ِ HUKUM-HUKUM JUAL BELI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Murabahah Ilmu hukum perbankan
Advertisements

Esensi Puasa dari sudut pandang Hadits
Oleh: Sri Nurhayati / Wasilah
Kelompok 10 Motivasi Belajar dan Mengajarkan al-Qur’an
Sri Rahayuningsih ( ) Universitas Negeri Surabaya
JUAL BELI DALAM PANDANGAN ISLAM
ASSALAMUALAIKUM WR. WB.
HUKUM MEMINTA-MINTA FATWA TARJIH.
MEKANISME PASAR DALAM PERSPEKTIF ABU YUSUF; RELEVANSINYA DENGAN KENAIKAN HARGA MENJELANG LEBARAN Oleh : Muhammad Noor Sayuti.
FIQIH MUAMALAH (JUAL BELI)
TRANSPLANTASI GINJAL (Tinjauan Hukum Islam)
MINGGU KETUJUH : PROSEDUR KEHAKIMAN DAN KESELAMATAN
AKAD.
HadiTH Tiga Serangkai KURSUS BIMBINGAN UGAMA (KBU)
Pendahuluan -Ushul fiqh adalah metodologi mujtahid untuk menggali hukum syara’ dari sumbernya. -sumbernya inilah yang dimaksud dengan dalil syar’I, yaitu.
Al-Mudharbah (Trust financing, Trust investment)
PERTEMUAN KE-3 Rohmansyah, S.Th.I., M.Hum.
AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH: Teori dan Praktik Kontemporer
Ekonomi dan Perbankan Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 2015
ESENSI PUASA DARI SUDUT PANDANG HADITS
أَحْكَامُ اْلبُيُوْعِ HUKUM-HUKUM JUAL BELI (baG 2)
Fiqh Muamalah “AKAD” Dosen Pembimbing: ABDUL HAMID, M.A
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOYGYAKARTA
Kuliah al-Islam III, FIP, 7 Juni 2012
العقود / Al-Uqud (Akad Transaksi)
Permasalahan Seputar Agad Nikah
Etika Bisnis Islami Murabahah & Mudharabah Kelompok 2:
Tafsir Ayat dan Hadis tentang Mudharabah
RENUNGAN.
Universitas Indonesia
WALIMATIL URSY’ KELOMPOK ENAM 6 ZIAN LUKMAN WAHDAN MAULIDA FAIZ.
EKONOMI SYARIAH Bab IV Kelas X.
PRINSIP HUKUM MUAMALAT
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM II
وبركاته الله ورحمة عليكم السّلام
رهن Oleh : Asep Suryanto.
Oleh: Anton Sudrajat, MA
Kelompok 6 : Septi Indriasari Desy Iswara
Pertemuan V PAI Ekonomi dan Kebudayaan Islam
Menuntut Ilmu dan Menghargai waktu
MURABAHAH DAN IMPLEMENTASINYA PADA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
Fiqh Muamalah “Murabahah” Dosen Pembimbing: ABDUL HAMID, M.A
Dalam kitab Shahih Bukhori bab Zakat terdapat penuturan hadist sebagai berikut : حدثنا سعيد بن أبي مريم حدثنا عبدالله بن وهب قال أخبرني يونس بن يزيد عن.
AKAD BISNIS DALAM ISLAM
WASIAT DAN HIBAH.
Oleh: Anton Sudrajat, MA
Jual Beli dan Jual Beli Terlarang I
Sri Nurhayati / Wasilah
AKAD JUAL BELI.
AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH: Teori dan Praktik Kontemporer
BAB 10 PERILAKU TERCELA Standar Kompetensi
TALAK Disusun Oleh: Ahmad Fauzi Anindya Dwi Utami Ansori Nur Aziz
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM II
KITABUL BUYU’ KITAB JUAL BELI
مختارات في آداب المجالس.
MEMBUAT PILIHAN (KHIYAR) DALAM JUAL BELI
Sesi 2 Qawaid Fiqhiyyah.
الفقه إكمال مولان أكبر.
JUAL BELI QS. AL Baqarah : 275.
ETIKA BISNIS ISAM Dr. H. ANDI DARMAWANGSA, s.Ag., M. Ag.
IMAM FASIH FATWA TARJIH 2004.
Perekonomian Dalam Islam “Jual Beli”. JUAL BELI Pengertian dan Hukum Jual Beli Rukun dan Syarat Jual Beli Macam-macam Jual Beli Bentuk-Bentuk Jual Beli.
Musytarak Menurut Muhammad Abu Zahrah dalam kitabnya Ushul Fiqh:
Esensi Puasa dari sudut pandang Hadits Ust H. Abdurrahman Makatita, Lc MA Materi Kajian Islam Ramadhan (KISRA) Hari-2.
KAJIAN RAMADAN 1440 H “Meraih Berkah Ramadhan Bersama Al-Quran : Kajian Ayat2 Tentang Keutamaan Puasa” Oleh : Adi Mansah HP FAKULTAS ILMU.
H.M. Shiddiq Al-Jawi, S.Si, MSI
Esensi Puasa dari sudut pandang Hadits Ust H. Abdurrahman Makatita, Lc MA Materi Kajian Islam Ramadhan (KISRA) Hari-2.
Oleh : H. Sigit Purnawan Jati, S.Si, MSI
JUAL BELI VS RIBA.
ANGGOTA KELOMPOK PUTRI AGESTA WIRAYANTI ANGGOTA KELOMPOK PUTRI AGESTA WIRAYANTI AS-SALAM.
Transcript presentasi:

ِ HUKUM-HUKUM JUAL BELI

Definisi Jual Beli

APA YANG DIMAKSUD JUAL BELI? Secara bahasa : أَخْذُ شيءٍ وَإِعْطَاءُ شيءٍ مِنَ اْلبَاعِ التي تُمَدُّ mengambil sesuatu dan memberi sesuatu, diambil dari : al-baa’u (tangan) yang diulurkan. Bisa juga bermakna “muthlaq al-mubadalah” (pertukaran) Secara istilah : مُبَادَلَةُ مَالٍ بِمَالٍ عَلى سَبِيْلِ التَّرَاضِي “Pertukaran harta dengan harta atas dasar kerelaan” أَوْ نَقْلُ مِلْكٍ بِعِوَضٍ عَلى اْلوَجْهِ اْلمَأْذُوْنِ فِيْهِ Atau “Perpindahan kepemilikan sesuai dengan cara yang diizinkan (oleh syari’ah)” (lihat Fiqh al-Sunnah dan Shahih Fiqh al-Sunnah)

حكم البيع وأدلته HUKUM JUAL BELI dan DALIL-DALILNYA Hukum Jual beli “jaiz/boleh” berdasarkan al- Qur’an, al-Sunnah, Ijmak dan Qiyas (وَأَحَلَّ ٱللَّهُ ٱلۡبَيۡعَ وَحَرَّمَ ٱلرِّبَوٰاْ) [البقرة : 275] (لَيۡسَ عَلَيۡكُمۡ جُنَاحٌ أَن تَبۡتَغُواْ فَضۡلٗا مِّن رَّبِّكُمۡۚ فَإِذَآ أَفَضۡتُم مِّنۡ عَرَفَٰتٖ فَٱذۡكُرُواْ ٱللَّهَ عِندَ ٱلۡمَشۡعَرِ ٱلۡحَرَامِۖ وَٱذۡكُرُوهُ كَمَا هَدَىٰكُمۡ وَإِن كُنتُم مِّن قَبۡلِهِۦ لَمِنَ ٱلضَّآلِّينَ ١٩٨ ) [البقرة : 198] (يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَأۡكُلُوٓاْ أَمۡوَٰلَكُم بَيۡنَكُم بِٱلۡبَٰطِلِ إِلَّآ أَن تَكُونَ تِجَٰرَةً عَن تَرَاضٖ مِّنكُمۡۚ وَلَا تَقۡتُلُوٓاْ أَنفُسَكُمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ بِكُمۡ رَحِيمٗا ٢٩ ) [النساء : 29]

حكم البيع وأدلته HUKUM JUAL BELI dan DALIL-DALILNYA عَنْ نَافِعٍ عَنْ اِبْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قال : (اَلْبَيِّعَانِ كُلُّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا بِاْلخِيَارِ عَلَى صَاحِبِهِ، مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا، إلا بيعَ الخيار) [رواه البخاري ومسلم واللفظ لمسلم] عن حكيم بن حِزامٍ عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : (اَلْبَيِّعَانِ بِاْلخِيَارِ، مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا، فإن صدقا وبيَّنَا بورك لهما في بيعهما، وإن كَذَبَا وكتما مُحِقَ بركة بيعهما) [رواه البخاري ومسلم واللفظ لمسلم]

حكم البيع وأدلته HUKUM JUAL BELI dan DALIL-DALILNYA Ijmak : Ulama telah sefakat akan kebolehan jual beli secara umum. Qiyas : karena kebutuhan manusia menuntut hal tersebut. (Lihat al-Mulakhkhash al-Fiqhy dan Shahih Fiqh al-Sunnah)

KAPAN JUAL BELI DIANGGAP SAH? JUAL BELI SAH JIKA TERPENUHI RUKUN DAN SYARATNYA

RUKUN-RUKUN JUAL BELI Pendapat pertama : ijab dan qabul adalah asal semua akad (jual beli, sewa menyewa, nikah, dll) karena dia lebih menunjukkan pad ”التراضي“ Ini adalah pendapat al-Syafi’I, salah satu pendapat dalam madzhab Ahmad, dan jumhur Ijab (الإيجاب) : lafazh yang berasal dari penjual, misalnya : saya menjual Qabul (القبول) : lafazh yang berasal dari pembeli, misalnya : saya membeli

Pendapat kedua : Jual beli dengan “perbuatan/sikap” yang menunjukkan jual beli (bai’ al-mu’athah) pada barang-barang yang murah. (Pendapat Abu Hanifah dan Ibnu Juraij, salah satu pendapat dalam madzhab Ahmad dan al-Syafi’i) Contoh : Pembeli datang ke minimarket dan mengambil barang-barang yang dibutuhkan, lalu membayar di kasir sesuai dengan harga yang tertera pada barang, tanpa pembicaraan sedikitpun antara pembeli dan kasir

Pendapat ketiga : Jual beli sah dengan tiap perkataan atau perbuatan yang menunjukkan pada maksud jual beli. (Pendapat dalam madzhab Imam Malik, Ahmad, dan salah satu riwayat dari Abu Hanifah dan sebagian ulama al-Syafi’iyah) القاعدة الفقهية : العبرة في العقود للمقاصد والمعاني لا للألفاظ والمباني Yang menjadi dasar dalam akad-akad adalah maksud dan makna (yang diinginkan), bukan pada lafazh

SYARAT-SYARAT JUAL BELI Syarat pada pelaku akad jual beli (penjual dan pembeli) Syarat pada barang yang dijual dan alat tukar (harga )

1. SYARAT PADA PELAKU AKAD JUAL BELI (PENJUAL DAN PEMBELI) جائز التصرف : merdeka, berakal, rusyd, bukan budak, anak-anak, tidak gila, idiot (سفه) (QS 4:6) التراضي kerelaan antara keduanya (QS 4:29) Keduanya adalah pemilik atau bertindak sebagai pemilik (wakil) قال صلى الله عليه وسلم لحكيم بن حِزَام : (لَا تَبِعْ مَا لَيْسَ عِنْدَكَ) [أخرجه الترمذي وأبو داود والنسائي وابن ماجه] “Jangan kamu menjual apa yang bukan milikmu”

2. SYARAT PADA BARANG YANG DIJUAL DAN ALAT TUKAR مُبَاحُ اْلاِنْتِفَاعِ Boleh dimanfaatkan Bisa diserahkan. Contoh : tidak menjual barang yang dirampas orang lain Ma’lum (diketahui ) pada saat akad : barang dan harga jelas Maqbudh (sudah dipegang) (lihat al-Mulakhkhash al-Fiqhy dan Fiqh al-Sunnah)

MAKNA AL-QABDH Al-takhliyah : Untuk benda yang tidak bisa dipindahkan (العقار) Untuk benda yang bisa dipindahkan (makanan, pakaian,dll) : dengan menyempurnakan timbangan dan takaran jika bisa ditakar dengan memindahkan dari tempatnya jika berupa jizaf /juzaf/jazaf (tidak diketahui takaran, timbangan secara rinci) عَنْ نَافِعٍ عَنْ اِبْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قال : (مَنْ اشْتَرَى طَعَاماً فَلاَ يَبِعْهُ حَتى يَسْتَوْفِيَهُ) وفي رواية : (وَيَقْبِضَهُ). عن سالم عَنْ اِبْنِ عُمَرَ أنهم كانوا يُضْرَبُوْنَ على عَهْدِ رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا اشْتَرَوْا طَعَاماً جِزاَفاً أَنْ يَبِيْعُوْهُ فِيْ مَكَانِهِ حَتى يُحَوِّلوْه) [أخرجه البخاري ومسلم وأبو داود والنسائي واللفظ لمسلم] Kembali ke ‘urf untuk selain hal itu (lihat fiqh al-sunnah dan al-Minhaj Syarh Shahih Muslim)

KENAPA HARUS ADA AL-QABDH Karena barang yang belum dipegang (oleh pembeli) masih menjadi tanggungan penjual (jika rusak), jika pembeli menjualnya kembali maka dia mendapat untung padahal tidak menanggung kerugian Jika barang rusak di tangan penjual (pertama) tanpa diketahui pembeli (penjual kedua) maka bisa terjatuh pada gharar

SEBAB JUAL BELI DILARANG 1) Adanya unsur riba : (fadhl, nasi-ah), termasuk riba al-qardh 2) Adanya unsur gharar (tidak diketahui akibatnya) dan jahalah, contoh munabadzah, mulamasah, menjual buah yang belum matang di atas pohon, menjual barang yang tidak dimiliki, dll 3) Adanya dharar atau khida’ : menjual di atas penjualan saudaranya, najisy (menambah harga bukan untuk membeli), adanya gisy (kecurangan), menimbun, membeli sebelum masuk pasar

SEBAB JUAL BELI DILARANG 4) Haram karena zatnya : jual khamar, bangkai, babi, berhala, dll 5) Dilarang karena sebab lain : jual beli pada saat adzan jum’at, jual senjata pada masa fitnah, jual sari buah untuk dibuat khamr, jual beli di mesjid