OLEH ; NURHALINA, SKM, M.EPID ANALIS KESEHATAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Perbedaan Kejadian Malaria pada Daerah Rawa-rawa dan Kawasan Perkotaan di Kabupaten Merauke tahun Novita Nur Muslimah Penguji : dr.
Advertisements

By. dr. Nurhayati, M. Biomed Staf Pengajar Parasitologi FK UNAND
Pembekalan Field Lab semester II
KEDARURATAN SUHU DAN KERACUNAN.
Penyebab , Musim Hujan... banjir penyakit. Seperti flu, demam, malaria
PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS BALAI LABORATORIUM KESEHATAN
Kurnia Dwi Artanti,dr.M.Sc
Demam Berdarah Dengue (DBD)
Tindakan Awal Mengatasi Demam Tinggi
ASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATU
Disampaikan Oleh: Ns. Dyah Wiji Puspita Sari, S. Kep
TBC.
Kenali dan Waspadai Demam Berdarah
Penderita Asam Urat Lebih Banyak Lelaki
Eksim: Gejala, Penyebab, Pengobatan dan Pencegahan
MEMAHAMI BAHAYA HIV / AIDS Di Susun : Arif Nurhuda, S.Pd
OLEH ; NURHALINA, SKM, M.EPID ANALIS KESEHATAN
Project Status Report Presenter Name Presentation Date.
NAMA KELOMPOK 5: Ganistri Rima Melati Martono Herman Perdana
Animal Parasite to Infect Human
Stadium klinis HIV/AIDS
Cari Tahu Tentang Tahi Lalat Anda
Oleh : dr. Irfan Rahmanto
Kata malaria berasal dari bahasa Italia yaitu Male dan Aria yang berarti hawa buruk. Pada zaman dulu, orang beranggapan bahwa malaria disebabkan oleh udara.
PROGRAM PEMBERANTAS PENYAKIT MALARIA
JAPANESE ENCEPHALITIS
VIRUS ??? By : Sri Wahyunisa. VIRUS ??? By : Sri Wahyunisa.
DENGUE Merupakan persoalan pokok di seluruh dunia
MaLaRiA.
EPIDEMIOLOGI MALARIA Parasit HOST ENVIRONMENT
* GAMBARAN KLINIS TES ANTIBODI IgG-IgM * PADA DENGUE HEMORRHAGIC FEVER * DI RUMAH SAKIT UMUM BUNDA PURWOKERTO.
Oleh : PRAYODA DERI TAMA
DEPARTMENT OF PARASITOLOGY
Budi Mulyaningsih Bagian Parasitologi Fakultas Kedokteran UGM
MALARIA.
Plasmodium falciparum
ASSALAMUALAIKUM WR.WB.
PATOFISIOLOGI SEMESTER IV -14.
DEMAM BERDARAH dan PENCEGAHANNYA
PENYAKIT YANG PALING MEMATIKAN DI DUNIA
Siklus hidup Plasmodium ovale
Polip Polip hidung adalah pertumbuhan jaringan pada saluran pernapasan hidung atau pada sinus. Polip adalah jaringan yang lembut, tidak terasa sakit.
MELAKSANAKAN KEBUTUHAN DASAR PADA BAYI
HIV (Human imunodeficiency virus)
Kelainan/Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah
Malaria.
Jakarta, 19 Mei 2015 “BANGKITKAN ENERGI NEGERI”.
Dhf (Dengue hemoragic fever)
Referat penatalaksanaan febris
POLITEKNIK BANJARNEGARA
KELOMPOK 4 NI PUTU MITHA DEWI NI LUH GEDE ARIYANTI PUTRI NITYARI
PENYAKIT MALARIA.
Oleh: Istianatul khoiriyah
INFEKSI AKUT KASUS OBSTETRI
INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT
MENINGITIS OLEH NUGROHO.
EVALUASI INFORMASI PENYAKIT (Materi PBW) Teori Simpul SUMBER
EPIDEMIOLOGI MALARIA. Malaria adalah penyakit yang menyerang manusia, burung, kera dan primata lainnya, hewan melata dan hewan pengerat, yang disebabkan.
KEDARURATAN SUHU DAN KERACUNAN.
Universitas Advent Indonesia JURUSAN Biologi TA.2014/2015
DENGUE Merupakan persoalan pokok di seluruh dunia
MALARIA SEJARAH & ETIOLOGI  Ditemukan oleh Charles Alphonse Laveran thn1880 di Aljazair : gametosit plasmodium falciparum ( bentuk pisang)  Thn
Apa sih HIV itu?? Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau:
KULIAH ILMU KEDOKTERAN FORENSIC
Pelaksanaan FL topik: DBD Pretes: Rabu, 26 Feb 2014 Koordinasi dg Puskesmas: Selasa, 13 Mei 2014 Lapangan I: Selasa, 20 Mei 2014 Lapangan II: Selasa,
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
Siklus hidup Plasmodium ovale
DESIMINASI INFORMASI PROGRAM MALARIA TAHUN LATAR BELAKANG Penyakit malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Kabupaten Sukabumi.
Hepatitis Teresa Ejahdan. HATI Dimana letak Hati?
Transcript presentasi:

OLEH ; NURHALINA, SKM, M.EPID ANALIS KESEHATAN

Prevalensi malaria Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Kementerian Kesehatan Andi Muhadir mengatakan prevalensi penyakit malaria di Indonesia masih tinggi, mencapai 417.819 kasus positif pada 2012. 70 persen kasus malaria terdapat di wilayah Indonesia Timur, terutama di diantaranya Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi dan Nusa Tenggara. Wilayah endemik malaria di Indonesia Timur tersebar di 84 kabupaten/kota dengan jumlah penduduk berisiko 16 juta orang faktor geografis yang sulit dijangkau dan penyebaran penduduk yang tidak merata merupakan beberapa penyebab sulitnya pengendalian malaria di wilayah itu.

Current issue Peneliti AS Temukan Cara Produksi Obat Anti-Malaria Secara Murah WHO: Jumlah Kematian akibat Malaria Turun 30 Persen WHO: Jumlah Dana Pemberantasan Malaria Jauh dari yang Diharapkan WHO: Malaria di Asia Tenggara Semakin Kebal terhadap Obat WHO: Malaria Masih Mengancam Dokter Indonesia dan ASEAN Bisa Resepkan Obat Tradisional Mulai 2015

Parasit malaria Plasmodium adalah jenis parasit yang menyebabkan malaria. Ada banyak sekali jenis parasit Plasmodium, tapi hanya lima jenis yang menyebabkan malaria pada manusia. Parasit Plasmodium hanya disebarkan oleh nyamuk Anopheles betina. Gigitan ini lebih sering terjadi pada malam hari. Melalui gigitan nyamuk, parasit masuk ke dalam aliran darah manusia.

PARASIT MALARIA Plasmodium Falcifarum Plasmodium Vivax Plasmodium Malariae Plasmodium ovale Plasmodium knowlesi

Siklus hidup parasit malaria

Sel darah merah yang terinfeksi malaria

Plasmodium vivax Eritrosit membesar, Eritrosit membesar 2. Terdapat titik schuffner disekitar parasit 3. Titik Schuffner bentuknya halus dan tersebar merata di sekitar parasit 4. Stadium yang ditemukan : trofozoit, skizon dan gametosit (semua stadium)

tadium trofozoit Ciri-ciri : - eritrosit membesar - bentuk cincin ( besarnya 1/3 eritrosit) - mulai tampak titik schuffner.

Stadium skizon Ciri-ciri : - eritrosit : membesar - jumlah inti 12 - 24 - pigmen : kuning tengguli berkumpul - titik schuffner masih tampak dibagian pinggir eritrosit Stadium makrogametosit Ciri-ciri : - eritrosit membesar - inti kecil, padat, pigmen tersebar - protoplasma biru - titik schuffner masih tampak di pinggir

Paciiparum, dapat diilakukan dgn pewarnaan giemsa, dpt dilihat dgn mikroskop dgn pembesaran 1000 x (objektif 100 x dan okuler 10 kali)

Plasmodium falciparum Yang harus diperhatikan dlm pemeriksaan parasit ini yaitu : 1. Eritrosit tidak membesar 2. Terdapat titik maurer disekitar parasit 3. Bentuk titik Maurer kasar 4. Stadium yang ditemukan umumnya trofozoit dan gametosit 5. Bila ditemukan stadium skizon di sediaan darah tepi menandakan adanya infeksi berat

Stadium skizon (jarang ditetmukan di dlm darah tepi) Ciri-ciri: - Eritrosit tidak membesar - Parasit: jumlah inti 2 - 24 - pigmen sudah menggumpal berwarna hitam

Stadium gametozit ; eritrosit tidak membesar - Parasit: Stadium gametozit ; eritrosit tidak membesar - Parasit:* bentuk pisang agak lonjong atau seperti sosis (mikrogametosit) * plasma biru atau merah muda (mikrogametosit) * inti padat (kalau mikrogametosit tdk padat) * pigmen di sekitar inti atau tersebar (mikrogametosit)

Manifestasi klinik Malaria

perkembangan Terdapat lima jenis parasit plasmodium. Kasus yang paling banyak ditemukan di Indonesia disebabkan oleh Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax. Kedua jenis parasit ini adalah penyebab malaria yang paling umum. Plasmodium falciparum bertanggung jawab atas sebagian besar kematian yang diakibatkan oleh malaria. Plasmodium vivax bisa mengakibatkan penderita yang telah sembuh menjadi sakit lagi karena parasit ini dapat diam bersembunyi di dalam organ hati manusia sebelum menjadi aktif lagi. Tiga parasit yang lainnya adalah Plasmodium ovale, Plasmodium malariae dan Plasmodium knowlesi. Ketiga parasit ini adalah jenis yang jarang ditemui kejadiannya di Indonesia.

Plasmodium falciparum penyebab malaria tropika yang menimbulkan demam tiap 24-48 jam, Plasmodium vivax penyebab malaria tertiana yang menimbulkan demam tiap hari ke 3 Plasmodium malariae penyebab malaria kuartana yang menimbulkan demam tiap hari ke 4 Plasmodium ovale penyebab malaria ovale, memberikan infeksi yang paling ringan dan sering sembuh spontan tanpa pengobatan (Harijanto, 2010).

Gejala klinik Selain itu, pada infeksi malaria terdapat gejala klasik malaria akut yang sering di sebut Trias Malaria, secara berurutan : Periode dingin. Stadium ini mulai dengan menggigil, kulit dingin dan kering. Gigi gemeretak dan penderita biasanya menutup tubuhnya dengan selimut yang tersedia. Nadi cepat tetapi lemah. Bibir dan jari pucat kebiru-biruan, kulit kering dan pucat. Stadium ini berlangsung antara 15 menit sampai 1 jam. diikuti meningkatnya temperatur. Periode demam Setelah merasa kedinginan, pada stadium ini penderita merasa kepanasan. Suhu badan dapat meningkat sampai 40°C atau lebih. Muka merah, kulit kering dan terasa sangat panas seperti terbakar, sakit kepala, nadi cepat, respirasi meningkat, muntah-muntah dan dapat terjadi syok (tekanan darah turun) bahkan sampai terjadi kejang (pada anak). Stadium ini berlangsung lebih lama dari periode dingin, antara 2 sampai 4 jam. Demam disebabkan oleh pecahnya sison darah yang telah matang dan masuknya merozoit ke dalam aliran darah. Dalam pembuluh darah pada organ-organ tubuh tersebut.  

Periode Berkeringat. Pada periode ini penderita berkeringat banyak sekali sampai-sampai tempat tidurnya basah. Temperatur turun dan penderita merasa capek dan biasanya dapat tidur nyenyak. Pada saat bangun dari tidur merasa lemah tetapi tidak ada gejala lain, stadium ini berlangsung antara 2 sampai 4 jam. Gejala-gejala yang disebutkan di atas tidak selalu sama pada setiap penderita, tergantung pada spesies parasit dan umur dari penderita, gejala klinis yang berat biasanya terjadi pada malaria tropika. Hal ini disebabkan oleh adanya kecenderungan parasit (bentuk trofosoit dan sison). Untuk berkumpul pada pembuluh darah organ tubuh seperti otak, hati dan ginjal sehingga menyebabkan tersumbatnya

Penyebaran penyakit malaria pada manusia dilakukan oleh nyamuk Anopheles betina yang sudah terinfeksi parasit Plasmodium.  Nyamuk akan terinfeksi jika menggigit penderita malaria. Nyamuk ini kemudian akan menyebarkan parasit pada orang lain melalui gigitan. Parasit akan masuk ke aliran darah dan bergerak ke organ hati. Infeksi akan terjadi dan berkembang di organ hati. Dari situ, parasit akan masuk kembali ke aliran darah dan menyerang sel darah merah. Parasit akan memanfaatkan sel darah merah sebagai tempat berkembang biak. Jika sel darah merah sudah penuh terisi dengan parasit malaria, sel tersebut akan meletus sehingga lebih banyak lagi parasit yang tersebar di dalam aliran darah. Sel darah merah yang terinfeksi meletus tiap dua hingga tiga hari. Ketika ini terjadi, penderita akan mengalami gejala seperti demam, menggigil, dan berkeringat.

Karena parasit yang menyebabkan malaria memengaruhi sel darah merah, orang juga bisa terserang malaria jika terjadi pajanan terhadap darah yang terinfeksi. Meski jarang terjadi beberapa proses berikut bisa menularkan infeksi malaria: Dari ibu hamil yang terkena malaria ke janin yang dikandungnya. Proses transfusi darah. Berbagi jarum suntik dengan penderita malaria.

Ketika berada di daerah endemik malaria, pendatang lebih rentan terserang malaria. Sistem kekebalan tubuh mereka tidak sebaik penduduk daerah endemik malaria dalam melawan parasit. Karena itu disarankan untuk mengonsumsi obat antimalaria bagi Anda yang ingin bepergian ke daerah endemik malaria.

Diagnosa malaria Diagnosis malaria umumnya didasarkan pada manifestasi klinis (termasuk anamnesis), uji imunoserologis dan ditemukannya parasit (plasmodium) dalam darah penderita. Manifestasi klinis demam malaria seringkali tidak khas dan menyerupai penyakit infeksi lain seperti demam dengue dan demam tifoid, sehingga sulit dilakukan diagnosa dengan mengandalkan pengamatan secara klinis saja, namun perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk menunjang diagnosis malaria sedini mungkin.

Syarat-syarat pengambilan sampel Pemeriksaan mikroskopis membutuhkan syarat-syarat tertentu agar di peroleh nilai diagnostik yang tinggi yaitu dengan sensivitas dan spesifitas yang tinggi. Syarat-syarat tersebut meliputi: Waktu pengambilan sampel harus tepat yaitu pada akhir peroide demam memasuki periode berkeringat karena pada periode ini jumlah trofozoit mencapai jumlah maksimal dalam sirkulasi. Volume darah yang diambil sebagai sampel cukup untuk sediaan darah tipis ( 1 – 1,5 mikroliter) dan sediaan darah tebal (3-4 mikroliter) Kualitas preparat harus baik agar terjamin kualitas identifikasi spesies plasmodium dengan tepat (Purwaningsih, 2000)