KINERJA SEKTOR INDUSTRI TRIWULAN II TAHUN 2015

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
METODE PENGHITUNGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB)
Advertisements

PERINDUSTRIAN MEDIA PEMBELAJARAN VERRY A.J.M. SILALAHI,S.Sos.
PENDAPATAN NASIONAL Pertemuan ke
 Obyek : 1. Impor barang 2. Pembayaran atas pembelian barang yg dilakukan oleh Dirjen Anggaran, bendaharan pemerintah baik pusat maupun daerah 3. Pembayaran.
A. PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Sosialisasi KLUI/KBLI/ISIC
ANALISIS INVESTASI DAN MANAJEMEN PORTOFOLIO
BAB 7 PENDAPATAN NASIONAL
EKONOMI KESEJAHTERAAN
Pertumbuhan Ekonomi, Perubahan Struktur Ekonomi dan Krisis Ekonomi
Tugas Individu Tugas di buat masing-masing oleh 2 orang.
GEOGRAFI INDUSTRI M. KHAIDIR CP.
INDUSTRI PERTEMUAN KE-3.
Provinsi D.I. Yogyakarta
Diseminasi Hasil Listing SENSUS EKONOMI 2016
Berita Resmi Statistik
PERKEMBANGAN INDUSTRI DAN PENERAPAN
PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
RENCANA INDUK PEMBANGUNAN INDUSTRI NASIONAL TAHUN
BERITA RESMI STATISTIK
PERKIRAAN EKONOMI MAKRO
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
BERITA RESMI STATISTIK
BAB XIV. ANALISIS INDUSTRI
PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
KINERJA SEKTOR INDUSTRI TRIWULAN I TAHUN 2014
PERKEMBANGAN EKONOMI TERKINI DAN PROSPEK EKONOMI TAHUN 2013
Pendapatan Nasional, Pertumbuhan dan Struktur Ekonomi
PERTEMUAN IX USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM)
Berita Resmi Statistik
DATA INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN
PAGU ANGGARAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2017
PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF DALAM RANGKA MENDUKUNG PARIWISATA DAERAH
Airlangga Surya Kusuma Universitas Gadjah Mada
Dirjen Industri Agro pada
TEKNOLOGI PENGELOLAAN
ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Job Vacancy Kelompok Donny Prasetyo ( )
Oleh: M. Wahid Supriyadi Staf Ahli Bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya
BAHAN RAPAT KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
Jakarta, 26 Juni 2015 Kementerian Perindustrian
Pendapatan Nasional, Pertumbuhan dan Struktur Ekonomi
TEKNIS PENDATAAN TAHUN 2016
Pelaksanaan Sensus Ekonomi (SE) 2016 Kota Surabaya
Dr. Ir. Sugiarto Sumas, MT Arah dan kebijakan
ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
PERTUMBUHAN INDUSTRI AGRO SAMPAI DENGAN PERIODE TW III 2016
INDUSTRI SEPEDA.
Rapat Panitia Anggaran DPR RI Tentang Asumsi Makro APBN 2009 dan RAPBN 2010 Bank Indonesia Jakarta, 1 Juni 2009.
INSENTIF DAN FASILITAS PENANAMAN MODAL
TARGET DAN REALISASI INVESTASI
Kinerja Kebijakan Ekonomi & Perekonomian
STRATEGI PRODUK 5.
Pencari Kerja, Lowongan dan Penempatan Perguruan Tinggi (Fakultas)
A. PERDAGANGAN INTERNASIONAL
PROYEKSI PELATIHAN BERDASARKAN ANALISIS PASAR KERJA
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
24 November 2016 ARAHAN PRESIDEN RI Pada Acara Kompas CEO Forum.
MENJAGA STABILITAS MAKROEKONOMI MENUJU PERTUMBUHAN YANG INKLUSIF
Agribisnis dalam Perekonomian Indonesia
MK. PIE BY: TRIANI RW, S.PD., M.PD.
Job Vacancy Kelompok Donny Prasetyo ( )
PENDAPATAN NASIONAL DAN STRUKTUR EKONOMI
PENYEDIAAN BAHAN INDUSTRI
Perkembangan Ekonomi Indonesia dan Prospek Ekonomi Sektoral
PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI DAN PEMBERDAYAAN TENAGA KERJA DIFABEL
KONSEP DASAR PENDAPATAN NASIONAL
TINJAUAN EKONOMI KABUPATEN SAMPANG 2018
SUMBER PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN WILAYAH
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PROVINSI JAMBI TAHUN 2020
Transcript presentasi:

KINERJA SEKTOR INDUSTRI TRIWULAN II TAHUN 2015

A. PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN I TAHUN 2015 (tahun dasar 2010, persen) No Lapangan Usaha 2011 2012 2013* 2014** 2014-TW I 2015-TW I 1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 3.95 4.59 4.20 4.18 5.28 3.80 2 Pertambangan dan Penggalian 4.29 3.02 1.74 0.55 -2.00 -2.32 3 Industri Pengolahan 6.26 5.62 4.49 4.63 4.52 3.87   a. Industri Migas -0.33 -2.40 -1.70 -2.11 -2.03 -5.66 b. Industri Non Migas 7.46 6.98 5.45 5.61 5.51 5.21 4 Pengadaan Listrik dan Gas 5.69 10.06 5.23 5.57 3.29 1.55 5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 4.73 3.34 4.06 3.05 3.59 2.27 6 Konstruksi 9.02 6.56 6.11 6.97 7.22 6.04 7 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 9.66 5.40 4.71 4.84 3.66 8 Transportasi dan Pergudangan 8.31 7.11 8.38 8.00 8.44 6.35 9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 6.86 6.64 6.80 5.91 6.48 3.56 10 Informasi dan Komunikasi 10.02 12.28 10.39 9.79 10.53 11 Jasa Keuangan dan Asuransi 9.54 9.09 4.93 3.23 7.57 12 Real Estate 7.68 7.41 6.54 5.00 4.66 5.26 13 Jasa Perusahaan 9.24 7.44 7.91 9.81 10.27 7.36 14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 6.43 2.13 2.38 2.49 2.85 15 Jasa Pendidikan 6.68 8.22 8.20 6.29 5.20 5.92 16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 9.25 7.97 7.83 8.01 7.75 7.34 17 Jasa lainnya 5.76 6.41 8.92 8.37 PRODUK DOMESTIK BRUTO 6.17 6.03 5.58 5.02 5.14 Sumber : BPS diolah Kemenperin Pertumbuhan Industri Non Migas pada TW I Tahun 2015 sebesar 5,21%, atau mengalami pelambatan apabila dibandingkan dengan TW I Tahun 2014 sebesar 5,51%. Pertumbuhan industri Non Migas ini lebih besar dari pertumbuhan ekonomi TW I Tahun 2015 sebesar 4,71%.

B. PERTUMBUHAN EKONOMI DAN SEKTOR INDUSTRI NON-MIGAS INDONESIA TRIWULAN I TAHUN 2015 (tahun dasar 2010, persen) PERTUMBUHAN PDB INDUSTRI NON MIGAS 2011 2012 2013 2014 2014 TW I 2015 TW I 7,46 6,98 5,45 5,61 5,51 5,21 PERTUMBUHAN PDB EKONOMI 6,17 6,03 5,58 5,02 5,14 4,71 Sumber : BPS diolah Kemenperin

Sumber : BPS diolah Kemenperin C. PERTUMBUHAN INDUSTRI PENGOLAHAN NON-MIGAS MENURUT CABANG-CABANG INDUSTRI (tahun dasar 2010, persen) No Lapangan Usaha 2011 2012 2013* 2014** 2014 TW I 2015 TW I 1 Industri Makanan dan Minuman 10.98 10.33 4.07 9.54 9.42 8,16 2 Industri Pengolahan Tembakau -0.23 8.82 -0.27 8.85 11.33 2,23 3 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 6.49 6.04 6.58 1.53 3.02 -0,98 4 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki 10.94 -5.43 5.23 5.51 6.44 3,35 5 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya -2.72 -0.80 6.19 6.07 5.87 0,88 6 Industri Kertas dan Barang dari Kertas; Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman 3.89 -2.89 -0.53 3.43 0.06 -1,18 7 Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 8.66 12.78 5.10 4.63 9,05 8 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 2.08 7.56 -1.86 1.16 5.44 -3,49 9 Industri Barang Galian bukan Logam 7.78 7.91 3.34 2.39 1.05 4,90 10 Industri Logam Dasar 13.56 -1.57 11.63 5.89 3.04 8,66 11 Industri Barang Logam; Komputer, Barang Elektronik, Optik; dan Peralatan Listrik 8.79 11.64 9.22 2.92 0.86 8,14 12 Industri Mesin dan Perlengkapan 8.53 -1.39 -5.00 8.80 8.65 -2,39 13 Industri Alat Angkutan 6.37 4.26 14.95 3.94 4.06 4,81 14 Industri Furnitur 9.93 -2.15 3.64 3.58 2.44 5,13 15 Industri Pengolahan Lainnya; Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan -1.09 -0.38 -0.70 7.30 14.62 1,77   Industri Non Migas 7.46 6.98 5.45 5.61 5.21 PRODUK DOMESTIK BRUTO 6.17 6.03 5.58 5.02 5.14 4.71 Sumber : BPS diolah Kemenperin Pertumbuhan cabang industri non migas pada TW I Tahun 2015 yang tertinggi dicapai oleh Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional sebesar 9,05%, Industri Logam Dasar sebesar 8,66%, Industri Makanan dan Minuman sebesar 8,16%, serta Industri Barang Logam sebesar 8,14%.

Sumber : BPS diolah Kemenperin D. NILAI PDB SEKTORAL DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PDB NASIONAL TRIWULAN I TAHUN 2015 (tahun dasar 2010, persen) No Lapangan Usaha 2011 2012 2013* 2014** 2015 TW I N K 1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1,058.25 13.51 1,152.26 13.37 1,275.05 13.39 1,410.66 13.38 374,626.2 13.75 2 Pertambangan dan Penggalian 924.81 11.81 1,000.31 11.61 1,042.98 10.95 1,035.12 9.82 226,307.7 8.31 3 Industri Pengolahan 1,704.25 21.76 1,848.15 21.45 1,998.69 20.98 2,215.75 21.02 575,946.7 21.14   a. Industri Migas 284.09 3.63 298.40 3.46 310.86 3.26 331.74 3.15 78,242.0 2.87 b. Industri Non Migas 1,420.15 18.13 1,549.75 17.99 1,687.83 17.72 1,884.01 17.87 497,704,7 18.27 4 Pengadaan Listrik dan Gas 91.72 1.17 95.64 1.11 98.69 1.04 114.12 1.08 28,421.0 5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 6.21 0.08 6.60 7.15 7.70 0.07 2,000.5 6 Konstruksi 712.18 9.09 805.21 9.35 905.99 9.51 1,041.95 9.88 271,818.6 9.98 7 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 1,066.09 13.61 1,138.48 13.21 1,263.82 13.27 1,410.93 360,846.7 13.24 8 Transportasi dan Pergudangan 276.12 3.53 313.16 368.68 3.87 450.60 4.27 127,188.3 4.67 9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 224.22 2.86 252.61 2.93 289.50 3.04 330.67 3.14 87,398.9 3.21 10 Informasi dan Komunikasi 281.78 3.60 311.36 3.61 341.01 3.58 368.94 3.50 98,264.5 11 Jasa Keuangan dan Asuransi 270.59 320.53 3.72 368.88 408.65 3.88 110,031.0 4.04 12 Real Estate 218.80 2.79 237.91 2.76 264.28 2.77 294.57 80,774.8 2.96 13 Jasa Perusahaan 113.98 1.46 127.72 1.48 144.60 1.52 165.99 1.57 45,388.3 1.67 14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 304.76 3.89 340.57 3.95 371.21 3.90 404.38 3.84 99,410.5 3.65 15 Jasa Pendidikan 232.73 2.97 270.37 309.44 3.25 346.56 3.29 85,805.4 16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 76.40 0.98 86.24 1.00 96.67 1.01 109.07 1.03 27,997.1 17 Jasa lainnya 113.02 1.44 122.57 1.42 140.31 1.47 163.55 1.55 45,480.8 Total PDB 7,831.72 100.00 8,615.70 9,524.73 10,542.69 2,724.69 Sumber : BPS diolah Kemenperin N: Nilai dalam Rp Triliun; K: Kontribusi dalam persen Kontribusi terbesar pada pembentukan PDB nasional TW I Tahun 2015 diberikan oleh sektor Industri Pengolahan sebesar 21.14% dimana Industri non migas memberikan kontribusi sebesar 18.27%

D. PERAN TIAP CABANG INDUSTRI TERHADAP PDB SEKTOR INDUSTRI E. PERAN TIAP CABANG INDUSTRI TERHADAP PDB SEKTOR INDUSTRI TRIWULAN I TAHUN 2015 D. PERAN TIAP CABANG INDUSTRI TERHADAP PDB SEKTOR INDUSTRI (tahun dasar 2010, persen) No Lapangan Usaha 2011 2012 2013* 2014** 2015 TW I 1 Industri Makanan dan Minuman 5.24 5.31 5.14 5.32 5,47 2 Industri Pengolahan Tembakau 0.92 0.86 0.91 0,91 3 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 1.38 1.35 1.36 1.32 1,28 4 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki 0.28 0.25 0.26 0.27 0,27 5 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya 0.76 0.70 0.72 0,71 6 Industri Kertas dan Barang dari Kertas; Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman 0.96 0.78 0.80 0,78 7 Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 1.59 1.67 1.65 1.70 1,90 8 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 0.89 0,75 9 Industri Barang Galian bukan Logam 0.71 0.73 0,73 10 Industri Logam Dasar 0.75 0,80 11 Industri Barang Logam; Komputer, Barang Elektronik, Optik; dan Peralatan Listrik 1.81 1.89 1.95 1.87 1,95 12 Industri Mesin dan Perlengkapan 0.30 0.29 0.31 0,30 13 Industri Alat Angkutan 1.98 1.93 2.02 1.96 1,96 14 Industri Furnitur 0,28 15 Industri Pengolahan Lainnya; Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan 0.20 0.19 0.17 0.18 0,18 Industri Non Migas 18.13 17.99 17.72 17.87 18.27   Industri Pengolahan 21.76 21.45 20.98 21.02 21.14 Sumber : BPS diolah Kemenperin Kontribusi terbesar pada pembentukan PDB sektor Industri diberikan oleh cabang Industri Makanan dan Minuman sebesar 5,47%, Industri Alat Angkutan sebesar 1,96%, diikuti oleh Industri Barang Logam sebesar 1,95% dan Industri Tekstil dan Pakaian Jadi sebesar 1,28%

F. PERKEMBANGAN EKSPOR INDUSTRI NON-MIGAS S.D FEBRUARI 2015 Nilai US$ Juta No URAIAN 2011 2012 2013 2014 s.d FEB Peruba-han (%) 2015 1 Pengolahan Kelapa/Kelapa Sawit 23.179,2 23.397,0 20.660,4 23.711,6 3.640,3 3.332,1 -8,47 2 Besi Baja, Mesin-mesin dan Otomotif 13.191,7 15.029,6 14.684,4 15.813,5 2.637,4 2.309,7 -12,42 3 T e k s t i l 13.234,0 12.446,5 12.661,7 12.720,3 2.129,6 1.991,1 -6,50 4 Elektronika 9.536,1 9.444,1 8.520,1 8.066,9 1.266,2 1.108,1 -12,49 5 Pengolahan Karet 14.540,4 10.818,6 9.724,1 7.497,5 1.476,2 996,2 -32,52 6 Kimia Dasar 6.119,9 4.870,5 5.083,5 5.703,4 1.003,0 676,8 7 Makanan dan Minuman 4.505,2 4.652,9 5.379,8 5.554,4 821,7 869,7 5,84 8 Pulp dan Kertas 5.769,4 5.518,0 5.644,0 5.498,6 889,5 858,2 -3,52 9 Pengolahan Kayu 4.475,0 4.539,9 4.727,7 4.202,2 829,4 815,4 -1,70 10 Pengolahan Tembaga, Timah dll 7.501,0 5.049,5 4.843,5 4.886,4 634,1 758,8 19,67 11 Kulit, Barang Kulit dan Sepatu/ Alas Kaki 3.450,9 3.561,7 3.933,1 4.090,3 611,3 701,2 14,72 12 Peng. Emas, Perak, Logam Mulia, Perhiasan, dll - 2,186.0 2.031,2 3.671,8 772,7 1.137,0 47,13 Total 12 Besar Industri 108.497,9 101.514,2 97.893,5 102.416,8 16.711,3 15.554,1 -6,92 Total Industri 122.188,7 116.125,1 113.030,0 117.329,9 19.198,7 17.577,6 -8,44 Sumber : BPS diolah Kemenperin Ekspor produk industri s.d Februari tahun 2015 sebesar US$ 17,57 miliar turun sebesar 8,44% dibandingkan periode yang sama tahun 2014 sebesar US$ 19,19 miliar. Ekspor produk industri ini memberikan kontribusi sebesar 69,16% dari total ekspor nasional yang sebesar US$ 25,41 miliar.

G. PERKEMBANGAN IMPOR INDUSTRI NON-MIGAS S.D FEBRUARI 2015 Nilai US$ Juta No URAIAN 2011 2012 2013 2014 s.d FEB Peruba-han (%) 2015 1 Besi Baja, Mesin-mesin dan Otomotif 52.471,7 62.624,6 54,637,4 48.550,6 8.189,3 7.112,9 -13,14 2 Kimia Dasar 15.413,3 16.077,1 16.387,9 16.568,8 2.763,1 2.402,1 -13,06 3 Elektronika 16.116,6 16.702,5 16.564,5 15.453,6 2.683,7 2.331,2 -13,13 4 T e k s t i l 6.735,2 6.805,5 7.116,2 7.154,3 1.135,5 1.198,8 5,58 5 Makanan dan Minuman 6.851,9 6.158,4 5.801,3 5.755,1 815,8 842,3 3,25 6 Alat-alat Listrik 3.769,1 4.190,6 4.124,3 3.735,4 615,7 603,5 -1,97 7 Makanan Ternak 2.220,5 2.799,7 3.044,5 3.276,2 397,6 458,8 15,41 8 Pulp dan Kertas 3.262,6 3.019,9 3.200,6 3.247,9 455,5 464,7 2,01 9 Barang-barang Kimia lainnya 2.592,3 2.753,6 2.945,7 2.906,8 439,4 460,3 4,75 10 Plastik - 2.376,6 2.347,8 361,8 356,8 -1,41 11 Pengolahan Tembaga, Timah dll. 2.195,1 2.377,4 2.141,1 2.206,8 332,0 351,2 5,81 12 P u p u k 2.707,0 2.918,4 1.941,6 1.924,4 244,0 361,2 48,00 Total 12 Besar Industri 116.271,9 128.400,8 120.281,6 113.127,7 18.433,3 16.944,0 -8.08 Total Industri 126.099,5 139.734,1 131.400,7 123.826,4 20.088,7 18.656,4 -7,13 Sumber : BPS diolah Kemenperin Impor produk industri s.d Februari tahun 2015 sebesar US$ 18,65 miliar turun sebesar 7,13% dibandingkan periode yang sama tahun 2014 sebesar US$ 20,08 miliar. Neraca ekspor-impor Hasil Industri Non Migas s.d Februari tahun 2015 adalah USD -1,08 miliar (neraca defisit). Defisit ini telah menurun 21,21% dibandingkan periode yang sama tahun 2014 sebesar USD -0,89 miliar.

H. PERKEMBANGAN INVESTASI PMDN SEKTOR INDUSTRI TRIWULAN I TAHUN 2015 (Rp. Miliar) NO SEKTOR 2012 2013 2014 2014 TW I 2015 TW I % P I 1 Industri Makanan 222 11.166,7 434 15.080,9 320 19.596,4 89 4,836.1 140 6.167,0 27.52 2 Industri Tekstil 51 4.450,9 101 2.445,9 72 1.451,5 17 362.8 32 455,1 25.44 3 Ind. Barang Dari Kulit & Alas Kaki 9 76,7 10 80,1 103,1 67.3 - -100 4 Industri Kayu 15 57,0 18 390,7 21 585,1 8 60.6 5 27,5 -54.62 Ind. Kertas dan Percetakan 64 7.561,0 112 6.849,4 57 4.093,7 934.9 27 935,1 0.02 6 Ind. Kimia dan Farmasi 94 5.069,5 153 8.886,5 105 13.313,6 28 944.9 52 3.995,2 322.82 7 Ind. Karet dan Plastik 110 2.855,0 145 2.905,2 132 2.117,5 469.0 39 578,6 23.37 Ind. Mineral Non Logam 37 10.730,7 66 4.624,5 11.923,1 1.884.7 41 3.878,0 105.76 Ind. Logam, Mesin & Elektronik 81 7.225,7 131 7.567,5 123 5.292,6 25 1,349.9 49 1.183,2 -12.35 Ind. Instru. Kedokteran, Presisi & Optik dan Jam 12 210,1 11 Ind. Kendaraan Bermotor & Alat Transportasi Lain 664,4 31 2.068,5 490,1 178.1 232,5 30.54 Industri Lainnya 31,5 61,8 16 68,1 26.7   Jumlah 714 49.888,9 1.225 51.171,1 942 59.034,7 256 11.115,0 409 17.452,2 57,01 P : Jumlah Izin Usaha; I : Nilai Realisasi Investasi (Rp. Milyar) Sumber : BKPM, diolah Kemenperin Nilai investasi PMDN sektor industri pada TW I Tahun 2015 sebesar Rp 17,45 triliun atau tumbuh sebesar 57,01% dibanding TW I Tahun 2014 sebesar Rp 11,11 triliun . Investasi sektor industri memberikan kontribusi sebesar 41,04% dari total investasi PMDN pada TW I Tahun 2015 sebesar Rp 42,52 triliun.

I. PERKEMBANGAN INVESTASI PMA SEKTOR INDUSTRI TRIWULAN I TAHUN 2015 (US$ Juta) NO SEKTOR   2012 2013 2014 2014 TW I 2015 TW I % P I 1. Industri Makanan 347 1.782,9 797 2.117,7 640 3,139.6 211 777.9 272 533,8 -31.4 2. Industri Tekstil 149 473,1 241 750,7 285 422.5 67 99.9 92 63,0 -36.9 3. Ind. Barang Dari Kulit & Alas Kaki 73 158,9 91 96,2 102 210.6 23 146.2 38 11,9 -91.9 4. Industri Kayu 76,3 59 39,5 61 63.7 12 6.5 19 19,0 192.3 5. Ind. Kertas & Percetakan 57 1.306,6 103 1.168,9 87 706.5 21 514.5 34 104,6 -79.7 6. Ind. Kimia dan Farmasi 230 2.769,8 430 3.142,3 377 2,323.4 106 511.3 184 486,3 -4.9 7. Ind. Karet dan Plastik 147 660,3 231 472,2 255 543.9 68 61.4 101 144,5 135.3 8. Ind. Mineral Non Logam 48 145,8 138 874,1 104 916.9 31 358.2 52 128,9 -64.0 9. Ind. Logam, Mesin & Elektronik 364 2.452,6 679 3.327,1 690 2,471.9 187 398.7 323 765,4 92.0 10. Ind. Instru. Kedokteran, Presisi & Optik dan Jam 4 3,4 26,1 11 7.2 1 - 3 0,2 0.2 11. Ind. Kendaraan Bermotor & Alat Transportasi Lain 163 1.840,0 342 3.732,2 295 2,061.3 94 605.9 143 582,1 -3.9 12. Industri Lainnya 100,2 199 111,7 168 151.8 32 12.5 27,5 120.0 Jumlah 1.643 6.789,6 1.714 11.770,0 3.322 15.858,8 853 3.493 1,320 2,867,2 -17,9 P : Jumlah Izin Usaha; I : Nilai Realisasi Investasi (US$ Juta) Sumber : BKPM diolah Kemenperin Nilai investasi PMA sektor industri pada TW I Tahun 2015 mencapai US$ 2,86 miliar atau menurun sebesar 17,9% dibandingkan TW I Tahun 2014 sebesar US$ 3,49 miliar. Investasi PMA sektor industri memberikan kontribusi sebesar 43,68% dari total investasi PMA TW I Tahun 2015 sebesar US$ 6,56 miliar.

TERIMA KASIH Biro Perencanaan Kementerian Perindustrian Gedung Kementerian Perindustrian Lt. 7 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 52-53 Jakarta Selatan Telp/Fax : (021) 5255509 ext 4020, 5253278 Website : http://rocana.kemenperin.go.id Email : rocana.kemenperin@gmail.com