BAB 3 AKHLAK PENGERTIAN AKHLAK AKHLAK KEPADA ALLAH SWT AKHLAK KEPADA RASULULLAH SAW AKHLAK KEPADA MANUSIA DAN LINGKUNGAN PERANAN AKHLAK TERHADAP TANTANGAN ZAMAN
PENGERTIAN AKHLAK KATA AKHLAK MERUPAKAN BENTUK JAMAK DARI KATA “KHULUK” DAN BERARTI TINGKAH LAKU, PERANGAI, TABIAT, SECARA ETIMOLOGIS AKHLAK BERARTI KEKUATAN JIWA YANG MENDORONG PERBUATAN SECARA SPONTAN TANPA DIPIKIRKAN TERLEBIH DAHULU ARTINYA BAHWA AKHLAK BERARTI KUALITAS PRIBADI YANG TELAH MELEKAT PADA JIWA.
AKHLAK MADZMUMAH/ BURUK MAHMUDAH/ BAIK BALASAN
RAHMATAN LIL VISI RASULULLAH ALAMIN BERTAUHID KEPADA ALLAH MENYEMPURNAKAN AKHLAK RAHMATAN LIL ALAMIN VISI RASULULLAH BERTAUHID KEPADA ALLAH
Syarat mengapa suatu perbuatan dapat di katakan ahlak : Dilakukan secara spontan Dilakukan secara terus menerus contoh : sholat sunnah sedekah baca quran dan dzikir
Firman Allah Swt : “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat biji dzarrah pun, niscaya Dia (Allah) akan memberikan Balasanya, dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan Sebesar biji dzarrah pun, niscaya Dia (Allah) akan memberikan balasannya pula. (QS. Az-Zalzalah : 7-8)
Bagaimana akhlak kita kepada Allah Swt ? Pertama: Membenarkan berita yang datang dari Allah subhanahu wata’ala Maksudnya adalah seseorang tidak boleh ragu dan bimbang dalam membenarkan berita yang datang dari Allah, karena berita dari Allah bersumber dari ilmu Allah yang paling benar perkataannya. Allah ta’ala berfirman: مَنْ أَصْدَقُ مِنَ اللَّهِ حَدِيثًا “Dan siapakah orang yang lebih benar perkataan(nya) dari pada Allah?” (An Nisa: 87)
Kedua: Menerima hukum-hukum yang Allah tetapkan dengan mengamalkannya Tidaklah sepantasnya bagi seseorang untuk menolak hukum Allah. Apabila seseorang menolak hukum Allah maka apa yang dia lakukan adalah bentuk akhlak buruk kepada Allah. Sama saja penolakan itu dalam bentuk pengingkaran, atau sombong tidak mau mengamalkan, menolak atau menyepelekan pengamalannya. . Ketiga: Menerima takdir Allah dengan sabar dan tawakal
Kita semua telah mengetahui bahwa takdir-takdir Allah yang menimpa mahluk-Nya tidak semua sesuai dengan keinginan si hamba. Ada sesuai dengan keinginan kita, adapula yang bertentangan dengan keinginan kita. Misalnya sakit, keadaan seperti ini bukan keinginan kita. Semua manusia tentu ingin sehat.Contoh yang lainnya misalnya kemiskinan. Ini juga bukan keinginan kita. Setiap manusia pasti ingin hidup kaya atau berkecukupan. Akan tetapi takdir Allah dengan hikmah-Nya bermacam-macam, sebagian ada yang disukai manusia dan ia pun berlapang dada dengan takdir tersebut. Dan sebagian lagi tidak disukai manusia. Maka akhlak yang baik kepada Allah berkenaan dengan takdir-takdir-Nya adalah dengan ridha dengan apa yang Allah takdirkan. Merasa tenang dan lapang dengan takdir tersebut serta hendaknya kita menyadari bahwa tidaklah Allah menakdirkan bagi kita seseuatu
Bagaimana akhlak kita terhadap Rasulullah Saw? Pertama : Menaati Rasulullah Saw. Baik yang sesuai selera/tidak. Melaksanakan apa yang beliau perintahkan sesuai kemampuan dan menjauhi apa yang beliau larang. Qs. An-Nisa 80 80. Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, Sesungguhnya ia telah mentaati Allah. dan Barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), Maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka[321].
Kedua : Membenarkan semua berita shahih yang datang dari Rasulullah Saw. Allah telah memberikan jaminan kebenaran setiap ucapan yang keluar dari Rasulullah Saw. Karena apa yang beliau ucapkan tidak lain adalah wahyu dari Allah Swt. Firman Allah Qs. An-Najm 3-5 “ 3. dan Tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya. 4. ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). 5. yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat.”
Ketiga : Mendahulukan perkataan Rasulullah Saw atas perkataan manusia, dan membatasi diri beramal sesuai dengan sunnahnya. Keempat : Mencintai ulama ( Sahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in) Kelima : Beramal hanya dengan tuntunan Rasulullah Saw
Bagaimana akhlak terhadap sesama dan lingkungan? Kewajiban bagi seorang muslim terhadap seorang muslim ada 6 macam : Jika berjumpa mengucapkan salam Jika diundang, maka datangilah Jika meminta nasehat, maka berilah nasihat Jika bersin lalu dia membaca “Alhamdulillah”, maka doakanlah “Yarhamukallah” Jika sakit maka jenguklah Jika meninggal, maka antarkanlah jenazahnya (HR. Bukhari-Muslim)
Akhlak baik terhadap sesama manusia dibagi menjadi beberapa : Diri sendiri ( sabar, pemalu, santun, rendah hati, lapang dada, suka pemaaf, busana muslim dan muslimah, ) Terhadap orang lain ( mengucapkan yang paling baik, memaafkan, kasih sayang terhadap sesama, mengucapkan salam, berjabat tangan, menepati janji, berlaku adil, mengutamakan yang lain, menundukkan pandangan)
Akhlak tercela terhadap sesama dibagi menjadi beberapa : Diri sendiri (boros, serakah, pengecut, bersedih terhadap barang yang hilang, membanggakan diri, buruk sangka, ) Sesama ( memanggil dengan gelar yang buruk, menghina, mencela, perselisihan, mencuri dengar, gibah, adu domba, senda gurau, menipu)
Lima Langkah Meraih Akhlaq Mulia Pertama: Hendaknya seseorang senantiasa memperhatikan dalil-dalil dari Al Quran dan As Sunnah yang berkaitan dengan keutamaan akhlaq yang terpuji. Kedua: Berteman dengan orang-orang shalih yang berakhlaq mulia, yang dikenal dengan ilmu dan amanahnya.
Ketiga: Hendaknya seseorang memperhatikan apa yang diakibatkan oleh akhlak yang buruk, Keempat: Hendaknya dia senantiasa menghadirkan dalam benaknya gambaran akhlak Rasulullah shallallahu alaihi wasallam Kelima : Senantiasa berdoa, meminta kepada Allah agar dianugerahi akhlaq yang mulia Referensi: Makarimul Akhlaq, Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin Qutufun min Syamaaili Muhammadiyyah, Asy Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu
Peranan Akhlak terhadap perkembangan zaman
SELESAI SEMOGA BERMANFAAT AMIN