer kiri: bahasa, sains, teknologi, anaitis, rasional Hemisfer kanan: emosi, gesture. musik
The language system More than 90% left-hemispheric Wernicke´s Area More than 90% left-hemispheric left-handers show a higher degree of right-hemispheric language (~30 %) mechanisms causing language lateralization are largely unknown Broca´s Area Adapted from Damasio 1st Indonesian NLP Conference
Motor Imagery Proses relaksasi (2-5 menit) Visualisasi gerakan /aktivitas sehari-hari, libatkan VAK (7-9 menit) Reorientasi (1 menit) Imagery ability → Movement Imagery Questionnaire (MIQ), 9 item imajinasi visual, 9 item imajinasi kinestetik, skor 0-7. (Dickstein R,2007;Gregg M,2007) Motivasi . (Dickstein R,2007) 1st Indonesian NLP Conference
Faktor Emosi
Broca , Wernicke, dan Penfield dan Robert 1. Broca: peneliti tentang otak kiri sebagai penghasil bahasa 2. Wernicke: penemu bagian belakang otak (temporalis) sebagai bagian untuk memahami ujaran 3. Penfield dan Robert: menemukan daerah motor suplementer
Krasen: Hilangnya kemampuan berbahasa akibat rusaknya hemisfer kiri Ketika hemisfer kiri dianestesia kemampuan berbahasa menjadi hilang, tetapi ketika hemisfer kanan dianestesia kemampuan berbahasa tetap ada Telinga kanan lebih unggul dalam ketepatan dan kecepatan menerima pemahaman Mata kanan lebih tepat dan lebih cepat Hemisfer kiri lebih aktif ketika berbahasa.
Teori Lateralisasi Tes Menyimak Tes stimulus elektris Tes Grafik Kegiatan elektris Tes wada Teknik fisiologi LangsungTeknik belah dua otak
Teori Lokalisasi Teknik stimulus Elektrik Teknik Perbedaan Anatomi Otak Cara Melihat Otak dengan PET
Hemisfer Dominan Otak Wanita Peningkatan Kemampuan Otak Pemberbahasaan Hewan
GANGGUAN BERBAHASA Faktor Medis: a. gangguan berbicara b. gangguan berbahasa c. gangguan berpikir
a. Gangguan Berbicara Gangguan Mekanisme Berbicara (a) faktor pulmonal: suara terganggu karena sakit (b) faktor laringal: pita suara (c) faktor lingual: lidah (d) faktor resonansi: sengau
2. Gangguan Akibat Multifaktorial a) Berbicara serampangan b) Berbicara propulsif: pengaruh sakit parkinson c) Berbicara mutis: tidak berbicara
3. Gangguan Psikogenik a) Berbicara Manja b) Berbicara Kemayu c) Berbicara Gagap d) Berbicara latah
b. Gangguan Berbahasa (Afasia) Afasia Motorik a) motorik kortikal: hilangnya kemampuan mengungkapkan isi pikiran melalui kata-kata b) motorik subkortikal c) motorik transkortikal 2) Afasia Sensorik: wernick sehingga sulit memahami makna kata
c. Gangguan Berpikir Pikun (demensia) Sisofrenik (berbicara terus-menerus) Defresif
d. Gangguan Lingkungan Sosial Kasus Kamala: anak yang hidup dengan srigala Kasus Genie: terasing secara sosial
PEMEROLEHAN BAHASA Pemerolehan : proses yang berlangsung di dalam otak seseorang ketika memperoleh bahasa pertamanya. Pembelajaran : proses yang terjadi pada waktu seseorang mempelajari bahasa kedua setelah memepelajari bahasa pertama
Proses Pemerolehan Kompetensi Performansi
Hipotesis Nurani Semua anak normal akan memperoleh bahasa ibunya asal diperkenalkan. Pemerolehan bahasa tidak ada hubungan dengan kecerdasan Kalimat yang didengar anak sering tidak gramatikal, tidak lengkap, dan sedikit
6. Struktur bahasa sangat rumit, kompleks, dan bersifat universal. 4. Bahasa tidak bisa diajarkan kepada mahluk lain 5. Proses pemerolehan bahasa oleh anak-anak sesuai dengan kematangan jiwa 6. Struktur bahasa sangat rumit, kompleks, dan bersifat universal.
Hipotesis Nurani: Hipotesis nurani bahasa (kuat): semua bagian bahasa ditentukan oleh fitur nurani (tidak dipelajari). Adanya LAD. Chomsky Hipotesis nurani mekanisme (lemah): semua pemerolehan bahasa ditentukan oleh perkembangan kognitif
Hipotesis Tabularasa Otak bayi pada waktu dilahirkan dalam keadaan kosong. (John Locke). Semua pengetahuan dalam bahasa manusia yang tampak dalam perilaku berbahasa merupakan hasil dari integrasi peristiwa linguistik yang dialami dan diamati oleh manusia.
Hipotesis Kesemestaan Kognitif Bahasa diperoleh berdasarkan struktur-struktur kognitif deriamotor. Struktur itu diperoleh melalui interaksi dengan benda-benda atau orang-orang di sekitarnya. (Piaget).
Urutan Pemerolehan: 1. usia 0-1,5 tahun. Mengembangkan pola-pola aksi dengan cara mereaksi terhadap alam sekitar. (motor deria) 2. Tahap reresentasi kecerdasan (2-7): membentuk representasi simbol benda-benda, permainan simbolik, gambar-gambar. (Pra operasional) 3. Operasi konkret. (7-11) , menyelesaikan masalah konkret. (operasi konskret), pengkategorian, nilai sosial.
4. Operasi formal: menyelesaikan masalah abstrak Bersaintifik dalam pemikiran
Pemerolahan Sintaksis Pemerolahan Fonologi Pemerolehan Semantik
PEMEROLEHAN SINTAKSIS Teori Tatabahasa Pivot: bahasa anak-anak yang terdiri atas dua jenis kata menurut posisi dan frekuensi dalam kalimat. Teori Hubungan Tata Bahasa Nurani. transformasi generatif. S-P-O Teori Hubungan Tata bahasa dan Informasi Situasi. Terdapat hubungan tatabahasa dengan situasi dalam bahasa anak-anak. Contoh: ibu kue
4. TEori Kumulatif Kompleks: Menurut Brown, urutan pemerolehan sintaksis oleh kanak-kanak ditentukan oleh kumulatif kompleks semantik morfem dan kumulatif kompleks tata bahasa yang sedang diperoleh. Jadi, sama sekali tidak ditentukan oleh frekuensi munculnya morfem atau kata-kata itu dalam ucapan orang dewasa. Dari tiga orang kanak-kanak (berusia dua tahun) yang sedang memperoleh bahasa inggris yang diteliti Brown ternyata morfem yang pertama kali dikuasai adalah progressive-ing dari kata kerja, padahal bentuk ini tidak sering muncul dalam ucapan-ucapan orang dewasa.
5. Teori pendekatan semantik tata bahasa merupakan satu sistem yang menghubungkan bunyi dan makna
PEMEROLEHAN Semantik Teori Hipotesis Fitur Semantik. Hubungan Gramatikal: Tokoh dari teori hipotesis fitur semantic ini adalah Neil dan Clark. Teori ini menjelaskan bahwa makna leksikon bisa dilacak dari komponen-komponen yang membangun (membentuk) leksikon. Dalam pandangan teori ini anak memperoleh makna suatu kata dengan cara menguasai fitur semantiknya satu demi satu sampai dia menguasai fitur semantic itu seperti yang diperoleh oleh orang dewasa.
Hipotesis Generalisasi Teori ini dikenalkan oleh Anglin pada tahun 1975. Dalam teori ini dijelaskan bahwa perkembangan semantic anak mengikuti proses generalisasi, maksudnya anak memperoleh makna sebuah kata secara generalisasi dari yang abstrak menuju yang konkret.
Teori hipotesis hubungan-hubungan gramatikal Hipotesis ini dikenalkan oleh Mc. Neil. Menurut teori ini anak begitu lahir telah dilengkapi dengan hubungan-hubungan gramatikal dalam yang nurani, sehingga pada awal perolehan anak akan berusaha membentuk kamus makna kalimat, maksudnya setiap leksikon yang diterima akan dihubungkan sacara gramatikal.
Teori hipotesis primitif-primitif universal Tokoh yang mengenalkan teori ini adalah Postal dan Bierwich. Menurut Postal semua bahasa yang ada di dunia ini dilandasi oleh sebuah perangkat-perangkat semantic universal (penanda semantic dan fitur semantic) dan rumus-rumus untuk menggabungkan perangkat ini. Berwisch menambahkan bahwa primitif-primitif semantic atau komponen-komponen semantic ini mewakili kategori-kategori atau prinsip-prinsip yang sejak awal sudah ada sejak awal yang digunakan oleh manusia untuk menggolongkan struktur benda atau situasi-situasi yang dihadapi manusia. Dan fitur ini mewakili keadaan psikologi manusia berdasarkan bagaimana manusia memproses keadaan sosial dengan fisiknya.
Pemerolehan Fonologi Teori Struktural Universal, teori ini mencoba menjelaskan pemorelahan berdasarkan struktur-struktur universal lunguistik yakni hukum- hukum struktural yang megatur perubahan bunyi. Teori Generatif Struktural Universal, Yang paling menonjol dari teoriMoskowitz ini adalah “penemuan konsep” dan “pembentukan hipotesis” berupa rumus-rumus yang dibentuk oleh kanak-kanak berdasarkan Data Linguistik Utama (DLU), yaitu kata-kata dan kalimat-kalimat yang didengarnya sehari-hari. Teori Prosodi Akustik, Weterson (1971) berpendapat bahwa pemerolehan bahasa adalah satu proses sosial sehingga kajianya lebih tepat dilakukan dirumah dalam konteks sosial yang sebenarnya daripada pengkajian data-data eksprimen, lebih-lebih untuk mengetahui pomerolehan fonologi. Weterson (1970) juga menemukan dan hubungan akuistik antara bentuk-bentuk ucapan kanak-kanak dengan fitur-fitur bentuk ucapan orang dewasa. Kanak-kanak hanya mengucapkan kembali bagian ucapan yang makan waktu lebih kurang 0,2 detik, dan bagian yang diucapkan kembali adalah elemen vokal dan konsonan yang mencapai artikulasi kuat
Teori Kontras dan Proses Teori ini diperkenalkan oleh Ingram (1974, 1979) yakni suatu teori yang menggabungkan bagian-bagian penting dari teori Jakobsondengan bagian-bagian penting dari teori Stampe; kemudian menyelaraskan hasil penggabungan dengan teori perkembangan dariPiaget. Menurut Ingram kanak-kanak memperoleh system fonologi orang dewasa dengan cara menciptakan strukturnya sendiri; dan kemudian mengubah struktur ini jika pengetahuannya mengenai system orang dewasa semakin baik. Perkembangan fonologi ini melalui asimilasi dan akomodasi yang terus-menerus (menurut teori piaget): mengubah struktur untuk menyelaraskannya dengan kenyataan.
PERKEMBANGAN BAHASA ANAK Nativisme Behavorisme Kognitivisme
Perkembangan Motorik Perkembangan Sosial dan Komunikasi Perkembangan Kognitif a. tahap sensomotorik b. tahap praoperasional C. tahap operasional konkret D. tahap operasional formal
Perkembangan bahasa