Pendapat seorang mahasiswa

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
DASAR KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI
Advertisements

Dasar Pemahaman Terhadap Kerja Media dan Wartawan
MEDIA RELATIONS DALAM KEHUMASAN
KODE ETIK BAGI PEJABAT KEUANGAN PUBLIK
Media Relation dan Media Massa
Etika Profesi Public Relations
Definisi Etika Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom).
Kebebasan Pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa dalam masyarakat demokratis indonesia Oleh. Rahmawati.
UNDANG-UNDANG APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) No. 5 Tahun 2014
Kode Etik Jurnalistik Wartawan Indonesia (KEWI)
ETIKA DAN PROFESIONALISME
KODE ETIK PROFESI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
LANDASAN ETIKA DAN PROFESIONALISME JURNALIS Pertemuan 3 & 4 Mata kuliah: O0264 / TEKNIK WAWANCARA MEDIA Tahun : 2008 / 2009.
Pertemuan 4 KEBUTUHAN PERILAKU ETIKA BAGI AKUNTAN PUBLIK
MODUL 7 ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI
KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL
ETIKA KEPERAWATAN YUNIAR MANSYE SOELI.
Kode Etik Jurnalistik Dr. Hardiwinoto, SE. M.Si.
Media Massa dan Demokratisasi
Mata Kuliah : Jurnalistik 1
ETIKA JURNALISTIK DALAM PELIPUTAN BERITA KEAGAMAAN
DASAR-DASAR PENYIARAN Kode Etik Penyiaran 2016.
ETIKA DAN PROFESIONALISME
KODE ETIK HAKIM ETIKA PROFESI (Materi 11) Dosen
Etika & Hukum Media Relations
ETIKA DAN PROFESIONALISME
Etika Jurnalisme Online
Bekerja Dengan Media.
KODE ETIK POLA ATURAN/ TATA CARA , TANDA, PEDOMAN DALAM MELAKUKAN KEGIATAN ATAU PEKERJAAN . KODE ETIK PROFESI MERUPAKAN TATA CARA ATAU ATURAN YANG MENJADI.
Tugas 1 Buat Biografi Anda dan masukkan ke dalam Blogger (ditulis dengan konsep penulisan Jurnalisme)
JOURNALISM   Agus Triyono,SSos,MSi.
KUHP, UU Pers, Kode Etik Pers
Keberadaan Pers.
Pertemuan 7 INTEGRITAS dan OBYEKTIVITAS
HAK DAN KEWAJIBAN INSINYUR
MEDIA, PELAYANAN PUBLIK DAN LOGIKA POLITIK Pertemuan 10
Sistem Hukum Pers Indonesia
KODE ETIK PROFESI AKUNTAN
KODE ETIK PEKERJAAN SOSIAL
JURNALISTIK ABDUL MUNTHOLIB PIMPINAN REDAKSI JAWA POS RADAR MALANG.
PERSONALITY INTEGRITY - 2
abdurrahman /jurnalistik-1/2009
EVALUASI NASKAH RADIO Etika Naskah Jurnalistik Radio Pertemuan 16
Pertanyaan untuk Menjadi Citizen Journalist Sukses
ETIKA KEHUMASAN.
PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT DEMOKRASI
ETIKA KOMUNIKASI MASSA
Dalam Komunikasi Massa
Perusahaan Pers KULIAH V.
Kode Etik.
Kode Etik Jurnalistik dan Pers yang Bebas dan Bertanggung Jawab
Etika Komunikasi Massa Pertemuan 7
Mata Kuliah : Jurnalistik 1 Undang-undang tentang Kewartawanan
KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Etika Profesi pada bidang IT.
Aturan dan Larangan Kampanye
Emylia Fiskasari, S.Si., Apt., M.M.
Rahasia Kedokteran (Permenkes No.36/2012)
MATERI KN KELAS XII SEMESTER 2
Farid B. Siswantoro, KPU DIY
KODE ETIK JURNALISTIK.
Kelompok IV #008 Mira Andika #019 Nadia Qorina #022 Dina Maryani
MATERI FILSAFAT HUKUM - HUKUM YANG MENGATUR KEMANFAATAN KETENTUAN KODE ETIK NOTARIS.
Media Massa dan Pemerintahan
PERAN, ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB PSIKOLOG
Organisasi dan Kode Etik Profesi
TEMA DAN DIMENSI POKOK DALAM ETIKA
Etika PR dan Media HEPPR Pertemuan 10.
ETIKA KEPERAWATAN YUNIAR MANSYE SOELI. DEFINISI Keperawatan merupakan salah satu profesi yang bergerak pada bidang kesejahteraan manusia yaitu dengan.
Transcript presentasi:

Pendapat seorang mahasiswa Kalau kita selalu mencari alasan mengapa kita tidak bisa melakukan sesuatu, niscaya kita tidak akan pernah menemukan alasan mengapa kita bisa melakukan sesuatu. Pendapat seorang mahasiswa

ETIKA MEDIA MASSA CETAK

Landasan Etika Undang Undang Dasar 1945. Undang Undang tentang Pers. Kode Etik Jurnalistik. Kode Etik Periklanan. UU Persaingan Usaha. Etika (intern) media massa cetak yang bersangkutan.

Code of Conduct 1. Wartawan dan Masyarakat: a.Mencari dan memperjuangkan kebenaran adalah tujuan tertinggi seorang wartawan. b.Wartawan menghormati hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar. c. Tiap golongan dalam masyarakat memiliki hak untuk mendengar dan didengarkan. d. Wartawan tidak menyembunyikan informasi penting yang perlu diketahui masyarakat. e. Wartawan harus bertanggung jawab kepada publik pembaca tentang laporan-laporannya. f. Wartawan memberi tempat bagi pihak yang kurang memiliki daya dan kesempatan untuk menyuarakan pendapatnya.

2. Konflik kepentingan a. Wartawan dilarang menjadi anggota atau memiliki saham di suatu organisasi/badan/lembaga/perusahaan atau afiliasinya yang dapat menimbulkan konflik kepentingan dengan posisi profesinya sebagai wartawan yang harus menulis secara faktual, akurat, objektif, berimbang dan tidak memihak dan proporsional. b. Organisasi/badan/lembaga/perusahaan itu antara lain adalah perusahaan PR, sekuritas, bursa saham dan bursa komoditi. c. Wartawan boleh menjadi anggota suatu partai politik asalkan mendapatkan izin dari pemimpin umum. Namun untuk selanjutnya ybs dilarang menulis berita apa pun yang berkaitan dengan masalah yang menyangkut partai politiknya. d. Wartawan dilarang menjadi pengurus/pimpinan/pejabat struktural di partai politik kecuali dengan izin pemimpin umum.

3. Berhubungan dengan Sumber Berita: Wartawan menjaga jarak hubungan dengan sumber berita. Hubungan itu bersifat proporsional dalam konteks profesi antara pencari berita dan sumber berita. Wartawan menghargai privacy sumber berita. Wartawan harus selalu menghormati dan menghargai harkat manusia, pribadi dan keselamatan orang-orang yang diberitakan. Wartawan tidak boleh memiliki itikad buruk, kebencian atau kedengkian terhadap sumber berita yang bisa mempengaruhi pemberitaannya. Faktor-faktor seperti ras, agama, kebangsaan, warna kulit, asal usul atau orientasi seks dari sumber berita hanya boleh diberitakan jika hal itu relevan. Wartawan harus menyebut identitas dirinya secara jelas kepada sumber berita. Wartawan dilarang menyuap/menyogok sumber berita untuk memperoleh dokumen atau keterangan tertentu.

Proporsional Tidak membesarkan yang tidak penting, dan tidak mengecilkan yang penting. Dalam menulis berita, segala fakta dan informasi harus ditempatkan secara proporsional dan tidak terlepas dari konteksnya.

Objektivitas Dalam menuliskan berita, wartawan harus hati-hati agar tidak terjebak dalam bias atau prasangka pribadi, maupun bias atau prasangka sumber berita. Objektivitas dalam menuliskan berita merupakan indikator untuk mengukur profesionalitas dan kematangan seorang wartawan.

Akurasi Wartawan menjunjung tinggi akurasi. Agar akurat, wartawan menghindari pernyataan yang bisa berarti ganda. Contoh “banyak” atau “sedikit”, “jauh” atau “dekat” adalah relatif dan mengundang perdebatan. Agar mendekati presisi, wartawan mengungkapkan deskripsi fakta yang menyebutkan suatu jumlah.

Semua itu penting, sebab: Masyarakat (pembaca) semakin kritis. Kejujuran dalam berbisnis di bidang media massa cetak menjadi prioritas utama. Usaha di bidang media massa cetak adalah kepercayaan. Sekali tidak dipercaya akan tidak dipercaya selamanya. Sekali memihak tidak akan mendapatkan simpati  tujuan idiil atau komersial tidak akan tercapai.

Keberanin adalah kemampuan untuk berdiri dan menyuarakan pendapat, namun keberanian adalah juga kemampuan untuk duduk diam dan mendengarkan. Winston Churchill