By : WINARNI S.Kep.,Ners, MKM Pemberian Obat2an (Medikasi) By : WINARNI S.Kep.,Ners, MKM
PENGERTIAN Obat Adalah Zat atau substansi yang diberikan kepada manusia atau binatang dengan tujuan : Menentukan diagnosa Mengobati/menyembuhkan Mengurangi penderitaan Pencegahan penyakit
Nama Obat : Kimia : as.asetil salisilat Generik : aspirin, parasetamol Pabrik/Dagang/paten : panadol Farmakologi klinik : Ilmu yang mempelajari efek obat terhadap proses kehidupan. Farmakognosi : Ilmu yg m’pelajari sumber2 obat. Ex : tumbuh-tumbuhan, mineral, hewan, sintetis.
AKSI OBAT : kemampuan obat Waktu Paruh : Interval waktu yang dibutuhkan utk proses eliminasi tubuh utk mengurangi konsentrasi obat didalam tubuh separuhnya. Ex : waktu paruh 8 jam, awalnya 100 %. Setelah 8 jam : 50 % Setelah 16 jam : 25 % Setelah 24 jam : 12,5 % Setelah 32 jam : 6,25 %
Farmakokinetik : suatu proses yang mencakup nasib obat dalam tubuh. Mulai dari absorbsi ekskresi Bioavailibilitas : kadar obat yg mencapai sirkulasi darah. Obat lambung usus 12 jari Vena porta hepatika hepar V. Cava inferior jantung Seluruh TUBUH
Farmakokinetik : 1. Absorbsi : proses penyerapan obat dari tempat pemberian, menyangkut kelengkapan. 2. Distribusi : setelah diabsorbsi obat akan didistribusikan keseluruh tubuh melalui sirkulasi darah. ex : transportasi obat dari tempat absorsi ke tempat aksi (target organ)
3. Biotransformasi : proses perubahan 3. Biotransformasi : proses perubahan struktur obat yang terjadi dalam tubuh dan dikatalis oleh enzim. ex : molekul obat diubah menjadi lebih polar atau lebih mudah larut dalam air dan kurang larut dalam lemak. Sehingga lebih mudah diekskresi melalui ginjal 4. Ekskresi : proses dikeluarkannya obat dari tubuh melalui berbagai organ eksresi dalam bentuk metabolit hasil biotransformasi ex : obat atau metabolit polar diekskresi lebih cepat dari pada obat larut lemak. Organ ekskresi yaitu ginjal, paru-paru, dan kulit.
Faktor – faktor yg mempengaruhi aksi obat : Usia Waktu pemberian Berat badan Jenis kelamin Lingkungan Faktor genetik Kondisi Individu
Efek OBAT ?? 1. Efek terapeutik : efek yang diinginkan, efek utama Ex :- Morfin sulphat : analgesia - Diazepam : penenang,mengurangi kecemasan 2. Efek samping : efek sekunder, efek yg tidak diinginkan, dapat diprediksi Ex : Digitalis : meningkatkan konstraksi miokard ES : mual, muntah
3. Toksisitas efek obat yang merusak disebabkan oleh : - overdosis - obat eksternal : ditelan - Gangguan metabolisme / ekskresi : ggn.hepar, ggn.ginjal 4. Alergi reaksi imunologi terhadap obat pada orang yang sudah pernah kontak dengan obat tersebut sebelumnya ex: alergi -> penisilin Terpapar pertama kali dengan zat/obat shg tubuh memproduksi anti body
5. Toleransi Obat: terjadi pada orang yang respon fisiologi terhadap obat rendah dan membutuhkan peningkatan dosis utk mempertahankan efek terapeutik. - opiat : menghilangkan nyeri - barbiturat 6. Interaksi Obat : terjadi pada pemberian obat sebelum, bersamaan atau sesudah obat lain merubah efek satu obat atau keduanya. Efeknya : - meningkat - menurun/menghambat
Contoh interaksi obat: Aspirin + kodein : me kan efek menurunkan sakit Tetrasiklin + antasid : membentuk komponen yg tidak dpt diabsorbsi, menggumpal Tetrasiklin + susu : menggumpal Cimetidin : menghambat enzim dgn menurunkan metabolisme teofilin, agar konsentrasi teofilin dalam plasma meningkat, maka dosis perlu diturunkan Quinidin : menurunkan ekskresi digoksin -> toxisitas
Aspek legal pemberian obat : Obat yang diberikan ke pasien atas order/permintaan dokter (penulisan resep) Perawat bertanggung jawab atas sampainya obat ke pasien Hak asasi pasien harus diperhatikan.
RIWAYAT PENGOBATAN 1. Obat apa yang diterima saat ini / terakhir kali. - Obat dokter (dengan resep dokter) ? - Obat bebas / warung ? - Obat terlarang ? 2. Riwayat alergi obat - Tanyakan pada pasien, apakah ada riwayat alergi terhadap obat tertentu. - Kemungkinannya : pasien mengetahui/ tdk 3. Kaji kemungkinan ketergantungan obat
Hal2 yg perlu diperhatikan dalam pemberian obat (5 benar) : 1. Pasien : - Pastikan pasien yg akan menerima obat - Papan nama - Medical record number - Tanya nama klien 2. Obat : pastikan obat yang akan diberikan ( nama obat, label obat) 3. Dosis : pastikan dosis yang harus diterima
4. Metode pemberian/route - oral - parenteral : IM, IV, SC,IC - topikal : kulit 5. Waktu Pemberian - 3 x 24 jam - 2 x 24 jam - 1 x 24 jam
BSA Anak/1,7 m 2 x dosis dewasa Perhitungan Dosis : Dosis Anak 1. Body surface area (BSA) nomogram : TB. BB BSA rata2 dewasa : 1,7 m 2 Dosis anak : Dik : BSA anak : 0,4 m 2 Dosis dewasa : 250 mg Dosis anak : 0,4/1,7 x 250 = 58,8 mg BSA Anak/1,7 m 2 x dosis dewasa
Kebutuhan CAIRAN 2. Clark’s rule Dosis anak : BB anak/150 Lb x dosis dewasa 150 lb : berat rata-rata dewasa. membagi dosis Vial dan ampul 3. Vial : X = D/H x Q D : dosis yang diperlukan H : dosis yang ada Q : quantitas X : jml yang diberikan. Ex : beri pasien 40 mg dentacimin yang tersedia multidose vial 80 mg/2ml. Berapa jml yg diperlukan ? X = 40/80 x 2 ml = 1 ml 4. Ampul = Vial Kebutuhan CAIRAN
Dosis dewasa : 1. Jml yg diberikan = dosis order/dosis yg tersedia x jml yg tersedia Ex : digoxin 0,25 mg/tablet yg ada, diorderkan 0,125 mg/hari jml yg diberikan = 0,125/0,25 x 1 tablet = 0,5 tablet 2. Vial : Penisilin (3 gr = 3 jt unit) Brp jumlah yg diberikan jika dosis order 1,2 jt unit ? Penisilin diencerkan 10 ml X = 1,2 jt/3 jt x 10 ml = 4 ml
3. Insulin Syringe : 1 ml = 40 unit Brp ml insulin yg dibutuhkan jika order 20 unit ? X = 20/40 unit x 1 ml = 0,5 ml
CARA PEMBERIAN OBAT (ROUTE) Oral Indikasi : - Pasien harus dapat menelan - obat dapat bertahan dalam lambung Kontra indikasi: - muntah-muntah - Kuras/bilas lambung/usus - pasien tidak sadar
2. Parenteral - diabsorbsi cepat - tak dapat ditarik/diurungkan bila sdh diinjeksikan hati-hati Perlengkapan Syringe : - plastik (disposible) - kaca (re-use) - Jenis (hypodermia, insulin & tuberkulin) Jarum : - disposible/re-use harus tajam - ukuran/nomer ssi dgn kebutuhan (1 ml : IC, SC) Ampul/Vial Kemasan obat parenteral steril
a. Intra cutan (IC) Memasukkan obat pada lap.kulit Skin test alergi Mantoux tes Vaksinasi Melalui kapiler diarea penyuntikan Tdk boleh di masase Diabsorbsi scr lambat
b. Sub cutan (SC) 45 o Memasukkan obat dibawah kulit Vaksin Pre operasi medication Insulin/heparin Lokasi: deltoid, rectus femoris, abdomen bawah
c. Intra muskular (IM) 45 o - 90 o dimasukkan sampai ke otot c. Intra muskular (IM) 45 o - 90 o dimasukkan sampai ke otot. Diabsorbsi cepat daripada Sc karena suplay darah >>besar di otot. Otot dapat menampung volume obat >>banyak dr pd SC. Lokasi : dorso gluteal, ventro gluteal, rectus femoris, vactus lateralis, deltoid, post tricep
d. Intra Vena (IV) bila diperlukan efek yg cepat pada emergency bila obat dapat mengiritasi jaringan lokasi : Vena, Cephalic, Vena-Vena Accessory Cephalic, Vena radial, Vena Medial Antebrachial, basilic vein, Vena Medican cubital, Vena Basilic, Vena Cephalic, vena dorsal metacarpal. Karena efeknya cepat : - berikan secara perlahan - amati reaksi pasien selama pemberian obat - stop segera bila tumbuh reaksi yang tdk diinginkan Jenis : Continus infusion Additional container Intravenaus push/bolus
TERIMA KASIH Selamat Belajar !!