Sistem dan Teknologi Perbenihan untuk Mendukung Penyediaan Benih Kedelai Hitam di Jawa Barat SATRIYAS ILYAS MEMEN SURAHAMAN MARYATI SARI FAKULTAS PERTANIAN IPB 14 Desember2010
LATAR BELAKANG Untuk industri kecap di daerah Majalengka saja, setiap hari memerlukan kedelai hitam sebanyak 2 ton. Ini berarti setiap hari harus ada areal panen kedelai hitam sekitar 2 hektar, dengan kebutuhan benih sekitar 40 kg/ha.
LATAR BELAKANG Pemerintah menargetkan swasembada kedelai 2014. Tetapi, 2009 pemerintah masih mengimpor kedelai 1 juta ton, dan kedelai hitam sekitar 200 ribu ton, total 1.2 juta ton atau setara dengan devisa Rp 2.6 triliun.
LATAR BELAKANG Dalam proyeksi pemerintah pada tahun 2010, penduduk Indonesia diperkirakan 253 juta jiwa dengan kebutuhan kedelai mencapai 3.87 juta ton yang akan dipenuhi dari produksi dalam negeri 2.65 juta ton dan impor 1.22 juta ton. Berarti, terbuka kesempatan besar bagi petani untuk memasok kebutuhan kedelai di dalam negeri.
LATAR BELAKANG Ketersediaan benih bermutu juga harus terjaga. Masih banyak petani kurang mengerti budidaya kedelai hitam, pasca panen dan rantai bisnisnya. Memanen kedelai hitam tidak sama dengan kedelai kuning, daun yang ada pada batang kedelai hitam harus benar-benar rontok baru dapat dipanen. Jika tidak, kedelai hitam akan berwarna merah dan tidak akan laku jika dijual ke pabrik pembuatan kecap. Ketersediaan benih bermutu juga harus terjaga.