TOPIK V KOMUNIKASI VISUAL IKLAN TV Audio Visual Production
Audio Visual Production Dari segi teknis, iklan televisi bisa dibuat sebagai : a. Live Action b. Animasi, baik secara manual maupun komputer. c. Gabungan dari keduanya. Pembuatan sebuah iklan televisi pada dasarnya mirip dengan pembuatan sebuah film. Diperlukan suatu naskah tertulis yang berisi cerita (story line), yang kemudian dituangkan dalam bentuk story board. Story board mirip dengan sebuah komik. Ada gambar yang menunjukkan bagian adegan, ada tulisan yang menunjukkan dialog atau narasi atau suara yang harus terdengar pada saat gambar muncul.
Audio Visual Production Untuk iklan televisi ada beberapa teknik visual yang dapat digunakan untuk membuat naskah iklan yang dramatis dan mempunyai kemampuan menjual yang kuat. Menurut Russel dan kawan-kawan, teknik-teknik itu adalah : Spakesperson. Teknik ini menampilkan seseorang di hadapan kamera yang lamgsung membawakan iklan kepada pemirsa tv. Contohnya adalah salah satu iklan pasta gigi dimana seorang pria berdasi dengan gaya seorang salesman berada didalam ruang praktek dokter gigi. Ia berbicara tentang pengalamannya mengatasi dan mencegah gangguan gusi berdarah dengan selalu menggunakan Pepsodent. Testimonial. Teknik ini mempergunakan seseorang yang dikenal luas yang mampu memberikan kesaksian atau jaminan tentang suatu produk. Misalnya artis Marisa Haque yang memberi komentar tentang sebuah sabun kecantikan bermerek Lux.
Audio Visual Production Demonstration. Teknik ini cukup populer mengingat televisi adalah media yang ideal untuk memberikan demontrasi kepada konsumen tentang manfaat suatu produk. Misalnya saja prosse menghilangkan kotoran dari baju yang dicuci dengan Rinso Super Aktif. Closeups. Teknik ini pun ideal untuk dipergunakan oleh televisi. Misalnya saja menampilkan closeup Indo Mie yang telah dimasak dan masih mengepul panas siap untuk segera disantap. Story Line. Teknik ini mirip film yang sangat pendek. Misalnya iklan PepsiCola yang dimulai dengan adegan orang yang berjemur di pantai. Matahari bersinar sangat terik. Tiba-tiba sebuah kios minuman ringan dibuka. Satu persatu orang yang berjemur mendatangi kios termasuk seekor anjing. Sementara selama itu penyiarmemberikan komentar betapa minuman tersebut didambakan oleh mereka yang kehausan.
Audio Visual Production Direct Product Comparison. Gaya ini membandingkan dua buah produk secara langsung. Di Amerika gaya ini cukup sering dipakai, tetapi agak sulit kita saksikan di Indonesia. Sebab pemirsa Indonesia belum siap menerima iklan yang cenderung menunjukkan kekurangan produk pesaing seraya menonjolkan kelebihan produk sendiri. Humor. Gaya ini termasuk salah satu gaya yang digemari oleh copywriter maupun konsumen. Akan tetapi gaya ini sebenarnya mengandung resiko yang sangat besar. Apabila pengarapan humornya tidak hati-hati, pemirsa malah bisa menjadi sebel dan jengkel. Apalagi jika diingat, humor akan kehilangan daya tariknya apabila sudah sering disaksikan atau didengarkan. Slice of Life. Pendekatan ini mempergunakan penggalan dari adegan sehari-hari. Rumusnya adalah dengan menggabungkan keadaan yang menjengkelkan + penyelesaian masalah + kebahagiaan. Contohnya adalah iklan obat sesak napas.
Audio Visual Production Customer Interview. Cara ini juga kerap kali ditemui. Misalnya ikla Bodrex. Seseorang pria berdasi digambarkan memegang sebuah mikrofon. Dengan gaya seorang reporter ia mewawancarai seorang supir taksi tentang apa yang ia lakukan apabila sakit kepala datang menyerang. Vignettes dan Situations. Produk-produk yang sering menggunakan teknik seperti ini adalah minuman, permen, rokok, dan produk-produk lain yang sering dikonsumsi. Gambar yang disampaikan biasanya menunjukkan sejumlah orang tengah menikmati sesuatu produk seperti menikmati hidup. Sementara itu musik dan liriknya memberikan suasana yang mendukung. Misalnya iklan susu cap Nona. Seorang anak kecil digambarkan giat mengikuti ayahnya berolahraga pada pagi hari. Setelah itu ia dipanggil oleh ibunya untuk minum segelas susu. Animation. Animasi biasa kita kenal sebagai gambar kartun. Teknik seperti ini biasanya menggunakan gambar atau tokoh kartun sebagai ganti suasana atau manusia sebenarnya. Contoh yang pernah sangat populer pada masa iklan masih muncul di TVRI adalah iklan pembasmi serangga merek Raid.
Audio Visual Production Stop Motion. Meskipun mampu menampilkan gambar bergerak, televisi sering kali juga menampilkan iklan yang disajikan hanya sebagi stop motion, dan mungkin juga merupakan suatu rangkaian gambar berseri. Contoh yang paling jelas adalah iklan-iklan mengenai berbagai obyek wisata di Indonesia yang sering ditampilkan oleh RCTI. Rotoscope. Teknik ini menggabungkan teknik animasi dengan gambaran nyata . Misalnya iklan bumbu masak Royco. Digambarkan bagaimana seorang ibu rumah tangga menyiapkan hidangan untuk keluarganya. Sementara itu seorang pria gemuk berpakaian lengkap seperti seorang juru masak, yang merupakan tokoh kartun, berloncat-loncat ke sana ke mari mendampinginya. Combination. Teknik ini pada dasarnya merupakan penggabungan dari dua atau beberapa teknik dasar diatas.