UROLITHIASIS DIANA IR.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENGKAJIAN SISTEM PERKEMIHAN
Advertisements

Infeksi saluran kemih (ISK)
Batu Empedu Sering Dikira Sakit Maag
Kenali dan Waspadai Demam Berdarah
Penderita Asam Urat Lebih Banyak Lelaki
KEPERAWATAN SISTEM PERKEMIHAN GLOMERULUSNEFROTIK KRONIK
OLEH Ns. I GEDE SATRIA ASTAWA, S.Kep
Ns. Janny Erika, S.Kep,M.Kes KMB
Diagnosis dan analisis batu
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN “ Ny M “ DENGAN POST PARTUM HARI I DI RUANG PERAWATAN NIFAS RSUD KABUPATEN WAJO TANGGAL 25 S/D 27 JULI 2011   Karya.
Dr. Arnold Simandjuntak, Sp.U
ASUHAN KEPERAWATAN DENGUE HEMORHAGIK FEVER
PATOFISIOLOGI DIABETES MELITUS
PENGKAJIAN FISIK PADA ANAK DIARE
Pemeriksaan Faal Ginjal
Nyeri Abdomen KASUS.
TYPOID PADA ANAK.
Wahai Penggemar Makan Enak, Awasi Ginjalmu!
Perilaku Seksual dan Hubungannya dengan Kesehatan
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN GANGGUAN GASTROINTESTINAL
PENYAKIT GINJAL Kelompok 10 : Nisatin Asila (D )
Penyakit Darah Rendah (Hipotensi)
Kehamilan disertai penyakit
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN INFARK MIOCARDIUM
PATOFISIOLOGY SEMESTER IV KE - 12.
Idiopatik Diabetes Mellitus (DM)
Yophi Nugraha S.Kep.,Ners.,M.Kes
PENYAKIT GINJAL KHRONIK
ASKEP PADA KLIEN IBU NIFAS DENGAN RETENSIO URINE
URINARY TRACT INFFECTIONS (UTI)
Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Pielonefritis
PENYAKIT HIPOKALEMIA.
KARAKTERISTIK PENYAKIT PADA LANSIA
RC PATOLOGI KLINIK ERITROSIT & LEUKOSIT
TYPOID PADA ANAK.
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DENGAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI (MASTITIS)
GOLONGAN ANTI SPASMODIK
KELOMPOK VI GAGAL GINJAL AKUT & KRONIK
ASKEP PADA GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN OLEH : WITRI HASTUTI, S.Kep, Ns
PENYAKIT BATU SALURAN KEMIH (UROLITHIASIS)
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DIFTERI
INFEKSI AKUT KASUS OBSTETRI
Sembuh dengan gejala sisa Belum sembuh
Batu Saluran Kemih.
Ns. DIAN MIFTAHUL MIZAN S.Kep.,CWCS
OBSTRUKSI SALURAN KEMIH
OLEH : WITRI HASTUTI, S.Kep, Ns STIKES KARYA HUSADA SEMARANG 2008
MANAJEMEN NYERI FARMAKOLOGIS
PELATIHAN RUTIN IV SYOK HIPOVOLEMIK & SINKOP
ANATOMI FISIOLOGI KANKER PAYUDARA DISUSUN OLEH : ANGGI LESTARI
Hematuria et causa Cystitis
ASKEP COLITIS ULSERATIF
PENGKAJIAN SISTEM PERKEMIHAN
KELOMPOK 4 : NADILA RIANA PUTRI .S K PUTRI YANTI K TRIA HARYUNI .D K
Asuhan keperawatan angina pectoris
Hati (hepar) Merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia (2 kg) yang terletak di rongga perut sabelah kanan di bawah diafragma.
URINARY TRACT INFECTION
CONCEPT MAPPING ABOUT DIARE DI SUSUN OLEH : AWINDA SARI AHMAD REDHO HILDA NUR AFNI RAMADHAN SUPRIADIN Y. KALVEIN M.M.
TRAUMA ABDOMEN.
PKMRS RSUD DR. ADJIDARMO KAB. LEBAK
ASUHAN KEPERAWATAN DENGUE HEMORHAGIK FEVER Ns.Sunardi,M.Kep.,Sp.KMB 1/25/20191DHF_Sunardi.
Asuhan keperawatan pada klien dengan masalah nyeri Ahmad Zaini Arif. S.Kep., Ns.
Apa sih HIV itu?? Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau:
Penggunaan Jamu Untuk Terapi Penyakit Saluran Cerna
Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)
HIPEREMISIS GRAVIDARUM
Ns. Yanti Rostianti, S.Kep, M.SI
Transcript presentasi:

UROLITHIASIS DIANA IR

Keluhan pasien dengan batu saluran kemih bisa tanpa keluhan, sakit pegal pegal di pinggang sampai dengan kolik dengan gejala kesakitan hebat disertai dengan gejala gejala mual muntah dan keringat dingin. Berat ringannya penyakit tidak sebanding dengan beratnya keluhan, batu staghorn sering tanpa gejala, sementara batu ureter kecil (<5mm) menimbulkan keluhan yang hebat, sementara batu kecil (>5mm) dapat keluar spontan.

TEORI PEMBENTUKAN BATU Super saturation theory: This theory is based on the binding of salts, which occurs after a certain concentration is obtained. If the salt concentration is less, the compound remains in solution. However if salt concentration exceeds, the compound precipitates. Temperature and the pH of a solution also affect solubility.

TEORI PEMBENTUKAN BATU Crystallization or Nucleation Theory: The crystallization or nucleation theory states that when ions or molecules in a dissociated state bind, crystals form. These crystals cluster to form lattice structures. Crystals are nucleated and grow by aggregation.

TEORI PEMBENTUKAN BATU The Inhibitors deficiency theory Inhibitors are substances that modify or alter crystal growth, thus preventing stone formation. Although urine may be supersaturated with a salt, these inhibitors can prevent stone formation. These molecules work by forming complexes with active surface compounds, which reduces their binding of calcium to oxidant. Citrate is the most important urinary stone inhibitor, Magnesium, pyrophosphate, nephrocalcin, glycosamine, RNA fragments are other important stone inhibitors. The absence or reduction of these inhibitors can aid in the production of stone formation.

TEORI PEMBENTUKAN BATU Anatomical abnormalities An anatomic or functional abnormality can cause an obstruction on the flow of urine and the retention of urinary crystals. These crystals anchor to epithelium and cause further crystals to aggregate into stones. The clinically evident stone has gone through several processes, beginning as an ion in solution. These ions initially become supersaturated in solution. Once their concentration exceeds their solubility, they form crystals and become a nidus for nucleation, aggregation and further growth. If inhibitors are present, stone formation may be prevented, conversely, if there is an absence or reduction in key inhibitors in the urine

PATOPHISIOLOGY

Patofisiologi dan Gejala klinik Adanya sumbatan yang terjadi dapat menimbulkan kolik, yaitu pasien merasakan kesakitan hebat didaerah pinggang dan menjalar ke abdomen depan sepanjang ureter. Nyeri pada laki laki dirasakan pada scrotum, kandung kemih manjalar ke testis. Pada wanita menjalar sampai ke vulva. Nyeri yang hebat ini disebabkan karena peregangan kapsul ginjal dan hiperperistatik ureter yang disebabkan karena pelepasan prostaglandin oleh ureter yang tersumbat.

Patofisiologi dan Gejala klinik Gejala lain yang dapat dirasakan pasien diantaranya mual, muntah dan keringat dingin Lokasi batu di ureter 1/3 atas, kolik menjalar ke testis, batu 1/3 tengah menjalar ke titik McBurney’s, batu 1/3 distal kolik disertai dengan gejala gejala iritasi seperti frekuensi urgensi dan dysuri.

Patofisiologi dan Gejala klinik Infeksi terjadi jikalau urine mengandung kuman , akibat tekanan yang tinggi didalam lumen saluran kemih melebihi tekanan osmosis jaringan, urine masuk ke jaringan intersisial didalam maupun diluar ginjal sehingga kuman kuman ikut terbawa keluar dan masuk dalam sirkulasi darah, maka terjadilah urosepsis

Etiology dan Genetic Risk Penyebab yang pasti saat ini belum jelas, 90 % pasien dengan batu,kemungkinan terdapat gangguan metabolik. Diit tinggi kalsium, Urinary stasis, Urinary retention, Immobilisasi dan dehidrasi juga dapat mendukung timbulnya batu. Penggunaan obat – obatan seperti Thiazid resiko timbulnya batu oksalat, diuretik menyebabkan ↓ volume caiaran tubuh

INSIDEN Diit tinggi kalsium, Urinary stasis, Urinary retention, Immobilisasi dan dehidrasi juga dapat mendukung timbulnya batu. Penggunaan obat – obatan seperti Thiazid resiko timbulnya batu oksalat, diuretik menyebabkan ↓ volume caiaran tubuh

LABORATORY ASSESSMENT Urinalysis → Hematuria, Kristal batu, Perubahan karakteristik urin Kultur urin → Identifikasi kemungkinan ISK Darah perifer lengkap → Identifikasi anemia, mencegah urosepsis

PENGKAJIAN Riwayat Keluarga dengan batu Diit Intake Cairan Penyakit batu sebelumnya Operasi batu Penggunaan obat-obatan

PENGKAJIAN PEMERIKSAAN FISIK Nyeri dapat dirasakan pada daerah abdomen sampai ke skrotum ataupun vulva, kemungkinan batu terdapat pada ureter atau bladder. Nyeri semakain bertambah saat timbul obstruksi Nyeri dapat disertai dengan mual, muntah dan keringat dingin Frequency , anuri, oliguri dan dysuria dapat terjadi saat obstruksi terdapat bladder

PENGKAJIAN PEMERIKSAAN FISIK Periksa adanya distensi bladder. Observasi adanya perubahan pada vital sign, kemungkinan terjadi peningkatan saat nyeri muncul, peningkatan pada suhu bila infeksi, TD akan menurun saat nyeri tidak teratasi ( Shock).

DIAGNOSA KEP Nyeri r/t adanya batu pada sal kemih Resiko infeksi r/t adanya trauma pada sal kemih Resiko injuri ( renal ) r/t obstruksi Kurang pengetahuan Etc

INTERVENSI KOLABORATIF Untuk menghilangkan rasa nyeri dianjurkan memakai NSAID (Non Steroid Anti inflamatory Drugs) Intravena yang dapat menghambat pelepasan prostaglandin oleh ureter secara cepat. Pemakaian ketorolac sebaiknya dihindari karena bisa menyebabkan penurunan renal blood flow pada ginjal yang sama, demikian juga pemakaian morfin seperti petidin yang sering menyebabkan efek samping bradycardi dan apnoe. Pemakaian antispasmodik sering menyebabkan perut kembung

INTERVENSI KOLABORATIF Antibiotika tidak secara rutin diberikan. Antibiotika hanya diberikan apabila terdapat tanda tanda infeksi/urosepsis dengan ditandai dengan panas tinggi dan syok septic Pada infeksi/urosepsis diberikan antibiotika golongan broad spektum secara intravena Setelah ada kultur urin dan darah, antibiotik diberikan sesuai dengan kultur dan resistensi test.

INTERVENSI KOLABORATIF Batu ureter < 5 mm obstruksi ringan lokasi di distal konservatif terapi dengan minum banyak sehingga jumlah urinnya lebih dari 2 liter/24 jam selama 4 - 6 minggu, kalau tidak mau turun sebaiknya dilakukan pengeluaran batu secara aktif Batu ureter > 5 mm obstruksi sedang berat sebaiknya di keluarkan secara aktif dengan ESWL, URS maupun operasi.

INTERVENSI KEPERAWATAN Intervensi keperawatan berfokus pada penanganan nyeri, mencegah infeksi dan obstruksi . Terapi diit yang dilakukan tergantung jenis batu yang terbentuk