PERMUDAAN ALAM dan PERMUDAAN BUATAN SILVIKULTUR Laboratorium Silvikultur &Agroforestry Jurusan Budidaya Hutan FakultasKehutanan, UGM
Metode Permudaan Metode permudaan merupakan suatu prosedur dimana suatu tegakan dibangun atau diperbaharui selama periode permudaan baik secara alamiah atau buatan (Smith, 1986) Permudaan buatan alam menciptakan kondisi lingkungan yang terbaik bagi pertumbuhan tegakan baru
Prinsip-Prinsip Permudaan Tujuan pengelolaan : produksi kayu/nonkayu, tangkapan air, wisata alam, dll Identifikasi dan analisis kendala =>umum, sosial; ekonomi; ekologi/lingkungan. Kondisi tegakan : hama penyakit, vegetasi pesaing, air. Perlakuan : jenis, sumber benih, penyiapan lahan, jarak tanam, pemeliharaan => aspek pengelolaan dan ekologis. Permudaan Permudaan merupakan proses regenerasi (peremajaan kembali) dari pohon-pohon penyusun tegakan tua yang mati secara alamiah atau dipanen oleh manusia Alamiah Buatan
Penaburan biji secara alami Penanaman biji secara langsung Secara garis besar metode penghutanan kembali dapat dilakukan melalui tiga metode (Daniel dkk, 1992) : Penaburan biji secara alami Penanaman biji secara langsung Penanaman dengan bibit
Penaburan secara alami kondisi tempat tumbuh lingkungan Penaburan secara alami ketersediaan biji yang mampu berkecambah Penaburan secara alami biji berkecambah dan mampu tumbuh berkembang menjadi anakan pohon yang mantap
Permudaan alam (natural regeneration) adalah suatu proses peremajaan kembali dari suatu tegakan hutan yang terjadi secara alami Permudaan alam Ketersediaan jumlah biji yang mampu tumbuh Kondisi lingkungan Phenologi pembungaan dan pembuahan strategi permudaan
Natural Reproduction Triangle Seedbed Environment Seed Supply Lingkungan mikro : naungan, ketebalan seresah, tumbuhan bawah, tekstur tanah, animal damage, erosi Cahaya : intensitas dan kualitas cahaya, panas; kelembaba Kekeringan dll. sumber : seed trees, shelterwood Jenis Produksi Kualitas : viabilitas Persebaran kerusakan biji:insects, rodents Physiographic site
Strategi permudaan alam jenis intoleran Kebutuhannya akan cahaya jenis toleran memerlukan cahaya untuk tumbuh; akan menempati ruang-ruang yang terbuka, sebagai tumbuhan perintis (pioneer dapat tempat-tempat terlindung, di bawah naungan dalam jangka waktu yang lama, dan bahkan mungkin praktis tanpa adanya pertum-buhan (dormansi meristematik gap opportunis jenis ini mampu berkecambah dan tumbuh di bawah naungan tapi hanya dalam waktu yang terbatas
Permudaan Alam Kelemahan : Keuntungan : persebaran tidak merata, terlalu banyak biji atau tidak ada sama sekali Ketidaksesuaian jenis Keuntungan : Mudah, murah sedikit tindakan silvikultur Tindakan silvikultur Kontrol jumlah, Persebaran dan kualitas pohon induk Penyiapan lingkungan media tumbuh
Contoh Permudaan secara alami Permudaan Alam
Penanaman biji secara langsung (direct seeding) Lokasi penanaman kembali yang medannya sangat sulit Areal-areal yang tingkat aksesibilitasnya sangat rendah Kawasan-kawasan yang vegetasinya mengalami kerusakan berat akibat adanya bencana alam atau karena sebab-sebab lain Penanaman dapat dilakukan dalam bentuk baris atau dengan ditabur setempat-setempat yang pelaksanaannya secara manual oleh manusia atau dengan menggunakan alat-alat mesin atau dengan pesawat terbang
Penanaman biji secara langsung mempunyai beberapa keunggulan (Nyland, 1996), yaitu : Sumber biji dan jenis yang digunakan akan dapat diseleksi terlebih dahulu sehingga lebih sesuai dengan yang diharapkan Kehilangan semai atau ketidakberhasilan permudaan karena faktor-faktor alam akan dapat dikendalikan Waktu untuk penanam biji secara langsung dapat disesuaikan dengan kondisi cuaca dan tempat tumbuhnya sehingga kemungkinan keberhasilannya akan lebih besar.
Permudaan Buatan (artificial regeneration) Permudaan buatan (artificial regeneration) adalah suatu proses peremajaan kembali dari suatu tegakan yang dilakukan oleh manusia. Permudaan buatan umumnya dilakukan pada areal-areal bekas tebang habis, bekas jalan sarad dan tempat penimbun kayu atau pada areal-areal yang tidak produktif baik di dalam atau di luar kawasan hutan.
Permudaan Buatan Tempat Penimbunan Kayu Permudaan Areal bekas Areal tidak Produktif lainnya Areal bekas tebang habis Bekas jalan sarad Tempat Penimbunan Kayu
Permudaan buatan Pembangunan tegakan baru Penyiapan lahan Penanaman Ruang tumbuh dipersiapkan dengan menggunakan mesin-mesin modern, herbisida atau api, atau kombinasi dari ke tiganya. Penyiapan lahan Bibit tanaman dipersiapkan dari biji-biji yang mempunyai sifat genetik unggul dan penanamannya dilakukan secara monokultur sehingga tegakan yang dihasilkan akan berupa tegakan murni Penanaman Pemeliharaan Pengendalian gulma (weeds) Pemupukan Tindakan penjarangan
Metode Permudaan Buatan Biji Langsung Bibit Tanaman Tegakan Cenderung boros biji, jarang digunakan kecuali kondisi khusus : biji melimpah, kawasan yang terkena bencana alam, areal dgn topografi sulit Umum digunakan dalam silvikultur intensif : penyiapan lahan intensif, bibit unggul, pemeliharaan intensif Tegakan Seumur/Tidak Seumur
Penanaman dengan bahan tanaman dapat berupa : Semai dengan akar telanjang Stek (pucuk, batang, akar) semai dalam kontainer
Contoh bahan Tanaman Cabutan Semai Stek
Contoh penanaman dari bahan tanaman Bibit Siap Tanam Penanaman
Tujuan Permudaan Buatan Peningkatan produktivitas Kesinambungan bahan baku kayu dan nonkayu Produk kayu (Kayu perkakas untuk bangunan rumah, perabotan rumah tangga; kayu bakar; kayu untuk industri pulp dan kertas, kayu lapis, alat olah raga, alat musik, patung, ukir-ukiran, dll) Produk non-kayu (bambu dan rotan; buah dan biji, getah Sosial-ekonomis Tujuan Permudaan Buatan Ekologis (lingkungan). Ketersediaan air yang kontinyu dengan kualitas dan kuantitas yang baik, Tersedianya udara yang segar dan tidak terpolusi Tersedianya pemandangan dan panorama alami yang indah Terpeliharanya sumberdaya genetik di alam yang merupakan bahan baku bagi pemuliaan jenis-jenis yang dibudidayakan
Contoh Bibit dari generatif dan vegetatif Generatif (semai dari biji) Vegetatif dan generatif (campuran)
Keuntungan permudaan buatan Kemungkinan mengatur kerapatan, jarak tanam, komposisi jenis dan pengggunaan bibit unggul secara lebih tepat Penggunaan mesin-mesin modern pada pemanenan, penyiapan lahan, penanaman Penyeragaman jenis dan ukuran pohon (efisiensi biaya investasi dan kemudahan pengolahan kayu)
Tegakan Murni Seumur Keuntungan Pemanfaatan maksimal areal bagi jenis terpilih; pengelolaan relatif sederhana & murah; pemanenan, pemasaran dan teknik silvikultur relatif sederhana & murah Kelemahan Kurang fleksibel dalam permintaan pasar, nilai estetis dan rekreasi kurang, kehidupan satwa liar yang kurang beragam, dan peka terhadap gangguan.
Hasil Permudaan Buatan Permudaan Buatan Meranti di P Laut (1978) Permudaan Buatan Pinus merkusii di Jember, 1976
Hutan Tanaman Industri Prinsip pengelolaan HTI (Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1990 Atas dasar pemanfaatan yang optimal, kelestarian lingkungan dan sumberdaya alam serta penerapan prinsip ekonomi. Tujuan dari pengusahaan HTI Menunjang pengembangan industri hasil hutan dalam negeri guna meningkatkan nilai tambah dan devisa. Meningkatkan produktivitas lahan dan kualitas lingkungan, serta memperluas lapangan kerja dan lapangan usaha Penjabaran dari Tujuan Pembangunan HTI Membangun hutan tanaman yang secara ekonomis untung, secara ekologis sehat dan bermanfaat bagi masyarakat. Meningkatkan produktivitas hutan dalam arti meningkatkan riap per ha/tahun, diperoleh volume akhir daur yang tinggi. Memenuhi kebutuhan bahan baku industri yang telah ada, serta industri yang akan dikembangkan
Hutan Tanaman Industri Usaha pembangunan HTI yang bergantung pada keadaan alam dan memerlukan waktu panjang, serta mengandung resiko kegagalan yang tidak kecil, perlu perencanaan yang matang dan meliputi seluruh jangka pengusahaan Pembangunan Hutan Tanaman Indonsia Terbentuknya suatu kawasan hutan yang produktif dan tertata dengan baik Sasaran akhir jangka Terbentuknya penutupan lahan dengan tumbuhan hutan yang berkualitas, penataan kawasan, serta konsolidasi unit HTI dengan pembangunan regional Sasaran antara Merupakan alokasi sumberdaya antar waktu; sumberdaya berupa sumberdaya alam (hutan, tanah dan air) tenaga kerja, modal, sarana/prasarana dan kemampuan managerial yang profesional Hakekat
Contoh HTI yang berhasil Eucalyptus urophylla di Brazil Acacia mangium di MHP Sul-Sel
Terima Kasih Banyak Thank You Very Much Doumo Arigatao Gozaimashita