KEAUSAN (ABRASI) AGREGAT KASAR MEMAKAI MESIN LOS ANGELES

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
11 MODUL Pengertian Dasar Pemadatan Tanah
Advertisements

Tugas Kelompok Matematika
2,3 Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
TEKNOLOGI BETON.
KLASIFIKASI TANAH (Soil Classification) Dr. Runi Asmaranto, ST
TEKNOLOGI PEMBUATAN BETON
Agregat By Leo Sentosa.
Agregat BATUAN DAN PERMASALAHAN Amri,2005)
Pengantar Beton bertulang :
BAB II PECAHAN II.1. Pecahan Desimal. Pecahan desimal tersusun atas
Pembagian OPERASI HITUNG BILANGAN PECAHAN
Aspal Beton Aspal beton adalah jenis perkerasan jalan yang terdiri dari campuran agregat degan aspal, dengan atau tanpa bahan tambahan, yang dicampur,
Pertemuan 5 AGREGAT KASAR
Fakultas Teknik Sipil - Geoteknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
PELATIHAN MEKANIK TINGKAT - II
APROKSIMASI KESALAHAN
DISTRIBUSI NORMAL Distribusi normal sering disebut juga distribusi Gauss. Merupakan model distribusi probabilitas untuk variabel acak kontinyu yang paling.
TANAH FAJRI ANUGROHO Sumber Pustaka:
Rancangan Beton Normal Metode ACI
Menerapkan Konsep Kesalahan Pengukuran
Implementasi Metode Taguchi pada Proses EDM dari Tungsten Carbide Tugas Resume Sebelum UAS Kuliah Pengendalian dan Penjaminan Mutu Disusun Oleh: Isarmadriani.
Struktur Tanah dan Analisa Saringan
AGREGAT DAN PRODUKSINYA
ANALISIS PROKSIMAT ADALAH SUATU METODE ANALISIS KIMIA UNTUK MENGIDENTIFIKASI KANDUNGAN ZAT MAKANAN DARI SUATU BAHAN (PAKAN/PANGAN) SATU ITEM HASIL ANALISIS.
PENGUJIAN AGREGAT, ASPAL DAN ASBUTON
Latihan Penyelesaian Soal
Burung Mata-mata Buatan Pentagon Lembaga Pertahanan AS di Pentagon mengembangkan sebuah robot mini yang bisa terbang untuk kegiatan mata-mata. Bentuknya.
Nur Achmad Husin Mix Disain.
AGREGAT KASAR Pertemuan 03
Menerapkan Konsep Kesalahan Pengukuran
CALIFORNIA BEARING RATIO
PELATIHAN BETON II PELATIHAN II OLEH DIVISI MATERIAL KONSTRUKSI (Pertemuan Ke-2) FUNGSIONARIS UREKA 2017 | FAKULTAS TEKNIK | UNIVERSITAS UDAYANA.
TEKNOLOGI CAMPURAN PANAS ASBUTON DIHAMPAR DINGIN (CPHMA)
The Analysis of Variance (ANOVA) : Analisis dengan Satu Faktor
Fakultas Teknik Sipil UNIVERSITAS DARWAN ALI Kuala Pembuang
PRAKTIKUM MATERIAL JALAN
AGREGAT HALUS Pertemuan 02
Pencampuran agregat metode grafis
TEKNOLOGI BAHAN BAHAN PEMBENTUK BETON AGREGAT.
SPECIAL BLENDED CEMENT
Bagan kontrol dan Distribusi normal
MEKANIKA TANAH 1 “Pemadatan Tanah” COMPACTION OF SOIL
SIFAT BAHAN PEMBENTUK BETON
PELATIHAN MEKANIK TINGKAT - II
SK KD INDIKATOR TUJUAN PRASYARAT 5.
MELAKSANAKAN PEMERIKSAAN BAHAN BANGUNAN
Aturan angka penting 1.Semua angka bukan nol adalah angka penting 2.Angka nol yang terletak dia antara dua angka bukan nol termasuk angka penting 3.Semua.
MATERIAL DAN PROSES PRODUKSI PRODUK-PRODUK BETON
CAMPURAN BERASPAL Campuran  Beraspal  Panas  adalah  campuran  aspal  dan  batuan  yang dicampur di  Unit  Pencampur  Aspal  (AMP),  dihampar  dan  dipadatkan.
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG 2012
The Analysis of Variance (ANOVA) : Analisis dengan Satu Faktor
0leh: Drs. Markaban, M.Si Widyaiswara PPPPTK Matematika
Apabila angka persen tidak dapat didesimalkan, dijadikan pecahan biasa. Contoh: - 2 1/3 % dari 3600 = 7/300 X 3600 = /7 % dari 2100 = 29/700 X.
Studi kasus : titik berat pada jembatan.
Agregat By Leo Sentosa By Leo Sentosa. Pengertian Agregat Dalam Kontruksi Perkerasan Jalan Menurut Silvia Sukirman, (2003), agregat merupakan butir-butir.
ANALISIS AYAKAN (SIEVE ANALYSIS)
Agregat By Leo Sentosa.
PERKERASAN LENTUR JALAN (ROAD FLEKSIBEL PAVEMENT)
PELATIHAN MEKANIK TINGKAT - II TEORI ALAT UKUR TEORI ALAT UKUR ASTRA HONDA TRAINING CENTRE.
Tujuan Pembelajaran Menganalisis besaran pada gerak lurus dengan percepatan konstan. Melakukan percobaan untuk menyelidiki gerak benda bergerak lurus dengan.
MODUL 4 : Penambat rel dan balas
AGREGAT KASAR DAN AGREGAT HALUS KELOMPOK : 1.Monang J.E Sitinjak 2.Elwy Asrianto Marbun 3.Agung Yudha Pratama.
Agregat BATUAN DAN PERMASALAHAN Amri,2005) Batu-batuan yang sangat banyak dipakai dalam pembangunan gedung, irigasi, dan lain-lian mempunyai sifat & karakteristik.
GO. 1.Silinder disusun horizontal dan berlawanan disebut … Insigth Horisontal V shape In line Out line A A B B E E C C D D.
TEKNOLOGI BAHAH 1 AGREGAT 1.SASTRA HERMANTO 2.ZAHYU AZARI.
Agregat Reni K. Kinasih.
PERENCANAAN PERKERASAN JALAN MATERI 4 (LANJUTAN)
Agregat By Leo Sentosa By Leo Sentosa. Pengertian Agregat Dalam Kontruksi Perkerasan Jalan Menurut Silvia Sukirman, (2003), agregat merupakan butir-butir.
SEMEN Semen Portland adalah material berbentuk bubuk berwarna abu-abu dan banyak mengandung kalsium dan alumunium silika. Bahan dasar pembuat semen adalah.
Ranna Kurnia Pengujian Karakteristik Aspal. Jenis Pengujian Karakteristik Aspal (umum) Penetrasi Penetrasi Setelah TFOT Titik Lembek Titik Lembek Setelah.
Transcript presentasi:

KEAUSAN (ABRASI) AGREGAT KASAR MEMAKAI MESIN LOS ANGELES

Tujuan Menentukan ketahanan agregat kasar terhadap keausan dengan mempergunakan mesin Abrasi Los Angeles dan mengetahui angka keausan tersebut, yang dinyatakan dengan perbandingan antara berat bahan aus lolos saringan No. 12 (1,7 mm) terhadap berat semula, dalam persen.

Alat & Bahan

2.bahan

LANGKAH KERJA Timbang(w2) dan hitung persentase benda uji yang lolos sampe satu desimal

PERHITUNGAN % lolos # 1.70 mm (no.12) / nilai abrasi =( W1-W2)/W1 x 100 % % lolos # 1.70 mm (no.12) / nilai abrasi 1 = (5005.2-3959.1) /5005.2 x 100% = 20.90 % % lolos # 1.70 mm (no.12) / nilai abrasi 2 = ( 5009.4-3947.9)/ 5009.4 x 100% = 21.19 %

Jumlah berat benda uji (gram) W1 5005.2 5009.4 Gradasi Nomor Contoh Lolos / Tembus Tertahan I II 37.5 mm (11/2 inch) 25mm (1 inch) 25 mm (1 inch) 19 mm (3/4 inch) 12.5 mm (1/2 inch) 2503.9 2508.4 9.5 mm (3/8 inch) 2501.3 2501.0 6.3 mm (1/4 inch) 6.3 mm ( ¼ inch) 4.75 mm (no.4) 2.36 mm (no.8) Jumlah berat benda uji (gram) W1 5005.2 5009.4 Berat benda uji tertahan ayakan no.12, setelah abrasi (gram) W2 3959.1 3947.9 Nilai abrasi benda uji (%) W1-W2 x 100 % 20.90 21.19 21.04

Kesimpulan Berdasarkan hasil percobaan uji keausan agregat kasar di lab dengan mesin Los Angles, didapatkan nilai abrasi 21 % maka agregat tersebut memenuhi syarat menurut Spesifikasi Umum Bidang Jalan dan Jembatan, Litbang Trans PU, April 2007 divisi 6.3 yaitu nilai abrasi atau nilai keausan agregat adalah maksimum 40%, dan ASTM C.33-93, Nilai Abrasi Agregat kasar Maksimum 50% Dengan nilai sebesar 21 % maka agregat tersebut memiliki daya tahan yang cukup terhadap keausan.