UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI AKUNTANSI MODUL PERKULIAHAN SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2012/2013 Mata Kuliah Pertemuan Hari / Waktu Kelas Dosen : Auditing 8 Sabtu, 16.15 – 18.45 Karyawan Indraguna Kusumabrata,SE Ak CPSAK MM MEMAHAMI AUDIT PENJUALAN DAN PENDAPATAN (AUDIT OF SALES OR REVENUE & COLLECTION CYCLE) Sampel Representatif Adalah sampel yang karakteristiknya hampir sama dengan yang dimiliki oleh populasi. Risiko nonsampling adalah risiko bahwa pengujian audit tidak menemukan pengecualian yang ada dalam sampel. Dua penyebab risiko nonsampling adalah kegagalan auditor untuk mengenali pengecualian dan prosedur audit yang tidak sesuai atau tidak efektif. Risiko sampling adalah risiko bahwa auditor mencapai kesimpulan yang salah karena sampel populasi tidak representatif. Risiko sampling adalah bagian sampling yang melekat akibat menguji lebih sedikit dari populasi secara keseluruhan. Sebagai contoh, asumsikan auditor memutuskan bahwa pengendalian dianggap tidak efektif jika terdapat tingkat pengecualian populasi sebesar 6 persen. Asumsikan auditor menerima bahwa pengendalian dianggap efektif berdasarkan pengujian pengendalian dengan sampel sebanyak 100 item yang memiliki dua pengecualian. Jika populasi sebenarnya memiliki tingkat pengecualian sebesar 8 persen, auditor menerima populasi yang salah karena sampel tidak cukup mewakili populasi. Auditor memiliki dua cara untuk mengendalikan risiko sampling: 1. Menyesuaikan ukuran sampel; 2. Menggunakan metode pemilihan item sampel yang tepat dari populasi. ‘13 Auditing Indraguna Kusumabrata, SE., Ak CPSAK MM 1 Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
Metode sampel probabilistik antara terdiri dari: 1. Pemilihan sampel acak sederhana 2. Pemilihan sampel sitematis 3. Pemilihan sampel probabilitas yang proporsional dengan ukuran 4. Pemilihan sampel bertahap Metode sampel nonprobabilistik antara terdiri dari: 1. Pemilihan sampel terarah Sampel dipilh berdasarkan kriterian pertingannya sendiri bukan menggunakan pemilihan acak. Pendekatan yang umumnya digunakan: - Pos yang mungkin mengandung salah saji Pos yang mengandun karakteristik populasi terpilih. Cakupan nilai uang yan besar 2. Pemilihan sampel blok Memilih pos pertama dalam suatu blok, dan sisanya dipilih secara berurutan. 3. Pemilihan sampel sembarangan Memilih item atau pos tanpa bias yang disengaja oleh auditor. Metode Sampel Probabilistik Dalam pemilihan sampel tidak menggunakan pertimbangan mengenai item atau pos sampel mana yang akan dipilih. Empat metode pemilihan sampel probalistik adalah: 1. Pemilihan sampel acak sederhana Setiap kombinasi dari item populasi yang mungkin memiliki kesempatan yang sama untuk dimasukkan dalam sampel. 2. Pemilihan sampel sistematis Memilih item-item yang akan dijadikan sampel berdasarkan ukuran interval. Dengan menggunakan cara sampel sistematis dapat menimbulkan terjadinya bias yaitu dengan mempertimbangkan pola yang mungkin ada dalam data populasi agar tidak terjadi bias, sebagai contoh jika deviasi pengendalian terjadi pada suatu waktu selama bulan tertentu atau hanya dengan jenis dokumen tetentu, sehingga kemungkinan besar sampel menjadi tidak representatif. 3. Pemilihan sampel probalitas yang proporsional dengan ukuran (PPS) Mengambil sampel, probabilias pemilihan setiap item populasi individual beersifat proporsional dengan jumlah tercatatnya. ‘13 Auditing Indraguna Kusumabrata, SE., Ak CPSAK MM 3 Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
12. Mengeneralisasi dari sampel ke populasi APLIKASI SAMPLING AUDIT NONSTATISTIK Auditor menggunakan 14 langkah untuk menerapkan sampling audit pada: - Pengujian pengendalian dan Pengujian substantif atas transaksi Langkah-langkah tersebut dibagi menjadi tiga tahap yaitu: a) b) c) Tahap Merencanakan Sampel 1. Menyatakan tujuan pengujian audit 2. Memutuskan apakah sampling audit dapat diterapkan. 3. Mendefinisikan atribut dan kondisi pengecualian. 4. Mndefinisikan populasi. 5. Mendefiniskan unit sampling. 6. Menetapkan tingkat pengecualian yang dapat ditoleransi. 7. Menetapkan risiko yang dapat diterima atas penilaian risiko pengendalian yang terlalu rendah. 8. Mengestimasi tingkat pengecualian populasi. 9. Menentukan ukuran sampel awal. Tahap Memilih Sampel dan Melaksanakan Prosedur Audit 10. Memilih sampel 11. Melaksanakan prosedur audit Tahap Mengevaluasi Hasil 12. Mengeneralisasi dari sampel ke populasi 13. Menganalisis pengecualian 14. Memutuskan akseptabilitas populasi. Istilah yang digunakan dalam sampling audit: Istilah Definisi Perencanaan Atribut Karakteristik yang sedang diuji dalam aplikasi Risiko yang dapat diterima atas penilaian risiko pengendalian yang terlalu rendah [ARACR too low/Acceptable risk of assessing control risk too low] Risiko yang bersedia ditanggung auditor dalam menerima pengendalian sebagai efektif atau tingkat salah saji moneter dapat ditoleransi, apabila tingkat pengecualian populasi yang sebenarnya lebih besar dari tingkat pengecualian yang dapat ditoleransi. Tingkat pengecualian yang dapat Tingkat pengecualian yang akan diperbolehkan auditor ‘13 Auditing Indraguna Kusumabrata, SE., Ak CPSAK MM 5 Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id