Participatory Guarantee System (PGS)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pandangan IPB tentang Desain Subsidi Pertanian
Advertisements

MODUL 13 : MANAJEMEN LINGKUNGAN
PRINSIP-PRINSIP SISTEM MANAJEMEN MUTU
SISTEM AGRIBISNIS OLEH : Dr. Ir
EKSPLORASI INFORMASI DARI PENGUSAHA
Disampaikan .Oleh Masril koto
Topik: Visi Pertanian Abad 21 (Pertanian Yang Berkebudayaan Industri)
FUNGSI PENGORGANISASIAN.
KONSEPSI PRODUKSI BERSIH DAN MINIMISASI LIMBAH
UPAYA UNTUK KELESTARIAN DAN PENETRASI PASAR Wisnu Caroko.
KEPEMIMPINAN STRATEGIS DAN VISIONER
KEBIJAKAN HARGA.
-- SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN-- PERILAKU DALAM ORGANISASI
MENGELOLA PERBEDAAN “MENUMBUHKAN POTENSI SETIAP KARYAWAN”
MENGELOLA PERBEDAAN “MENUMBUHKAN POTENSI SETIAP KARYAWAN”
MERK, KEMASAN DAN CIRI PRODUK LAINNYA
KEPEMIMPINAN STRATEGIS DAN VISIONER
KOPERASI DI ERA GLOBAL.
Norma dan Etika bisnis Oleh Fenika S ( ).
KEPEMIMPINAN STRATEGIS DAN
Lola Sarjayanti
DISUSUN OLEH: HESTY UTAMI PRATIWI ( ) ISO 9000: TAHAPAN DALAM TOTAL QUALITY MANAGEMENT UNTUK PERUSAHAAN KONTRUKSI.
UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2014
PERILAKU DALAM ORGANISASI ·  Tujuan (Goals) ·  Tujuan Lain (Survei Posner & Schmidt 1984) ·  Keselarasan Tujuan (goal Congruence) ·  Faktor Informal yang.
PENGELOLAAN HUTAN DENGAN POLA AGROFORESTRI DI PERUM PERHUTANI
upaya meningkatkan daya saing SDM Indonesia di Pasar Global
Selamat pagi, semangat pagii…!!
KEPEMIMPINAN STRATEGIS DAN VISIONER
Mutu dalam Industri Pangan
PELUANG BISNIS & PROSES KEWIRAUSAHAAN
POLICY FOCUS AREAS.
MANAJEMEN UMUM.
SERTIFIKASI.
LATAR BELAKANG & PEMAHAMAN MENYELURUH
MANAJEMEN PEMASARAN KOPERASI
Pertemuan 4 : “ PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN “
DOSEN PENGAMPU : ALI HANAFIAH, SE. MM.
KEPEMIMPINAN LINTAS BUDAYA
STRATEGI PENGEMBANGAN E-GOVERMENT
Pertemuan X KEMITRAAN USAHA.
Budaya Perusahaan yang Diarahkan oleh Pengetahuan
Mutu dalam Industri Pangan
PEMASARAN BENIH ABDUL RAHMAN.
Supply chain management Manajemen Rantai Pasokan
3.
Penumbuhan dan Pengembangan Kelembagaan dalam Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan: Sutoyo Universitas Brawijaya 2010.
SISTEM PENGELOLAAN PENGADUAN PELAYANAN PUBLIK NASIONAL (SP4N)
LESTARI PUTRI UTAMI TRIA HARYUNI DAMMAR ANDI SIMPUR SIANG
PARADIGMA BARU PENYULUHAN PERTANIAN DI ERA OTONOMI DAERAH
Prinsip ekonomi.
KEPEMIMPINAN STRATEGIS DAN VISIONER
PERENCANAAN PARTISIPATIF
Integrasi Ekonomi Regional
PEMBERDAYAAN.
√√BNSP √√BNSP √√BNSP √√BNSP.
PEMBERDAYAAN & PARTISIPASI MASYARAKAT
DESAIN DAN PENGENDALIAN ORGANISASI INTERNASIONAL
Suatu Tinjauan Pemasaran
DASAR-DASAR PENYULUHAN PERTANIAN
PERILAKU DALAM ORGANISASI
KEWIRAUSAHAAN DAN PERSPEKTIF PENGUSAHA USAHA KECIL
UU REPUBLIK INDONESIA NO. 7 TAHUN 1996
Ketahanan Pangan dan Gizi Ade Saputra Nasution. Peraturan Pemerintah No.68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan sebagai peraturan pelaksanaan UU No.7 tahun.
Hakikat Manajemen Strategis
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
Pengelolaan Pengaduan untuk pelayanan publik lebih baik
Peluang dan potensi Pertanian Organik
SERTIFIKASI SISTEM KEAMANAN PANGAN DAN SISTEM JAMINAN HALAL.
PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA PADA PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN Disampaikan Oleh : JAKES SITO.SP Sebagai Media Penyuluhan
SANITASI PERKOTAAN BERBASIS MASYARAKAT KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA PERENCANAAN PARTISIPATIF.
Transcript presentasi:

Participatory Guarantee System (PGS) Indro Surono

Pengertian Sertifikasi atau penjaminan “lokal”, “informal”, “partisipatif”, “alternatif” “Participatory Guarantee Systems” (IFOAM)  PGS  partisipasi konsumen, petani, LSM, instansi pemerintah,dll, dalam membangun skema penjaminan organik (perencanaan standar, sistem  pelaksanaan  evaluasi) PGS : berbeda dengan Sertifikasi pihak ketiga (LSO) yg diakreditasi KAN, IFOAM atau ISO 65.

Sejarah Kritik pada SP3: Konsumen tidak menuntut SP3, Tidak ada upaya membangun pasarnya, Beda paradigma: meragukan kontrol eksternal adalah metode tebaik untuk memastikan integritas organik, SP3 terlalu mahal dan tidak terjangkau petani kecil, Prosedurnya rumit dan panjang, Bias negara maju Boros energi  perdagangan internasional 2004: workshop 1 Alternative Guarantee System di Brasil

Prinsip, Nilai, Ideologi PGS Kedaulatan pangan, ketahanan pangan dan keamanan pangan Sesuai untuk realitas petani kecil. Sistem yg fleksibel: menekankan proses belajar dalam sistem yg transparan dan saling percaya. Prioritas: pasar lokal dan kerjasama jangka panjang. Tanggung jawab bersama dan desentralisasi keputusan, pemberdayaan, peningkatan kapasitas. Sistem penjaminan yg murah, mudah dan cepat (terdokumentasi)

Bentuk Penjaminan PGS Penjaminan pihak 1 (logo produsen) : NOFA (USA), Tierra Viva (Chile), Agatho Organic (Indonesia) Penjaminan pihak 2 (pemasar): El Rincon Organico (Argentina), NOGAMU (Uganda), COOLMÉIA (Brazil), Lestari (Indonesia) Penjaminan pihak 3 (organisasi/asosiasi petani yg punya LSO  produk organik sampingan): GreenNet (Thailand), ANPE (Peru) Penjaminan oleh Jaringan (kombinasi 1-2-3): Organic Farm (New Zealand), ECOVIDA and ACS (Brazil), IIRD (India), CNG (USA) dan PAMOR (Indonesia)

Keuntungan PGS vs SP3/ISO 65 Hubungan lebih kuat antara produsen dan konsumen. Mudah diakses petani kecil. Rasa memiliki dan tanggung jawab atas sistem penjaminan. Transparan dalam jaringan distribusi. Kerjasama jangka panjang Desentralisasi kewenangan dan keputusan. Pembangunan lokal yg adaptf dengan sosio buadaya lokal. Sedikit dokumentasi dan birokrasi. Biaya ke petani kecil untuk penjaminan. Standar dan norma disesuaiakan dengan kondisi lokal.

Kekurangan PGS vs SP3/ISO 65 Kredibilitas rendah Perlu dedikasi tinggi dari para pihak (petani, konsumen, pemasar). Sulit membangun kelompok jika keyakinan dan kepercayaan diri rendah. Proses panjang – perlu waktu membangun kompetensi dan kapasitas untuk mencapai tujuan. Tidak ada (sedikit) pengakuan formal dari pemerintah.  Memerlukan pertemuan rutin antar para pihak untuk sosial kontrol. Khas setempat – sulit direplikasi di tenpat lain.  Akurasi data dan pencatatan lemah. Perlu kesukarelaan dalam kerjanya. Biaya tak langsung mahal  penyuluhan, pemasaran. Konflik kepentingan cukup tinggi. Standar dan norma tidak cukup dikenal (spesifik lokal).

Pengakuan atas PGS  Pengakuan adalah tantangan utama PGS! PGS dilarang memakai label ‘organik’ tapi boleh dgn istilah lain spt ‘Produk alami’ contoh di USA Opsi lain: melobi sistem PGS agar diterima sebagai sistem penjaminan legal oleh negara, contoh : Brazil and New Zealand. India sukses mengembangkan PGS bersama FAO dan diakui oleh APEDA. Diakui oleh IFOAM sebagai penjaminan alternatif yg mendorong pengembangan organik yg socio budaya adaptif (registrasi di IFOAM).

Catatan akhir Di Indonesia sudah berkembang model2 penjaminan alternatif ini (lokal) Lebih banyak lagi yang self claim (organik aspal) Pengembangan PGS  membantu petani kecil dan menggantikan peran SP3 (model ICS) Sikap pemerintah: mengakui atau membiarkan?