ANALISIS BIAYA KESEHATAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pasar Persaingan Sempurna
Advertisements

Bab VI Teori Biaya Produksi Muh. Yunanto
TEORI BIAYA PRODUKSI.
KONSEP BIAYA PS KARS 2011.
BIAYA PRODUKSI.
BIAYA PRODUKSI kelompok 3.
BIAYA PRODUKSI ( COST OF PRODUCT ).
Perilaku Perusahaan Biaya Produksi
Konsep Biaya dan Pendapatan
BIAYA/ONGKOS PRODUKSI
Biaya Produksi Bab VII MC ATC AVC AFC.
OLEH: WAHYU KHOIRIL HIDAYAT, SE
Training Setara Kuliah S1 Manajemen JNE Lampung
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
TEORI BIAYA PRODUKSI.
BIAYA PRODUKSI Robinhot Gultom, SE, M.Si.
Menghitung Unit Cost DR. Dr. Mahlil Ruby, MKes 4/16/2017 Kuliah Ekokes.
Teori Produksi dan Biaya
PERTEMUAN XI BIAYA PRODUKSI.
Cost Accounting Materi-6 Variable Costing
BEP (Break Even Point) Kelompok 5 : Lokawati Tulus Mulia ( )
TEORI BIAYA.
Pasar Persaingan Sempurna
Fungsi non linier: Fungsi Biaya, Fungsi Penerimaan, BEP
MANAJEMEN FARMASI Break Even Point (BEP)
Bab VI Teori Biaya Produksi
CHAPTER 7 OUTLINE 7.1 Mengukur Biaya: Mana yang berperan?
ANALISIS BREAK EVEN POINT
BIAYA PRODUKSI PERTANIAN
7.3 Biaya Jangka Panjang Memilih Input
TUGAS BIAYA & PENDAPATAN
EKONOMI PERTANIAN ESL211 OLEH: NOVINDRA BIAYA PRODUKSI PERTANIAN
Teori Biaya Produksi Biaya atau ongkos produksi merupakan semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan faktor-faktor produksi dan.
MATERI MINGGU 5 : BIAYA PRODUKSI.
TEORI ESTIMASI DAN BIAYA
Fungsi biaya, fungsi penerimaan dan bep
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
Marginal Revevue/Cost
Biaya Produksi.
BIAYA PRODUKSI & HARGA.
Pasar Persaingan Sempurna
PERTEMUAN XI BIAYA PRODUKSI.
PENERAPAN FUNGSI LINIER PART 2
Biaya Produksi.
BIAYA PRODUKSI This is Chandra Mai PR.
PERTEMUAN XI BIAYA PRODUKSI.
Pasar Persaingan Sempurna
EKONOMI MIKRO SESI – 8 Teori Biaya.
ANALISIS BIAYA DAN PENYESUAIAN TARIF PELAYANAN KESEHATAN
APLIKASI BIAYA PRODUKSI
ANGGARAN RUMAH SAKIT & ANGGARAN FLEKSIBEL PERTEMUAN VII MUNIROH SE.,MM
Oleh : Faik Agiwahyuanto
BAB 7 Proses Produksi: Perilaku Perusahaan yang Memaksialkan Keuntungan Fungsi produksi atau fungsi produk total adalah hubungan antara input dan output.
KEUNTUNGAN PRODUSEN EKONOMI MIKRO.
ANALISIS BIAYA DAN BREAK EVEN POINT PERTEMUAN IX MUNIROH,SE.,MM
PENYUSUNAN CASH FLOW DAN LAPORAN LABA/RUGI. CASH FLOW.
TEORI ESTIMASI DAN BIAYA
MATERI MINGGU 5 : BIAYA PRODUKSI.
EKONOMI MIKRO SESI – 8 Teori Biaya.
EKONOMI MIKRO SESI – 8 Teori Biaya.
PERTEMUAN XI BIAYA PRODUKSI.
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
PERTEMUAN XI BIAYA PRODUKSI.
Konsep Dasar Penghitungan Pembiayaan Kesehatan di Indonesia
Penghitungan Unit Cost dan Activity Based Costing
Fungsi penerimaan dan fungsi biaya
BAB 1. PENGERTIAN BIAYA DAN RUANG LINGKUP AKUNTANSI BIAYA.
ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN
Biaya Produksi Oleh : Maria Dewi Ratna Simanjuntak ( ) Rizky Mawarni Pulungan ( ) Pasca Sarjana Pendidikan Dasar Universitas Negeri Medan.
NOR KHOLIS UBAIDILLAH MOH.FIRZAN SAMSUL MA’ARIF FEBRIYANTO OVIYATUL SAPUTRI WILDA SELVIA R KELOMPOK 2.
Transcript presentasi:

ANALISIS BIAYA KESEHATAN EKONOMI KESEHATAN ANALISIS BIAYA KESEHATAN

Outline Konsep Biaya dan klasifikasi biaya Definisi Analisa Biaya Manfaat Analisa Biaya Kurva Biaya Pentarifan dan Konsep Analisis Titik Impas Penghitungan Break Even Point Analysis

Konsep Biaya Biaya : Pengorbanan sumber daya yang diukur dengan nilai moneter untuk mencapai tujuan, pada kurun waktu tertentu Explicit vs implicit Historical vs predetermined Actual, normative, standar Direct vs Indirect Short vs Long Run

Explicit Costs : input costs that require an outlay of money by the firm Implicit Costs : input costs that do not require an outlay of money by the firm Opportunity Cost Capital : biaya yg hilang untuk bunga Gaji : biaya yg hilang untuk upah Barang Modal : biaya yg hilang bila disewakan

ECONOMIC PROFIT VERSUS ACCOUNTING PROFIT

Klasifikasi Biaya Sifat Hubungan dengan Volume produk : Fixed Cost : Tidak terpengaruh dengan volume output Variabel Cost : Terpengaruh dengan volume output Semi variabel Cost : Bersifat fixed cost jika tidak digunakan dan bersifat variabel cost jika digunakan Ex: Gaji dan insentif

Klasifikasi Biaya Kegunaan : Investasi, operasional, pemeliharaan Fungsi dalam proses produksi : Direct dan Indirect Frekuensi Pengeluaran : Biaya Modal dan Biaya Rutin

AVERAGE AND MARGINAL COST Rata-rata Total Biaya: Total biaya dibagi dengan jumlah output Biaya Tetap Rata-Rata: Biaya tetap dibagi dengan jumlah output Biaya Variabel Rata-rata: Biaya variabel dibagi dengan jumlah output Biaya Marjinal: Kenaikan total biaya yang timbul dari tambahan 1 unit produksi

Analisis Biaya analisis biaya adalah suatu proses menata kembali data atau informasi yang ada dalam laporan keuangan untuk memperoleh usulan biaya satuan pelayanan kesehatan, analisis biaya merupakan pendistribusian biaya dari unit pemeliharaan, unit operasional dan unit pelayanan umum lainnya ke pusat pendapatan pelayanan kesehatan, dengan tersedianya informasi tersebut dapat digunakan sebagai dasar dari pengendalian biaya, analisis biaya adalah suatu proses mengumpulkan dan mengelompokkan data keuangan suatu institusi untuk memperoleh dan menghitung biaya output jasa pelayanan. (Gani, 2003)

Analisis Biaya Salah satu hasil akhir analisis biaya adalah perhitungan biaya satuan

Prinsip Analisis Biaya a. Analisis biaya dilakukan untuk biaya yang dikeluarkan dalam kurun waktu satu tahun anggaran. b. Melakukan pemetaan biaya klasifikasi biaya dan lokasi biaya. c. Melakukan penyederhanaan semua biaya dari berbagai sumber menjadi biaya operasional dan biaya investasi. d. Biaya operasional yaitu biaya yang dikeluarkan bersifat berulang-ulang misalnya setiap bulan.  

Prinsip Analisis Biaya e. Biaya investasi biasanya tidak berulang dan berlangsung setahun atau lebih misalnya biaya pembelian alat-alat medis, pembangunan gedung. f. Untuk menghitung biaya asli pada masing-masing pusat biaya harus memperhatikan unsur biaya yang dibutuhkan oleh pusat biaya tersebut. Pusat biaya adalah unit kerja yang memerlukan biaya untuk menjalankan misi yang diembannya. Di rumah sakit pada dasarnya adalah pusat biaya (Cost Center) baik yang menghasilkan (Pusat Pendapatan) maupun yang tidak menghasilkan pendapatan (pusat Pengeluaran). Unit yang menghasilkan pendapatan disebut pusat biaya produksi (revenue center) dan yang tidak menghasilkan pendapatan disebut pusat biaya penunjang. g. Untuk menghitung biaya satuan (Unit Cost) unit pelayanan tertentu, seperti rawat inap yang dihasilkan di pusat biaya produksi. Semua biaya yang terpakai di pusat biaya penunjang perlu didistribusikan ke pusat biaya produksi. h. Dalam rangka pendistribusian biaya (dari pusat biaya penunjang ke pusat biaya produksi) harus diperhatikan data dasar alokasi yang sebaiknya dilakukan. (Gani, 1996)

Aplikasi Prinsip Analisis Biaya Sebagai prinsip analisis biaya, misalnya pelayanan rontgen diperlukan dukungan dari unit-unit penunjang, maka biaya-biaya yang dikeluarkan di unit penunjang tersebut perlu didistribusikan ke unit produksi. Dengan perkataan lain, analisis biaya memerlukan distribusi biaya indirect ke biaya direct. Ini dilakukan baik terhadap biaya operasional maupun biaya investasi.  (Gani, 1996)

Manfaat Analisis Biaya Menurut Gani (2000), manfaat utama dari analisis biaya ada empat yaitu: 1. Pricing. Informasi biaya satuan sangat penting dalam penentuan kebijaksanaan tarif rumah sakit. Dengan diketahuinya biaya satuan (Unit cost), dapat diketahui apakah tarif sekarang merugi, break even, atau menguntungkan. Dan juga dapat diketahui berapa besar subsidi yang dapat diberikan pada unit pelayanan tersebut misalnya subsidi pada pelayanan kelas III rumah sakit. 2. Budgeting/Planning. Informasi jumlah biaya (total cost) dari suatu unit produksi dan biaya satuan (Unit cost) dari tiap-tiap output rumah sakit, sangat penting untuk alokasi anggaran dan untuk perencanaan anggaran. 3. Budgetary control. Hasil analisis biaya dapat dimanfaatkan untuk memonitor dan mengendalikan kegiatan operasional rumah sakit. Misalnya mengidentifikasi pusat-pusat biaya (cost center) yang strategis dalam upaya efisiensi rumah sakit. 4. Evaluasi dan Pertanggung Jawaban. Analisis biaya bermanfaat untuk menilai performance keuangan RS secara keseluruhan, sekaligus sebagai pertanggungan jawaban kepada pihak-pihak berkepentingan.

Langkah Dasar Analisis Biaya Rumah Sakit Secara garis besar ada 4 langkah pokok yang perlu dilakukan dalam analisis biaya rumah sakit sebagai berikut (Gani, 2001) : 1.Identifikasi Pusat Biaya Identifikasi pusat biaya dilakukan dengan mempelejari organogram rumah sakit yang bersangkutan. Jika sistem akuntansi yang digunakan adalah sistem akuntasi pertanggungjawaban yang disesuaikan dengan struktur organisasi, maka akan lebih mudah dalam mengidentifikasinya.

Langkah Dasar Analisis Biaya Rumah Sakit Pada umumnya pusat biaya dikelompokkan menjadi 2 yaitu 1. Pusat-pusat pendapatan (Revenue Centre), adalah pusat biaya penghasil pemasukan (pendapatan) yang disebut unit produksi sebagai contoh di rumah sakit adalah : - Unit Rawat Inap - Unit Rawat Jalan - Unit Gawat Darurat - Kamar Bersalin - Unit sarana penunjang medis (farmasi, laboratorium, radiologi, dll). 2. Pusat-pusat biaya (cost centre), adalah pusat biaya bukan penghasil pendapatan yang tidak memberikan pelayanan langsung kepada pasien disebut unit penunjang. Cost centre terdiri dari : - Beban departemen langsung (Direct Departement Charge), adalah pusat biaya yang melayani langsung (dapat dibebankan langsung) dalam suatu kegiatan tertentu. Misalnya : dapur/gizi, laundry, dll. - Beban departemen tidak langsung (Indirect Departement Charge), adalah pusat biaya yang tidak dapat dibebankan langsung dalam suatu kegiatan tertentu. Misalnya : biaya direksi, dll.

Langkah Dasar Analisis Biaya Rumah Sakit 2.Pengumpulan Data Biaya Data biaya dikumpulkan dari semua sumber yang ada baik dari laporan keuangan, non keuangan dan pelayanan. Kemudian data tersebut perlu diuraikan ke dalam elemen-elemen biaya. a. Data non keuangan dan pelayanan yang diperlukan untuk analisis biaya antara lain: 1. Luas lantai masing-masing unit kerja. 2. Jumlah dan jenis tenaga di masing-masing unit. 3. Jumlah output rumah sakit dari masing-masing unit yang menghasilkan revenue. Misalnya: jumlah hari rawat, jumlah pemeriksaan laboratorium, jumlah persalinan, dll. b. Data keuangan berasal dari catatan akuntansi mencakup biaya operasional dan investasi.

Langkah Dasar Analisis Biaya Rumah Sakit 3. Perhitungan Biaya Asli Untuk perhitungan besarnya biaya asli dibuat daftar inventaris rumah tangga dari setiap unit penunjang dan produktif, kemudian masing-masing item dicatat harga beli, waktu pembelian dan masa pakai. Dari daftar inventaris investasi yang sudah dipakai melewati masa guna, tetapi masih dipergunakan dengan nilai Rp.1,-. Keberhasilan pengumpulan data sangat tergantung pada sistem pencatatan yang dilaksanakan di rumah sakit yang bersangkutan. Perhitungan biaya asli diperoleh dari setiap unit penunjang dan produktif yang diuraikan menurut jenis biaya (investasi dan operasional) dan komponen-komponennya. Komponen biaya investasi antara lain yaitu biaya-biaya untuk gedung, alat medis, kendaraan, dll. Komponen biaya operasional antara lain yaitu biaya-biaya untuk gaji/honor, obat, bahan habis pakai/non obat (kasa, kapas, dll). Biaya asli setiap unit ini dihitung untuk semua biaya yang telah digunakan untuk waktu tertentu, biasanya selama satu tahun.

Langkah Dasar Analisis Biaya Rumah Sakit 4. Alokasi Biaya Memindahkan biaya asli setiap unit penunjang kesetiap unit produksi yang terkait. Hal ini disebut dengan mengalokasikan biaya karena pada dasarnya unit penunjang akan memindahkan biaya asli yang secara berbeda jumlahnya ke unit-unit produksi terkait, maka tidak akan ada lagi biaya yang tersisa disatu unit penunjang. Dengan demikian biaya akhir yang ada disetiap unit produksi itu sendiri ditambah dengan biaya tindakan dari unit penunjang. Untuk mendapatkan biaya satuan (unit cost) layanan yang diberikan selama setahun yang sama.

Langkah Dasar Analisis Biaya Rumah Sakit 4. Alokasi Biaya Kegiatan alokasi biaya ini dilakukan untuk setiap jenis biaya dan komponennya masing-masing. Untuk dapat dilakukan alokasi biaya dengan benar maka harus dilakukan dua langkah : 1. Langkah pertama Melakukan identifikasi hubungan atau kaitan antara unit penunjang dengan unit produksi. 2. Langkah kedua Menentukan ukuran dasar alokasi yang akan digunakan artinya kalau ingin dialokasikan biaya dari bagian administrasi keunit lainnya, maka harus ditentukan lebih dahulu ukuran ukuran dasar yang dipakai, dalam hal ini biasanya digunakan jumlah pegawai. Dengan demikian setiap alokasi biaya dari bagian administrasi akan dialokasikan dengan. menggunakan jumlah seluruh pegawai rumah sakit sebagai penyebut dan jumlah pegawai di unit yang bersangkutann sebagai berikut : a). Cuci/Laudry ; jumlah potong pakaian , jumlah kg yang dicuci b). Kebersihan ; meter persegi luas lantai c). Dapur ; porsi makan d). Umum ; volume biaya yang terdapat di masing – masing unit

Menurut Gani (1996), metode dalam menganalisis biaya sebagai berikut : 1. Simple Distribution 2. Step Down Method 3. Double Distribution Method 4. Multiple Distribution 5. Activity Based Costing Method 6. Metode Real Cost (Suryawati,2008)

AVERAGE AND MARGINAL COST

AVERAGE AND MARGINAL COST

Cost Curve Kurva biaya mempunyai ciri khas sebagai berikut: Biaya marjinal secara bertahap akan naik seiring dengan kuantitas output. Kurva biaya total rata-rata berbentuk U. Kurva biaya marjinal melintasi kurva biaya total rata-rata pada titik minimal biaya total rata-rata.

THE RELATIONSHIP BETWEEN SHORT-RUN AND LONG-RUN AVERAGE TOTAL COST

ECONOMIES AND DISECONOMIES OF SCALE Economies of Scale: kejadian dimana total biaya rata-rata jangka panjang turun seiring dengan jumlah output yang meningkat Diseconomies of Scale: kejadian dimana total biaya rata-rata jangka panjang meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah output Constant Returns To Scale: kejadian dimana total biaya rata-rata jangka panjang tetap sama dengan jumlah output yang berubah

ECONOMIES AND DISECONOMIES OF SCALE Skala ekonomi sering muncul karena tingkat produksi yang lebih tinggi memungkinkan spesialisasi di kalangan pekerja, yang memungkinkan setiap pekerja untuk menjadi lebih baik pada tugas yang ditugaskannya. Skala ketidakekonomian dapat timbul karena masalah koordinasi yang melekat pada organisasi besar manapun

Analisis Titik Impas Penentuan Tarif jika biaya dan output diketahui Penentuan output jika tarif sudah ditetapkan Total Revenue = Total Cost TR adalah pendapatan/unit (Tarif) dikali dgn total output (Quantity) = (P x Q) TC adalah TFC + TVC (VCU x Q)

PRICE= MARGINAL REVENUE (MR) TR PROFIT (TR-TC) 100 - -100 1 12 112 35 Q FC VC MC TC PRICE= MARGINAL REVENUE (MR) TR PROFIT (TR-TC) 100 - -100 1 12 112 35 -77 2 24 124 70 -54 3 36 136 108 -31 4 44 8 144 140 -4 5 58 14 158 175 17 6 64 164 210 46 7 82 18 182 245 63 103 21 203 280 77 9 127 227 315 88 10 154 27 254 350 96 11 185 31 285 385 220 320 420 13 259 39 359 455 90 303 403 490 87 Max Profit pada Keadaan : * TR-TC = Max * MC=MR

Cost Curve TR=TC Break even Profit = 0 Profit Max (TR-TC) Max business enterprise

Sources Feldstein (1999) Mankiw (2014) Wonderling et.all (2005) Najib (2011) Gani (1993,1996,1997,2000,2002) Horngren, Charles.T, Datar and Rajan. (2014) Mulyadi (1993, 2003) Mills (1990) Suryawati (2008) Raymond (2001)

THANK YOU