Peran Trait Marah Dan Hazard Perception Terhadap Perilaku Mengendara Berisiko Sunu Bagaskara
Pendahuluan Keselamatan berlalu-lintas banyak dipengaruhi oleh faktor emosi, kognisi, & kepribadian para pengguna jalan Sejumlah penelitian menunjukkan kaitan langsung & tidak langsung antara kecelakaan & trait, terutama trait marah (trait anger) Pengemudi yg rentan marah cenderung memiliki persepsi risiko yang rendah, sehingga memiliki kecenderungan yg lebih tinggi dlm menampilkan perilaku yg berisiko
Pendahuluan Kecelakaan lalu-lintas juga sgt terkait dgn kemampuan pengguna jalan dlm mempersepsi (potensi) bahaya Pengemudi yg memiliki kemampuan persepsi yg rendah cenderung memiliki yg lebih lamban dlm mengantisipasi bahaya yg muncul Selain itu, pengendara dgn kemampuan mempersepsi yg rendah lebih sering melakukan underestimasi thd situasi yg berpotensi memunculkan bahaya Keadaan ini membuat pengendara rentan melakukan perilaku mengendara yg dapat membahayakan dirinya dan orang lain di jalan
Pendahuluan Belum banyak yg mengkolaborasikan peran trait & kognisi thd perilaku mengemudi berisiko Studi2 sejauh ini lebih fokus kpd pengemudi mobil Pengendara sepeda motor menghadapi risiko yg berbeda dgn pengemudi mobil, sehingga memengaruhi proses evaluasi thd situasi di jalan
Metode Penelitian Partisipan: 66 orang, usia 18-28 thn (M=20,71) Pengukuran: trait anger: STAXI-2 (Spielberger & Sydeman, dalam Sinclair, 2005), 10 item (α=0,764) Hazard perception test (HPT Vol.1, Driving Test Success, 2016): 14 klip (α=0,787) Risky driving behavior: RDB Scale (Rhodes & Pivik, 2011), 17 item (α=0,894) Instrumen: Software HPT (Driving Test Success UK) Laptop Proyektor Prosedur Partisipan diminta mengisi STAXI-2 & RDB Scale, lalu melakukan HPT di sebuah ruangan khusus. Software HPT dijalankan di laptop lalu diproyeksikan ke tembok dengan jarak sekitar 1,25 m dari tempat duduk partisipan. Dimensi gambar yang diproyeksikan: 160x120 cm dengan resolusi 640x480p.
Hasil Zero-order correlation 1 2 3 trait anger - -0,031 0,261* Hazard perception -0,210* Risky driving behavior * p<0,05
Hasil Analisis regresi majemuk ΔR2 β t Model 0,081* trait anger 0,255* 2,140 Hazard perception -0,202 -1,702 * p<0,05
Hasil Pengendara sepeda motor yg memiliki trait anger tinggi cenderung lebih sering menunjukkan perilaku mengendara yg berisiko Perilaku mengendara berisiko semakin rendah jika kemampuan mempersepsi bahaya meningkat Analisis regresi menunjukkan bhw dibandingkan dgn kemampuan mempersepsi bahaya, trait anger lebih berperan dalam memprediksi perilaku mengendara yg berisiko
Diskusi Penelitian ini mendukung temuan sebelumnya yg menunjukkan pentingnya peran kepribadian dlm perilaku berlalu-lintas Temuan ini mendorong pihak regulator utk mulai mempertimbangkan faktor kepribadian sbg salah satu syarat utk memperoleh SIM Perlu dikembagkannya treatment tertentu terhadap pengendara dgn kepribadian tertentu (i.e trait anger) dlm upaya meningkatkan keamanan & keselamatan lalu-lintas Pelatihan persepsi bahaya di jalan berpotensi menurunkan kecenderungan perilaku mengendara berisiko
Keterbatasan Lokalitas & pengembangan alat ukur (HPT) Pengukuran tingkah laku mengendara yg aktual Emosi sebagai state Jumlah partisipan
Selesai