`DASAR AGROTEKNOLOGI` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KOMPETENSI MATA KULIAH
Advertisements

PERLINDUNGAN TANAMAN ( Menurut UU 12/1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman ) Segala upaya untuk mencegah kerugian pada budidaya tanaman yang diakibatkan.
Pengendalian Hama Terpadu
PENGELOLAAN PENYAKIT TANAMAN DALAM SISTEM PERTANIAN BERKELANJUTAN
PENGENDALIAN HAMA TERPADU
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
TEKNIK-TEKNIK PENGENDALIAN HAMA
PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN (POPT)
Bahan makanan, kulit, serat dan sebagainya
PENGELOLAAN PENYAKIT TANAMAN
Prinsip-Prinsip EKOLOGI-EKOSISTEM WIDIWURJANI
Faktor Biotik.
DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
Dasar-dasar Perlindungan Hutan Copyright © 2006 DCC (Development of Course Content ) Team LabLINKeshut 4 Bagian 2 C H A P T E R Perlindungan hutan terhadap.
PRINSIP EKOLOGI DALAM PENGENDALIAN HAYATI
DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
PENGENDALIAN HAMA Amalia Nadifta Ulfa (H )
TEKHNIK-TEKHIK PENGENDALIAN HAMA
Penyakit Tanaman Abnormalitas Fungsi Gejala Fisiologis Morfologis
Pokok Bahasan: RANCANGAN REKOMENDASI PENANGANAN
KELOMPOK FAKTOR GANGGUAN
MANAJEMEN PENGENDALIAN OPT
`PENGELOLAAN PERKEBUNAN`
MATERI e_LEARNING PASCA UTS Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
`EKONOMI & AGRIBISNIS` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
MATERI KULIAH PASCA UTS Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
`PENGELOLAAN PERKEBUNAN`
DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
`SOSIOLOGI PERTANIAN` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN (DPT)
ARTI PERTANIAN DAN ILMU PERTANIAN
MATERI e_LEARNING-2 PASCA UTS Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
DR. IR. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
`PENGELOLAAN PERKEBUNAN` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
`DASAR AGROTEKNOLOGI` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
`DASAR AGROTEKNOLOGI` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
By : Dr. Ir. F. Didiet Heru Swasono, M.P. SMT GASAL_2014/2015
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
`DASAR AGROTEKNOLOGI` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
`PENGELOLAAN PERKEBUNAN` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
`PENGELOLAAN PERKEBUNAN`
Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman (DPT)
`DASAR AGROTEKNOLOGI` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
KOMPONEN OPT Hama adalah binatang yang merusak tanaman sehingga mengakibatkan kerugian secara ekonomi. Patogen adalah jasad renik (mikroorganisme) yang.
Integrated Pest Management (IPM)
`DASAR AGROTEKNOLOGI` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
PESTISIDA DAN TEKNIK APLIKASI
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
II. PRINSIP DASAR PHT 1.Pemahaman Ekosistem Pertanian
Ilmu Penyakit Tumbuhan
`DASAR AGROTEKNOLOGI` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
`PENGELOLAAN PERKEBUNAN`
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
MATERI e_LEARNING PASCA UTS Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
HAMA BINATANG YANG MENYEBABKAN KERUSAKAN PADA TANAMAN DAN MENIMBULKAN KERUGIAN SECARA EKONOMIS.
`PENGELOLAAN PERKEBUNAN`
KARANTINA HEWAN, IKAN, dan TUMBUHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MENIMBANG MENGINGAT MENETAPKAN.
MANAJEMEN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN
CIRI-CIRI PERTANIAN.
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
Control of Plant Disease
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP KESEHATAN
PENGENDALIAN PENGENDALIAN PENYAKIT TANAMAN ADALAH
UNSUR – UNSUR DAN CIRI – CIRI PERTANIAN
PESTISIDA DAN TEKNIK APLIKASI
MANAJEMEN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN
PENYAKIT PENTING TANAMAN
Transcript presentasi:

`DASAR AGROTEKNOLOGI` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P. MATERI KULIAH `DASAR AGROTEKNOLOGI` SEMESTER GASAL T. A. 2014/2015 (2 /1 SKS) Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.

FAKTOR PENGGANGGU_AGROTEKNOLOGI MATERI DASAR AGROTEKNOLOGI FAKTOR PENGGANGGU_AGROTEKNOLOGI

(CAHAYA, AIR, UNSUR HARA) BUDIDAYA TANAMAN IKLIM FAKTOR ESENSIAL (CAHAYA, AIR, UNSUR HARA) BAHAN TANAM (Benih/Bibit) PRODUK FAKTOR PENGGANGGU (HAMA, PENYAKIT, GULMA)

FAKTOR PENGGANGGU BUDIDAYA TANAMAN = HAMA, PENYAKIT & GULMA Hama, penyakit dan gulma = OPT (organisme pengganggu tanaman) Definisi : ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN adalah semua organisme yang dapat merusak, mengganggu kehidupan, atau menyebabkan kematian tumbuhan dan pada tingkat populasi tertentu menyebabkan kerugian

KOMPONEN OPT HAMA adalah binatang yang merusak tanaman sehingga mengakibatkan kerugian secara ekonomi PATOGEN (PENYAKIT) adalah jasad renik (mikroorganisme) yang dapat menyebabkan penyakit pada tanaman GULMA (TUMBUHAN PENGGANGGU) adalah tumbuhan yang tumbuhnya di suatu tempat yang tidak dikehendaki di antara tanaman budidaya, karena mengadakan kompetisi dengan tanaman pokok dalam mendapatkan hara, sinar matahari dan tempat tumbuh.

MENGAPA TIMBUL OPT? Karena kerusakan yang timbul akibat OPT adalah tanaman (tumbuhan yg dibudidayakan manusia) oleh karenanya pengertian OPT juga terbatas pada kepentingan manusia terhadap produksi suatu tanaman OPT hanya mempunyai arti pada manusia bila mengadakan kompetisi terhadap kepentingan ekonomi manusia.

ORGANISME DISEBUT OPT ? Organisme tersebut dapat menurunkan produksi tanaman baik kualitas maupun kuantitas Organisme tersebut bersaing terhadap kepentingan manusia Organisme tersebut menjadi masalah dalam usaha pertanian

OPT MENIMBULKAN KERUGIAN PRODUKSI BERDASAR POTENSI GENETIK LINGKUNGAN PRODUKSI RIIL AGRONOMIS (TEKINIS) OPT

BAGAIMANA OPT DAPAT MERUGIKAN MENURUNKAN KUANTITAS MENURUNKAN KUALITAS MENAMBAH BIAYA PENGENDALIAN: Biaya penelitian var. tahan Biaya pengelolaan tanaman sehat Penyediaan sarana pengendalian Biaya tenaga kerja

BAGAIMANA OPT DAPAT MERUGIKAN (LANJUTAN) 4. KERUSAKAN panen/prosesing penyimpanan pengangkutan 5. GANGGUAN PD HEWAN & MANUSIA adanya toksin

BEBERAPA PENYEBAB MUNCULNYA OPT Sistem pertanaman monokultur Masuknya OPT dari daerah lain, karena terbawa oleh angin, binatang atau agen lain Penggunaan pestisida yang tidak bijaksana, mengakibatkan hal-hal sebagai berikut: Resistensi Resurgensi OPT potensial/tidak penting/kedua menjadi OPT baru

BEBERAPA PENYEBAB MUNCULNYA OPT (LANJUTAN) Pemasukan (introduksi) jenis tanaman baru Terdapatnya genotipe baru hasil seleksi atau pemuliaan tanaman Terjadinya (hama) biotype baru, yang mampu menyerang varietas-varietas baru yang tahan terhadap hama yang bersangkutan. Adanya sinkronisasi antara fenologi hama dan inangnya Pindahnya hama poliphag/oligophag ke tanaman lain

BEBERAPA PENYEBAB MUNCULNYA OPT (LANJUTAN) Pemupukan tidak berimbang dapat mengakibatkan meningkatnya populasi hama/patogen Penghargaan konsumen terhadap kualitas hasil produksi tanaman tertentu yang dapat mengakibatkan menurunnya nilai ambang ekonomi suatu hama/patogen.

OPT_PERLINDUNGAN TANAMAN PERLINDUNGAN TANAMAN ( Menurut UU 12/1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman) ADALAH segala upaya untuk mencegah kerugian pada budidaya tanaman yang diakibatkan oleh Organisme Pengganggu Tumbuhan

DASAR KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN ( MENURUT UU 12 / 1992 ) PERLINTAN (perlindungan tanaman) dilaksanakan dengan SISTEM PENGENDALIAN HAMA TERPADU (Sistem PHT) Pelaksanaan PERLINTAN menjadi tanggungjawab MASYARAKAT / PETANI dan PEMERINTAH

TINDAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN ( Menurut PP 6/1995 ttg Perlintan ) 1. Pencegahan masuknya OPT ke dalam dan tersebarnya dari suatu area ke area lain di wilayah NKRI (Tindakan Karan- tina) 2. Pengendalian OPT 3. Eradikasi OPT

SISTEM PENGENDALIAN HAMA TERPADU Segala upaya pengendalian populasi atau tingkat serangan OPT dengan memadukan berbagai teknik pengendalian OPT yang dikembangkan dalam suatu KESATUAN untuk mencegah timbulnya KERUGIAN EKONOMIS dan KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP Penggunaan PESTISIDA merupakan ALTERNATIF terakhir Pengendalian OPT bersifat dinamis ( secara spasial dan temporal )

TINDAKAN PERLINDUNGAN TANANAMAN Cara Fisik, melalui pemanfaatan unsur fisik tertentu Cara Mekanik, melalui penggunaan alat atau kemampuan fisik manusia Cara Budidaya, melalui pengaturan kegiatan bercocok tanam Cara Biologi, melalui pemanfaatan musuh alami

TINDAKAN PERLINDUNGAN TANANAMAN (LANJUTAN) Cara Genetik, melalui manipulasi gen terhadap OPT maupun tanaman Cara Kimiawi, memalui pemanfaatan pestisida Cara lain, sesuai perkembangan teknologi

PERLINDUNGAN TANAMAN & KARANTINA Semua negara memanfaatkan kesepakatan SPS-WTO termasuk karantina sebagai HAMBATAN NON TARIF bagi masuknya produk-produk pertanian dari luar negeri ke pasar dalam negeri (SPS= Sanitary and Phytosanitary) Karantina tumbuhan bertujuan mencegah masuk dan tersebarnya OPT karantina dari luar negeri ke wilayah NKRI dan dari satu area/daerah ke daerah lainnya di wilayah NKRI. Dengan alasan tersebut suatu negara dapat melarang masuknya produk pertanian atau media pembawa OPT tertentu

PERLINDUNGAN TANAMAN & KARANTINA (LANJUTAN) Alasan penetapan OPTK dan pelarangan pemasukan komoditi pertanian harus didukung oleh bukti dan hasil penelitian ilmiah terutama ilmu hama, penyakit tumbuhan, gulma dan ilmu lingkungan Standar, kriteria dan metode penetapan OPTK, Analisis Risiko OPT, Analisis Daerah Bebas OPT telah ditetapkan secara Internasional dan harus kita ikuti Indonesia telah mempunyai UU, Peraturan Pemerintah, Lembaga dan peraturan perundang-undangan lain tentang Karantina Pertanian

REALITAS MASALAH PERLINDUNGAN TANAMAN DI INDONESIA Perubahan dan dinamika ekosistem dan perilaku/kebiasaan manusia Kelembagaan dan KOORDINASI kelembagaan di pusat dan daerah masih LEMAH Kuantitas dan kualitas SDM termasuk PETANI sangat rendah Sarana dan prasarana kerja (termasuk laboratorium penguji) sangat terbatas

REALITAS MASALAH PERLINDUNGAN TANAMAN DI INDONESIA (LANJUTAN) Peneliti dan kegiatan penelitian pendukung yang relevan sangat kurang Dana OPERASIONAL sangat terbatas Pengertian, kesadaran dan perhatian masyarakat terhadap PERLINTAN masih sangat rendah

STOP STOP STOP STOP Any Question??