PENYUSUNAN ANGGARAN TENAGA KERJA LANGSUNG

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SISTIM AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN
Advertisements

KULIAH 7 ANGGARAN TENAGA KERJA
Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung
BIAYA TENAGA KERJA.
PERENCANAAN & PENGENDALIAN BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG Pertemuan ke-09
Biaya Overhead Pabrik.
STANDAR COSTING.
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Anggaran Tenaga Kerja Cherrya Dhia wenny, s.e..
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
SISTEM BIAYA TAKSIRAN ( ESTIMATED COSTING )
ANGGARAN PERUSAHAAN BUDI SULISTYO.
H. PENGGOLONGAN BIAYA Adalah : proses mengelompokkan elemen yang ada ke dalam golongan-golongan tertentu yang lebih ringkas untuk dapat memberikan informasi.
METODE HARGA POKOK PROSES
Materi Perkuliahan.
V. ANGGARAN BAHAN BAKU Bahan Baku Langsung (Direct Material)
INFORMASI AKUNTANSI PENUH
BAB 8 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG
UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA
VII. ANGGARAN BIAYA TENAGA KERJA
ANGGARAN BIAYA VARIABEL
COST ACCOUNTING MATERI-7 BIAYA OVERHEAD PABRIK
Anggaran bahan mentah (direct material budget)
Wage Payment.
PERILAKU BIAYA.
PERENCANAAN & PENGENDALIAN
PERENCANAAN & PENGENDALIAN
MATERI E-LEARNING PENGANGGARAN BISNIS MOMO TGL : 12 MEI 2016, kelas 21A BERIKUT INI ADALAH MATERI TAMBAHAN.
VI. ANGGARAN BIAYA TENAGA KERJA
MATA KULIAH : PENGANGGARAN PERUSAHAAN
Anggaran BOP.
UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA
INFORMASI AKUNTANSI PENUH
Investasi Dalam Kas Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Materi – 3 Perilaku Biaya Bahan Kuliah Akuntansi Manajemen Dosen Abdullah Idris, SE.,MM Program Studi Manajemen Bisnis S1.
AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
Aspek Teknis Analisis teknis bertujuan untuk memastikan bahwa ide atau gagasan yang telah dipilih itu layak, dalam arti kata ada ketersediaan lokasi, alat,
BIAYA PRODUKSI.
BIAYA PRODUKSI.
Materi – 2 Konsep Biaya Bahan Kuliah Akuntansi Manajemen Dosen Abdullah Idris, SE.,MM Program Studi Manajemen Bisnis S1.
MATERI E-LEARNING PENGANGGARAN BISNIS MUSHAWIR TGL : 18 MEI 2011
BIAYA PRODUKSI.
Anggaran Tenaga kerja Pertemuan ke 5.
Biaya Tenaga Kerja Jayanthi Octavia.
Akuntansi untuk Perusahaan Pemanufakturan
Pertemuan 6 ANGGARAN BAHAN MENTAH
PERENCANAAN & PENGENDALIAN
HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2016
ANGGARAN BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG
Anggota Kelompok : Dewi Karomah Kholifah Roro Arum Ayu.S Imam faisal
ANGGARAN TENAGA KERJA Robinhot Gultom, SE, M.Si.
COST ACCOUNTING MATERI-10 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
06 Anggaran Biaya Tenaga Kerja
05 Akuntansi Biaya PROCESS COSTING
Akuntansi Biaya Sesi 3 Unsur-unsur Biaya Produksi
AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Analisis dan Estimasi Biaya
ANGGARAN TENAGA KERJA LANGSUNG
COST ACCOUNTING MATERI-7 BIAYA OVERHEAD PABRIK
ANGGARAN INDUK.
ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK
METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COST METHOD)
Anggaran biaya konversi
PERENCANAAN & PENGENDALIAN
BIAYA TENAGA KERJA Akuntansi Biaya Surisman,SE, M.Ak.
Evaluating Performance The Use of Variance Analysis
PENGENDALIAN : BIAYA OVERHEAD PABRIK (Factory Overhead Control)
ANGGARAN TENAGA KERJA.
COST ACCOUNTING MATERI-10 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
Transcript presentasi:

PENYUSUNAN ANGGARAN TENAGA KERJA LANGSUNG Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah : Penganggaran Bisnis Semester VI Kelas Pararel Dosen Pengampu : Dian Wismarein, SE, MM

Disusun oleh Kelompok 4 : Mukhamad Naufal Alam K 2013 11 127 Dony Abdi Nugroho 2013 11 135 Cahyo Aji Tiardi 2013 11 140 Mustofa 2013 11 141 Ermawati 2013 11 144 Eko Setyantono 2013 11 151

PERENCANAAN TENAGA KERJA Pada setiap perusahaan tentu ada biaya yang dikeluarkan untuk keperluan buruh. Buruh atau tenaga kerja, merupakan salah satu faktor produksi yang utama dan yang selalu ada dalam perusahaan, meskipun pada perusahaan terebut sudah digunakan mesin-mesin. Mesin yang bekerja dalam perusahaan tentu saja perlu oleh tenaga manusia, meskipun mesin-mesin zaman sekarang sudah banyak yang bersifat otomatis. Tenaga keria yang bekeria dipabrik dikelompokkan menjadi dua yakni : Tenaga kerja langsung dan Tenaga kerja tak langsung.

Tenaga kerja langsung pengertiannya pada prinsipnya terbatas pada tenaga kejra di pabrik yang secara langsung terlibat pada proses produksi dan biayanya dikalikan pada biaya produksi atau pada barang yang dihasilkan. Sedangkan tenaga keja tak langsung pengertiannya terbatas pada tenaga kerja di pabrik yang tidak terlihat langsung pada proses produksi dan biayanya dikaitkan pada biaya overhead pabrik. Anggaran Tenaga Keja, seperti halnya Anggaran Bahan Mentah hanya rencanakan unsur tenaga keria seperti halnya anggaran mentah, anggaran tenaga keria ini selalu dikaitkan dengan Anggaran yang telah disusun sebelumnya. Perencanaan tenaga keria meliputi aspek yang luas sekali, sehingga perlu diperhitungkan secara matang oleh pimpinan perusahaan.

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan tenaga kerja antara lain adalah: Kebutuhan tenaga kerja Pencarian atau penarikan tenaga kerja Latihan bagi tenaga kerja baru Evaluasi dan spesifikasi pekerjaan bagi para tenaga kerja Gaji dan upah yang harus diterima oleh tenaga kerja Pengawasan tenaga kerja. Berbagai cara dilakukan oleh perusahaan untuk mencari dan mendapatkan tenaga kerja yang baik dan terampil, yang cocok untuk bidang pekerjaannya. Tenaga kerja yang tidak mempunyai keterampilan khusus umumnya mudah dicari d Indonesia saat ini. Tetapi untuk mendapatkan tenaga kerja yang baik pada salah bidang khusus, seperti tenaga teknis dan manajerial harus diperoleh khusus pula. Untuk mereka perusahaan tidak segan-segan menyediakan perangsang berupa gaji yang besar fasilitas yang lengkap, Beberapa perusahaan besarbahkan mendapatkannya dengan dengan melalui kaderisasi, umpamanya dengan penawaran beasiswa yang mengikat .

Tujuan seleksi tenaga kerja bukan untuk mencari orang-orang yang berpengalaman, melainkan mencari orang-orang yang cocok dan mempunyai potensi untuk berkembang . Potensi masing-masing tenaga kerja dan jabatan yang tersedia bermacam-macam sehingga perlu adanya evaluasi dan spesifikasi bagi mereka. Semua aspek di atas tidak hanya berlaku pada satu tingkatan saja, tetapi semua tingkat jabatan dalam perusahaan. Sehingga jelaslah bahwa biaya tenaga kerja merupakan komponen yang cukup besar bagi harga pokok barang yang dihasilkan. Kesalahan para pimpinan dalam hal tenaga kerja akan mengakibatkan pengaruh terhadap harga barang yang dihasilkan, sehingga berpengaruh pula terhadap posisi perusahaan dalam persaingan.

Jenis Tenaga Kerja Untuk kepentingan penyusunan anggaran dan penghitungan harga pokok produk maka biasanya tenaga kera dibagi menjadi: 1. Tenaga keria langsung. 2. Tenaga kerja tak langsung. Di muka telah diuraikan tentang bahan mentah langsung dan tak langsung yang pada dasamya sama sifatnya dengan tenaga kerja langsung dan tak langsung. Tenaga kerja langsung mempunyai sifat-sifat: Besar kecilnya biaya untuk tenaga kera jenis ini berhubungan secara langsung dengan tingkat kegiatan produksi. Biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kera jenis ini merupakan biaya variabel Umumnya dikatakan bahwa tenaga kera jenis ini merupakan tenaga kerja yang kegiatannya langsung dapat dihubungkan dengan produk akhir (terutama dalam penentuan harga pokok).

Yang dikategorikan sebagai tenaga kerja langsung antara lain adalah para buruh pabrik yang ikut serta dalam kegiatan proses produksi dari bahan mentah sampai berbentuk barang jadi. Sedangkan tenaga keria tidak langsung mempunyai sifat-sifat Besar kecilnya biaya untuk tenaga jenis ini tidak langsung dengan tingkat kegiatan produksi. Biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja jenis ini merupakan biaya semi fixed atau semi variabel. Artinya biaya-biaya yang mengalami yang perubahan tetapi tidak secara sebanding dengan perubahan tingkat kegiatan produksi Tempat bekerja dari tenaga kera jenis ini tidak harus selalu di dalam pabrik, tetapi dapat di luar pabrik. Apabila tenaga kerja jenis ini bekerja dalam lingkungan pabrik maka biaya yang dikeluarkan untuk mereka dikelompokanj ke dalam anggaran biaya overhead pabrik.

PERSIAPAN-PERSIAPAN DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN TENAGA KERJA Sebelum menyusun anggaran tenaga kerja perlu ditentukan terlebih dahulu dasar satuan utama yang digunakan untuk menghitungnya. Kerap kali ditemui dalam praktik yakni satuan hitung atas dasar jam buruh langsung (Direct Labor Hour/DHL) dan biaya buruh langsung (Direct Labor Cost). Dalam persiapan penyusunan anggaran ini terlebih dahulu dibuat manning table. Manning table, merupakan daftar kebutuhan tenaga kerja yang menjelaskan: Jenis atau kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan. Jumlah masing-masing jenis tenaga kerja tersebut pada berbagai tingkat kegiatan. Bagian-bagian yang membutuhkannya. Manning table disusun sebagai hasil perkiraan langsung masing-masing kepala bagian Perkiraan ini dapat dilakukan dengan berdasarkan judgment saja, tetapi dapat pula dengan berdasarkan pengalaman pengalaman pada waktu-waktu yang lalu, dengan berpedoman pada tingkat kegiatan perusahaan. Setelah itu lalu dihitung jam buruh langsung untuk masing-masing jenis barang yang dihasilkan atau masing-masing bagian tempat mereka bekerja. Jam buruh langsung ini dapat dihitung dengan berbagai cara, di antaranya dengan analisa gerak dan waktu.

Analisis gerak yaitu pengamatan terhadap gerakan-gerakan yang dilakukan dalam rangka proses produksi satu jenis barang tertentu. Sedangkan analisa waktu yaitu perhitungan terhadap waktu yang dibutuhkan untuk setiap gerakan yang dilakukan dalam rangka proses produksi. Sebagai hasil dilakukannya analisa gerak dan waktu ini akan diperoleh waktu standart yang diperlukan untuk menyelesaikan satu unit barang tertentu, yang dinyatakan dengan DLH /Direct Labor Hour. Setelah dihitung jam buruh langsung untuk masing-masing jenis barang, kemudian dibuat perkiraan tentang tingkat upah rata-rata (average wage rate) untuk tahun anggaran yang bersangkutan. Cara yang termudah untuk mencari tingkat rata-rata per orang per jam buruh langsung adalah dengan membagi jumlah rupiah yang dikeluarkan untuk membayar tenaga kerja langsung dengan jumlah jam tenaga kerja langsung yang diperlukan.

Contoh Soal 1: Dalam sebuah perusahaan, tenaga kerja langsung pada pabrik digolongkan menjadi 3 tingkatan yakni golongan I, II dan III. Upah per jam buruh langsung masing-masing golongan adalah : Golongan I = Rp 150,00/orang/DLH              II = Rp 200,00/orang/DLH                III = Rp 250,00/orang/DLH Jumlah masing-masing golongan adalah: Golongan I = 50 orang                II = 20 orang                III = 5 orang          Jumlah = 75 orang

FUNGSI PERENCANAAN DAN PENGAWASAN DARI ANGGARAN TENAGA KERJA Penyusunan secara baik dari Anggaran Tenaga Kerja dapat mendatangkan beberapa manfaat bagi perusahaan, seperti: Penggunaan tenaga kerja secara lebih efisien karena rencana yang matang. Pengeluaran/biaya tenaga kerja dapat direncanakan dan diatur secara lebih efisien. Harga pokok barang dapat dihitung secara tepat. Dipakai sebagai alat pengawasan biaya tenaga kerja. Biaya tenaga kerja merupakan salah satu jenis biaya yang dapat menjadi masalah bagi perusahaan. Pengawasan biaya tenaga dibantu dengan pendekatan yang baik terhadap para buruh, sehingga mereka dapat bekerja secara stabil dengan standar yang telah ditentukan. Pengawasan terhadap para buruh di pabrik dapat pada seorang mandor pengawas atau supervisor. Seorang supervisor bertugas mengawasi dan melaporkan apa yang dilakukan oleh para buruh yang menjadi tanggung jawabnya. Pada laporan yang bersifat bersifat harian apa yang terjadi pada hari itu dibandingkan dengan rencana untuk hari itu

Umpamanya : Setiap jam 10.00 pagi seorang supervisor membuat laporan tentang kegiatan tenaga kerja untuk hari yang bersangkutan.   Pada dasarmya laporan itu berisi: Jam kerja Riil Jam standar untuk output riil Variasi waktu; yang merupakan selisih antara jam kerja riil dengan jam standar, Sedangkan laporan bulanan, bentuknya sama dengan laporan pelaksanaan pada anggaran produksi dan anggaran bahan mentah. Laporan pelaksanaan untuk tenaga kerja ini merupakan “kelanjutan" dari laporan pelaksanaan untuk bahan mentah. Rencana Akan diproduksi bulan Januari 2.200 Standar jam buruh per unit barang 2 Tingkat upah rata-rata per jam Rp 50.00 Realisasi Unit yang diproduksi 2.000 Jam buruh selama bulan Januari 4.250 Biaya buruh bulan Januari Rp 218.025,00

PT Mekar Sari Menyusun 2 Sub Anggaran tenaga kerja yakni : Anggaran yang khusus merencanakan biaya tenaga kerja langsung Anggaran yang merencanakan jam buruh langsung (DLH) saja Ad 1 Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung Anggaran ini merupakan bagian anggara tenaga kerja. Secara terperinci pada anggaran ini harus dicantumkan hal-hal sebagai berikut : Jumlah barang yang diproduksi, yang dilihat dari anggaran produksi Jam buruh langsung (DLH) yang diperlukan untuk mengerjakan 1 unit barang Tingkat Upah rata-rata per jam buruh langsung Jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan Waktu produksi barang (bulan atau kuartal) Ad2. Anggaran Jam Buruh Langsung Anggaran ini merupakan bagian lain dari anggaran tenaga kerja. Secara terperinci pada anggaran ini harus dicantumkan hal-hal sebagai berikut : Bagian-bagian yang turut dalm proses produksi Jumlah DLH yang diperlukan untuk tiap jenis barang Waktu Produksi barang (bulan atau kuartal)

Contoh Tukang linting dengan tangan 854 Orang Penyusunan Anggaran Tenaga Kerja (Kasus Pabrik Rokok “Kencana” Surakarta)   Bagian Produksi: Tukang linting dengan tangan 854 Orang Tukang potong/gunting dengan tangan 671 Orang Tukang linting dan gunting dengan mesin 10 Orang Tukang longsong bungkus rokok 151 Orang Tukang mengepak rokok 422 Orang Jumlah = 2.128 Orang Jam Kerja 7 jam per hari atau 40 jam per minggu Pengupahan 60 % sebagai upah harian 20 % sebagai upah makan 20 % sebagai upah hadir

Bagi tukang linting dan gunting yang menggunakan mesin dipakai system upah harian yakni rata-rata Rp 500,- per hari. Bagi tukang lainnya adalah cara boronngan yakni sebagai berikut : Tukang linting dengan tangan : Rp 115 / 1000 batang rokok dengan maksimum 3000, bila mencapai lebih dari 3000 batang ditambah upah lembur sebesar 50 % untuk setiap 1000 batang dari tarif upah tersebut. Tukang gunting tangan : Cara pengupahan dan besarnya sama dengan tukang linting Tukang longsong Upah sebesar Rp 60 setiap 1000 longsong dengan maksimum 3000 longsong Bila Mencapai lebih dari 3000 batang ditambah upah lembur sebesar 50 % untuk setiap 1000 longsong dari tarif upah tersebut. Tukang Pak : Upahnya sebesar Rp 74,00 untuk setiap bal, dengan maksimum 3 bal. Bila mencapai lebih dari 3 bal, ditambah upah lembur 50 % untuk setiap bal dari tariff upah tersebut