Oleh Aisa Anjani Ohorela

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MERENCANAKAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Advertisements

“Peningkatkan Aktivitas dan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Menggunakan Teknik Rotasi Refleksi pada Kelas V SDN 18 Koto Panjang Padang Panjang” Oleh:
SISTEMATIKA LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
Burhanudin, Sri Wahyuni, Rohana,
Dari Mana Dimulai… I. REFLEKSI II. MASALAH created by_Deyner Mengga.
HASIL   Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team games Tournament (TGT) untuk Meningkatkan Kualitas Proses hasil Belajar Kimia Pada MateriLarutan.
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER DINAS PENDIDIKAN KKG GUGUS 04 RAMBIPUJI
Penerapan Model Pembelajaran Generatif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Materi Gerak Kela VII Smp Negeri 3 Salahutu OLEH : Nama : Maida Waju NMP :
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Nama : Asana Haupea NPM : Prodi : Kimia
SEMINAR HASIL Judul Peningkatan Hasil Belajar Matematika Dengan Menggunakan Pendekatan ROPES Pada Materi Operasi Bilangan Bulat Siswa Kelas VII SMP Negeri.
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
SEMINAR PROPOSAL JUDUL
DALAM PELAKSANAAN TUGAS
Oleh: ASMUDI Disampaikan pada simantap 2012
PTK-PTS Oleh: I Wayan Widana
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Menyusun Proposal PENELITIAN TINDAKAN KELAS (Classroom Action Research) Oleh: Drs. Khaerudin, M.Pd.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMAHAMI KOMPONEN PADA PC DI KELAS X TKJ B SMK MUHAMMADIYAH 2 BANJARMASIN.
NAMA. :. MUNIYATI NPM. : JUDUL. :
Zumrotus Sya’diyah, S.Si, M.Si Andy Muhammad Ayyub, M. Pd
Assalamu’ Alikum Wr. Wb..
EVALUASI, PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT BIMBINGAN DAN KONSELING
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII B MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL.
OLEH: FITRIA WALLY NPM :
PERTEMUAN 8 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
Pembuatan Proposal Skripsi (PTK) versi PGSD UMP
HASILPENELITIAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING SECARA BERKELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KONSEP CAHAYA DI KELAS VIIIS MP NEGERI.
BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang
BISMILLAHIRROHMAANIRROHIM
PROPOSAL OLEH NANI ARIFIN Npm : O32
Nama : Ratni Tuharea NMP :
DIKELAS VIII, SMP NEGERI 3 SALAHUTU
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG KEBERAGAMAN BUDAYA BANGSAKU PADA PEMBELAJARAN.
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
DI SUSUN OLEH: BAMBANG WIJANARKO, S.Pd SMK N 1 TEGAL
JUDUL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR KELAS V(A) MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN INQUIRY BERBANTU MEDIA KONKRET DI SD NEGERI PLUMUTAN.
PENERAPAN METODE SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V SD NEGERI NGOYOG 1 Intan Tri Agung Wijaya PROGRAM STUDI.
SELAMAT DATANG.
Sunardi Puput Daniyarti Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBANTU MEDIA GAMBAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 JAMBANGAN.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD Rizky Aprilia Rakhmawati ( ),
Yoga Anggrian Putranto1 Agustina Tyas Asri Hardini2
ESTHERIINA RATIH I.W
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS 4 SDN SALATIGA 03 SEMESTER II TAHUN PELAJARAN.
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK PADA SISWA KELAS V SDN SUMOGAWE 04 KECAMATAN GETASAN KABUPATEN.
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TEKNIK PICTORIAL RIDDLE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA oleh imelda wea PROGRAM.
PERTEMUAN 12 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK DAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE SISWA KELAS IV SDN SIDOMULYO 04 Oleh Ayu Hardaniati.
Di Susun Oleh : Reni Diyah Arumsari
Elvira Amanda Riantika
PELAKSANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
MUHAMMAD ULIL ABSHAR, Penerapan Model Siklus Belajar Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Ambarawa Sub Pokok Bahasan Pemantulan Cahaya Untuk Meningkatkan.
P R O P O S A L PENELITIAN TINDAKAN KELAS
SEMESTER GASAL SMA NEGERI MOJOGEDANG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses dengan metode-metode tertentu sehingga memperoleh pengetahuan,
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENERAPAN MODEL STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS II SDN SAWOJAJAR 1 KOTA MALANG OLEH MUARIF.
Desain Eksplorasi Lingkungan
Penyusunan RPP.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING BERBASIS LESSON STUDY TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS 3 SMAN 3 BLITAR Oleh: HAMIDA.
PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
PENGGUNAAN ALAT PERAGA CHART DAN ABACUS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PENGURANGAN BILANGAN CACAH DI KELAS III SDN 353 PATALA BUNGA.
Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Lubuk Pakam OLEH : JIHAN HIDAYAH.
MATA KULIAH SEMINAR PROPOSAL PENELITIAN JUDUL Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Geografi pokok bahasan Litosfer.
NAMA : Joan Jamarsi Ginting NIM : FAKULTAS TEKNIK JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2019.
Dalam proses pembelajaran siswa cenderung diam dan siswa hanya mendengar apa yang dijelaskan oleh guru. Hal ini menyebabkan siswa akan mudah lupa tentang.
Kerangka Proposal Penelitian Penerapan Model Pembelajaran REACT Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Fisika Kelas X MIPA.
Transcript presentasi:

Oleh Aisa Anjani Ohorela Penerapan model pembelajaran learning cycle 5 fase untuk meningkatkan hasil belajar kimia pokok bahasan larutan elektrolit dan non elektrolit pada siswa kelas X di SMA Negeri I Salahutu Oleh Aisa Anjani Ohorela

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup suatu bangsa dan negara. Karena pendidikan merupakan sarana yang paling tepat untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Untuk mewujudkan cita-cita luhur tersebut, maka secara operasional pembinaan dan pembentukan generasi penerus bangsa dilaksanakan secara menyeluruh oleh sekolah.

Model pembelajaran Learning Cycle yang diterapkan ini terdiri dari 5 tahapan pembelajaran yang harus dilakukan siswsa di dalam kelas. Kelima fase tersebut adalah tahap pedahuluan (Engangement), tahap eksplorasi (Exploration), tahap penjelasan (Explanation), tahap elaborasi (Elaboration), dan tahap evaluasi (Evaluation). Setiap tahap pada model pembelajaran ini mengharuskan siswa untuk terlibat secara aktif dalam setiap proses pembelajaran. Dengan keterlibatan tersebut, diharapkan permasalahan pembelajaran kimia di kelas dapat teratasi.

1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka penulis dapat merumuskan suatu masalah yaitu “Apakah penerapan model Learning Cycle 5 dapat meningkatkan hasil belajar kimia materi larutan elektrolit dan non elektrolit pada siswa kelas X di SMA Negeri 1 Salahutu?

1.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Learning Cycle 5 fase dalam meningkatkan hasil belajar kimia materi larutan elektrolit dan non elektrolit pada siswa kelas X di SMA Negeri 1 salahutu.

1.4. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : Guru kimia dalam memilih model mengajar agar sesuai dengan matei larutan elektrolit dan nonelektrolit guna mencapai hasil belajar yang maksimal. Siswa kelas X SMA Negeri 1 Salahutu, agar dapat terbiasa untuk membentuk pengetahuannya sendiri dan dapat menunjukkan keaktifannya dalam mencapai hasil belajar yang maksimal khususnya pada konsep larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.

1.5. Penjelasan Istilah Model Learning Cycle 5 fase adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Pembelajaran siklus merupakan salah satu model pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme yang pada mula-mula terdiri dari tiga tahap yaitu : eksplorasi, pengenalan konsep, penerapan konsep (Throwbridge dan Bybee : 1996) Hasil belajar adalah proses penilaian yang dilakukan menggambarkan hasil yang di capai oleh peserta didik dengan kriteria penilaian yang diterapkan (Silverus 1991).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Setelah melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus di kelas X SMA Negeri 1 Salahutu dengan menerapkan model pembelajaran Learning Cycle 5 fase pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit, maka diperoleh data berupa nilai-nilai. Nilai-nilai tersebut, kemudian dianalisis untuk melihat peningkatan hasil belajar yang dicapai.

1. Tingkat penguasaan siswa hasil tes awal Untuk mengetahui kemampuan awal yang dimiliki siswa sebelum pelaksanaan tindakan, maka peneliti memberikan tes awal. Menurut Suryosubroto (2002: 161), tes awal adalah tes kepada siswa mengenai bahan yang akan diajarkan sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai. Dengan demikian, data kualifikasi tingkat penguasaan siswa pada hasil tes awal ditunjukkan pada Tabel 4.2

Derajat penguasaan Frekuensi Persentase Kualifikasi 80 - 100 66 - 79 56 - 65 40 - 55 < 39 3 - 2 9 11 12 8 36 44 Sangat baik Baik Cukup Kurang Gagal Berdasarkan Tabel 4.1 tersebut, maka secara keseluruhan hasil tes awal menunjukkan bahwa terdapat 21 siswa yang berada nilainya <65 (KKM), sedangkan 4 siswa lainnya telah tuntas (nilainya >65).

2. Tinjauan hasil belajar siswa Nilai hasil belajar siswa dalam penelitian ini didapatkan dari penjumlahan 25% nilai aspek psikomotor, 25% nilai aspek afektif, dan 50% nilai aspek kognitif. Setelah memperoleh nilai hasil belajar siswa, maka nilai-nilai tersebut kemudian dianalisis dan ditabulasikan berdasarkan distribusi frekuensi yang ditunjukkan pada Tabel 4.7 berikut ini.

Derajat penguasaan Frekuensi Persentase Kualifikasi 80 - 100 66 - 79 56 - 65 40 - 55 < 39 14 8 3 - 56 32 12 Sangat baik Baik Cukup Kurang Gagal Berdasarkan Tabel 4.7 tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa siswa secara keseluruhan telah mencapai nilai KKM yang ditentukan, yaitu ≥65. Dengan demikian, seluruh siswa kelas X2 SMA Negeri 1 Salahutu dianggap telah tuntas dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran Learning Cycle 5 fase pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit.

4.2. Pembahasan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini berlangsung dengan dua siklus dan dilaksanakan mulai dari tanggal 14 Januari – 14 Februari 2013 di SMA Negeri 1 Salahutu. Untuk lebih jelasnya, pembahasan tiap-tiap siklusnya dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Siklus 1 (Pertemuan Pertama) Pelaksanaan siklus 1, dimulai pada tanggal 14 Januari – 26 Januari 2013. Untuk lebih jelasnya, pelaksanaan tindakan siklus 1 diuraikan sebagai berikut: a. Perencanaan Kegiatan pertama yang dilakukan adalah merencanakan pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus 1 yang berlangsung tanggal 15 Januari – 19 Januari 2013. Pada kegiatan ini, peneliti dan guru bidang studi membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

b. Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan cara mengoptimalkan gaya belajar siswa melalui model pembelajaran Learning Cycle 5 Fase, mengikuti prosedur yang telah disusun pada perencanaan. Pembelajaran dengan model pembelajaran ini terdiri dari 5 fase, yaitu tahap pembangkitan minat (engagement), eksplorasi (exploration), penjelasan (explanation), elaborasi (elaboration), dan evaluasi (evaluation). Kegiatan pembelajaran ini dilakukan pada tanggal 22 Januari 2013.

mempresentasikan hasil temuan mereka pada tahap sebelumnya dengan cara menunjuk salah satu dari anggota kelompok untuk mempresentasikannya. Tahap keempat atau tahap elaborasi (Elaboration) dilakukan dengan cara mengarahkan dan membimbing siswa untuk menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan yang tertera dalam LKS. Tahap terakhir atau evaluasi (Evaluation), guru melakukan tanya jawab dengan siswa seputar materi yang telah dipelajari. Siswa yang bertanya dan menjawab ditentukan oleh guru. Apabila terdapat pertanyaan yang tidak dapat diselesaikan oleh siswa, maka guru akan menyelesaikannya dengan cara menjelaskan secara langsung kepada seluruh siswa. Kemudian guru akan menunjuk beberapa siswa untuk membuat kesimpulan. Setelah semua kegiatan tersebut dilakuakan, maka guru akan menginformasikan tentang kegiatan post test pada pertemuan berikutnya. Hal ini dilakukan untuk melengkapi salah satu kriteria penilaian hasil belajar siswa pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit. Dengan memberikan informasi tersebut, maka langkah selanjutnya adalah guru menyudahi pembelajaran dengan mengucap salam yang dijawab oleh seluruh siswa.

i. Pengamatan Berdasarkan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung, tindakan yang diberikan pada siklus 2 terlihat lebih optimal. Hal ini terlihat dari sebagian besar atau keseluruhan siswa yang telah berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Sehingga, hasil observasi psikomotor dan afektif yang diperoleh siswa juga jauh lebih baik daripada pembelajaran pada siklus sebelumnya.

ii. Refleksi Hasil refleksi pada siklus ini menyatakan bahwa keseluruhan siswa telah mampu beradaptasi dengan model pembelajaran ini, sehingga siswa secara keseluruhan telah berpartisipasi aktif selama kegiatan pembelajaran.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut : Penerapan model pembelajaran Learning Cycle 5 Fase dalam pembelajaran kimia dapat meningkatkan hasil belajar konsep larutan elektrolit dan non elektrolit pada siswa kelas X2 di SMA Negeri 1 Salahutu. Hal ini terlihat dari frekuensi penilaian hasil belajar siswa yang diperoleh dari pelaksanaan siklus 1 hingga siklus 2, yaitu terdapat 14 siswa pada kualifikasi sangat baik, 8 siswa berada pada kualifikasi baik, dan 3 siswa lainnya berada pada kualifikasi sangat baik.

Saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut : Penerapan model pembelajaran Learning Cycle 5 Fase perlu diterapkan oleh guru dalam pembelajaran kimia untuk meningkatkan hasil belajar kimia konsep larutan elektrolit dan non elektrolit. Untuk peneliti selanjutnya, agar dapat melakukan penelitian tentang penerapan model pembelajaran Learning Cycle 5 Fase pada konsep-konsep kimia

Terimakasih