TEORI BEHAVIORISTIK Oleh Lorinda Savitri.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TEORI BELAJAR PENGONDISIAN KLASIK DARI IVAN PETROVICH PAVLOV
Advertisements

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS SEBELAS MARET PROGRAM DOKTOR ILMU PENDIDIKAN S U R A K A R T A 2011 Oleh : LUGTYASTYONO BN Tugas.
PSIKOLOGI PENDIDIKAN PART 3 ALIRAN BEHAVIORISME ANDI THAHIR, MA.
HAKIKAT BELAJAR dan PEMBELAJARAN di SD/MI
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN _Teori Behavioristik
PENDEKATAN BEHAVIORISM
Siti Arofah( ) Fransisca Dwi Listiani( )
 Asri Rifkika: ( )  Adellayda Laurentia: ( )  Dina Augestyasti: ( )  Bunga Untari: ( )
TEORI BELAJAR.
PSIKOLOGI SOSIAL II THE REINFORCEMENT ORIENTATION (ORIENTASI FAKTOR PENGUAT) BY : DWI HURRIYATI, S.Psi.,M.Si.
Teori Behavioristik Thorndike Skinner Ciri Penerapan Aplikasi.
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK
PERILAKU MANUSIA.
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
Sebagai Metode Dasar Psikoterapi
TEORI BEHAVIORISME.
(Aliran Psikologi Tingkah Laku Dan Kognitif)
Psikologi Belajar.
PERSPEKTIF tentang MOTIVASI
Pavlov Classical Conditioning
PSIKOLOGI BELAJAR: CLASSICAL CONDITIONING
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK Menurut paham behaviorisme :
Belajar Behaviouristik
Psikologi Behavioristik: Teori Belajar Pavlov, Thorndike, dan Skinner serta Penerapannya dalam Pembelajaran Matematika.
PENDEKATAN BEHAVIORISTIK
KONSEP DAN TEORI BELAJAR
Teori belajar Behavioristik.
Teori Kepribadian 2 Menurut J.B Watson & Pavlov
5 Materi Psikologi Anna. Psi – KesMasy 2015
TEORI BEHAVIORISME.
Dasar teori dan Perspektif Psikologi perkembangan
TEORI KEPRIBADIAN PAVLOV dan SKINNER
WINNY PUSPASARI THAMRIN
Pertemuan ke-2 BEHAVIORISM.
Classical Conditioning - Ivan Pavlov
SEKOLAH MENENGAH ATAS/KEJURUAN (SMA/SMK) PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN
TEORI BELAJAR & APLIKASINYA
TEORI BELAJAR Teori Behaviorisme Oleh : Iswadi, M. Pd.
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK DAN EKSPOSITORI
Clasical Conditioning Ivan Pavlov
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK Menurut paham behaviorisme :
BAB I LEARNING (BELAJAR).
LEARNING.
BEHAVIORISM YENY.ED.
Perubahan Paradigma Berorientasi pada guru Siswa sebagai objek belajar
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK Menurut paham behaviorisme :
Filsafat pendidikan Oleh: Muhamad Ichsanudin ( )
Behaviorismne dan pendidikan
MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Classical Conditioning
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK
Dasar teori dan Perspektif Psikologi perkembangan
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK
L O A D I N G
Kepribadian : Ivan Pavlov
TEORI BELAJAR BEHAVIORISME DAN KOGNITIVISME
BEHAVIORISME Belajar : Perubahan tingkah laku PBM :
FILSAFAT PENDIDIKAN BEHAVIORISME
Paikologi pendidikan Login.
Teori Belajar Behavioristik & Penerapannya dalam Pembelajaran
TEORI BELAJAR DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN DI SD
Teori Stimulus - Respons atau Koneksionisme Thorndike
PRINSIP PEMBELAJARAN BAHASA (MEKANIS)
NORDIN TAHIR JABATAN ILMU PENDIDIKAN IPGM KAMPUS IPOH
Classical Conditioning (Pengkondisian Klasik)  Teori Classical Conditioning diperkenalkan oleh Ivan Pavlov, ahli fisiolog dari Rusia.  Teori ini tumbuh.
TEORI Belajar BEHAVIORISME. Teori Pembelajaran  merupakan penerapan prinsip-prinsip teori belajar, teori tingkah laku, dan prinsip-prinsip pembelajaran.
Teori Belajar Behavioristik & Penerapannya dalam Pembelajaran Teori belajar behavioristik.ppkm1.
TUJUAN : SETELAH MENGIKUTI PERKULIAHAN DIHARAPKAN MAMPU MENJELASKAN PEGERTIAN BELAJAR, CIRI-CIRI BELAJAR,TOERI BELAJAR, FAKTOR-2 YANG MEPENGARUHI,PRINSIP.
Wiyono (NIM : ) Moh. Yunus Wahyu Firmansyah (NIM : )
Transcript presentasi:

TEORI BEHAVIORISTIK Oleh Lorinda Savitri

Behavioristic learning theory is a theory proposed by SKINNER GAGNE about changes in behavior as a result of experience

This theory is developed into the flow of learning psychology that influence the direction of development of the theory and practice of education and learning known as behavioristik flow.

Behavioristic theory with a model of stimulus-response relationship, seated people who learned as a passive individual.

Some of the principles in behavioristic learning theory, include: (1) Reinforcement and Punishment; (2) Primary and Secondary Reinforcement; (3) schedules of reinforcement; (4) Contingency Management; (5) Stimulus Control in Operant Learning; (6) The Elimination of Responses

Behavioristik flow figures include John B. Watson Thorndike Skinner Behavioristik flow figures include Pavlov Albert Bandura

John B. Watson (1878-1958) Respons EXSPERIMENT OF WATSON Stimulus Albert adalah seorang bayi yang gembira dan tidak takut bahkan senag bermain-main dengan tikus putih dan kelinci putih berbulu halus. Dalam eksperimennya watson memulai proses pembiasaannya dengan cara memukul sebatang besi dengan sebuah palu setiap kali Albert mendekati dan ingin memegang tikus putih itu. Akibatnya, tidak lama kemudian Albert menjadi takut terhadap tikus putih juga kelinci putih. Bahkan terhadap semua benda putih, termasuk jaket dan topeng Sinterklas yang berjenggot putih. EXSPERIMENT OF WATSON

Skinner (1957) EXPERIMENT OF SKINNER Operant Conditioning Ada seorang anak kecil menangis meminta es kepada ibunya. Tetapi, karena ibunya yakin dan percaya bahwa es itu menggunakan pemanis buatan maka sang ibu tidak meluluskan permintaan anaknya. Sang anak terus menangis. Tetapi, sang ibu bersikukuh untuk tidak menuruti permintaan anaknya. Lama kelamaan tangis anak tersebut reda dengan sendirinya dan dilain waktu tidak meminta es semacam itu lagi kepada ibunya, apalagi dengan menangis. EXPERIMENT OF SKINNER

Pavlov (1948-1936) EXPERIMENT OF PAVLOV THEORY OF HABIT 1. Dimana anjing, bila diberikan sebuah makanan (UCS) maka secara otonom anjing akan mengeluarkan air liur (UCR). 2. Jika anjing dibunyikan sebuah bel maka ia tidak merespon atau mengeluarkan air liur. 3. Dalam eksperimen ini anjing diberikan sebuah makanan (UCS) setelah diberikan bunyi bel (CS) terlebih dahulu, sehingga anjing akan mengeluarkan air liur (UCR) akibat pemberian makanan. 4. Setelah perlakukan ini dilakukan secara berulang-ulang, maka ketika anjing mendengar bunyi bel (CS) tanpa diberikan makanan, secara otonom anjing akan memberikan respon berupa keluarnya air liur dari mulutnya (CR). EXPERIMENT OF PAVLOV

EXPERIMENT OF THORNDIKE , Kucing yang telah dilaparkan dan diletakkan di dalam sangkar yang tertutup. Dalam percobaan tersebut apabila di luar sangkar diletakkan makanan, maka kucing berusaha untuk mencapainya dengan cara meloncat-loncat kian kemari. Dengan tidak tersengaja kucing telah menyentuh kenop, maka terbukalah pintu sangkar tersebut, dan kucing segera lari ke tempat makan. Percobaan ini diulangi untuk beberapa kali, dan setelah kurang lebih 10 sampai dengan 12 kali, kucing baru dapat dengan sengaja menyentuh kenop tersebut apabila di luar diletakkan makanan. EXPERIMENT OF THORNDIKE the law of exercise the law of effect

Albert Bandura Social Learning Observational Learning Reward and punishment BOBO DOLL EXPERIMENT Dalam eksperimennya, Bandura membagi anak-anak ke dalam 2 kelompok. Kelompok A = Disuruh memperhatikan sekumpulan orang dewasa memukul, menonjok, menendang dan menjerit ke arah boneka besar Bobo. Setelah menyaksikan perilaku orang dewasa tersebut, ternyata hasilnya adalah anak-anak meniru apa yang dilakukan oleh orang dewasa bahkan lebih agresif Kelompok B = Disuruh memperhatikan sekumpulan orang dewasa berperilaku lemah lembut dan sayang ke boneka besar Bobo. Setelah menyaksikan perilaku orang dewasa tersebut, ternyata hasilnya adalah anak-anak di kelompok B tidak menunjukkan tingkah laku agresif seperti kumpulan A. Dari eksperimen tersebut diperoleh kesimpulan bahwa Tingkah laku anak-anak dipelajari melalui peniruan/permodelan.

APLICATION OF BEHAVIORISTIC THEORY 1. Shaping: Pembentukan tingkah laku murid yang belum pernah ada sebelumnya oleh guru dengan memberikan pengarahan. 2. Ekstingsi: Berlangsung jika reinforcement adalah perhatian. Apabila murid memperhatikan kesana kemari maka perubahan interaksi guru murid akan menghasilkan tingkah laku murid tertentu 3. Modelling: Bisa diterapkan di sekolah dengan mengambil guru maupun orang lain atau anak lain yang sebaya sebagai model dari suatu tingkah laku yang akan memperbaiki tingkah laku anak murid yang tidak diinginkan

APLICATION OF BEHAVIORISTIC THEORY 4. Satiasi: Jika tingkah laku yang diulang berbeda dengan tingkah laku yang tidak diinginkan maka satiasi tidak tepat. Yang tepat adalah menerapkan metode disiplin seperti menulis 100 kali. Guru sebaiknya mencoba memperkuat tingkah laku yang tepat untuk menggantikan tingkah laku yang tidak diinginkan. 5. Perubahan Lingkungan Stimuli: Beberapa tingkah laku dapat dikendalikan oleh perubahan kondisi stimuli yang mempengaruhi tingkah laku itu. Jika murid terganggu oleh suara gaduh di luar kelas, ketukan jendela dapat menghentikan gangguan itu. 6. Hukuman: Untuk memperbaiki tingkah laku, hukuman hendaknya diterapkan di kelas dengan bijaksana